1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 State Of Art Tabel 2.1 Penelitian

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 State Of Art
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
No
.
1.
Nama
Peneliti
Nurlailah
dan Suzy
Azeharie
(2011)
Universitas
Interstudi
Jakarta
Judul
Penelitian
Pengaruh
Program
MTV
Terhadap
Gaya
Hidup
Remaja
Jakarta
Teori
Metodologi
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
dengan
penelitian
saya
-Program
tayangan
TV
-Kuantitatif
-Media
Televisi
-Eksplanatif
Hasil
Penelitian
menunjukkan
bahwa
program MTV
mempunyai
pengaruh
terhadap gaya
hidup remaja
yang
tercermin
dalam
aktivitas,
minat dan
pendapat.
Teori yang
digunakan
adalah teori
uses and effect
sebagai teori
penguat.
Terdapat
pengaruh dari
tayangan
program acara
televisi
Paranoia di O
Channel TV
Teori yang
digunakan
teori uses and
effect.
-Wawancara
-Kuesioner
-Non
probablity
sampling
Selain itu
digunakan
metode survey
eksplanatif
sebagai
penguat dalam
penelitian
kuantitatif.
-Accidential
sampling
2.
Ria Rezeki
(2013)
Universitas
Bina
Nusantara
Jakarta
Pengaruh
Tayangan
Program
Acara
Televisi
Paranoia di
O channel
terhadap
gaya
perilaku
remaja
(studi pada
Teori
Kultivasi
Kuantitatif
terhadap
perilaku gaya
hidup remaja
SMA Bakti
7
Jenis
penelitian
eksplanatif.
Penelitian ini
membahas
8
sma BM
Jakarta)
3.
Mahesa
(2012)
Pengaruh
film
RealitaCint
adan Rock
N Roll
terhadapga
yaberpakai
ananak IPS
SMAN 6
Jakarta
angkatan
2012
-Teori
Komunikasi
Massa
Kuantitatif
-Teori
SMCR
-Teori
Kognitif
Mulya 400
Jakarta
pengaruh
terhadap gaya
berpakaian.
Adanya
pengaruh dari
film Realita,
Cinta, dan
Rock ’N Roll
terhadap gaya
Selain teori
komunikasi
massa
penelitian ini
menggunakan
teori uses and
effect.
berpakaian
anak IPS
SMAN 6
Jakarta
angkatan 2012
-Teori
Afektif
-Teori
Konatif
4.
Saima
Zareen
(2012)
University
of Gujrat
Pakistan
5.
Anastacia
E. Damon
(2009)
California
State
University,
Northridge
Effect of
TV
Fashion
Shows on
Dressing
Style of
Female
Students of
University
of Gujrat
Dressed to
Influence:
The Effects
of
Experiment
er Dress on
Participant
Compliance
Teori
Kultivasi
Kuantitatif
Quesioner
observasi
Jenis
penelitian
eksplanatif
dengan tata
cara
pengambilan
data
menggunakan
kuisioner.
Sebagian
besar
responden
tinggal di
pertengahan
kota dan rela
menghabiskan
33% dari
pendapatan
mereka untuk
membeli
fashion
terbaru.
Teori yang
digunakan
teori uses and
effect.
Pengaruh
iklan televisi
dan interaksi
antara mereka
dan orangorang di India
Teori yang
digunakan
teori uses and
effect.
dinyatakan
dalam cara
Jenis
penelitian
eksplanatif.
Metode
penelitian
kuantitatif
dengan jenis
9
yang sangat
visual seperti
perubahan
gaya
berpakaian
penelitian
eksplanatif.
Pengaruh
dalam
penelitian ini
adalah
pengaruh
program
televisi.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Teori Umum
A. Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah penyampaian pesan antar individu
yang secara bersamaan dapat menghasilkan pesan yang bermakna antar
dua individu tersebut. Ada tiga pengertian komunikasi, sebagai berikut:
1. Etimologis
Etimologi adalah ilmu yang berkaitan dengan arti kata Yunani
etymon “sesungguhnya” dan logos “kata”, jadi Etimologi ialah
adanya kesamaan makna/penyampaian pesan dalam komunikasi
yang dilakukan oleh dua individu maupun kelompok.
2. Terminologis
Komunikasi ini adalah komunikasi yang dilakukan pada manusia
atau dalambahasa asing human communication, komunikasi yang
dimaksud tidak termasuk penyampaian melalui kata-kata namun
dapat disampaikan melalui perilaku nonverbal.
3. Paradigmatis
Komunikasi ini mengandung tujuan dan ada unsur perencanaan di
dalamnya, perencanaan itu bergantung dengan pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan yang menjadi sasaran.
B. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut William I. Gorden ialah, sebagai
sosial pembentuk konsep diri untuk mengetahui bagaimana
diri kita sendiri, eksistensi diri, memperlihatkan diri sendir
10
kepada orang lain demia memupuk sebuah hubungan,
memperoleh kebahagiaan, sebagai kelangsungan hidup untuk
bersosialisasi dengan orang lain karena manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia saling
membutuhkan satu sama lain.
C. Proses Komunikasi
Dasar-dasar komponen komunikasi yaitu:
-
Pengirim pesan
-
Penerima pesan
-
Pesan
Proses Komunikasi dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
GANGGUAN
GANGGUAN
BALIKAN/FEEDBACK
PENERIMA
PESAN
PENGIRIM PESAN
PES
SIMBOL/ISYARAT
MEDIA/SALURAN
MENGARTIKAN
KODE/PESAN
Gambar 2.1 Proses Komunikasi
1. Pengirim Pesan (sender)
pengirim pesan ialah satu individu yang mempunyai
gagasan/ide untuk menyampaikan pesan dengan harapan
individu lain akan menerima pesan tersebut dengan baik.
Pesan yang disampaikan dapat berupa verbal dan non verbal.
2. Simbol
Pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesan
tersebut bisa sampai maknanya dan dapat di pahami oleh
11
orang lain, yang bertujuan untuk membujuk, mengajak,
mengubah sikap dan perilaku serta member isyarat pada suatu
makna tertentu.
3. Media ( penghubung )
media seperti ini biasanya melalui alat penghubung seperti
radio, televisi, surat kabar, majalah, telepon, internet, media
komunikasi seperti ini biasanya dipengaruhi oleh makna pesan
yang akan disampaikan dan seberapa besarnya jumlah dari
penerima pesan tersebut.
4. Mengartikan kode (isyarat)
Pesan yang sudah diterima melalui panca indera manusia
seperti mata dan telinga akan melalui proses pemaknaan dari si
penerima pesan, pesan tersebut akan diartikan sampai makna
dan isi pesan tersebut dipahami dengan baik.
5. Penerima pesan
Penerima pesan ialah orang yang dapat memaknai arti pesan
tersebut tanpa mengurangi isi dan arti pesan yang telah
disampaikan oleh pengirim.
6. Feedback
Feedback adalah tanggapan yang menyambungkan segala
proses komunikasi, tanpa adanya feedback tersebut maka
proses komunikasi tidak dianggap berjalan dengan baik.
Penting bagi pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan
sudah diterima dengan pemahaman yang baik dan tepat.
7. Gangguan
Gangguan tidak termasuk dalam bagian proses komunikasi,
tetapi
mempunyai
pengaruh
dalam
proses
terjadinya
komunikasi. Dalam komunikasi ada hal yang mengganggu,
dan jika gangguan terjadi maka penerima pesan akan salah
menafsirkan pesan yang diterima.
2.2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi Massa adalah, suatu proses dimana organisasi media
memproduksi- kan pesan kepada public secara luasndan pada sisi lain
12
merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan di konsumsi
oleh para audience. (Rohim Syaiful, 2009:160)
Adanya dua dimensi dalam komunikasi, dimensi pertama memandang dari
sisi media rakat luas beserta institusi-institusinya, dan untuk dimensi kedua
melihat kepada hubungan antara media dengan audience, baik kelompok
maupun individual.
Komunikasi
massa
merupakan
komunikasi
yang
harus
bisa
menjelaskan bagaimana fenomena tersebut berkaitan erat dengan aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, karena media massa sebagai alat utama dalam
komunikasi massa. Media massa sangat mempengaruhi kehidupan manusia,
bagaimana pula media massa bisa menjelaskan berbagai aktivitas manusia
dalam pergaulan sosialnya (Nurudin, 2004:152).
Teori Komunikasi Massa diawali dengan adanya beberapa aspek-aspek
penelitian yang akhirnya didukung dengan pendekatan-pendekatan sebagai
berikut:
1. Formula Laswell
Pendekatan ini mempunyai cara sederhana dalam memahami
proses komunikasi massa, yaitu dengan menjawab 5W 1H
(what, when, where, who, why and how) proses ini sangat
membantu dalam pemahaman suatu proses komunikasi massa
karena dalam proses inisecara tidak langsung menggambarkan
sebuah struktur didalamnya dan membantu proses komunikasi
massa.
2. Pendekatan Transmisional
Teori tentang transmisi pesan ini pertama kali ditemukan oleh,
claude Shannon pada akhir tahun 40-an. Teori ini menjelaskan
suatu proses komunikasi dengan melihat komponen-komponen
yang terkandung di dalamnya, serta melihat rangkaian
aktivitas yang terjadi antar satu komponen dengan komponen
lainnya.
3. Pendekatan Psikologi-sosial
Proses pendekatan ini adalah focus dalam komunikasi antar
kelompok dalam masyarakat
yang berlangsung secara
13
interaktif dan dua arah. Pendekatan ini memandang sumber
informasi, komunikator, dan penerima dalam suatu situasi
komunikasi yang dinamis.
4. Stimulus-Respons
Prinsip ini termasuk prinsip yang mengandalkan dimana
sebuah efek yang terjadi merupakan reaksi terhadap stimulus
tertentu, dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau
memperkirakan kaitan erat antar pesan-pesan dalam sebuah
media dan reaksi dari audience.
5. Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi
Secara garis besar teori ini menggambarkan bahwa media
massa tidak bekerja langsung didalam suatu kevakuman
social, melainkan media massa memiliki suatu akses ke dalam
jaringan hubungan social yang sangat kompleks dan bersaing
dengan gagasan serta sumber lainnya.
6. Difusi inovasi
Dalam
teori
ini
dikatakan
bahwa
komunikator
yang
mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk
mempengaruhi orang-orang, ketika ada inovasi (penemuan)
lalu disebarkan (difusi) melalui media massa yang akan
mempengaruhi massa untuk mengikutinya.
2.2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa
Banyak hal yang dapat dibahas mengenai fungsi-fungsi
komunikasi massa, sama dengan definisi dari komunikasi
massa, fungsi-fungsi dari komunikasi massa mempunyai latar
belakang serta tujuan yang berbeda satu sama lain.
Menurut Jay Black dan Frederick Whitney fungsi-fungsi
komunikasi massa ialah: (Nurudin, 2004:64).
1. To inform (menginformasikan)
Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang
terdapat dalam komunikasi massa, komponrn yang paling
penting untuk mengetahui fungsi informasi ini ialah beritaberita
yang
disajikan.
Berita-berita
dan
fakta
yang
dikumpulkan oleh wartawan atau jurnalistik menjadi informasi
14
penguat dalam komunikasi massa tersebut, pencarian berita
maupun fakta tersebut dilakukan dengan menggunakan
struktur 5W + 1H (what, who, where, when, why and hwo)
pertanyaan berikut sebagai rincian penguat informasi di
lapangan yang akan dibutuhkan masyarakat.
2. To entertain (memberi hiburan)
Fungsi hiburan dalam media elektronik menduduki posisi
paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain.
Masyarakat sebagian banyak masih menjadikan media
elektronik sebagai media hiburan mereka, oleh karena itu tidak
heran jika jam-jam prime time (19.00-21.00) di televisi
menjadi jam penayangan program-program hiburan seperti
sinetron, kuis, komedi dan acara jenaka lainnya.
3. To persuade (membujuk)
Fungsi persuasi dalam komunikasi massa tidak kalah dengan
informasi dan hiburan, seringkali masyarakat tidak menyadari
adanya fungsi ini, jika diperhatikan sekilas mungkin akan
terlihat hanya seperti informasi, tetapi jika diperhatikan lebih
jeli fungsi persuasi tersebut terlihat jelas dalam artikel, tulisan
tajuk
rencana,
surat
pembaca
dll.
Fungsi
ini
jelas
memperlihatkan adanya ajakan dan pendekatan langsung
terhadap masyarakat melalui media massa.
4. Transmission of the culture (transimisi budaya)
Meskipun
fungsi
ini
paling
sedikit
dibicarakan
oleh
masyarakat namun fungsi transmisi budaya ini salah satu
fungsi yang paling meluas dalam komunikasi massa. Beberapa
bentuk komunikasi menjadi bagian dari pengalaman dan
pengetahuan individu, melalui individu komunikasi menjadi
bagian dari pengalaman yang kolektif kelompok, publik,
audience berbagai jenis dan individu bagian dari suatu massa.
Pengalaman
ini
direfleksikan
kembali
melalui
bentuk
komunikasi, tidak hanya media massa tetapi juga dalam seni,
ilmu pengetahuan dan masyarakat.
2.2.2.2 Elemen-Elemen Komunikasi Massa
15
elemen-elemen dalam komunikasi secara umum juga berlaku
bagi komunikasi massa, proses komunikasi massa meliputi bagaimana
komunikator mengirimkan pesan melalui saluran kepada komunikan
(penerima). Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi yaitu
dalam pesannya yang tergolong berlipat-lipat sampai ke penerima.
Dalam komunikasi massa pengirim sering disebut sebagai
sumber atau komunikator, sedangkan penerima pesan yang berjumlah
banyak disebut sebagai audience. Berikut beberapa elemen-elemen
dalam komunikasi massa antara lain:
A. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa berbeda dengan komunikasi
yang lain, komunikasi disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur,
dan staff teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi.
Komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam
sebuah lembaga media massa.
Ada beberapa karakteristik yang dimiliki komunikator dalam
komunikasi
massa,
Hiebert,
Ungurait
dan
Bohn
(HUB)
mengemukakan setidaknya ada lima karakteristik:
1) Daya saing (competitiveness)
2) Ukuran dan kompleksitas (size and complexity)
3) Industrialisasi (industrialization)
4) Spesialisasi (specialization)
5) Perwakilan (representasion)
B. Isi
Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendiri dalam
pengelolaan isinya, sebab masing-masing media melayani masyarakat
yang beragam juga menyangkut individu maupun kelompok sosial.
Bagi Ray Eldon Hiebert (1985) isi media setidak-tidaknya dibagi
menjadi lima: berita dan informasi, analisis dan interpretasi,
pendidikan dan sosialisasi, hubungan masyarakat dan persuasi, iklan
dan penjualan lain, hiburan. (Nuridin, 2004:101)
C. Audience
16
Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam,
dari jutaan penonton televisi, sampai ribuan pembaca buku, Koran
majalag dll. Masing-masing audience mempunyai perbedaan dari
mulai pola berpikir, cara berpakaian, pengalaman, cara menanggai
pesan, dan orientasi kehidupannya. Akan tetapi masing-masing
individu mempunyai kesamaan dalam saling mereaksi pesan yang
diterimanya.
D. Umpan Balik
Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi massa, yaitu
umpan balik langsung (immediate feedback) dan umpan balik tidak
langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika
komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada
kemungkinan berbicara langsung. Umpan balik tidak langsung
biasanya hanya terjadi pada satu arah seperti menonton berita di
televisi, media massa menyampaikan sebuah fakta/berita yang tidak
bisa langsung ditanggapai kembali dari masyarakat kepada media
massa tersebut, media hanya mendapatkan pesan dari berita/informasi
tersebut.
E. Gangguan
Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada. Di
dalam media cetak gangguan berupa suatu hal seperti kesalahan cetak,
kata yang hilang, paragraph yang dihilangkan dalam surat kabar.
Gangguan yang biasanya terjadi pada televisi biasanya pada pesawat
televisi, gangguan gelombang pemancar maupun kesalahan teknis
pada saat penyiaran. Kenyataannya, semakin kompleks teknologi
yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya
gangguan.
F. Gatekeeper
John R. Bittner mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-individu
atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah
saluran komunikasi (massa)”. Jika diperluas lagi maknanya maka
gatekeeper adalah orang yang berperan penting dalam media massa
17
seperti editor, reporter, editor berita bahkan editor film atau orang lain
dalam media massa yang ikut menentukan arus informasi yang
disebarkan.
G. Pengatur
Pengatur dalam media massa ialah mereka yang secara tidak langsung
ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur
biasanya tidak terdapat dalam media massa melainkan berada di luar
media massa, kelompok tersebut bisa ikut menentukan kebijakan
redaksional. Pengatur tersebut antara lain ialah, pengadilan,
pemerintah, konsumen, organisasi, narasumber dll.
H. Filter
Filter adalah kerangka piker melalui mana audience menerima pesan.
Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat
dunia, hal ini berarti kenyataan yang diterima dalam memori sangat
tergantung pada bingkai tersebut. Ada beberapa filter antara lain,
fisik, psikologis, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi.
2.2.2.3 Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa mempunyai pengaruh maupun efek bagi
masyarakat, efek tersebut sangat jelas dan nyata, contohnya seperti
materi pembicaraan dan informasi yang kita lakukan sehari-hari
sebagian besar terdapat dari efek komunikasi massa. Efek komunikasi
massa itu sendiri terbagi dua yaitu efek primer dan efek sekunder,
yang membedakan kedua efek tersebut adalah efek primer adalah
reaksi utama dalam penyampaian, efek primer yaitu efek yang tidak
adanya perubahan perilaku dari penerima pesan, sehingga efek
sekunder terdapat perubahan perilaku dari penerima pesan.
2.2.3 Televisi
2.2.3.1 Definisi Televisi
Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar
diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini
menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam
18
gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang
dapat dilihat dan suaranya dapat didengar.(Soerjokanto 2003:24)
Kata televisi merupakan gabungan dari kata tele (jauh) dari bahasa
Yunani dan visio (penglihatan) dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat
diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yangmenggunakan media visual
atau penglihatan.
2.2.3.2 Karakteristik Televisi
Menurut (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2007:128-130), televisi
mempunyai karateristik sebagai berikut:
a.
Audio Visual
Televisi memiliki kelebihan untuk didengar sekaligus dapat dilihat
(audio visual), harus adanya kesesuaian yang harmonis antara gambar
dan kata-kata
b.
Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar.
Pertama adalah visualisasi (visualization), yakni menerjemahkan
kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara
individual. Tahap kedua yaitu penggambaran (picturization), yakni
kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa
sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
c.
pengoperasian lebih kompleks
pengoprasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak
melibatkan orang. Peralatan yang digunakanpun lebih banyak dan
untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh
orang-orang yang terampil dan terlatih.
Inilah yang menjadi kelebihan dari televisi, dengan adanya media
Audio Visual seperti televisi sangat membantu masyarakat dalam
menjadikan televisi sebagai konsumsi utama pada masyarakat.
2.2.3.3 Program Acara Televisi
Stasiun televisi kini sudah sangat maju, disamping teknologi programprogram yang disajikan pun semakin menarik, mungkin konten dan tema
program terkadang terlihat sama saja namun dengan berkembangnya
kreatifitas para tim produksi daripada program itu sendiri membuat program-
19
program di pertelevisian Indonesia semakin menarik lagi. Program “ilook” di
Net Tv salah satunya program yang mempunyai ketertarikan sendiri bagi
masyarakat, disamping konten fashion yang beragam dan menarik program
ini selalu memberikan hal baru dan berbeda di setiap episodenya, salah
satunya seperti membuat barang-barang tidak terpakai menjadi salah satu
barang yang berguna, tentunya berhubungan dengan dunia fashion juga. Ideide baru dan kreatif inilah yang cenderung membuat program ini menjadi
berbeda dengan lain, serta menarik pemirsa yang menonton program “ilook”
tersebut.
2.2.3.4 Format Program Televisi
Kuncisuatukeberhasilandalam
program
televisiadalahpenentuan
format acaratelevisitersebut. (Djamal&Fachruddin, 2011)
Format acaratelevisi:
1. Drama/Fiksi (timeless &imajination)
Tragedi, aksi, komedi, cinta/romansa, legendadan horror.
2. Nondrama (timeless & factual)
Musik, magazine show, talkshow, variety show, repackaging,
kuis, talent show, competition show.
3. Berita/News (actual & factual)
Berita, current affairs program, sport, magazine news,
features.
2.2.3.5 Dimensi Menyaksikan program televisi
Menurut Ardiyanto 2007, ada tiga pola yang sering digunakan untuk
mengukur pengaruh tayangan televisi, pengukuran Frekuensi, Durasi dan
Atensi. Pengukuran frekuensi program mingguan seperti berapa kali dalam
sebulan, Frekuensi merupakan penggunaan media mengumpulkan data
khalayak tentang berapa kali dalam sebulan khalayak mengkonsumnsi
tayangan suatu program televisi. Pengkuran durasi penggunaannya dihitung
berapa lama khalayak tergantung pada suatu media, berapa jam, berapa menit
khalayak mengikuti program, Durasi merupakan data berupa berapa lama
menyaksikan program televisi. Atensi merupakan seberapa besar perhatian
pada tayangan televisi (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2007:140)
20
2.2.4 Teori Khusus
2.2.4.1 Teori Uses and effect.
Pemikiran yang pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl (1979)
ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratifications dan teori
mengenaai efek. Konsep “use” atau penggunaan merupakan bagian yang
sangat penting atau pokok dalam pemikiran ini. Karena pengetahuan
mengenai penggunaan media dan penyebabnya akan memberikan jalan bagi
pemahaman dan perkiraan tentang suatu hasil dari suatu proses komunikasi
massa. (Syaiful Rohim, 2009:189)
Pandangan teori menganai uses and effect adalah merupakan teori
yang menjelaskan bahwa penggunaan media dapat menimnbulkan berbagai
efek media yang terkait dengan apa yang diketahui dari isi media tersebut.
Teori ini menjelaskan tentang bagaimana kepuasan individu mengenai
apakah akan digunakan atau tidaknya isi media massa ditentukan oleh
karakteristik individu, munculah harapan-harapan persepsi individu serta
tingkat pencapaian media (Hoetasoehoet, 2002:70). Kebutuhan merupakan
salah satu faktor terjadinya penggunaan media, asumsi dasar dari teori ini
adalah lebih menekankan bagaimana penggunaan media massa tersebut dapat
menghasilkan banyak efek terhadap suatu individu. Adanya efek yang timbul
dari khalayak setelah menonton tayangan “ilook” di Net TV sebagai berikut:
1. Efek Kognitif, terdapat perubahan pada apa yang diketahui
dan
dipahami.
Efek
ini
berkaitan
dengan
transmisi,
pengetahuan, keterampilan dan informasi.
2. Efek Afektif, timbul disaat adanya perubahan yang dirasakan
khalayak dan disenangi khalayak. Efek ini berhubungan
dengan emosi dan sikap.
3. Efek Konatif, menunjuk kepada perilaku yang dapat diamati
dan meliputi tindakan, kegiatan, bahkan perilaku. (Denis
McQuail, 1991:235)
2.2.4.2 Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan suatu perilaku yang mencerminkan masalah
apa yang sebenarnya ada di dalam alam pikiran manusia, gaya hidup
21
ditujukan oleh perilaku tertentu sekelompok orang atay individu yang
menganut nilai-nilai dan tata hidup yang hampir sama. Gaya hidup sangat
berkaitan dengan perkembangan zaman, gaya hidup dapat memberikan
pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalakannya, tergantung pada
bagaimana orang tersebut menjalaninya (Idi Subandy, 2007)
Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti nilai atau
norma, demografi, kelas sosial, referensi kelompok, keluarga, dan juga
karakter individu itu sendiri seperti motivasi, emosi dan personalitas dari
dalam dirinya. Perbedaan gaya hidup seseorang akan mempengaruhi
kebutuhan mereka masing-masing (Cathy Neal, 202:398)
Definisi lain tentang gaya hidup, sebagai suatu cara hidup yang dapat
di gambarkan dari bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas)
apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan
apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di
sekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda-beda
dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa, gaya hidup
suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis.
Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu
tertentu gaya hidup relatif permanen. Gaya hidup akan berkembang pada
masing-masing aktivitas, ketertarikan dan opini (Setiadi, 2003:148).
2.2.4.3 Jenis Gaya Hidup
Jenis gaya hidup secara luas dapat dibagi sebagai berikut (Susanto, 2001:11) :
1. Aktivitas
Cara hidup yang dapat diidentifikasikan dengan bagaimana cara
seseorang mengahabiskan waktunya.
2. Ketertarikan
Apa yang akan dianggap penting dalam lingkungannya.
3. Pendapat
Apa yang dipikirkan tentang dirinya sendiri dan juga dunia di
sekitarnya
2.2.4.4 Fashion Style (Gaya Berpakaian)
22
Fashion
ataubisajuga
di
katakana
model
gayaberpakaiantidakhanyasekedarpakaianataupunkoleksigambar-gambar,
melainkansebuahbentukmateri
visual
danbudayahidup
berperanpentingdalamkehidupansosialdankultural.
yang
Fashion
merupakankekuatanekonomi yang besar, diantarasepuluhindustriteratas di
Negara bagianberkembang (Arnold, 2009).
Fashion
merupakangayaberpakaiandaribagaimanacarakitamembawadiridalamlingkun
gan
(Widyarini,2011:72)
bagaimanakitamempunyaiketertarikanakansebuahhal
yang
dapatmempengaruhigayahidupkitatermasukgayaberpakaiankita.programIlook
memberikanbeberapareferensidalamgayaberpakaiandarimulai
gayaberpakaian
yang
di
model-model
tampilkansampaidenganinformasi
detail
bagaimanagayaberpakaian yang pantassesuaikebutuhankita.
`
2.3 Kerangka Pemikiran
FrekuensiMenontonProgra
m
Gaya Berpakaian
Karyawan DestinAsian
“ilook”
Media Group
di Net TV
(Variabel Y)
(Variabel X)
Gambar 2.2 KerangkaPemikiran
Download