Sistem Informasi Pembelian PT Sentosa Swalayan Tujuan : Tujuan dari sistem informasi ini adalah untuk menjelaskan tata cara proses yang terkait dengan sistem pembelian PT Sentosa Swalayan. Ruang Lingkup Ruang Lingkup dari siklus ini meliputi : 1. Prosedur permintaan pembelian Barang 2. prosedur penerimaan barang Bagian yang terkait 1. Gudang 2. Bagian penerimaan 3. Bagian Pembelian 4. Manajer divisi pembelian dan Gudang 5. Akuntansi 6. Kasir Kebijakan umum 1. PT Sentosa Swalayan beroperasi mulai pukul 07.30 – 21.15 2. Pembagian Shift : Shift 1 (Pagi) = 07.30 – 14.30 Shift 2 (Siang) = 14.15 – 21.15 3. Metode Arus Biaya Persediaan menggunakan Average Method. 4. Metode Pencatatan Persediaan menggunakan Perpetual Inventory System. 5. Biaya angkut pembelian menggunakan FOB destination, dimana PT Sentosa Swalayan mengakui barang pada saat bahan baku diterima dan telah sesuai dengan Surat Order Pembelian (SOP) dan surat permintaan pembelian barang dagang (SPPB). 6. Semua formulir yang digunakan bernomor urut tercetak. Dan dilakukan pengecekan sewaktu – waktu terhadap formulir/dokumen yang ada pada perusahaan yang dilakukan oleh pihak yang telah ditunjuk oleh manajemen 1. Standar Operasional Prosedur Permintaan Pembelian Barang Dagangan a. Tujuan Tujuan Standar opersaionalprosedur permintaan pembelian adalah untuk menjelaskan tata cara proses permintaan barang dagangan b. Bagian yang terkait (Carilah) Gagian gudang Manajer divisi pembelian Bagian Pembelian Bagian akuntansi Bagin penerimaan Manajer keuangan c. Narasi 1) Bagian gudang melakukan pengecekan kartu gudang. Apabila jumlah barang mencapai stok minimum, maka ia akan membuat surat permintaan pembelian barang dagang (SPPB) sebanyak 4 rangkap. Surat permintaan pembelian diserahkan ke manajer divisi pembelian dan gudang untuk diperiksa dan diotorisasi. 2) Apabila manajer divisi pembelian menyetujui SPPB, maka manajer mengotorisasi SPPB dan menentukan vendor dan menentukan jenis pembelian dilakukan secara tunai atau kredit. SPPB yang telah diotorisasi, rangkap pertama diarsip oleh ke bagian gudang, rangkap ke dua diserahkan ke bagian pembelian, dan rangkap ke tiga diserahkan ke bagian akuntansi, rangkap 4 diserahkan ke bagian penerimaan. 3) Apabila manajer divisi pembelian dan gudang tidak menyetujui SPPB, maka prosedur dihentikan. 4) Bila pembelian dilakukan secara tunai, bagian pembelian menanyakan harga barang ke vendor dan membuat Surat Order Pembelian (SOP) sebanyak 3 rangkap. SOP akan diotorisasi oleh manajer keuangan. Selanjutnya, Rangkap Pertama akan disimpan sebagai arsip oleh bagian pembelian, rangkap kedua diserahkan ke manajer keuangan dan akuntansi, dan rangkap ketiga diserahkan ke bagian akuntansi. 5) Manajer keuangan akan membuatkan Bukti kas keluar (BKK) berdasarkan SOP sebanyak 2 rangkap. Rangkap pertama akan diserahkan ke kasir. Rangkap kedua akan diserahkan ke bagian akuntansi. 6) Kasir menyerahkan uang ke bagian pembelian sejumlah BKK. Kemudian bagian pembelian melakukan pembelian ke vendor. 7) Apabila pembelian dilakukan secara kredit, maka bagian pembelian segera menuju vendor yang telah ditunjuk untuk melakukan pembelian secara kredit d. Flowchart (Gambarlah !!!) e. Kebijakan Manajemen Tidak ada f. Kebijakan Akuntansi Tidak ada, transaksi diakui pada saat penerimaan barang g. Jurnal Tidak ada h. Formulir/Dokumen Inputan Surat permintaan pembelian barang dagang (SPPB) PT Sentosa Swalayan Jalan Pucuk Daun 19 Malang Surat Permintaan Pembelian Barang Dagang (SPPB) No SPPB : Tanggal : No Kode Barang Nama Barang Kuantitas Dibuat oleh Disetujui Oleh Gudang Manajer pembelian dan gudang Surat Order Pembelian (SOP) PT Sentosa Swalayan Jalan Pucuk Daun 19 Malang Surat Order Pembelian (SOP) No SOP : Tanggal : Nama Supplier : No Kode Barang Nama Barang Kuantitas @ harga Total harga Dibuat oleh Disetujui Oleh Pembelian Manajer Akuntansi dan Keuangan Bukti Kas keluar PT Sentosa Swalayan Jalan Pucuk Daun 19 Malang Bukti Kas Keluar (BKK) No BKK Tanggal Keterangan Jumlah : : : : Disetujui Oleh Kasir Penerima Manajer Akuntansi dan Keuangan i. Laporan PT Sentosa Swalayan Jalan Pucuk Daun 19 Malang Laporan permintaan barang Periode …/../.. s/d …/../… No Tanggal Dibuat oleh No SPPB Kode Barang Nama Barang Kuantitas Disetujui Oleh 2. Standar Operasional Prosedur penerimaan barang a. Tujuan Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan tata cara proses penerimaan barang dari vendor. b. Ruang lingkup/Fungsi yang terkait c. Narasi 1) Saat barang datang bersama dengan SPB (Surat Pengiriman Barang) dan faktur pembelian dari vendor, maka bagian Penerimaan mengecek kesesuaiannya dengan SPPB. Bila barang tidak sesuai dengan SPPB, maka barang akan dikembalikan ke vendor. 2) Apabila barang telah sesuai dengan SPPB, bagian Penerimaan membuat BPB (Bukti Penerimaan Barang) sebanyak tiga rangkap untuk kemudian diotorisasi kepada Manajer pembelian dan gudang. Kemudian BPB terotorisasi rangkap satu disimpan sebagai arsip, BPB rangkap dua beserta barang ke bagian Gudang, dan BPB rangkap tiga diserahkan kepada bagian akuntansi bersamaan dengan SPB dan faktur pembelian. 3) Setelah menerima BPB dan barang, bagian gudang mencatatnya ke dalam kartu gudang. 4) Bagian Akuntansi melakukan cross-check bukti-bukti (SPPB, SOP, BKK, BPB,SPB dan faktur pembelian). Apabila telah sesuai maka bagian akuntansi mengupdate kartu stok dan mengarsipnya. Apabila tidak sesuai, maka bagian akuntansi melakukan konfirmasi ke pihakpihak yang terkait. d. Flowchart (Gambarlah !!!) e. Kebijakan Manajemen f. Kebijakan Akuntansi 1) Pengakuan: Barang diakui sebagai persediaan setelah di cek kesesuaiannya dengan SPPB yang diterima oleh bagian penerimaan. 2) Titik penjurnalan: Bagian akuntansi melakukan penjurnalan ketika menerima BPB. 3) Pengukuran: Persediaan barang diakui sebesar harga perolehan dan dicatat dengan metode perpetual. g. Jurnal Persediaan Barang PPN Masukan Kas/Hutang xxx xxx xxx h. Formulir/Dokumen Inputan BPB (Bukti Penerimaan Bahan Baku) i. Laporan