Konflik di Semenanjung Korea Korea Selatan vs Korea Utara

advertisement
Konflik di Semenanjung Korea
Korea Selatan vs Korea Utara
Disusun oleh :
NAMA
NIM
Prasetiyo Wahyu A.P
201310360311240
Arifaldi Arizal
201310360311114
Viqario de Fatima Amaral
201310360311215
Dedi Julio Cesar
201310360311119
Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik di semenanjung Korea diawali hanya oleh dua negara yaitu Korea Selatan dan Korea
Utara. Akan tetapi pada kenyataannya banyak negara yang ikut mempengaruhi dan terlibat di
dalam konflik ini. Negara tersebut antara lain Amerika Serikat dan sekutunya dengan Uni
Soviet. 1 Ada berbagai alasan mengenai penyebab dari sering munculnya konflik di
Semenanjung Korea. Bagian utara Korea berbatasan dengan wilayah Cina (Manchuria
sebagai wilayah industri berat). Bagian timur laut Korea berbatasan dengan sebagian wilayah
Uni Soviet dan ada pelabuhan yang sangat penting bagi Uni Soviet serta adanya pangkalan
armada laut Uni Soviet di Asia Pasifik pada era abad 19. Bagian tenggara Korea merupakan
wilayah perairan Jepang yang notabenenya sejak era post-Perang Dunia 2 merupakan sekutu
terdekat Amerika Serikat di kawasan ini. Pada awalnya, wilayah Korea merupakan bagian
dari wilayah imperialisme Jepang pada era Perang Dunia 2, namun dengan menyerahnya
Jepang kepada sekutu pada Agustus 1945, maka wilayah Korea diambil alih oleh pihak Uni
Soviet setelah Jepang kalah berperang dengan Uni Soviet pada tanggal 8 Agustus 1945.
Berdasarkan pada kebijakan containment AS, maka pihak Washington dan Moscow
mengadakan suatu perundingan untuk membagi kekuasaan Korea secara garis 38 derajat
lintang utara sehingga ada pembatasan wilayah demi alasan politik yang membentuk Korea
bagian utara di bawah pengaruh Uni Soviet dan Korea bagian selatan berada di bawah
pengaruh Amerika Serikat.
B. Rumusan Masalah
Setelah mendeskripsikan secara singkat permasalahan secara umum, maka kami membagi 3
rumusan permasalahan untuk dibahas mengenai Konflik di Semenanjung Korea, sebagai
berikut:
1. Apakah yang melatarbelakangi konflik di semenanjung Korea ?
2. Apakah pernah dilakukan perundingan damai antara kedua negara dalam
menyelesaikan konflik ini?
1
Perang dingin dan sejarahnya. Diakses dari www.ilmusocial.com. Diakses pada : 20 Mei 2015.
3. Apakah dampak perang bagi masyarakat Korea Selatan dan Korea Utara ?
4. Bagaimana pandangan internasional terhadap konflik Semenanjung Korea ?
C. Acuan Konsep dan Teori
1. Security Dilemma
“A security dilemma refers to a situation where in two or more states are drawn into conflict,
possibly even war, over security concerns, even though none of the states actually
desire conflict. Essentially, the securitydilemma occurs when two or more states each feel
insecure in relation to other states.2”
Security Dilemma mengacu pada situasi yang melibatkan dua aktor negara atau lebih
dalam suatu konflik, dimana konflik yang terjadi berdasar pada adanya rasa tidak aman
terhadap negara sekitar, sehingga tindakan suatu negara untuk meningkatkan keamanan
akan dianggap sebagai ancaman bagi keamanan negara lain. Security dilemma terjadi
karena kegagalan komunikasi antar pihak yang berkonflik, sulit
dalam membangun
kepercayaan, faktor sejarah atau keadaan kontemporer, atau kemajuan teknologi yang
menyebabkan sulitnya penentuan karakter persenjataan yang bersifat ofensif atau
defensif.
Dalam security dilemma, adanya tindakan ofensif ke negara lain dapat mengurangi
ketakutan serta membuat suatu citra terhadap negaranya sendiri dengan harapan
negaranya ditakuti dan disegani sehingga kemungkinan diserang berkurang. Salah satu
elemen terpenting dalam security dilemma adalah peningkatan kemampuan militer yang
biasanya diimplementasikan dalam peningkatan anggaran militer dan keikutsertaan dalam
konflik atau masalah internasional yang menonjolkan bidang militer. 3
2
O. Kanji, Security, Conflict Research Consortium University of Colorado, Colorado, 2003. Diakses pada : 20
Mei 2015.
3
Ibid.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal mula terjadinya konflik
Konflik di Semenanjung Korea berawal dari perpecahan antara 2 negara Korea yang
merupakan dampak dari terjadinya persaingan ideologi pasca Perang Dunia II dalam Perang
Dingin, melalui sebuah perbedaan dan terbentuknya kutub politik antara Uni Soviet yang
berhaluan Komunis dengan Amerika Serikat yang memiliki paham lebih liberalis dan
terbuka. 4 Kedua negara superpower memperebutkan ‘pengaruh’ untuk dapat menciptakan
sebuah supremasi ideologi di negara-negara dunia ketiga untuk kemudian membagi Korea
menjadi 2 dimana pada akhirnya Uni Soviet menaruh pengaruh komunisnya di Korea bagian
utara dengan kemudian mendompleng nama Kim Il-Sung dan Amerika Serikat dan para
kroninya berpengaruh untuk menyebarkan ideologi liberalis-kapitalisnya pada Korea bagian
selatan yang mendompleng nama Syng-man Rhee. 5 Konflik kedua Korea dilatarbelakangi
persaingan antara dua negara superpower ini kemudian berlanjut sampai saat ini, Korea Utara
dan Korea Selatan sampai saat ini masih belum dapat dipersatukan dan memiliki pertahanan
ideologi yang sama-sama kuat.6
Perang Korea
Perang Korea (bahasa Korea: 한국전쟁 “hangugjeonjaeng”), dari 25 Juni 1950
sampai 27 Juli 1953, adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Perang ini
juga disebut "perang yang dimandatkan" (bahasa Inggris proxy war) antara Amerika Serikat
dan sekutu PBB-nya dan komunis Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet (juga anggota PBB).
Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan
termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara
lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB.7
4
Perang Korea, Konflik ideology yang membelah semenanjung. Dari : http://www.retawon.com/2012/10/perang-korea-konflik-ideologi-yang.html. Diakses pada : 20 Mei 2015.
5
Ibid.
6 http://www.army.mil/cmh-pg/books/AMH-V2/AMH%20V2/chapter8.htm ( Dalam "The Korean War, 1950–
1953 (an extract from American Military History, Volume 2—revised 2005)". Diakses 20 Mei2015.
7
Sekilas tentang Perang Korea 1950-1953. Dari : http://www.eocommunity.com/Sekilas-Tentang-PerangKorea-1950-1953. Diakses 20 Mei2015.
Sekutu Korea Utara, seperti Republik Rakyat Tiongkok, menyediakan kekuatan militer,
sementara Uni Soviet yang menyediakan penasihat perang dan pilot pesawat, dan juga
persenjataan, untuk pasukan Tiongkok dan Korea Utara. Di Amerika Serikat konflik ini
diistilahkan sebagai aksi polisional di bawah bendera PBB daripada sebuah perang,
dikarenakan untuk menghilangkan keperluan kongres mengumumkan perang.8
Di Amerika Serikat, perang ini secara resmi dideskripsikan sebagai aksi polisional
karena tidak adanya deklarasi perang resmi dari Kongres AS. Dalam bahasa sehari-hari,
perang ini juga sering disebut Perang yang Terlupakan dan Perang yang Tidak Diketahui
karena dianggap sebagai urusan PBB, berakhir dengan kebuntuan (stalemate).9
Di Korea Selatan, perang ini biasa disebut sebagai Perang 6-2-5 (yuk-i-o jeonjaeng)
yang mencerminkan tanggal dimulainya perang pada 25 Juni. Sementara itu, di Korea Utara,
perang ini secara resmi disebut Choguk haebang chǒnjaeng ("perang pembebasan tanah air").
Perang Korea juga disebut Choson chonjaeng ("Perang Joseo", Joseon adalah sebutan Korea
Utara untuk tanah Korea). Perang Korea secara resmi disebut Chao Xian Zhan Zheng (Perang
Korea) di Republik Rakyat Cina. Kata "Chao Xian" merujuk ke Korea pada umumnya, dan
secara resmi Korea Utara.10
Pendudukan Jepang (1910–1945)
Amerika Serikat dan Soviet membuat perjanjian untuk membagi Korea menjadi dua,
tanpa melibatkan pihak Korea. Korea saat itu diwakili oleh kolonel Amerika Serikat Dean
Rusk dan Charles Bonesteel. Dua tahun sebelumnya, di Konferensi Kairo (November 1943),
Nasionalis Cina, Britania Raya, dan Amerika Serikat memutuskan bahwa Korea harus
menjadi negara merdeka, "pada waktunya"; Stallin pun setuju. Pada bulan Februari 1945, di
Konferensi Yalta, Sekutu gagal mendirikan perwalian Korea sebagaimana diwacanakan pada
tahun 1943 oleh presiden Amerika Serikat Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston
Churchill.
Sesuai perjanjian AS-Soviet, Uni Soviet mendeklarasikan perang pembebasan Korea
dari Jepang pada tanggal 9 Agustus 1945, dan, pada tanggal 10 Agustus, Tentara Merah
8
Hari Ini di 1950 Perang Korea Dimulai. Dari
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/25/moxej8-hari-ini-di-1950-perang-korea-dimulai.
Diakses 22 Mei2015.
9
Perang Saudara (Korea selatan vs korea utara). Dari : http://www.betterworldbooks.com/perang-saudara-id1233912666.aspx. Diakses 20 Mei2015.
10
Ibid.
berhasil menduduki Korea bagian utara, dengan pendaratan amfibi di bagian utara paralel ke38. Soviet juga berhasil mengusir tentara Jepang dan masuk melalui Manchuria. Tiga minggu
kemudian, pada 8 September 1945, Letnan Jendral John R. Hodge dari Amerika Serikat tiba
di Incheon untuk menerima penyerahan Jepang di wilayah Selatan paralel ke-38.11
Pemisahan Korea (1945)
Pada Konferensi Potsdam (Juli - Agustus 1945), Sekutu secara sepihak memutuskan
untuk membagi Korea tanpa melakukan konsultasi dengan pihak Korea sendiri. Hal ini tidak
sesuai dengan Konferensi Kairo (November 1943), ketika Churchill, Chiang Kai-shek, dan
Franklin D. Roosevelt mendeklarasikan bahwa Korea harus menjadi negara bebas dan
merdeka. Selain itu, sebelumnya, Konferensi Yalta (Februari 1945) mengizinkan Stalin
membangun "zona penyangga" Eropa, negara satelit yang berada di bawah Moskwa sebagai
balasan karena telah membantu Amerika Serikat di Perang Pasifik melawan Jepang.12
Kelompok sayap-kanan Representative Democratic Council, yang dipimpin oleh
nasionalis Syngman Rhee, menentang perwalian Soviet-Amerika di Korea, berpendapat
bahwa setelah tiga puluh lima tahun (1910–45) dikuasai pemerintah kolonial Jepang
(pemerintah asing), rakyat Korea menolak dipimpin pemerintahan asing lainnya, termasuk
AS dan Soviet.13
Tentara AS mundur dari Korea tahun 1949, meninggalkan tentara Korea Selatan
dengan sedikit persenjataan. Di lain pihak, Uni Soviet memberikan bantuan persenjataan
dalam jumlah banyak ke tentara Korea Utara dan mendukung rencana invasi Kim Il-Sung.
Awal perang ; Korea Utara menyerang (Juni 1950)
PBB menerima banyak pesan yang memberitahu bahwa Korea Utara akan melakukan invasi,
PBB menolak semuanya. Sebelum perang, pada awal tahun 1950, perwira CIA stasiun Cina
Douglas Mackiernan menerima ramalan intelejen Cina dan Korea Utara yang meramalkan
bahwa tentara Korut akan menyerang ke Selatan.14
11
Perang Saudara (Korea selatan vs korea utara). Dari : http://www.betterworldbooks.com/perang-saudara-id1233912666.aspx. Diakses 20 Mei2015.
12
Perang Korea. Dari : http://www.quickiwiki.com/id/Perang_Korea. Diakses 25 Mei 2015.
13
Perang Korea. Dari : http://p2k-unimus.unimus.web.id/id2/buku-2450/Perang-Korea_34665_p2k-unimusunimus.html. Diakses pada 25 Mei 2015.
14
Ibid.
Dengan alasan membalas provokasi Korea Selatan, Tentara Korea Utara (tentara Korut)
menyebrangi paralel ke-38, dibantu tembakan artileri, Minggu pagi tanggal 25 Juni 1950.
Tentara Korut mengatakan bahwa pasukan Republik Korea (ROK), di bawah pimpinan
"bandit pengkhianat Syngman Rhee", telah menyebrangi perbatasan "terlebih dahulu", dan
mereka akan menangkap serta mengeksekusi Rhee. Pada tahun-tahun sebelumnya, kedua
Korea telah saling menyerang satu sama lain.
Di pihak lain, tentara Korea Selatan masih belum siap. Pada South to the Naktong,
North to the Yalu (1998), R.E. Applebaum melaporkan bahwa tentara Korea Selatan
memiliki tingkat kesiapan tempur yang rendah pada 25 Juni 1950. Tentara Korea Selatan
hanya memiliki 98.000 tentara (65.000 tentara tempur, 33.000 tentara penyokong), tidak
memiliki tank, dan 22 pesawat yang terdiri dari 12 pesawat tipe penghubung dan 10 pesawat
latihan AT6. Selain itu tidak ada pasukan asing yang berpangkalan di Korea saat itu meskipun terdapat pangkalan AS di Jepang.15
Dalam jangka waktu beberapa hari saja, banyak tentara Korea Selatan yang kurang loyal
terhadap rezim Syngman Rhee lari ke selatan atau malah berkhianat dan bergabung dengan
tentara Korea Utara.
15
Korean War. Dari : http://korean-war-wb-34665.kuliah-sore-malam.co.id/id4/sepakbola-2491/koreanwar_34665_korean-war-wb-34665-kuliah-sore-malam.html. Diakses 25 Mei 2015.
B. Upaya Perundingan damai
Kedua belah pihak sering mengadakan percobaan perundingan damai, namun pada
akhirnya selalu gagal dan tidak membuahkan hasil yang signifikan, dikarenakan adanya
pembangunan kapasitas nuklir di Korea Utara yang secara langsung menyebabkan gangguan
stabiitas keamanan kawasan tersebut. 16 Pihak Korea Utara telah terbukti beberapa kali
melakukan percobaan peluncuncuran senjata nuklirnya yaitu diantaranya adalah pada bulan
Oktober 2006 dan Mei 2009. Menghadapi kepemilikan dan ancaman senjata nuklir Korea
Utara ini, telah diadakan perundingan 6 negara yang diinisiasi oleh IAEA yang dikenal
dengan nama “Six Parties Talk” antara Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, Cina, Rusia dan
Amerika Serikat. Namun perundingan ini sampai saat ini masih sulit dalam menemukan
upaya untuk menekan niat dari Korea Utara untuk menghilangkan kepemilikan senjata
nuklirnya. Senjata nuklir ini sering kali digunakan sebagai bargaining instrument Korea Utara
dalam upayanya mendapat bantuan luar negeri.
Walaupun perang antara Korea Utara dan Korea Selatan telah berakhir pada tahun
1953, namun konflik-konflik skala kecil masih sering terjadi sampai saat ini, terlebih konflik
kepentingan politik dengan pergantian kepemimpinan pihak Korea Selatan. Seperti salah
satunya, saat Kapal Cheon An milik Korea Selatan meledak di perairan barat Korea Selatan,
dan tenggelam. Meskipun pemeriksaan yang dilakukan pihak militer Korea Selatan, namun
pihak pemerintah Korea Utara membantah tuduhan tersebut.17 Semenjak kejadian itu, suasana
di Semenanjung Korea pun memanas kembali, dan sejak itu Korea Selatan bersama militer
Amerika Serikat mengadakan latihan gabungan setiap tiga bulan sekali di perairan
Semenanjung Korea, untuk mengirimkan sinyal kepada pemerintah Korea Utara tentang
kekuatan militer yang dimiliki Korea Selatan.
Atas dasar inilah, yang melatarbelakangi konflik di semenanjung Korea berawal dari
Perang antar dua Korea yang pernah terjadi dari 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953, adalah
sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan.18 Perang ini juga disebut "perang yang
dimandatkan" (bahasa Inggris proxy war) antara Amerika Serikat dan sekutu PBB-nya dan
komunis Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet (juga anggota PBB). Peserta perang utama
16
Kebijakan pemerintah korea selatan dalam menghadapi Konflik dengan korea utara (2006-2012). Dari :
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1198/Angga%20Saputra.pdf?sequence=1.
Diakses pada 22 Mei 2015.
17
"Remembering the Forgotten War: Korea, 1950-1953". Naval Historical Center. Diakses pada : 21 Mei 2015.
18
Ibid.
adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan termasuk Amerika
Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara lain mengirimkan
tentara di bawah bendera PBB. Sejak perang 1950-1953, Korea Utara dan Korea Selatan tak
pernah mengalami perang terbuka dan total, hanya ada serangkaian perang terbatas.
Meskipun kedua negara memiliki dukungan negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni
Soviet (Rusia), tetap saja tak pernah terjadi perang berskala dan intensitas besar maupun
massif. Banyak pengamat yang mengatakan bahwa perang kedua negara bersaudara ini
adalah perang Proxy, atau perang yang tak melibatkan kekuatan utama yaitu Amerika Serikat
dan Uni Soviet.
Konfigurasi politik era Perang Dingin memang sangat kompleks, 2 super power
(Amerika Serikat dan Uni Soviet) menyebarkan pengaruhnya dimana-mana tanpa terkecuali
di kawasan Asia Pasifik. 19 Asia Timur, merupakan kawasan yang sangat potensial dalam
politik internasional sejak era Perang Dunia dengan munculnya “the rising star” Jepang dan
Republik Rakyat Cina. Melihat potensi yang sangat besar di kawasan ini ditambah dengan
munculnya Cina sebagai kekuatan komunis baru di kawasan ini dan jatuhnya imperialisme
Jepang era post-Perang Dunia 2, maka pertarungan pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet
semakin ketat, melihat adanya satu wilayah seperti Korea yang bisa dikatakan seperti
kehilangan arah tujuan dan mengalami kekosongan pemerintahan setelah lepas dari
kekuasaan Jepang.20
C. Dampak Perang
Secara signifikan, dampak adanya Perang Korea ini dapat dibagi ke dalam 3 bagian:
1. Dampak Ekonomi kedua belah pihak (Utara dan Selatan) :
Perang antar kedua pihak ini mengakibatkan hancurnya infrastruktur dan ekonomi
negara. Pada tahun 1970 ekonomi kedua belah pihak sempat seimbang, namun orientasi
ekonomi Korea Utara lebih memprioritaskan pada kepentingan militer dibanding dengan
kebutuhan rakyatnya sendiri. Korea Utara seringkali mengalami kekurangan makanan dan
menyebabkan tingginya tingkat kematian penduduk akibat kelaparan. Korea Utara seringkali
meminta bantuan dari luar negeri, tak terkecuali dari pihak Korea Selatan. Berbeda halnya
19
Politik Luar Negeri Amerika Serikat Era Perang Dingin. Dari :
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/373/jbptunikompp-gdl-dewitriwah-18612-4-%28pertemu-n.pdf. Diakses
pada : 21 Mei 2015.
20
Ibid.
dengan Korea Selatan, mereka lebih menekankan pertumbuhan ekonomi dengan liberalisasi
pasar dan perdagangan, sehingga perindustrian dan kemajuan ekonomi Korea Selatan maju
dengan pesat dan menjadi salah satu Macan Asia.
2. Dampak Politik :
Korea Selatan mengadopsi sistem politik yang demokratis, berbeda dengan sistem
politik di Korea Utara yang komunis-sentralistik. Dengan sistem demokrasi, maka pihak
militer meninggalkan perannya dari arena politik, sedangkan pihak Korea Utara lebih
menekankan nilai hierarki struktur keluarga sebagai pemimpin berikutnya.
3. Dampak Militer dan Keamanan :
Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas sebelumnya, Korea Utara lebih
menekankan ekonomi dalam upayanya meningkatkan kapasitas militer dan nuklirnya.
Dengan adanya sikap dan pengaruh dari kepemilikan senjata nuklir ini, maka secara tidak
langsung menyebabkan instabilitas kawasan Asia Pasifik, terlebih dengan beberapa
percobaan peluncuran nuklir Korea Utara yang menurut data intelijen mampu menjangkau
sebagian wilayah Amerika Serikat.
Korea Utara dan Korea Selatan tidak pernah menandatangani perjanjian perdamaian
secara resmi dan dengan demikian mereka secara resmi masih berperang; hanya gencatan
senjata yang telah dinyatakan. Pemerintah Korea Selatan menjadi didominasi oleh militernya
dan keadaan yang relatif damai ini diselingi oleh pertempuran perbatasan dan beberapa upaya
pembunuhan. Korea Utara gagal dalam beberapa upaya pembunuhan terhadap para pemimpin
Korea Selatan, terutama pada tahun 1968, 1974 dan 1983; terowongan sering ditemukan di
bawah Zona Demiliterisasi dan perang hampir pecah karena terjadinya insiden pembunuhan
kapak di Panmunjeom pada 1976.21 Pada 1973, beberapa kontak tingkat tinggi yang sangat
rahasia mulai dilakukan melalui kantor-kantor Palang Merah, tetapi berakhir setelah insiden
Panmunjeom dengan sedikit kemajuan yang telah dibuat.22 Pada akhir 1990-an, ketika Korea
Selatan beralih ke demokrasi, keberhasilan kebijakan Nordpolitik, dan kekuasaan di Korea
Utara beralih kepada Kim Jong-il putera Kim Il-sung, kedua-dua negara mulai terlibat secara
terbuka untuk kali pertama, kemudian Korea Selatan memberlakukan ‘Sunshine Policy’.
21
Pembagian Korea. Dari : http://division-of-korea-wb-34618.ggkarir.co.id/id4/pelatih-2061/division-ofkorea_34618_division-of-korea-wb-34618-ggkarir.html. Diakses pada 25 Mei 2015.
22
Ibid.
D. Pandangan dunia internasional terhadap konflik semenanjung Korea
Melihat situasi dan isu yang terjadi belakangan ini dunia terasa khawatir dengan
keamanan internasional karena Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki hubungan
sejarah kekeluargaan karena mereka sendiri berasal dari satu keturunan namun dikarenakan
pengaruh dari negara-negara super power atau adikuasa lainnya ditambah lagi karena akibat
dari perbedaan ideology dan persepsi atau prilaku negara yang cenderung untuk berdamai
walapun berbagai dialog telah dilakukan bersama namun solusi untuk perdamaian tak
kunjung datang bagi Korea, maka merekapun mengalami krisis yang berakibatkan konflik
yang sudah berkepanjangan sejak berakhirnya perang dunia hingga saat ini.
Dunia internasional melalui masing-masing aktornya telah berbicara baik itu secara
perundingan dan juga individu melalui peringatan atau kecamanan yang ditujukan kepada
negara-negara adikuasa yang turut ikut ambil bagian dalam konflik ini namun gejolak yang
terjadi di semenanjung Korea hingga saat ini masih saja terjadi karena perbedaan dan juga
kepentingan lainnya yang diharapkan oleh negara-negara seperti Amerika dan Russia demi
mewujudkan keuntungan pemasaran peralatan senjata mereka disamping itu mereka juga
ingin menunjukkkan kepada dunia bahwa dengan keiikutsertaan dalam membantu konflik di
semenanjung Korea mereka menambah keperkasaan mereka dalam memperluas wilayah
untuk memberikan pengaruhnya dalam hal baik itu di bidang militer, ekonomi dan juga
politik yang mana dari kesemuanya itu menarik perhatian dan opini atau respon dari dunia
internasional karena keberadaan mereka bukan saja membantu demi menciptakan perdamaian
namun lebih pada kepentingan semata yang berakibat pada pemecahan karena perbedaan
ideology yang diterapkan juga menjadi faktor yang paling utama dari konflik Semenanjung
Korea ini.
Salah satu pandangan yang memberikan respon terhadap konflik di Semenanjung Korea
adalah dari menteri luar negeri Iran Ramin Mehmanparast, yang menyatakan bahwa biang
kerok konflik di Semenanjung Korea adalah Amerika, dan beliau mendesak agar secepatnya
Amerika menghentikan tindakan provokatif terhadap kedua negara yang dinilainya stabilitas
di kawasan tersebut telah diganggu oleh pengoperasian militer Amerika. Disamping itu beliau
menyarankan kepada semua pihak yang terlibat untuk tidak meningkatkan ketegangan
dengan terlibat dalam setiap prilaku provokatif. Melihat situasi atau ketegangan dari
pandangan seorang menteri luar negeri Iran kita dapat menyimpulkan bahwa disatu sisi Iran
merupakan negara yang anti dengan kebijakan Amerika karena terlalu ikut campur dalam
urusan negara lain namun disatu sisi Iran melalui juru bicaranya ini ingin memperingatkan
Amerika untuk secepatnya menyelesaikan konflik yang sudah berkepanjangan karena
dikhawatirkan bisa terpecahnya perang karena dari Pihak Korea Utara sendiri tidak
sedikitpun gentar dengan ancaman dari Korea Selatan dan sekutunya Amerika. 23
Beliau juga menghimbau kepada dunia internasional bahwa tindakan dari semua pihak
tanpa adanya kontrol dapat merusak hubungan seluruh wilayah, sikap politik Iran
disampaikan menyusul meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dimana Pyongyang
telah mengeluarkan serangkaian ancaman perang nuklir dan peringatan bahwa keselamatan
para diplomat asing tak mungkin dijamin jika suatu saat terjadinya perang diantara kedua
negara hanya karena ulah dari sebuah konflik kekeluargaan yang datang dari perbedaan
ideology dari masing-masing negara. Sebenarnya apa yang disampaikan Iran melalui menteri
luar negerinya dapat kita simpulkan bahwa Iran sejujurnya kecewa terhadap sanksi baru dari
PBB menyusul pencobaan nuklir dan rudal serta Iran juga merasa kecewa dan marah dengan
latihan militer bersama yang dilakukan oleh Amerika dan Korea Selatan, ini secara tidak
langsung Amerika menunjukkan keberadaannya di Korea Selatan untuk membantu jika
ancaman yang diberikan Korea Utara suatu saat dapat terjadi karena secara diam-diam Korea
Utara juga menyiapkan dua rudal jarak menengah dan menyembunyikan fasilitas lainnya di
bawah tanah guna menjaga pecahnya peperangan karena menurut laparan seorang komandan
militer Iran mengatakan
bahwa Korea Utara tidak mempunyai pilihan selain untuk
menentang atau menghadapi tindakan Amerika Serikat. perlu Kita ketahui bahwa selama ini
Korea Utara dan Iran menjalin hubungan yang baik sejak revolusi Islam 1979 di Iran
disamping itu keduanya juga berada di bawah sanksi PBB karena pembatasan peningkatan
program nuklir karena diduga oleh intelejen dunia bahwa kedua negara ini mampu
meningkatkan nuklir dan juga saling berbagi teknologi rudal yang dikhawatirkan sangat
berbahaya bagi keamanan dunia internasional.
Dan dari berita Radio Australia sendiri melihat kembali berbagai berita kejadian sejarah
penting di Semenanjung tersebut yang mana menurut berita ini konflik yang terjadi antara
Korea Utara dan Korea Selatan tidak terlepas dari jejak sejarah yang panjang seperti juga
23
Iran : Amerika Biang Kerok Konflik Semenenjung Korea,diakses melalui
http://jaringnews.com/internasional/timur-tengah/38063/iran-amerika-biang-kerok-konflik-semenanjung-korea.
pada tanggal 15 mei 2015
yang terjadi pada banyak negara lainnya termasuk Indonesia yang menggoreskan berbagai
perbatasan baru. Di Korea, Uni Soviet dan Amerika lah yang membelah Korea menjadi 2
bagian yang kemudian secara resmi membentuk Rakyat Demokratik Republik Korea Utara
dan Republik Korea Selatan dan kini kedua perbatasan disebut sebagai angka 38 parallel. Dan
selama konflik berlangsung sudah memakan banyak korban seperti tindakan yang dilakukan
oleh militer Korea Utara menyeberangi perbatasan dan melakukan invasi atas Korea Selatan
serta gencatan senjata yang terjadi pada tahun 1953.
Yang menjadi pertanyaan dunia dan pandangan dunia internasional adalah mengapa
kedua negara yang berasal dari satu keturunan berdasarkan historis tidak pernah bersatu dan
berbagai perjanjian telah diupayakan oleh kedua negara namun kesepakatan bersama tidak
pernah ditandatangani oleh kedua pihak dan secara resmi kedua negara ini masih dalam
kondisi perang. Pertanyaan tentang reunifikasi dari negara-negara yang peduli akan
perdamaian pun menginginkan kedua negara untuk penyatuan kembali karena sebelumnya
ketika presiden Korea Selatan, Kim Dae Jung, mulai berkuasa pada tahun 1998 ia
mengumumkan “Sunshine Policy” sebuah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
interaksi antara kedua negara. Setelah semuanya berlangsung seiring dengan berjalannya
waktu maka pada tahun 1994, kematian Kim Il –Sung membawa anaknya Kim Jong-Il
menggantikan ayahnya sebagai pemimpim Korea Utara. Pada tahun yang sama Korea Utara
setuju untuk menghentikan program nuklirnya dan memulai beberapa hubungan kerjasama
dengan Amerika Serikat.24
Dari kebijakan yang dilakukan oleh putra Kim ini memang membawa dampak positif
ketika pertemuan tingkat tinggi antar Korea diadakan untuk pertama kalinya namun pada
tahun 2002 AS mengumumkan bahwa Korea Utara telah kembali memulai program rahasia
senjata nuklir, hal ini menyebabkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan
dengan Korea Utara mulai memanas. Ketegangan demi ketegangan selama ini hanya
24
Sejarah di Balik Ketegangan Korea Utara dan Korea Selatan : Kilas Balik, diakses melalui
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-04-05/sejarah-di-balik-ketegangan-korea-utara-dan-koreaselatan-kilas-balik/1112046 pada tanggal 14 mei 2015
Saling Tembak di Semenanjung Korea, diakses melalui http://www.dw.de/saling-tembak-di-semenanjungkorea/a-17532190 pada tanggal 15 Mei 2015
merupakan perang ancam ancaman seperti yang diterapkan dalam konsep Realis tentang
deterrence dan teori konflik garis waktu yang dikemukakan oleh Johan Galtung.
Pertemuan Tingkat Tinggi antar Korea kembali diselenggarakan pada tanggal 2-4
Oktober 2007 di Pyongyang untuk mendiskusikan tentang kemajuan hubungan antara Korea
Utara dan Selatan mengenai perdamain di Semenanjung Korea dan kesejahteraan rakyat
Korea dan penyatuan kembali kedua negara sehingga pandangan dunia internasional dapat
menilai bahwa proses perundingan tentang konflik Semenanjung dapat teratasi dengan
dukungan dari pihak-pihak terkait yang menginginkan bahwa perdamaian dan keamanan
dapat terwujud melalui usaha-usaha penyelesaian dari berbagai pertemuan yang telah
dilakukan namun pada February 2013, Korea Utara melakukan uji coba nuklir yang ke -3
yang diberitakan dua kali lebih besar dibandingkan uji coba sebelumnya pada tahun 2009 hal
inilah yang menyebkan kembalinya ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan sampai
saat ini masih dalam suasana konflik dan pada April 2013, secara terang-terangan Korea
Utara mengatakan bahwa mereka akan memulai fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon, dan
akan meningkatkan kekuatan nuklir Korea Utara secara kualitas maupun kuantitas dan tentu
saja pandangan dunia kembali meragukan akan terciptanya perdamaian antara kedua negara
ini.
Pandangan dunia lainnya datang dari negara China, dikarenakan China sendiri melihat
bahwa konflik antar kedua negara hanya memakan korban yang diakibatkan oleh
pengulangan insiden yang sudah terjadi berulangkali dan China melalui juru bicaranya di
kementrian luar negeri Beijing mengutarakan bahwa kedua negara seharusnya menjaga
perdamaian melihat bahwa Korea Utara seringkali melakukan ancaman untuk melakukan uji
coba nuklir dan hingga kini Semenanjung Korea masih berstatus darurat militer sejak
berakhirnya perang Korea 1950-1953. Amerika Serikat saat ini menempatkan sekitar 28.000
pasukannya di wilayah Selatan guna meminimalisir potensi serangan dari Korea Utara,
namun apakah dengan menempatkan personil keamanan dapat meredahkan konflik yang
sudah berkepanjangan? Apakah dalam konflik ini hanya dengan cara perang maka kedua
negara akan bersatu kembali, bukankah dengan cara berdialog akan membawa suatu proses
penyelesaian yang signifikan demi terciptanya perdamaian? Namun mengapa pertemuanpertemuan yang telah diadakan malah tidak membawa angin segar untuk kedua negara
kembali berdamai atau bersatu seperti dahulu kala sebelum pecahnya perang dunia ke – 2 ?
untuk menjawab semua pertanyaan yang datang silih berganti dari dunia internasional jalan
yang terbaik adalah kedua negara harus mampu menciptakan nasionalitas dan moral yang
tinggi walaupun masing-masing negara tidak ingin bersatu karena perbedaan ideology yang
sudah dipengaruhi sejak pembagian Korea menjadi 2 bagian dan yang paling utama adalah
kedua negara harus menyepakati untuk tidak mendatangkan masing-masing sekutunya
sehingga dunia internasional dapat memandang bahwa apa yang terjadi hanyalah sebuah
permasalahan biasa rumah tangga yang terjadi dalam kehidupan kekeluargaan bukan konflik
yang harus memakan korban dan mengkhawatirkan dunia internasional dengan peningkatan
penciptaan nuklir yang membahayakan keselamatan dunia.
BAB III
Kesimpulan
Konflik di Semenanjung Korea berawal dari perpecahan antara 2 negara Korea yang
merupakan dampak dari terjadinya persaingan ideologi pasca Perang Dunia II dalam Perang
Dingin, melalui sebuah perbedaan dan terbentuknya kutub politik antara Uni Soviet yang
berhaluan Komunis dengan Amerika Serikat yang memiliki paham lebih liberalis dan terbuka.
Kedua negara superpower memperebutkan ‘pengaruh’ untuk dapat menciptakan sebuah
supremasi ideologi di negara-negara dunia ketiga untuk kemudian membagi Korea menjadi 2
dimana pada akhirnya Uni Soviet menaruh pengaruh komunisnya di Korea bagian utara
dengan kemudian mendompleng nama Kim Il-Sung dan Amerika Serikat dan para kroninya
berpengaruh untuk menyebarkan ideologi liberalis-kapitalisnya pada Korea bagian selatan
yang mendompleng nama Syng-man Rhee. Berawal dari perang Korea dari 25 Juni 1950
hingga 27 Juli 1953, kemudian disusul kependudukan Jepang 1910-1945, Korea yang sempat
memisahkan diri pada tahun 1945 akibat dari keputusan secara sepihak oleh sekutu tersebut
menolak kepemimpinan baru selepas kolonial Jepang, bahkan pemimpin kelompok sayap
kanan representative democratic, Syngman Rhee beserta rakyat Korea lainnya.
Awal konflik antara Korea selatan dan Korea utara bahkan berlanjut hingga sekarang, tidak
ada perjanjian perdamaian secara pasti membuat keduanya sama-sama khawatir akan adanya
ancaman-ancaman yang mungkin ditimbulkan antar keduanya. Awal perang ditandai dengan
adanya serangan dari Korea Utara (Juni 1950), yang mengakibatkan korban dari pihak sipil
dan militer Korea selatan berjatuhan akibat kurangnya persiapan dari mereka. Alasan utama
dari serangan Korea Utara tersebut adalah membalas provokasi Korea selatan.
Daftar Pustaka
Jurnal :

Halberstam, David (2007). The Coldest Winter: America and the Korean War. New
York: Disney Hyperion. hlm. 2. ISBN 978-1-4013-0052-4. "Over half a century later,
the war still remained largely outside American political and cultural consciousness.
The Forgotten War was the apt title of one of the bestbooks on it. Korea was a war
that sometimes seemed to have been orphaned by history." Diakses 17 Mei 2015.

O. Kanji, Security, Conflict Research Consortium University of Colorado, Colorado,
2003. Diakses pada : 20 Mei 2015.

Korean War, 1950–1953 (an extract from American Military History, Volume 2—
revised 2005)". Diakses 20 Mei 2015.

GlobalSecurity.org - Korean War. Diakses pada : 22 Mei 2015.

Japan Focus - The Destruction and Reconstruction of North Korea, 1950 -1960.
Diakses pada : 22 Mei 2015.

Mr. Bennet's Student Teaching - Korean War Timeline. Diakses pada : 22 Mei 2015.
Elektronik :

Perang dingin dan sejarahnya. Dari : www.ilmusocial.com. Diakses pada : 20 Mei
2015.

Perang Korea, Konflik ideology yang membelah semenanjung. Dari : http://www.retawon.com/2012/10/perang-korea-konflik-ideologi-yang.html. Diakses pada : 20 Mei
2015.

Politik Luar Negeri Amerika Serikat Era Perang Dingin. Dari :
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/373/jbptunikompp-gdl-dewitriwah-18612-4%28pertemu-n.pdf. Diakses pada : 21 Mei 2015.

Kebijakan pemerintah korea selatan dalam menghadapi Konflik dengan korea utara
(2006-2012). Dari :
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1198/Angga%20Saputr
a.pdf?sequence=1. Diakses pada 22 Mei 2015.

Sejarah di Balik Ketegangan Korea Utara dan Korea Selatan : Kilas Balik. Dari :
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-04-05/sejarah-di-balik-ketegangankorea-utara-dan-korea-selatan-kilas-balik/1112046. Diakses pada : 14 mei 2015.

Saling Tembak di Semenanjung Korea. Dari : http://www.dw.de/saling-tembak-disemenanjung-korea/a-17532190. Diakses pada : 15 Mei 2015.

Iran : Amerika Biang Kerok Konflik Semenenjung Korea. Dari :
http://jaringnews.com/internasional/timur-tengah/38063/iran-amerika-biang-kerokkonflik-semenanjung-korea. Diakses pada 15 mei 2015.

Perang Saudara (Korea selatan vs korea utara). Dari :
http://www.betterworldbooks.com/perang-saudara-id-1233912666.aspx. Diakses 20
Mei 2015.

Mendamaikan Konflik Korea. Dari : http://krjogja.com/liputankhusus/analisis/1835/mendamaikan-konflik-korea.kr. Diakses pada 20 Mei 2015.

The Korean War, The US and Soviet Union in Korea. MacroHistory Dari :
http://www.fsmitha.com/h2/ch24kor.html (Dalam ". Diakses pada 21 Mei 2015.

The korean war 1950-1953. Dari : http://www.army.mil/cmh-pg/books/AMHV2/AMH%20V2/chapter8.htm. Diakses pada 21 Mei 2015.

Prospek Damai Dua Korea. Dari :
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=10031&coid=1&caid=27&gid=3.
Diakses pada 22 Mei 2015.
Download