STUDI DISKRIPTIF PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS GAJAHAN KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA Siti Muliawati, Lina Wahyu Susanti Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta ABSTRAK Indonesia pada tahun 2007 Angka Kematian Bayi,34/1000 kelahiran hidup.Guna mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Kematian Bayi,Departemen Kesehatan telah melaksanakan berbagai program yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak dan salah satunya pencegahan kematian bayi upaya ini dilaksanakan dengan pencegahan infeksi persalinan dan perawatan tali pusat. Tujuan umum penelitian ini untuk menggambarkan perawatan tali pusat. Hasil (1) Lama pelepasan tali pusat 5-10hari sebanyak 18 Bayi (60%),ini 1115hari sebanyak 12 bayi (40%),tidak ada Pelepasan tali pusat lebih dari 15 hari(2) kondisi tali pusat kebanyakan kering pada waktu pelepasan 28 bayi (93%),basah 2 bayi (7%) tidak ada tali pusat yang infeksi (3).Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dengan kassa basah steril alkohol tidak ada (0%),perawatan kasa kering steril 30 bayi,perawatan terbuka tidak ada (0%)semua ibu nifas memilih jenis perawatan tali pusat dengan kassa steril kering (100%). Hasil penelitian memberikan gambaran perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dengan kassa basah steril alkohol tidak ada (0%)perawatan kassa kering steril 30 bayi,perawatan terbuka tidak ada (0%) Semua ibu nifas memilih jenis perawatan tali pusat dengan kassa steril (100%) Saran bagi ibu nifas dan masyarakat dapat menerima dan mengaplikasikan perawatan tali pusat tersebut sebagai panduan dalam merawat bayi baru lahir untuk mencegah dan menurunkan Angka Kematian bayi baru lahir.Bagi Petugas kesehatan khususnya Bidan agar dapat melaksanakan perawatan tali pusat tersebut sesuai standar yang telah diteliti. Kata kunci : perawatan tali pusat bayi baru lahir sebesar 560.000, yang disebabkan oleh PENDAHULUAN Secara Intemasional tahun 2000, infeksi tali pusat. Negara Asia Tenggara WHO (World Hearth Organization) diperkirakan ada 220.000 kematian bayi menemukan yang disebabkan karena perawatan tali angka kematian bayi 58 pusat yang kurang bersih (Astuti, 2003 Infeksi ini harus segera diobati untuk dalam Pratiwi, 2010). menghindari infeksi yang lebih berat. Indonesia pada tahun 2007 Angka Kematian Bayi, 34/1000 Dimana infeksi tali pusat pada bayi kelahiran dapat menyebabkan sepsis, meningitis hidup. Guna mempercepat penurunan dan tetanus. Infeksi tali pusat pada Angka Kematian Ibu dan Kematian dasarnya Bayi, telah melakukan perawatan tali pusat yang melaksanakan berbagai program yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip berhubungan dengan kesehatan ibu dan perawatan anak dan salah satunya pencegahan (Wiknjosastro, 2002 dalam Wihono, kematian bayi Upaya ini dilaksanakan 2010). Departemen dengan pencegahan Kesehatan infeksi pada dapat dicegah kering dan dengan bersih Sumaryani. S, (2009). Mahasiswa persalinan dan perawatan tali pusat. Program (Depkes Rl, 2007 dalam Pratiwi, 2010). Fakultas Studi Ilmu Keperawatan Kedokteran Universitas Angka kematian bayi di Jawa Muhammadiyah Yogyakarta. Pelepasan Tengah ada kecenderungan meningkat tali pusat dan Omphalithis Kajian dari tahun ke tahun. Dari data tahun Terhadap Perawatan dengan Air Susu 2009, sedikitnya 9,7 bayi meninggal di Ibu, Alkohol 70%, dan Teknik Kering setiap 1.000 kelahiran hidup. Jumlah itu Terbuka. meningkat di tahun 2010, di mana pelepasan tali pusat yang di rawat angkanya menjadi 10,2 tiap 1.000 dengan ASI secara signifikan lebih cepat kelahiran hidup (Kundori. 2011 dalam bila Suara Merdeka, 2011). dirawat dengan alkohol 70% maupun Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat Hasil dibandingkan penelitian tali pusat waktu yang kering terbuka. Alam et al, (2008). Newborn putusnya umbilical cord and skin care in Sylhet talipusat. Bila tali pusat basah, berbau District, Bangladesh: Implications for dan menunjukkan tanda-tanda infeksi, promotion of umbilical cord cleansing harus waspada terhadap infeksi talipusat. with topical chlorhexidine. Penelitian ini 59 menggunakan metode kuantitatif Keberhasilan ini disebabkan pengumpulan data dengan wawancara karena tidak terstruktur (n = 60), observasi menggunakan kasa kering steril, mulai terstruktur dari (n = 20). Hasil yang didapatkan sembilan puluh perawatan Puskesmas tali sampai pusat dirumah. persen Tujuan penelitian adalah mengetahui (90%) infeksi terjadi di rumah. Tali Perawatan Tali pusat pada Bayi baru pusat hampir selalu (98%) dipotong lahir di Puskesmas Gajahan Kecamatan setelah melahirkan. Zat yang umum Pasarkliwon Kota Surakarta. diterapkan pada tunggul tali pusat setelah pemotongan tali pusat yaitu METODE PENELITIAN kunyit (83%). Jenis Dalam merawat tali pusat harus berhati-hati agar jangan sampai Penelitian menggunakan jenis penelitan Diskriptif kuantitatif dengan pendekatan Observasional. terinfeksi oleh kuman, karena bayi dapat Penelitian ini dilakukan di Puskesmas demam. Lepas nya tali pusat ada yang Gajahan Kecamatan Pasarkliwon Kota memerlukan waktu lima hari, seminggu Surakarta. Penentuan lokasi penelitian ataupun dua minggu. Tapi umumnya ini berdasarkan pertimbangan, bahwa akan puput (lepas) dalam seminggu, tingginya tingkat persalinan dan upaya mandikkan bayi seperti biasa gosok dalam menangani resiko kematian bayi pelahan karena infeksi tali pusat cukup baik. tali pusat dengan sabun. Keringkan pelan-pelan dan bersihkan Populasi dalam penelitian ini dengaan alcohol 70%. Dan biarkan adalah semua bayi baru lahir yang lahir terbuka tanpa dibungkus kasa. di Puskesmas Gajahan adalah salah Puskesmas Pasarkliwon Gajahan Kota Kecamatan Surakarta bulan satu tempat pelayanan kesehatan berada Februari- Maret sebanyak 30 orang. di Data Sampel dalam penelitian ini adalah penelitian yang penulis dapatkan, tidak sebagian bayi baru lahir yang lahir di terdapat kematian bayi/neonatus yang Puskesmas wilayah Kota Surakarta. Gajahan Kecamatan disebabkan infeksi tali pusat. 60 Pasarkliwon Kota Surakarta, Besarnya Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi keadaan sampel semua populasi sebagai sampel tali pusat waktu pelepasan dengan yaitu 30 orang. perawatan kasa kering steril Analisa data Penelitian ini menggunakan Analisa Univariat, dengan No rumus Distribusi Frekuensi : 1 P = F/n x 100 % Kondisi tali pusat F % Kering 28 93 % 2 Basah 2 7 % 3 Infeksi 0 0 % Jumlah 30 100 % HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Frequensi lama pelepasan tali pusat Bayi Baru Lahir dengan perawatan kasa kering steril Berdasarkan tabel 2 di dapatkan hasil kondisi tali pusat kebanyakan kering pada waktu pelepasan sebanyak No LamaPelepasa (f) (%) 28 bayi ( 93 % ), basah 2 bayi ( 7 % ) dan tidak ada yang infeksi 1 5 – 10 hari 18 60 % 2 11 – 15 hari 12 40 % > 15 0 0 % Jumlah 30 100 % 3 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Puskesmas Gajahan Kota Surakarta Berdasarkan tabel 1 di dapatkan hasil lama pelepasan tali pusat bardasarkan jenis perawatan 5-10 hari sebanyak 18 bayi ( 60 % ), 11 -15 No Jenis Perawatan tali pusat F % hari sebanyak 12 bayi ( 40 % ), tidak ada 1 Kasa basah streril alkohol 0 0% Pelepasan tali pusat yang lebih dari 15 2 Kasa kering steril hari 3 Terbuka 30 100 % 0 Berdasarkan tabel 3 di dapatkan hasil semua ibu nifas memilih jenis 61 0% perawatan tali pusat dengan kassa kering sabun dan air bersih sebelum merawat steril (100 %). tali pusat. Bersihkan dengan lembut Hasil penelitihan menggambarkan kulit di sekitar tali pusat dengan kain waktu pelepasan tali pusat paling banyak basah, bayi yang memiliki waktu pelepasan 5 - longgar/tidak terlalu rapat dengan kassa 10 hari sebanyak 18 bayi (60%), dan bersih/steril. Popok atau celana bayi yang memiliki waktu pelepasan 11-15 diikat di bawah tali lpusat (Saifuddin, hari sebanyak 12 bayi (50%) dan tidak 2009; h. 370-1). ada yang pelepasan tali pusat lebih dari 15 hari. kemudian bungkus dengan Hasil penelitian menggambarkan Kondisi tali pusat kebanyakan kering Pelepasan tali pusat adalah lama pada waktu pelepasan 28 bayi (93 % ), waktu yang dibutuhkan untuk tali pusat basah 2 bayi ( 7 % ) dan tidak ada yang lepas. Lama waktu pelepasan tali pusat infeksi. dari beberapa sumber berkisar dari Menurut Bouwhuizen dalam minggu pertama yaitu hari ke-5 sampai Suryani, Wahyuni, dan Hidayat, (2006; hari ke-10 setelah persalinan (Suryani, h. 32), bahwa kasa terbuat dari tenunan Wahyuni, dan Hidayat, 2006; h. 24-7). longgar, Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam bermata besar dan dapat menyerap cairan dengan baik sehingga minggu memungkinkan sirkulasi udara lebih pertama secara bermakna mengurangi baik. Sedangkan proses pelepasan tali insiden infeksi pada neonatus. Jelly pusat Wharton jaringan terbuka dimana perawatan tali pusat nekrotik dapat berkolonisasi dengan dengan menggunakan metode kassa organisme patogen, kemudian menyebar kering dan menyebabkan infeksi kulit dan sirkulasi udara pada tampuk tali pusat infeksi sehingga yang membentuk sistemik pada bayi. Yang terpenting pada perawatan tali pusat perlu difasilitasi steril proses dapat oleh udara memfasilitasi pengeringan dapat berjalan dengan baik. ialah menjaga agar tali pusat tetap Hasil Penelitian memberikan kering dan bersih. Cuci tangan dengan gambaran perawatan tali pusat 62 padabaybarlahir dengan kassa basah kesehatan menurut steril alkohol tidak ada (0 %), perawatan Green. kasa kering steril 30 bayi, perawatan Perilaku terbuka tidak ada (0 %) Semua ibu nifas dipengaruhi oleh 3 faktor, yakni Faktor memilih jenis perawatan tali pusat predisposisi (Predisposing faktor) yang dengan kassa kering steril ( 100 % ). terwujud ibu Teori dalam dalam Lawrence pemilihan pengetahuan, Antiseptik yang biasa digunakan pendidikan, kepercayaan, nilai, sikap adalah alkohol dan povidine-iodine. dan persepsi yang berhubungan dengan Akan motifasi individu maupun kelompok tetapi, penelitian membuktikan terbaru bahwa penggunaan dapat menimbulkan Parawatan tali pusat, Faktor pendukung efek samping tidak diabsorbsi oleh kulit (Enabling Faktor) yang terwujud dalam dan berkaitan dengan terjadinya transien bentuk sikap dan perilaku petugas hipotirodisme. kesehatan, povidone-iodine Alkohol tidak lagi dalam masyarakat atau dalam ibu memilih nifas, yang dianjurkan untuk merawat tali pusat merupakan kelompok referensi dari karena dapat mengiritasi kulit dan perilaku masyarakat untuk melakukan. menghambat pelepasan tali pusat. Saat Perawatan Tali Pusat, perilaku individu ini akan mempertimbangkan pada norma belum antiseptik ada yang petunjuk baik mengenai aman agama/ adat maupun penerimaan dari digunakan untuk perawatan tali pusat, keluarga/ suami atau kerabat/ teman, karena itu dikatakan yang terbaik adalah tokoh masyarakat, sehingga apa yang menjaga tali pusat tetap kering dan dilakukan tidak ada yang menghalangi bersih. atau Antimikroba digunakan dan yang seperti dapat basitrasin. melarang (Notoatmojo dalamWawan Dewi 2003 ) nitrofurazone, sulphadiazine, dan triple dye (Saifuddin, 2009; h. 371) Teori yang mengungkap determinan perilaku berangkat dari analisis faktorfaktoryang mempengaruhi perilaku 63 lahir SIMPULAN DAN SARAN untuk mencegah dan Simpulan menurunkan Angka Kematian Bayi 1. Menggambarkan waktu lepasnya tali Baru pusat, dengan metoda perawatan 2. Bagi Petugas kesehatan khususnya talipusat kasa kering steril paling Bidan banyak bayi yang memiliki waktu perawataan pelepasan 5 - 10 hari sebanyak 18 standar yang telah diteliti bayi (60%), dan yang memiliki waktu pelepasan 11-15 hari sebanyak 12 agar dapat tali melaksanakan tersebut sesuai 3. Bagi Peneliti yang akan datang dapat digunakan sebagai referensi bayi (50%) tidak ada pelepasan tali DAFTAR PUSTAKA pusat lebih dari 15 hari 2. Mengggambarkan keadaan tali pusat waktu pelepasan kebanyakan kering tali pusat pada waktu pelepasan sebanyak 28 bayi (93 % ), Alam at al, Newborn umbilical cord and skin care in Sylhet District, Bangladesh: Implications for promotion of umbilical cord cleansing with topical chlorhexidine. 2008. basah 2 bayi ( 7 % ) dan tidak ada yang infeksi 3. Menggambaran perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di PUSKESMAS Gajahan Kota Surakarta, semua bayi baru lahir dirawat dengan perawatan tali pusat kasa kering steril (100 %) Saran 1. Bagi ibu Nifas dan Masyarakat dapat menerima dan mengaplikasikan perawatan tali pusat tersebut sebagai panduan dalam merawat bayi baru Hidayat A. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika; 2007. Kemenkes Rl. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Direktorat Kesehatan Anak Khusus; 2010. h. 15-21. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Keshatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. h. 125,171,182-183. Pratiwi,.Program Studi D-III Kebidanan. STIKES Muhamadiyah Ciamis, Karya Tulis Ilmiah Dipublikasikan; 2010 Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang 64 Perawatan Tali Pusat Pada BBL Di Puskesmas Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Saifuddin BA. llmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002. 65