PERTEMUAN 11 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Berliani Ardha, SE. M.Si POKOK BAHASAN Perencanaan Kreatif Periklanan DESKRIPSI Memahami cara berfikir kreatif dalam manajemen periklanan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari modul ini, Mahasisiwa dapat mengidentifikasikan, merencanakan, membandingkan dan menyimpulkan target pasar yang hendak dicapai DAFTAR PUSTAKA 1. Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill 2. Shimp, a Terennce (2003) , Advertising and promotion & supplemental aspects of integrated communications, sixth edition, thomson southwestern.Ohio 3. Richarrd J. Semenik (2002), Promotion and Integrated Marketing Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio 4. How to Advertise (Kenneth Roman & Jane Maas, 2003) PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 1 PERENCANAAN KREATIF PERIKLANAN BERPIKIR KREATIF Setiap upaya perencanaan kreatif dalam periklanan selalu didahului dengan proses kreatif daiam arti proses penciptaan ide-ide / gagasan kreatif iklan. Proses ini pada dasarnya adalah proses berpikir kreatif. Kreativitas seringkali dianggap sebagai sesuatu ketrampilan yang didasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa menjadi kreatif, Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, walaupun memang dalam kenyataannya terlihat bahwa orang-orang tertentu memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dengan cepat dan beragam. Namun demikian, sesungguhnya kemampuan berpikir kreatif pada dasarnya dimiliki semua orang. Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dan orisinil. Bahkan pada orang yang merasa tidak mampu menciptakan ide baru pun sebenarnya bisa berpikir secara kreatif, asalkan dilatih. Untuk itu, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai cara berpikir dan cara berpikir kreatif. Berpikir adalah proses mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi suatu kebutuhan atau memberikan respons. Dalam berpikir seseorang mengolah informasi-informasi yang ada dengan menggunakan lambang-lambang visual, lambang grafis atau lambang verbal. Berpikir adalah suatu aktivitas mental. Proses berpikir manusia memiliki dua ciri utama, yaitu : • Covert / unobservable (tidak terlihat) • Symbolic (melibatkan maipulasi dan penggunaan simbol) Proses berpikir merupakan salah satu rangkaian dalam mekanisme penafsiran terhadap stimuli. Bagaimana orang berpikir PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 2 Secara garis besar, ada dua macam cara berpikir, yaitu cara berpikir autistik dan berpikir realistik. Berpikir autistik seringkali disebut sebagai mengkhayal, melamun atau berfantasi. Dengan berpikir autistik orang melarikan diri dari kenyataan, melihat hidup sebagai gambar-gambar yang fantastic. Sebaliknya, berpikir realistik disebut sebagai nalar (reasoning), yaitu berpikir secara logis, berdasarkan fakta-fakta yang ada dan menyesuaikan dengan dunia nyata, beserta semua dalil / hukum-hukumnya. Berpikir realistik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1. Berpikir deduktif Berpikir deduktif adaiah proses berpikir yang rnenerapkan kenyataan-kenyataan yang berlaku umum kepada hal-hai yang bersifat khusus. Kesimpulan yang dihasilkan dalam berpikir deduktif dimulai dari hal-hal umum menuju hal-hal khusus. 2. Berpikir induktif Berpikir induktif justru sebaliknya, dimulai dari hal-hal khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Kesimpulan yang dihasilkan dalam berpikir induktif merupakan generalisasi dari hal-hal khusus. 3. Berpikir evaluatif. Berpikir evaluatif adalah dengan menilai baik-buruknya atau tepat-tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif, seseorang tidak menambah atau mengurangi gagasan, tetapi menilainya berdasarkan kriteria tertentu. Tuiuan Berpikir Paling tidak ada tiga tujuan yang Ingin dicapai melalui berpikir, yaitu : 1. Untuk mengambil keputusan (Decision Making) Decision making memiliki tiga ciri, yaitu : Keputusannya adalah hasil dari suatu usaha intelektual Keputusannya melibatkan pilihan dari berbagai alternatif Melibatkan tindakan nyata PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 3 Decision making juga dipengaruhi oleh kualitas pengetahuan yang dimiliki dan motivasi (dorongan untuk berperliaku ke arah tujuan tertentu) serta sikap terhadap obyek yang akan dikenai keputusan. 2. Untuk memecahkan pesoalan (Problem Solving) Problem solving dilakukan meiaiui enam tahap, yaitu : Identifikasi masalah Menggali ingatan Memahami situasi Mencari jawaban dan kesimpulan Mencoba dengan penyelesaian rnekanis (trial & error) Menemukan pemecahan masalah (insight solution) Problem solving juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ; Faktor personal Faktor situasional (mudah-sulitnya dihadapi -sudah terbiasa, masalah, penting-kurang masalahnya baru sekali pentingnya masalah, kompleks - sederhananya masalah) Faktor sosio-psikoiogis (motivasi, kebiasaan, emosi, sikap, dsb) 3. Untuk menciptakan gagasan baru (Create Ideas) Berpikir kreatif memiliki paling tidak dua sifat, yaitu : Melibatkan / menghasilkan respons atau gagasan baru Bersifat orisinal Salah satu ciri berpikir kreatif adalah digunakannya pola berpikir divergen, yaitu dengan menghasilkan sejumlah kemungkinan (alternatif). Pola berpikir divergen dapat diukur dari ciri-cirnya, yaitu : Fluency Flexibility Originality Dalam proses berpikir kreatif, terdiri dari lima tahap, yaitu : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 4 Orientasi (perumusan masaiah) Preparasi (mengumpulkan informasi yang relevan) Inkubasi (istirahat sebentar untuk mengendapkan masaiah dan informasi yang diperoleh) iluminasi (mendapat ilham) Verifikasi (menguji dan menilai gagasan yang diperoleh) Faktor - faktor vang mempengaruhi berpikir kreatif: Kemampuan kognitif (kecerdasan, kemampuan menciptakan gagasan baru dan fleksiblitas kognitif). Sikap yang terbuka (bisa menerima hal-hal baru, unik taua tidak biasa). Sikap yang bebas, otonom (tidak terikat oleh konvensi) Percaya diri sendiri Metode Berpikir Kreatif Untuk dapat berpikir kreatif kita dapat melatih cara berpikir kearah keampuan menciptakan ide-ide baru dan orisinal. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah apa yang oleh Stephen Baker disebut sebagai cara sistematis untuk berpikir kreatif. Cara yang diusulkan adalah dengan mengunakan dengan metode piramida, yaitu cara berpikir yang dilakukan untuk menciptakan gagasan kreatif secara sistematis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kumpulkan semua informasi Pada tahap ini, coba kumpulkan semua informasi yang dibutuhkan, termasuk segala bentuk informasi yang berhubungan atau relevan. Setelah berhasil dikumpulkan, seluruh informasi tersebut perlu dipelajari dengan seksama agar diperoleh gambaran lengkap dan menyeluruh mengenai produk yang ditangani dan masalah yang di hadapi. Dengan memiliki informasi yang sebanyak-banyaknya, kita mempunyai peluang untuk mengolah informasi tersebut menjadi berbagai alternatif solusi. 2. Pikirkan Alternatif solusi Berdasarkan informasi yang sudah terkumpul, kita dapat menyeleksinya berdasarkan relevansinya dengan masalah yang dihadapi (ide yang diperlukan). Setelah informasi PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 5 tersebut terseleksi dalam masing-masing kategori, coba pikirkan sejumlah besar alternatif pemecahan masalah atau penciptaan beberapa gagasan berdasarkan informasi yang dimiliki. Pada tahap ini, sebaiknya kita tidak membatasi diri dengan segala aturan, konvensi atau kendala yang ada maupun yang kita bayangkan ada. Selain itu, dalam menciptakan alternatif, jangan memikirkan mengenai bagus-tidaknya, pantas-tidak pantas, layak-tidak layak, bermutu - tidak bermutu. Dengan demikian kita akan dapat memperoleh begitu banyak alternatif dari yang baik sampai yang buruk, dari yang logis hingga yang khayal. 3. Pilih gagasan terbaik Dari sejumlah besar alternatif solusi / gagasan yang kita miliki, kita dapat menyortir /memilihnya dengan cara menggolong-golongkannya sesuai dengan kebutuhan atau kriteria masalah atau permintaan yang ada. Dengan demikian akan tersedia dua atau tiga alternatif solusi yang iita anggap terbaik untuk dijadikan gagasan atau pemecahan masalah Secara sederhana, prosedur (tahap-tahap) proses berpikir sistematis ini dapat dilihat pada bagian berikut ini: Ide Kreatif Seleksi, Sortir dan alternatif solusi Tahap Pengumpulan Informasi Selain metode tersebut, juga ada salah satu metode lainnya yang juga dapat digunakan untuk melatih berpikir secara kreatif serta menciptakan ide baru dan orisinal. Metode ini menggunakan tahapan yang melatih pikiran dari meniru hingga mencipta. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 6 Memang jika dikaitkan dengan kreatifitas, cara ini justru melatih kita untuk berpikir kreatif melalui cara yang tidak kreatif, yaitu meniru. Namun demikian, jika cara-cara lain tidak mampu membangkitkan kemampuan kita untuk berpikir kreatif, maka cara ini dapat digunakan. Walaupun demikian, seandainya masih ada cara lain yang dapat diupayakan, sebaiknya cara ini dihindari. Tahap-tahap prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Meniru Pada tahap ini, sebeium kita dapat menciptakan gagasan dari pemikiran orisinal kita sendiri maka yang dapat dilakukan adalah dengan meniru gagasan yang sudah ada (yang diciptakan orang lain). Pada tahap ini, usahakan kita membuat penyesuaian dari apa yang kita tiru dengan apa yang kita buat atau butuhkan. Gagasan yang berasal dari orang lain kita sesuaikan pada beberapa segi hingga cocok dengan kebutuhan atau kriteria gagasan yang kita perlukan. Dengan meniru, maka kita secara tidak langsung telah mempelajari proses pembuatan atau penciptaan aggasan yang telah diiakukan oleh orang lain. Setelah beberapa kali meniru, kita tentunya telah memahami bagaimana orang lain menciptakan gagasan. 2. Menambahkan Pada tahap ini, ketika kita membutuhkan suatu gagasan baru, kita dapat memanfaatkan apa yang sudah ada atau sudah pernah dibuat oleh orang lain, tetapi dengan penambahan di beberapa segi, sesuai dengan apa yang kita butuhkan atau relevan dengan kriteria yang diperlukan. Dengan menambahkan gagasan kita pada gagasan orang lain yang kita tiru, maka kita telah belajar untuk menciptakan sebagian gagasan. pada tahap ini kita juga belajar untuk menyempurnakan gagasan yang semuia diciptakan orang filin menjadi suatu gagasan baru yang lebih sesuai dengan kriteria atau kebutuhan kita. 3. Menciptakan Setelah kedua proses tersebut (meniru dan menambahkan) maka kita sudah mulai terlatih untuk menciptakan gagasan. Oleh sebab itu pada tahap ini kita berlatih untuk PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 7 mencipatakan gagasan kita sendiri tanpa tergantung atau melihat gagasan yang sudah pernah diciptakan orang lain sebelumnya. Pada tahap ini kita mencoba menciptakan gagasan berdasarkan pemikiran kita sendiri, terlepas dari semua batasan dan pengaruh apapun. Cobalah untuk menciptakan gagasan sesuai keinginan kita dan apa yang dapat kita pikirkan. Proses Kreatif James Webb Young dari perusahaan periklanan J Walter Thompson membuat model proses berpikir kreatif yang terdirid dari lima tahap, yaitu : 1. Membenamkan diri Pada tahap ini, kita mencoba mengumpulkan data yang terolah dan berbagai informasi meialui penelitian dan gambaran latar belakang permasalahan. Setelah itu, cobalah untuk membenamkan diri dalam data tersebut. 2. Mencernakan Pada tahap ini, kita mencoba mempelajari semua informasi yang diperoleh, mengolahnya dan memikirkan permasalahan. 3. Masa inkubasi Pada tahap ini, kita memberi kesempatan untuk berkembangnya alam bawah sadar kita, antara lain dengan menghilangkan pemikiran mengenai pemecahan permasalahan tersebut dari tingkat kesadaran pemikiran kita dan membiarkan pemikiran bawah sadar kita untuk mencari penyelesaiannya. 4. Tahap Pencerahan Lahirnya gagasan, fenomena yang dikenal dengan ungkapan "Eureka !", saya menemukannya! 5. Membuat nyata dan verifkasi Mempelajari kembali gagasan tersebut dan menguji kebenaran gagasan itu sebagai jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Membentuk dan mengembangkannya PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 8 sehingga dapat digunakan secara praktis dalam konteks tugas dan rencana yang dikerjakan. 5 Hal yang dapat dilakukan pada tahap persiapan proses kreatif adalah 1. Sediakan bahan acuan Bahan acuan sangat diperluka untk memberikan inspirasi agar dapat memudahkan tersetusnya gagasan kreatif. Selain itu, dengan mempelajari sejumlah besar bahan acuan akan banyak membantu menciptakan orientasi berpikir ke arah kreativitas . 2. Bertanya kepada orang lain Seringkali, dalam proses menciptakan gagasan, bahan / informasi yang tersedia masih belum mencukupi, atau bisa terjadi, informasi banyak tetapi kita tidak mengetahui aitan / relevansinya dengan masalah yang dihadapi. Untuk itu, sebaiknya kita bertanya kepada orang lain yang mengetahui atau lebih berpengalaman. Dengan bertanya kepada orang lain, kita akan memperoleh gambaran atau arah kemana kitaharus berpikir atau mengolah informasi yang telah kita miliki. 3. Lihat kondisi pasar Kondisi pasar perlu diketahui, karena dalam proses kreatif periklanan, gagasan untuk pesan iklan selalu berkaitan dengan produk, kategori produk, persaingan dan koteksnya dalam pemasaran. Untuk itu, perlu diketahui kondisi pasar pada kategori produk yang kita tangani serta kondisi pesaingnya. Demikian pula dengan harapan dan tanggapan konsumen terhadap jenis produk tersebut. 4. Gunakan produknya Tak ada cara terbaik untuk mengenali sebuah porduk selain dengan cara menggunakannya. Dengan menggunakan produk yang kita tangani, maka kita dapat menyelami dan merasakan apa yang dirasakan oleh konsumen, pemenuhan harapannya pada produk serta kelebihan dan kekurangan produk tersebut. 5. Bekerja dengan lingkungan klien kita PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 9 Cara ini merupakan salah satu alternatif untuk lebih mengenali produk dan sekaligus memperoleh masukan mengenai berbagai aspek dari produk. Selain itu, dengan mengamati proses pembuatan produk, kita juga bisa memperoleh inspirasi tentang apa yang unik dari produk. Dasar pemikiran kreatif Selain berbegai cara tersebut id atas, terdapat sejumlah cara yang secara konsptual dapat digunakan untuk menciptakan gagasan kreatif untuk keperluan penyusunan pesan iklan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan sejumlah konsep pemasaran yang merupakan bagian dari proses pengelolaan produk. 1. Positioning Upaya membedakan produk kita dengan pesaing agar mudah diingat dan tajam Contoh : Sabun kecantikan bintang film 2. Produk Menganalisa produk kita agar mudah menemukan gagasan mengenai apa yang hendak ditawarkan dari produk tersebut. 3. People Menganalisa siapa pembeli dan pemakai produk kita, agar dapat menemukan gagasan apa yang tepat dan sesuai. Penentuan khalayak sasaran berdasarkan demografi, geografi, psikografi 4. Problem Apa yang dimiliki oleh produk kita dan mampu menyelesaikan prolem atau permasalahan yang dihadapi konsumen. Contoh : Shampoo anti ketombe, Rumah, bisa dicicil selarna 20 tahun 5. Promise Dalam penulisan pesan iklan, salah satu elemennya adalah janji (promise). Janji merupakan eprnyataan atas apa yang akan diperoleh konsumen jika menggunakan produk yang kita tawarkan. Sudah tentu yang akan diperoleh konsumen adalahs PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 10 esuatu yang unggul dn menarik dari produk kita. Janji yang ditawarkan oleh produk hendaknya dapat dipertanggung jawabkan 6. Profit Apakah kondisi produk kita mendukung janji yang diberikan kepada konsumen? Jika iklan mengenai rumah, maka hendaknya janji yang diberikan sesuai kenyataan. 7. Prioritas Penciptaan gagasan pesan yang ditekankan pada apa yang akan dikatakan, dapat diciptakan berdasarkan aspek tertentu yang kita jadikan prioritas dalam penyampaian pesan. Untuk itu, pertama-tama kita perlu menentukan prioritas mana yang terpenting / utama dari produk kita. Misalnya : untuk produk mobil, yang utama adalah : Hemat BBM, Harga murah, Kenyamanan, Interior lega, bentuk indah, dsb. 8. Persuasif Gagasan mengenai penyusunan pesan dapat digali dari teknik penulisan pesan iklan yang secara prinsip adalah proses persuasi. Dari konsep penyusunan pesan persuasif, terdapat beberapa alternatif teknik penulisan pesan yang dapat digunakan. Cara pemilihan pendekatan atau gaya eksekusi pesan iklan antara lain : Langsung vs Tidak langsung Rasional vs Emosional Informasi vs Teasing (menggoda) Mudah dicerna vs Sengaja dibuat rumit Serius vs Santai, Humor 9. Platform Sasaran pembawa pesan ditekankan pada media apa yang akan digunakan untuk menyapaikan pesan. Apakah media elektronik, media cetak, luar ruang, dll. Setiap media memiliki ciri spesifik yang menuntut bentuk pesan atau cara penyampaian tertentu. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE. MSi. MANAJEMEN PERIKLANAN 11