pedidikan - Staff UNY

advertisement
PEDIDIKAN NON FORMAL
Oleh :
Mulyadi, M. Pd.
1
Azas-azas Pendidikan Non Formal
• Azas PNF : pembicarakan
mengenai pandanganpandangan dasar tentang
tujuan pendidikan social dan
bagaimana tujuan tersebut
dapat di capai secara efektif
dan efisien.
• Pndangan – pandangan
tersebut akan menjadi dasar
berpijak dalam melakukan
praktek PNF
Ada lima azas yaitu azas :
 Pendidikan sepanjang
hayat
 Pengembangan
 Kebutuhan
 Perkembangan
 Kooperatif
2
1. Azas Pendidikan Sepanjang Hayat
•
Pendidikan sepanjang hayat bukanlah
sesuatu yang baru
•
Keberadaannya semenjak belum
terlembaganya pendidikan
persekolahan ( sejak manusia itu ada
•
•
•
Kegiatannya dilakukan sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
Ide pentingnya pendidikan sepanjang
hayat sebagai azas praktek pendidikan
semakin mendapat perhatian pada
saat lembaga pendidikan menghadapi
berbagai tantangan sebagai akibat dari
kemajuan IPTEK
Penerapan IPTEK di dunia industri
telah menggeser keterampilan yang
dimiliki oleh para pekerja.
•
Masyarakat dituntut selalu
meningkatkan diri, pengetahuan dari
sekolah sudah kurang/tidak sesuai
dengan permasyalahan dan tuntutan
yang di hadapi.
•
Sekolah tidak mampu lagi
menghadapi tantangan yang selalu
berkembang
•
Kenyataan inilah mendorong para
ahli pendidikan untuk memikirkan
peran dan orientasi pendidikan.
•
UNESCO mengusulkan pendidikan
sepanjang hayat sebagai dasar
kebijakan pendidikan di Negara maju
dan berkembang. Mulai saat itu
pandangan mengenai pendidikan
mengalami perubahan secara
mendasar.
3
Dari Pandangan Tersebut Ada Konsekuensi dalam Dunai
Pendidikan Yaitu :
a. Pendidikan tidak lagi di pandang sebagai proses
akumulasi pengetahuan dan keterampilan, akan
tetapi sebagai proses pengembangan individu
secara utuh berkesinambungan.
– Dimuka disebutkan bahwa pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari sekolah kurang
atau tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
– Oki dalam dunia yang selalu berubah dan
berkembang pendidikan harus di tujukan pada
pengembangan pribadi yang memiliki
kemampuan belajar.
4
Pandangan Dave & Knowles
Dave memberikan karakteristik sebagai
berikut:
•
•
•
•
•
Kemampuan utntuk menggunakan
strategi belajar yang berbeda-beda,
seperti belajar mandiri atau kerjasama
melalui kelompok;
Kemampuan dalam keterampilan
belajar dasar seperti : Membaca,
mengamati, mendengarkan,
memahami dan berkomunikasi.
Mengembangkan keterampilan
intelektual seperti penalaran, berpikir
kritis, pengorganisasian dan
penerapan.
Kemampuan menggunakan berbagai
media belajar (buku, jurnal, majalah,
program oudio visual;
Kemampuan mengorganisasi
pengalaman belajarnya sendiri melalui
identifikasi kebutuhan, merencanakan
dan melakukan aktivitas belajar serta
melakukan evaluasi hasil belajar
KNOWLES mengemukakan untuk belajar
mandiri (self-directed inquiry) diperlukan
kemampuan intelektual sebagai berikut :
•
•
•
•
•
•
Untuk mengembangkan kutiositi atau
kemampuan berpikir divergen
memformulasikan petanyaan berdasar
kuriositinya sendiri
Untuk mengidentifikasi data yang
diperlukan untuk menjawab
Untuk mencari sumber belajar yang
dapat dipakai untuk memperoleh data
yang diperlukan
Untuk mengorganisasi, menganalisa
dan mengevaluasi data sehingga
diperoleh hasil jawaban yang tepat
Untuk menggeneralisasi,
mengaplikasikan dan
mengkomunikasikan hasil jawaban
yang diperoleh.
5
b. Pendidikan tidak lagi elitis akan tetapi harus
bersifat demokratis
Kolektif
Demokratis
Individual
Kolektif : pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang
saja, akan tetapi semua warga masyarakat harus diberi kesempatan
yang sama untuk memperoleh pendidikan.
Individual: warga masyarakat harus diberi kesempatan untuk terlibat atau
berpartisipasi dalam proses pendidikan, baik dalam merencanakan
maupun dalam pelaksanaan pembelajaran.
Sehingga guru tidak lagi sebagai pemegang otoritas tunggal dalam
pembelajaran, akan tetapi lebih berfungsi sebagai fasilitator.
6
C. Pendidikan tidak lagi di orientasikan sebagai
persiapan untuk hidup, melainkan sebagai
bagian integral dari kahidupan.
– Pendidikan dan kehidupanlah
dwi tunggal, yang satu
mengembangkan yang lainnya.
– Konsekwensinya : materi belajar
harus bersumber dari masalahmasalah riil yang dihadapi oleh
peserta didik
7
d. Pendidikan tidak hanya berlangsung dalam lembaga pendidikan
formal saja, akan tetapi juga berlangsung dalam lembaga informal,
dan non formal kaitannya dengan pendidikan non formal
berfungsi sebagai :
• Komplemen : PNF berperan memberikan pengetahuan
dan keterampilan yang belum diberikan oleh sekolah
• Suplemen : Berfungsi untuk memberikan pengalaman
belajar baik untuk memperluas maupun memperdalam
pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh
dari sekolah.
• Pengganti : Memberikan layanan pendidikan bagi warga
masyarakat, yang oleh karena sesuatu hal tidak
berkesempatan memasuki lembaga pendidikan sekolah.
8
2. Azas Pengembangan
Sebagaimana terhadap pendidikan pada umumnya,
banyak harapan harapan yang diletakkan pada PNF,
harapan tersebut bergerak dari :
•
•
•
•
Paling sederhana : Seperti Pemilikan suatu ketrampilan
khusus ( menjahit, merangkai bunga, mengoperasikan
computer dll) samapai..
Paling kompleks : Seperti pengembangan sikap dan
pengetahuan
Paling khusus : PBH
Paling Umum : pengembangan masyarakat secara
menyeluruh
99
• Walaupun berfariasi, tetapi
hanya ada satu misi yang
harus diperankan oleh PNF
yaitu PENGEMBANGAN baik
dalam dimensi individual,
maupun social.
• Keduanya harus
dikembangkan secara
bersama-sama (tidak boleh
mengorbankan yang satu demi
yang lain)
• Pengembangan dimensi
individual harus di arahkan
pada pengembangan diri
secara utuh
Rogers
fully fungtioning person
Maslow
Pencapaian aktualisasi diri,
yaitu individu yang dapat
mengaktualisasikan seluruh
potensi yang dimiliki
10
Menurut Maslow :
Gambaran individu yang telah mencapai aktualisasi diri
memiliki sifat
 Memiliki Orientasi secara
realistic
 Menerima diri sendiri,
orang lain dan dunianya
sebagaimana adanya
 Spontan dalam bertindak
 Berpusat pada masalah
 Memiliki kebutuhan
keleluasaan pribadi
 Mandiri
 Memiliki apresiasi yang
terus menerus
 Memiliki rasa
kebersamaan, sympathy,
afeksi, terhadap orang lain
 Sering memiliki pengalaman
mistik
 Memiliki hubungan
interpersonal yang
mendalam






Memiliki sifat demokratis
Memiliki rasa demokratis
Memiliki rasa etik yang tinggi
Memiliki rasa humor
Kreatif
Menolak konformitas
terhadap kebudayaan
1111
 Pada dimensi social, PNF harus diarahkan pada pengembangan kesadaran
manusia atas realitas dunianya, sebab manusia pada dasarnya adalah
makhluk yang tidak sekedar ada dalam dunia (to be in the word), tetapi
sekaligus mengada bersama dunianya (to be with the word ) ( freire)
 Sebagai makhluk yang mengada manusia tidak sekedar menyesuaikan diri
saja tetapi melakukan pengembangan.
 Berbagai bentuk kreasi budaya manusia adalah salah satu bukti realitas
tersebut
 Hal itu disebabkan : Manusia diberi kemampuan berpikir kritis
Dan kesadaran ruang dan waktu
 Tetapi kemampuan itu tidak secara otomatis akan berkembang bahkan
mungkin akan mati manakala mendapat pemaksaan dari luar pengekangan
terhadap munculnya kreatif manusia
 Akibatnya peradapan manusia tidak dapat mencapai tingkat yang tinggi
12
OKI PNF harus
diarahkan,
Pengembangan
kesadaran manusia
atas realitas dunianya
sehingga manusia :
 menyadari masalahmasalah dunia sekitarnya
 Memikirkan alternative
pemecahan
 Melakukan tindakan
pemecahannya
 Menghilangkan factor
penghambat
13
3. Azas Kebutuhan
Alasan kebutuhan di jadikan dasar praktek
PNF adalah :
– Pada hakekatnya pendidikan itu ada dan di lakukan
untuk memenuhi kebutuhan
– Dengan mengetahui kebutuhan peserta didik kita
dapat mengetahui perilakunya sehingga dapat
memberikan layanan yang sesuai.
Kebutuhan itu selalu berubah dan
berkembang
1414
Berkaitan dengan misi PNF ada dua kebutuhan, yaitu :
Kebutuhan individu & Kebutuhan masyarakat
Kebutuhan Individu
•
•
•
•
•
•
Kebutuhan individu pada hakekatnya
adalah kebutuhan dasar manusia yang
diperlukan untuk hidup baik secara
psikologis dan biologis.
Kebutuhan tersebut tersusun secara
herarkis. Pemenuhan kebutuha
berawal dari yang paling dasar
Terpenuhinya kebutuhan yang paling
dasar memudahkan terpenuhinya
kebutuhan tingkat berikutnya.
Terpenuhinya semua kebutuhan dasar
memungkinkan individu dapat
mengaktualisasikan diri
Akan tetapi Maslow mengingatkan
bahwa :
Tidak begitu rigit dalam beberapa hal
kebutuhan yang lebih tinggi dapat
muncul sebelum terpenuhinya
kebutuhan yang lebih rendah.
Kebutuhan menurut Maslow :
• Psikologis
• Keamanan
• Social
• Penghargaan
• Aktualisasi diri
6 kebutuhan dasar manusia
menurut Knowles :
• Kebutuhan fisik
• kebutuhan untuk tumbuh
• Kebutuhan keamanan
• Kebutuhan pengalaman baru
• Kebutuhan afeksi
• Kebutuhan untuk diakui
15
Kebutuhan Masyarakat
• Pada umumnya masyarakat memiliki kebutuhan
yang berbeda – beda karena :
• Latar Belakang Kebudayaan
• Tingkat kemajuan
• Masalah-masalah yang berbeda
• Tetapi pada dasarnya terdapat kebutuhan yang
secara mendasar sama yaitu :
• Maju dan berkembang
• Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat :
• Melihat dari perbedaan tingkat kemajuan dan
perkembangan yang telah di capai dengan yang di
inginkan.
16
4. Azas Perkembangan
Belajar dan perkembangan adalah
dua hal yang saling mengait, dan
mempunyai hubungan timbal
balik
Anak
Tingkat perkembangan yang telah
dan akan di capai akan
menentukan kebutuhan dan
kesiapan belajar.
Orang Dewasa
Kebutuhan manusia (fisik dan
psikologis ) selalu berubah-ubah
dan berkembang seiring dengan
perjalanan perkembangannya
Pertumbuhan
Pengalaman baru
Pemeliharaan
Menggunakan pengalaman baru
Pada masa anak berbeda dengan
masa remaja dan dewasa
1717
Aspek lain dari perkembangan
adalah kesiapan belajar
•
•
•
Kesiapan belajar terkait
dengan kemampuankemampuan yang telah
dimiliki
Kita tidak akan dapat
membelajarkan orang lain di
luar batas kemampuannya
Terlalu jauh di atas dan di
bawah perkembangan yang
sedang dijalani memiliki
akibat pembelajaran tidak
dapat berlangsung secara
efektif
Tingkat perkembangan juga
menuntut metode pembelajaran
berbeda
• Anak-anak memiliki cara yang
berbeda dengan remaja atau
orang dewasa dalam
berinteraksi dengan
lingkungan
• Begitu pula kemampuan yang
dimiliki dalam menggapai
gejala-gejala yang aa
disekitarnya.
18
Ini sejalan dengan yang dikemukakan
oleh Rogers : belajar akan bermakna
apabila :
•
•
OKI tidak dapat menggunakan
metode yang sama untuk semua
usia perkembangan
Dalam kaitan ini, PNF membantu
perkembangan individu peserta
anak didik, jika tidak maka akan
tidak efektif dan dapat
menghambat /menghancurkan
perkembangan
•
Karakteristik individual harus tetap
di perhatikan
•
Pemahaman karakteristik
individual sangat diperlukan sebab
pada dasarnya proses
pembelajaran bersifat personal
•
•
•
•
Melibatkan seluruh aspek
kepribadian, baik afektif maupun
kognitif
Berasal dari inisiatif dari dalam diri
sendiri
Mengakibatkan perubahan sikap
dan perilaku, bahkan mungkin
kepribadian
Keberhasilannya dievaluasi oleh
pelaku belajar itu sendiri
19
5. Azas Kooperatif
•
Belajar berlangsung dalam
situasi sosial, tidak dapat
terpisah / terasing dari
lingkungan orang lain
•
Belajar tidak hanya untuk
kepentingan dirinya sendiri
tetapi untuk kepentingan
bersama. OKI PBM dalam
Pendidikan Sosial harus
berlangsung secara
KOOPERATIF
•
Proses pendidikan yang hanya
transfer pengetahuan dan
keterampilan bukanlah
pendidikan yang sejadi karena
akan mematikan inisiatif kreatif
dan kemampuan berfikir kritis.
•
Pendidikan yang sejati adalah yang
dapat mengembangkan kemampuan
manusia dalam segala aspeknya,
dan masyarakat pada umumnya .
•
Manusia tidak dapat
mengembangkan kemampuannya
dalam situasi terisolasi
•
Kita juga tidak dapat
mengembangkan kemempuan
orang lain tersebut secara langsung
•
Yang ada adalah saling
membelajarkan dalam situasi yang
dialogis
2020
Untuk mewujudkan situasi yang dialogis Freire,
mengemukakan prasarat, yaitu :
1. Aanya rasa cinta terhadap
manusia dan dunia
– Rasa cinta akan enimbulkan
laku pemihakan, yaitu
tindakan yang selalu
mengutamakan kepentingan
anak didik
– Dialog tidak akian terjadi jika
pendidik berbuat hanya untuk
kepentingan dirinya
2. Adanya kerendahan hati :
– Dialog tidak akan terjadi
pendidik bersifat sombong,
menganggap dirinya paling
tahu, paling menguasai
segalanya
– Sifat demikian tidak akan
mampu menjalin hubungan
akrab dengan anak didik
3. Adanya keyakinan akan
kemampuan anak didik
–
–
Kemampuan untuk mencipta
Pandangan yang menganggap anak
didik adalah manusia yang lemah akan
menghasilkan proses pendidikan yang
mekanistik
4. Adanya harapan
–
–
Dialog tidak akan berjalan apabila
dalam proses itu tidak ada harapan
akan hasil yang dicapai
Harapan akan menjadi dinamisator
dalam dialog
5. Adanya pelibatan berpikir kritis
–
–
Perjumpaan anak didik dengan
pendidikan mati jika pendidik hanya
menerima realitas anak didik
sebagaimana adanya
Berpikir kritis memungkinkan keduanya
melakukan pencarian dan pemaknaan
secara terus menerus terhadap realitas
dunianya.
21
Download