bab iv posisi kerja dalam four ha ded de tistry

advertisement
BAB IV
POSISI KERJA DALAM FOUR HADED DETISTRY
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menyebutkan :
1. Pengertian posisi kerja dalam Four Handed Dentistry
2. Pembagian zona kerja
3. Posisi kerja berdasarkan arah jarum jam
1. Pengertian Posisi kerja dalam Four Handed Dentistry
Posisi kerja operator dan asisten berdasarkan arah jarum jam baik dalam keadaan duduk maupun
berdiri.
2. Pembagian zona kerja
Ada 4 zona pada posisi kerja berdasarkan arah jarum jam:
1. Zona operator berada pada posisi arah jarum jam 7-12
2. Zona asisten berada pada posisi arah jarum jam 2-4
3. Zona statis (untuk instrumen dan bahan) berada pada posisi arah jarum jam 12-2
4. Zona transfer berada pada posisi arah jarum jam 4-7
Gambar 4-1 posisi operator dan asisten sesuai arah jarum jam
Di bawah ini ada beberapa gambaran mengenai posisi kerja berdasarkan arah jarum jam,
walaupun sebenarnya posisi kerja bisa juga berubah tergantung dari lingkungan klinik,
perawatan yang dilakukan (misal: pencabutan, penambalan, scalling dll) serta
kenyamanan dari masing-masing individu.
3. Posisi kerja sesuai arah jarum jam
3.1 Posisi kerja jam pada perawatan Exodontia
3.1.1 Posisi kerja jam pada perawatan Rahang Atas kanan
Posisi operator yang nyaman pada jam 10, asisten pada jam 3, sedangkan meja instrumen
pada jam 2. Kepala pasien menoleh ke kiri, jari telunjuk tangan kanan fixasi pada permukaan
bukal Molar 1 Rahang Atas, kaca mulut posisi di dekat I1 atau I2 Rahang Bawah. Bisa juga
melakukan penambalan dengan posisi operator di jam 11/12 dengan cara merangkul
pasien/dibelakang pasien. Posisi asisten dan meja instrumen menyesuaikan.
Gambar 4-2
a. Posisi jam pada perawatan RA Kiri
Posisi operator di jam 9/10, kepala pasien menoleh menghadap operator, kaca mulut agak
jauh dari bagian oklusal gigi RA kiri, dekat dengan bibir bawah. Daerah proksimal dan
gingival akan mudah terlihat. Fixasi jari pada gigi Molar 1, juga berfungsi untuk membuka
mukosa pipi dan bibir.
b. Posisi jam pada perawatan Rahang Bawah Kiri
Posisi operator di jam 9, kepala pasien menghadap kea rah operator. Kaca mulut dekat
dengan molar RB. Tangan operator menyilang, tangan kiri yang memegang kaca mulut
terletak dibawah tangan kanan yang memegang instrument lain. Asistan duduk di jam 3 dan
meja instrument di jam 2. Sinar lampu direfleksikan lewat kaca mulut.
c. Posisi jam pada Perawatan Rahang Bawah Kanan
Posisi operator yang nyaman adalah di jam 9. Sebaiknya pasien tidak dalam posisi “supine”
tetapi membentuk sudut 450 , kepala pasien menghadap kearah operator, rahang pasien
sejajar siku operator. Fixasi dilakukan pada permukaan bukal gigi molar dengan bantuan
mirror dan gigi lain yang dekat dengan handpiece.
d. Posisi jam pada Perawatan Anterior RB dan RA
Biasanya posisi operator di jam 8. Bekerja dengan bantuan operator terutama pada bagian
lingual dan palatinal. Tetapi untuk perawatan pada sebelah labial, pandangan langsung
dengan mata, kaca mulut digunakan untuk membuka mukosa labial.
Gambar tambahan
Tabel Posisi Operator dan asisten berdasarkan jenis perawatan
NO
JENIS TINDAKAN
POSISI OPERATOR
POSISI ASISTEN
BAB V
TRASFER ALAT
TIK
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menyebutkan :
1
Pengertian transfer alat
2
Tujuan transfer alat.
3
Metode transfer alat
1.1 Pengertian transfer alat
Teknik pergerakan antara kedua tangan operator dan asisten dalam melaksanakan tugasnya di
tempat bekerja.
2.1 Tujuan transfer alat dan bahan
Transfer alat pada four handed mempunyai tujuan dapat mempercepat kerja perawatan
(ergonomy). Pada waktu pertukaran alat antara operator dan asisten dilakukan pada ’zone
transfer’. Transfer alat dilakukan melewati diatas dada pasien. Seorang asisten harus mempunyai
respon yang cepat terhadap suatu kebutuhan alat atau bahan dari operator. Oleh sebab itu
seorang asisten harus banyak-banyak berlatih cara transfer alat ini.
3.1 Metode Transfer Alat
3.1.1 Transfer satu tangan ( one handed transfer)
Metode ini sering dipakai. Biasanya metode ini dipakai pada perawatan penambalan,
misalnya antara sonde dengan excavator, pistol amalgam dengan amalgam stopper. Seperti
pada gambar – gambar di bawah ini :
Gambar 5-1 Asisten mentransfer hand instrument dengan metode pens grasp
Gambar 5-2 Asisten mentransfer tang exo dengan metode palm grasp
Gambar 5-3 Asisten mentransfer cotton pellet pada perawatan rahang bawah
Gambar 5- 4 Asisten mentransfer handpiece dengan palm and thumb grasp
3.1.2 Transfer dua tangan (Two Handed Transfer)
Gambar 5-5 Asisten mentransfer alat exo dengan metode palm grasp
BAB VI
ISOLASI ROGGA MULUT
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menyebutkan :
1. Pengertian isolasi rongga mulut.
2. Tujuan isolasi rongga mulut
3. Macam-macam isolasi rongga mulut dan aplikasinya
1. Pengertian Isolasi Rongga Mulut
Suatu teknik yang didesain untuk mengeluarkan cairan dan serpihan dirongga mulut, untuk
pengendalian terhadap saliva sekeliling gigi yang akan dirawat.
(MOSBY Comprehensve REVIEW of Dental Assisting, Betty ladley, dkk)
2. Tujuan Isolasi Rongga Mulut
Untuk memelihara daerah perawatan agar tetap bersih, kering asepsis, bebas dari kontaminasi air
ludah. Selain itu meminimalkan gerakan pasien untuk selalu duduk tegak untuk berkumur – kumur
3. Macam-macam dan Aplikasi
Saliva Ejektor
Saliva ejektor merupakan alat isolasi rongga mulut yang berguna untuk menyedot saliva dalam
proses perawatan gigi. Saliva ejektor ini merupakan salah satu Assistant’s Unit yang berada di
sebelah kiri pasien, sehingga seorang asisten bertanggung jawab penuh dalam mengoperasikan
alat ini, terutama dilakukan pada saat :
1) Preparasi kavitas
2) Sterilisasi kavitas
3) Penumpatan bahan tambalan
4) Scaling
Saliva ejektor mempunyai 2 macam jenis tip, yaitu yang terbuat dari plastik merupakan
disposible tip dan dari stainless steel yang selalu disterilkan/ di desinfektan.
Cara pengoperasian :
a) Pasangkan disposible tip pada saliva ejektor.
b) Tekan tombol ON pada dental unit.
c) Putarlah tombol saliva ejektor sehingga terdengar gemuruh udara.
d) Masukkan saliva ejektor ke dalam rongga mulut terutama pada daerah vestibulum oris
bawah dan di bawah lidah.
e) Jika tidak dibutuhkan taruhlah kembali ke tempatnya.
Gambar penggunaan saliva ejektor :
a. Suction
Kerja suction hampir sama dengan saliva ejektor, hanya yang disedot adalah selain air ludah
juga dapat menyedot darah. Jadi suction ini lebih tepat digunakan pada waktu tindakan
exodontia atau bedah mulut dan merupakan bagian dari assistant’s unit.
b. Tounge Holder
Tongue holder merupakan alat isolasi rongga mulut dengan sistem kerja penahan lidah untuk
mempermudah proses kerja operator dalam perawatan.
Tongue Holder terdiri atas :
1) Penahan lidah
2) Penahan dagu
3) Tangkai dan klep
4) Klep penjepit
5) Per pada tangkai
6) Klep pengatur penahan dagu
Cara pemasangan tongue holder :
a) Tentukan sisi mana yang akan dipasang tongue holder
b) Pasang penahan lidah pada tangkai dan klep
c) Pasang kapas pada lidah
d) Tongue holder siap dipasang
e) Atur klep penahan dagu
Gambar pemasangan tongue holder :
c. Cotton Roll ( Delmar’S DA, 2004)
Cotton roll merupakan bahan yang berbentuk gulungan yang diletakkan pada sebelah bukal/
labial dan lingual tergantung elemen gigi yang dirawat. Pemakaian isolasi rongga mulut yang
lain dapat digantikan oleh cotton roll, ketika dilakukan tahap penambalan gigi. Cotton roll
dapat terbuat dari kapas atau kertas tisue, hal ini tergantung kesukaan operator.
Syarat pembuatan Cotton Roll :
1). Untuk dewasa
Panjang : 3 – 4 elemen gigi
Diameter : 1cm
2). Untuk anak-anak
Panjang : 3 - 4 elemen gigi sulung
Diameter : 0.5 cm
Gambar cara pembuatan cotton roll :
Gambar cara memasang cotton roll di rongga mulut :
d. Rubber Dam (FHD For Dentistry and Assistants, Mosby 1974)
Tujuan penggunaan rubber dam :
1) Untuk memelihara daerah operasi agar tetap bersih, kering, asepsis, bebas dari
kontaminasi saliva
2) Untuk menjaga pasien supaya tidak tertelan instrument yang kecil, bahan pengisi, obatobatan, jaringan, pulpa yang nekrosis.
3) Melindungi lidah, pipi dan bibir atau semua jaringan lunak supaya tidak terluka oleh alatalat yang dipakai.
4) Memberi kenyamanan pada pasien sehingga pasien merasa enak karena dilindungi oleh
alat ini.
Rubber dam terdiri atas :
1) Rubber sheets
berupa lembaran dg ukuran 5x5 inchi; 6x6 inchi.
warna : hijau/abu-abu/putih
2) Rubber dam stamp
berupa karet dan tinta.
memberi tanda letak gigi
3) Rubber dam punc
Untuk membuat lubang pd rubber sheet 0,5-2,5 mm. Bentuk alat seperti tang, dengan
satu sisi berbentuk roda dan sisi lain berbentuk seperti karet runcing, dimana bagian
yang runcing akan masuk ke dalam lubang. Kalau punc ditekan maka rubber sheet yang
telah diberi tanda akan berlubang.
4) Clamps
Untuk memegang rubber sheet pada gigi dan menyisihkan gingiva dari gigi. Ada macam
-macam ukuran.
5) Forceps
untuk memasang dan melepas clamps
6) Dental floss
Untuk mencarikan jalan bila daerah interproximal terlalu berdempetan. Selain itu juga
berfungsi untuk menahan rubber sheet supaya tidak terjadi kebocoran di sekitar gigi yang
dirawat.
7) Rubber dam holder
Berbentuk kerangka atau frame dari logam/plastik berbentuk huruf ‘u’
Teknik pemasangan rubber dam :
a) Menjelaskan pada pasien apa yang akan kita kerjakan
b) Bila ada kalkulus harus diskaling dulu, terutama pada gigi yg akan dirawat
c) Memilih clamp yang akan dipakai dan dicobakan pada pasien
d) Gunakan dental floss pada kontak point untuk memudahkan rubber sheets masuk
e) Pemasangan rubber dam
f) Cek pernafasan pasien, apakah terganggu karena tertutup rubber sheets atau tidak
g) Gigi dikeringkan
h) Memasang saliva ejector
i) Oleskan larutan antiseptik pada gigi dan rubber dam di sekitar gigi
Cara memasang rubber dam :
1) Ambil dental floss dengan panjang secukupnya untuk mengikat clamps. Gunanya
jika clamp lepas tidak akan jatuh/ tertelan
2) Kemudian clamp dipasang pada gigi
Jadi cara memasang rubber dam ada 2 yaitu:
a) Memasang rubber sheet dulu baru memasang clamp
b) Memasang clamp dulu baru memasukkan rubber sheet
Cara menstabilkan rubber dam sheet adalah dengan dental floss dengan mengikat
gigi yang sudah diberi clamp. Atau gunakan wood wedge yaitu kayu yg berbentuk
seperti piramid.
Bila rubber dam bocor sehingga saliva keluar menggenangi gigi yg dirawat
maka gunakan cavit/tumpatan sementara untuk menambalnya.
Cara melepas rubber dam :
Untuk isolasi lebih dari satu gigi :
a) Rubber sheet ditarik sehingga lubang menjadi lebih besar.
b) Rubber sheet tersebut digunting pada bagian yg tertarik diantara dua gigi,
sehingga didapatkan dua lubang yan g menjadi satu,
c) Rubber sheet digunting seluruhnya sehingga didapat dua lubang yang
bersambung dan kita lepas.
d) Melepas clamp bersama-sama seluruh rubber sheet dan frame.
Gambar cara pemasangan rubber dam set :
Alat dan bahan rubber dam set
Memasang rubber sheet ke U Frame
Melobangi rubber sheet dengan r.dam punch
Memasang clamps sesuai elemen gigi
Memasang ke gigi yang dirawat
Download