DSRNUT14MNERAL

advertisement
MINERAL (LANJUTAN)
• Seng sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun
semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng.
Kulit, rambut dan bulu ternak juga mengandung seng.
• Zn berperan penting pada sintesis DNA serta
metabolisme protein sehingga sistem tubuh akan
terganggu jika defisien Zn. Proses metabolisme
karbohidrat, lemak dan pembentukan system imunitas
tubuh juga sangat membutuhkan salah satu jenis
• Zn merupakan mikromineral yang tersebar
didalam jaringan hewan, manusia, dan tumbuhan
serta terlibat dalam fungsi metabolisme. Zn
berperan juga dalam fungsi berbagai enzim,
meningkatkan nafsu makan, produksi telur, daya
tetas telur dan pertumbuhan tulang dan bulu
pada ayam petelur.
• Mineral seng ini dibutuhkan tubuh ternak dalam
jumlah yang relative sedikit, hal ini sering disebut
trace mineral. Jika terlalu banyak maka akan
menyebabkan keracunan, indikasinya adalah
mual, muntah-muntah, diare dan gangguan pada
perut.
• Absorpsi Seng yang utama terjadi pada bagian
usus kecil. Pada ruminansia sepertiga
pemberian Seng per oral diabsorpsi di
abomasum, tetapi daerah absorpsi yang
utama adalah usus kecil dan yang paling aktif
pada duodenum.
• Peneliti lain menyatakan bahwa ruminansia
dapat mengabsorpsi 20 – 40 % Seng dari yang
terkandung dalam pakan, namun pada ternak
muda absorpsinya relatif lebih tinggi
• Absorpsi Seng dipengaruhi oleh jumlah dan
imbangan mineral lain serta kandungan Seng
dalam ransum dan bentuk Seng yang diserap.
• Tingginya level kalsium dapat menghambat
absorpsi seng pada monogastrik.
• BESI (Fe)
• Lebih dari 90% Fe yang terdapat dalam tubuh
terikat pada protein dan terutama pada
hemoglobin darah mengandung Fe sebanyak
0,34%.
• Fe juga terdapat dalam mioglobin, hati, limpa
dan tulang. Fe dalam serum darah terdapat
dalam bentuk non hemoglobin yang disebut
transferrin atau siderophilin. Pada individu
normal hanya 30-40% transferrin yang
membawa Fe, dalam keadaan normal plasma
darah mengandung 240 – 480 mcg% ; pada sapi
dewasa 130 – 140 mcg%.
• Fungsi Fe yang penting adalah untuk absorpsi
dan transport O2 ke dalam sel-sel, Fe juga
merupakan komponen yang aktif dari beberapa
enzim yaitu sitokrom perioksidase dan katalase.
• Selain itu Fe berfungsi sebagai mediator
proses–proses oksidasi.
• Unsur Fe diabsorpsi sesuai dengan kebutuhan
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
status Fe dalam tubuh, umur hewan
(Underwood dan Sutlle, 1999), kebutuhan
metabolik tubuh, bentuk komponen zat besi
yang terdapat dalam makanan dan ada
tidaknya zat-zat nutrisi lain yang
mempengaruhi absorpsi zat besi (Piliang,
2002).
• Fe lebih banyak diabsorpsi oleh hewan yang
defisien Fe dibanding hewan yang tercukupi
kebutuhan Fe, karena absorpsi dan
metabolisme Fe diatur oleh status Fe pada
mukosa usus. Tempat absorpsi Fe pertama
adalah duodenum (Underwood dan Sutlle,
1999).
• Tembaga ( Cu )
• Mineral Cu adalah salah satu mineral yang
sering dilaporkan defisien pada ternak
ruminansia.
• Defisien Cu dapat menyebabkan diare,
pertumbuhan terhambat, perubahan warna
pada rambut dan rapuh serta mudah
patahnya tulang-tulang panjang.
• Defisiensi sekunder mineral mikro sering
dialami oleh ternak ruminansia walaupun
ternak diberi suplemen mineral dalam jumlah
yang mencukupi.
• Unsur Cu diabsorpsi kurang baik oleh
ruminansia dalam metabolisme tubuh.
• Meskipun Cu bukan merupakan bagian dari
molekul hemoglobin, akan tetapi Cu ini adalah
komponen yang sangat penting untuk
pembentukkan sel darah merah dan menjaga
aktivitasnya dalam sirkulasi.
• Unsur Cu terdapat dalam plasma darah,
kandungan Cu secara normal dalam plasma
darah adalah 0,6 Cu/ml.
• Yoidum / iodium (I) : Mineral iodium ini berfungsi
untuk proses pembentukan otak dengan cara
pembentukan zat tirosin pada kelenjar tiroid
• Cobalt (Co) : Co Berfungsi sebagai pembentukan
pembuluh darah
• Chlor ( Cl) : Berfungsi sebagai pembunuh bibit
penyakit yang ada dalam lambung
• Sulfur (S) atau Belerang : Memiliki andil dalam
membentuk protein dalam tubuh
• Mangaan ( Mn ) : Mineralini Berfungsi untuk
mengatur pertumbuhan ternak dan system
reproduksi
Download