BAB 1 - Library Binus

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi saat ini perkembangan dunia bisnis semakin tinggi karena
pendatang pesaing bisnis yang banyak bermunculan. Sehingga masing-masing
perusahaan bersikap responsif dalam menjaga kinerja organisasi agar sanggup
bertahan dan terus berupaya memperoleh pangsa pasar yang besar. Keberhasilan
perusahaan tentu saja didukung oleh banyak faktor penting dalam perusahaan seperti
kepemimpinan dan anggota dalam perusahaan itu sendiri. Selain dari individu dalam
perusahaan itu sendiri, terdapat faktor lain yang lebih penting yaitu gaya
kepemimpinan itu sendiri dalam memimpin organisasinya, serta komitmen organisasi
terhadap pemimpinnya, dan yang paling penting adalah bagaimana proses dari
organisasi tersebut dalam menjalankan strategi perusahaan agar siap dalam
menghadapi para pesaing.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami
dan menyetujui kebutuhan yang harus dipenuhi dan cara melakukannya, serta proses
memfasilitasi individu dan kelompok berusaha mencapai tujuan bersama (Yukl,
2010:309). Kepemimpinan dalam suatu perusahaan merupakan hal yang bersifat
sentral dalam usaha untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Kepemimpinan
merupakan inti dari manajemen karena kepemimpinan merupakan suatu penggerak
dalam perusahaan. Seorang pemimpin harus dapat memberdayakan seluruh
karyawannya untuk selalu siap menghasilkan yang terbaik. Kepemimpinan sendiri
memiliki banyak gaya, karena setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang
berbeda. Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan tindakan
karyawan terhadap pemimpin tersebut. Ketidakcocokan antara karyawan dengan
gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin dapat berpengaruh pada kineja
karyawan, yang akhirnya berdampak pada kinerja karyawan yang menurun dan tidak
qualified. Sebaiknya bila terdapat kecocokan antara karyawan dan gaya
kepemimpinan atasan tersebut, maka dapat menciptakan kenyamanan bagi karyawan
yang akan berdampak pada kinerja karyawan yang meningkat.
1
2
Komitmen organisasi menurut Luthans (2006:249), komitmen organisasi
dapat didefinisikan sebagai suatu keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota
organisasi tertentu, berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi, dan
penerimaan nilai maupun tujuan organisasi. Dengan kata lain, komitmen organisasi
ini memperlihatkan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan
dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan
keberhasilan serta kemajuan secara berkelanjutan.
Kinerja Organisasi adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator suatu pekerjaan dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009:5). Apabila proses
dalam perusahaan berjalan baik maka hasil kinerja juga akan baik. Dari hasil
observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa hasil kinerja
mengalami penurunan semenjak pemimpin yang kedua.
Seorang karyawan dalam menjalankan pekerjaannya pasti mempunyai
tingkatan komitmen yang berbeda terhadap pekerjaan mereka masing-masing.
Komitmen organisasi pada karyawan yang tinggi biasanya akan meningkatkan
kinerja yang tinggi dan sekaligus dapat menurunkan tingkat absensi dan sebaliknya
jika seorang karyawan memiliki tingkat komitmen rendah maka kinerjanya juga
rendah (Nyhan, 1999).
Komitmen merupakan variabel yang dapat memprediksi perilaku karyawan
dalam kerja, terutama diantaranya masalah absensi. Adapun hubungan yang
mengatur antara komitmen dan kinerja telah dikemukakan oleh (Benkhoff, 1997)
yaitu komitmen karyawan terhadap organisasi memiliki hubungan positif dengan
kinerja, tanpa memperhatikan komitmen karyawan pada organisasi maka kinerja
akan memburuk.
CV Bandung Jaya Rubber merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pembuatan karet yang sudah berdiri sejak tahun 1991. Sebagai perusahaan yang saat
ini sedang berkembang, CV Bandung Jaya Rubber selalu berusaha memberikan
kualitas yang terbaik dan memuaskan bagi konsumen mereka. CV Bandung Jaya
Rubber harus terus meningkatkan faktor-faktor keberhasilan agar penjualan terus
meningkat dan tidak tergeser oleh banyak pesaing baru. Dalam perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pembuatan karet, tenaga ahli dan teknisi merupakan salah
satu hal yang penting bagi perusahaan. Karena industri ini harus selalu
memperhatikan setiap detail pesanan dan selalu memproduksi dalam jumlah yang
besar maka diperlukan pengawasan dan kontrol yang ketat.
3
Berikut merupakan data total penjualan pertahun (dalam milyar) pada CV Bandung
Jaya Rubber.
27500
27000
26500
26000
25500
25000
24500
24000
23500
23000
2010
2011
2012
Total Sales Bandung Jaya Rubber
Gambar 1.1 Data Sales CV Bandung Jaya Rubber
Sumber : CV Bandung Jaya Rubber (2013)
Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan
sales pada tahun 2011-2012 sebesar Rp 1.636.000.000
Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa kinerja organisasi pada CV Bandung Jaya Rubber mengalami
penurunan.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada CV Bandung Jaya Rubber,
bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir terdapat pergantian pemimpin dalam CV
Bandung Jaya Rubber. Gaya kepemimpinan yang dipakai oleh pemimpin yang
pertama dan kedua memiliki perbedaan. Gaya kepemimpinan yang pertama lebih
cenderung tenang namun tegas sehingga karyawan merasa tidak tertekan dalam
bekerja tetapi mereka tetap memberi hasil yang bagus. Sedangkan gaya
kepemimpinan pemimpin yang kedua (Laissez Faire), sama tenangnya dengan
pemimpin pertama namun kurang tegas dibandingkan pemimpin yang sebelumnya.
Sehingga sering terjadi banyak kesalahan dalam era kepemimpinan pemimpin yang
kedua.
Berdasarkan latar belakang tersebut, mendorong peneliti untuk mengadakan
penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Terhadap Komitmen Organisasi Dan Dampaknya Pada Kinerja Organisasi
CV Bandung Jaya Rubber”
4
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah gaya kepemimpinan laissez-faire berpengaruh signifikan terhadap
komitmen organisasi ?
2. Apakah gaya kepemimpinan laissez-faire berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi?
3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi ?
4. Apakah gaya kepemimpinan laissez-faire terhadap komitmen organisasi
berpengaruh secara signifikan dan dampaknya pada kinerja organisasi ?
1.3 Ruang lingkup
Penelitian ini tentang bagaimana gaya kepemimpinan laissez faire dan
komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan. Objek penelitian ini adalah
karyawan tetap dari CV Bandung Jaya Rubber. Desain penelitian secara asosiatif
dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan laissez-faire berpengaruh terhadap
komitmen organisasi.
2. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan laissez-faire berpengaruh terhadap
kinerja organisasi.
3. Untuk mengetahui komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja
organisasi.
4. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan laissez-faire terhadap komitmen
organisasi berpengaruh dan dampaknya pada kinerja organisasi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
- Sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang bersangkutan, serta
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan.
5
- Sebagai upaya mengembangkan dan mendalami ilmu kepemimpinan dan
organisasi.
- Untuk membantu penulis lebih mendalami tentang gaya kepemimpinan
dan komitmen organisasi.
2.
Bagi Perusahaan
- Memberikan informasi dan referensi berdasarkan hasil Analisis gaya
kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi pada
CV Bandung Jaya Rubber.
- Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengaruh gaya kepemimpinan
dan komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi Pada CV Bandung
Jaya Rubber.
3.
Bagi Pembaca
- Sebagai sumber informasi tentang gaya kepemimpinan
- Sebagai sumber informasi tentang komitmen organisasi
- Sebagai sumber informasi tentang kinerja organisasi
- Sebagai tambahan informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya
Download