ISSN 2805 - 2754 NUTRISI ANAK SEKOLAH (Telaah Pustaka) Oleh T. Yuniarti*) *) Dosen Tetap Akademi Keperawatan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta Abstrak Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto dan Wartonah, 2010: 26) Selama masa kanak-kanak pertengahan, pertumbuhan tinggi dan berat badan terjadi lebih lambat tetapi pasti jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Antara usia 6-12 tahun, anakanak akan mengalami pertumbuhan sekitar 5 cm per tahun untuk mencapai tinggi badan 30-60 cm dan berat badannya akan bertambah hampir dua kali lipat, bertambah 2-3 kg per tahun. 1. Perkembangan Anak Usia Sekolah Perkembangan anak usia sekolah menurut Wong (2008: 559-564) adalah sebagai berikut: a. Perkembangan Biologis Selama masa kanak-kanak pertengahan, pertumbuhan tinggi dan berat badan terjadi lebih lambat tetapi pasti jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Antara usia 6-12 tahun, anak-anak akan mengalami pertumbuhan sekitar 5 cm per tahun untuk mencapai tinggi badan 30-60 cm dan berat badannya akan bertambah hampir dua kali lipat, bertambah 2-3 kg per tahun. b. Perkembangan Psikososial Masa kanak-kanak pertengahan adalah periode perkembangan psikoseksual yang dideskripsikan oleh Freud sebagai periode laten, yaitu waktu tenang antara fase Odipus pada masa kanak-kanak awal dan erotisisme masa remaja. Selama waktu ini, anak-anak membina hubungan dengan teman sebayanya sesama jenis setelah pengabaian pada tahun-tahun sebelumnya dan didahului ketertarikan pada lawan jenis yang menyertai pubertas c. Perkembangan Kognitif 40 d. e. Ketika anak memasuki masa sekolah, mereka mulai memperoleh kemampuan untuk menghubungkan serangkaian kejadian untuk menggambarkan mental anak yang dapat di ungkapkan secara verbal atau simbolik. Tahap ini diistilahkan sebagai operasional kongkret oleh Piaget. Perkembangan Moral (Kohlberg) Anak usia sekolah yang lebih besar mampu menilai suatu tindakan berdasarkan niat dibandingkan akibat yang dihasilkannya. Peraturan dan penilaian tidak lagi bersifat mutlak dan otoriter serta mulai berisi lebih banyak kebutuhan dan keinginan orang lain. Untuk anak yang lebih besar, pelanggaran peraturan cenderung dilihat dalam kaitannya dengan konteks total penampakannya, reaksi dipengaruhi oleh kondisi dan moralitas peraturan itu sendiri. Perkembangan Spiritual Anak-anak usia ini berfikir dalam batasan yang sangat konkret tetapi merupakan pelajar yang sangat baik dan memiliki kemauan yang besar untuk mempelajari Tuhan. Mereka menggambarkan Tuhan sebagai manusia dan JKèm-U, Vol. VI, No. 16, 2014:40-43 menggunakan sifat seperti “sayang” dan “membantu” untuk menggambarkan Tuhannya. Mereka sangat tertarik dengan konsep neraka dan surga dan dengan perkembangan kesadaran diri dan perhatian terhadap peraturan, anak takut akan masuk neraka karena kesalahan dalam berperilaku f. Perkembangan Sosial Salah satu agens sosialisasi terpenting dalam kehidupan anak usia sekolah adanya kelompok teman sebaya. Selain orang tua dan sekolah, kelompok teman sebaya memberi sejumlah hal yang penting keanggotaannya. Anak-anak memiliki budaya mereka sendiri, disertai rahasia, adat istiadat dan kode etik yang meningkatkan rasa solidaritas kelompok dan melepaskan diri dari orang dewasa. Melalui hubungan dengan teman sebaya, anak belajar bagaimana menghadapi dominasi dan permusuhan, berhubungan dengan pemimpin dan pemegang kekuasaan serta menggali ide-ide dan lingkungan fisik 2. Nutrisi a. Pengertian Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto dan Wartonah, 2010: 26) Zat gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Zat gizi yang dikenal ada lima yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ada kelompok ahli gizi yang memasukkan air dan oksigen sebagai zat gizi dengan alasan zat tersebut digunakan dalam proses Nutrisi Anak Sekolah b. Anak metabolisme dalam tubuh, namun pendapat tersebut belum diterima oleh semua ahli gizi (Tim Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2009: 14) Angka Kecukupan Gizi Angka kecukupan energi anak berasal dari rata-rata kebutuhan energi anak sehat yang tumbuh secara memuaskan, sedangkan Angka Kecukupan Zatzat Gizi didasarkan atas beberapa hasil penelitian yang terutama dikembangkan dari kebutuhan bayi dan orang dewasa. Perbedaan kecukupan gizi antar kelompok anak cukup besar, sehingga Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi menjadi tiga kelompok yaitu anak usia 1-3 tahun dengan rata-rata berat badan 12.0 kg dan tinggi badan 90 cm, anak usia 4-6 tahun dengan rata-rata berat badan 17 kg dan tinggi badan 110 cm dan anak usia 7-9 tahun dengan rata-rata berat badan 25 kg dan tinggi badan 120 cm (Almatsier, dkk, 2011 : 297) Angka Kecukupan Energi (AKG, 2004) anak usia 1-3 tahun, 46 tahun dan 7-9 tahun adalah sebagai berikut 1000 kkal, 1550 kkal dan 1800 kkal. Tabel 2. 1 Angka Kecukupan Gizi Zat Gizi 1-3 tahun Usia 4-6 tahun 7-9 tahun Energi (kkal) 1000 1550 1800 Protein (gram) 25 39 45 Vitamin A (RE) 400 450 500 Vitamin D 5 5 5 Vitamin E (mg) 6 7 7 Vitamin K 15 20 25 Riboflavin (mg) 0,5 0,6 0,9 Page 41 Tiamin (mg) 0,5 0,6 0,9 Niacin (mg) 6 8 10 Asam Folat 150 200 200 Piridoksin 0,5 0,6 1 Vitamin B12 0,9 1,2 1,5 Vitamin C 40 45 45 Kalsium 500 500 600 Fosfor 400 400 400 Magnesium 60 90 120 Besi 8 9 10 Yodium 120 120 120 Seng 8,3 10,3 11,3 Selenium 17 20 20 Mangan 1,2 1,5 1,7 Fluor 0,6 0,9 1,2 Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004 (Almatsier, dkk, 2011 : 298) c. 42 Jenis-jenis kebutuhan gizi anak Jenis-jenis kebutuhan gizi anak menurut Almatsier, dkk (2011: 300) yaitu sebagai berikut: 1) Protein Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk kelompok usia 1-3 tahun, 4-6 tahun dan 7-9 tahun adalah 25 gram, 39 gram, dan 45 gram per orang per hari. Angka Kecukupan Protein didasarkan rata-rata kebutuhan protein dikalikan dengan koreksi mutu protein yaitu 1.2. 2) Mineral Mineral penting untuk proses tumbuh kembang secara normal. Kekurangan konsumsi terlihat pada laju pertumbuhan yang lambat, mineralisasi tulang yang tidak cukup, cadangan besi yang kurang dan anemia. 3) Kalsium Kalsium penting untuk pertumbuhan dan mineralisasi tulang dan gigi. Lebih dari 98 % kalsium tubuh terdapat dalam 4) 5) 6) 7) tulang dan gizi. Upaya untuk menetapkan anjuran asupan kalsium sehari untuk anak telah menyebabkan kontroversi selama bertahun-tahun. Jenis makanan yang dikonsumsi berpengaruh terhadap absorpsi kalsium, sedangkan jumlah kalsium yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh, bergantung dari ketersedian biologisnya. Besi Kebutuhan besi pada anak bervariasi menurut tingkat pertumbuhan, peningkatan total massa besi dan penyimpanan besi. Anak yang lebih besar dan tumbuh lebih cepat memerlukan besi lebih banyak karena volume darahnya meningkat lebih cepat. Seng Seng merupakan bagian dari enzim-enzim yang berperan dalam berbagai aspek metabolisme, seperti reaksireaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida dan asam nukleat. Seng mempunyai peranan penting dalm proses pertumbuhan, fungsi kognitif, pematangan seks, fungsi kekebalan dan pemenuhan radikal bebas Yodium Angka kecukupan yodium anak usia 7-9 tahun didasarkan pada kebutuhan yodium 4 mg/kg berat badan/hari. Dengan rata-rata berat badan 25 kg, Angka kecukupan yodium kelompok umur ini adalah 120 mcg/hari Vitamin Fungsi vitamin adalah untuk membantu proses metabolisme, yang berarti kebutuhannya ditentukan oleh asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak. Kebutuhan vitamin yang pasti sukar ditetapkan. Angka JKèm-U, Vol. VI, No. 16, 2014:40-43 d. Kecukupan Vitamin diperoleh dari interpolasi kecukupan bayi dan orang dewasa, atau dihitung berdasarkan Angka Kecukupan Energi dan Protein. Metode Penilaian Status Gizi Penilaian status gizi secara langsung adalah sebagai berikut: 1) Antropometri Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi, yang terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh 2) Klinis Pemeriksaan klinis adalah metode untuk melihat status gizi masyarakat berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi 3) Biokimia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh, seperti darah, urine, tinja dan beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot 4) Biofisik Metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan Nutrisi Anak Sekolah fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap Penilaian status gizi secara tidak langsung adalah sebagai berikut: 1) Survei konsumsi makanan Metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi 2) Statistik vital Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka, kesakitan dan kematian serta data-data lainnya yang berhubungan dengan gizi 3) Faktor Ekologi Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Proverawati dan Wati, 2011:140-142) Page 43