PAKAN, NUTRIEN DAN SISTEM ANALISIS KIMIA

advertisement
MINERAL (LANJUTAN)
• Seng (Zn) sebagaian besar terdapat dalam tulang,
namun semua jaringan tubuh yang lain juga
mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak juga
mengandung seng.
• Zn berperan penting pada sintesis DNA serta
metabolisme protein sehingga sistem tubuh akan
terganggu jika defisien Zn. Proses metabolisme
karbohidrat, lemak dan pembentukan system imunitas
• Absorpsi Seng yang utama terjadi pada bagian
usus kecil. Pada ruminansia sepertiga
pemberian Seng per oral diabsorpsi di
abomasum, tetapi daerah absorpsi yang
utama adalah usus kecil dan yang paling aktif
pada duodenum.
• Peneliti lain menyatakan bahwa ruminansia
dapat mengabsorpsi 20 – 40 % Seng dari yang
terkandung dalam pakan, namun pada ternak
muda absorpsinya relatif lebih tinggi
• Zn merupakan mikromineral yang tersebar
didalam jaringan hewan, manusia, dan tumbuhan
serta terlibat dalam fungsi metabolisme. Zn
berperan juga dalam fungsi berbagai enzim,
meningkatkan nafsu makan, produksi telur, daya
tetas telur dan pertumbuhan tulang dan bulu
pada ayam petelur.
• Mineral seng ini dibutuhkan tubuh ternak dalam
jumlah yang relative sedikit, hal ini sering disebut
trace mineral. Jika terlalu banyak maka akan
menyebabkan keracunan, indikasinya adalah
mual, muntah-muntah, diare dan gangguan pada
perut.
• Absorpsi Seng dipengaruhi oleh jumlah dan
imbangan mineral lain serta kandungan Seng
dalam ransum dan bentuk Seng yang diserap.
• Tingginya level kalsium dapat menghambat
absorpsi seng pada monogastrik.
• Defisiensi :
• Pertumbuhan mundur
• Pertumbuhan tulang, bulu dan rambut jelek
• Kedewasaan kelamin terhambat dan
kehilangan fertilitas
• Pertumbuhan tulang kaki yg abnormal pd ayam
yaitu tulang pendek dan membesar
• Parakeratosis pada babi dan sapi yaitu penyakit
kulit yg karakteristik dg gejala kulit kemerahmerahan dan diikuti timbulnya keropeng
• Sumber : bekatul, butir-butiran sebangsa padi, tetes
dan tepung ikan. Suplemen Zn oksida, Zn sulfat dan
Zn karbonat
• BESI (Fe)
• Lebih dari 90% Fe yang terdapat dalam tubuh terikat
pada protein dan terutama pada hemoglobin darah
mengandung Fe sebanyak 0,34%.
• Fe juga terdapat dalam mioglobin, hati, limpa
dan tulang. Fe dalam serum darah terdapat
dalam bentuk non hemoglobin yang disebut
transferrin atau siderophilin. Pada individu
normal hanya 30-40% transferrin yang
membawa Fe, dalam keadaan normal plasma
darah mengandung 240 – 480 mcg% ; pada sapi
dewasa 130 – 140 mcg%.
• Fungsi Fe yang penting adalah untuk absorpsi
dan transport O2 ke dalam sel-sel, Fe juga
merupakan komponen yang aktif dari beberapa
enzim yaitu sitokrom perioksidase dan katalase.
• Selain itu Fe berfungsi sebagai mediator
proses–proses oksidasi.
• Unsur Fe diabsorpsi sesuai dengan kebutuhan
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
status Fe dalam tubuh, umur hewan
(Underwood dan Sutlle, 1999), kebutuhan
metabolik tubuh, bentuk komponen zat besi
yang terdapat dalam makanan dan ada
tidaknya zat-zat nutrisi lain yang
mempengaruhi absorpsi zat besi (Piliang,
2002).
• Fe lebih banyak diabsorpsi oleh hewan yang
defisien Fe dibanding hewan yang tercukupi
kebutuhan Fe, karena absorpsi dan metabolisme
Fe diatur oleh status Fe pada mukosa usus.
Tempat absorpsi Fe pertama adalah duodenum
(Underwood dan Sutlle, 1999).
• Sumber : legumniosa, tepung daging /tepung
hati, suplemen fero sulfat atau feri oksida
• Tembaga ( Cu )
• Mineral Cu adalah salah satu mineral yang sering
dilaporkan defisien pada ternak ruminansia.
• Defisien Cu dapat menyebabkan diare,
pertumbuhan terhambat, perubahan warna
pada rambut dan rapuh serta mudah
patahnya tulang-tulang panjang.
• Defisiensi sekunder mineral mikro sering
dialami oleh ternak ruminansia walaupun
ternak diberi suplemen mineral dalam jumlah
yang mencukupi.
• Unsur Cu diabsorpsi kurang baik oleh
ruminansia dalam metabolisme tubuh.
• Meskipun Cu bukan merupakan bagian dari
molekul hemoglobin, akan tetapi Cu ini adalah
komponen yang sangat penting untuk
pembentukkan sel darah merah dan menjaga
aktivitasnya dalam sirkulasi.
• Unsur Cu terdapat dalam plasma darah,
kandungan Cu secara normal dalam plasma
darah adalah 0,6 Cu/ml.
Yodium (I)
• Tubuh ternak dewasa mengandung yodium
dalam jumlah sangat vrendah yaitu kurang
dari 0,6 ppm.
• Jumlah yg tertinggi dalam tubuh terdapat pd
kelenjar tiroid yaitu sebanyak 70-80% dr
jumlah yodium dalam tubuh
• Fungsi yodium :
• Sebagai komponen hormon tiroksin yg
dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
• Sebelum terbentuk tiroksin terbentuk hasil
perantara terlebih dahulu yaitu di-yodotirosin.
• Sebelumnya asam amino tirosin mengikat satu
yodium membentuk mono-yodo-tirosin
kemudian di-yodotirosin dan akhirnya tetra –
yodotirosin atau yg dikenal tiroksin.
• Fungsi dari tiroksin :
• 1. mengatur jalannya metabolisme energi
• 2. Mempengaruhi pertumbuhan fisik dan
mental serta pemasakan jaringan
• 3. Mempengaruhi kelenjar endokrin yg lain
terutama kelenjar hipofisis dan gonade
• 4. Mempengaruhi pertumbuhan rambut dan
bulu dll
• Defisiensi :
• Ternak akan menderita defisiensi tiroksin,
usaha tubuh untuk mencukupi dengan jalan
hiper fungsi dr kelenjar tiroid shgga kelenjar
membesar (gondok).
• Apabila pd ternak bunting maka anak yg
dilahirkan akan menderita gondok, lahir dalam
keadaan lemah atau mati bahkan tanpa bulu
• Sumber I yang baik adalah bahan pakan yang
berasal dari laut :
• Ikan, kerang dan rumput laut
• Tepung daging-tulang
• Sebagai suplemen yodium adalah garam
yodida.
Download