RESUME by Tarunasena LINGKARAN PEMBELAJARAN: PROSES INIDIVIDU DAN KELOMPOK Ernest Chang& Don Simpson. 1997. The Circle of Learning: Individual and group process. http://olam.ed.asu.edu/epaa/v5n7 Paradigma Orientasi Aktivitas Dua dimensi selama pembelajaran adalah: (1) sendiri vs dengan teman (2) aktivitas pembelajaran orang sebagai fokus vs kelompok sebagai fokus. Orientasi Proses Dimensi Aktivitas Pembelajaran “Sendiri” berarti bahwa proses pembelajaran adalah suatu hal dimana siswa tersebut bertindak sendirian, meskipun secara fisik ia bersama anak lain. Belajar dengan membaca dalam ruangan pribadi atau kantor seseorang merupakn contoh pembelajaran “sendiri”. Dalam situasi yang diperluas dimana proses pembelajaran berjalan lewat kata-kata seperti pengajaran atau briefing, siswa tersebut dipandang dari sudut aktivitas masih tetap sendiri. Lawan dari dimensi ini adalah pembelajaran dengan teman, di mana aktivitas belajarnya melibatkan interaksi yang kontinyu dan ekstensif dengan orang lain. Sebagai contoh yang dapat dikemukakan yaitu: Seminar universitas, sebagian besar SLTP, kelompok belajar, tele-konferensi baik lewat telepon maupun komputer. Dimensi Orientasi Proses 1 Pembelajaran ditinjau sebagai sebagai proses dalam konteks sosial dimana lebih dari satu orang yang mungkin hadir(“dengan proses, artinya satu urutan aktivitas yang ditujukan terhadap satu tujuan spesifik). Dalam konteks ini, proses tersebut dapat diorientasikan baik terhadap “orang sebagai fokus” atau pun kelompok sebagai fokus” Karena proses ini melibatkan semua pesertanya, orientasi tersebut tidak tergantung dari perspektif / sudut pandang orang yang terlibat. Misalnya, baik dari sudut pandang siswa atau pun guru, orientasi proses dalam proses mengajar, di mana guru berdiri di depan kelas, merupakan dimensi “kelompok sebagai fokus”. Dari sudut pandang guru, kelompok tersebutlah yang ia tuju. Dalam sudut pandang siswa, guru tersebut tidak tertuju pada siswa tersebut, melainkan kepada seluruh kelompok. Proses pembelajaran yang berorientasi pada “orang sebagai fokus” adalah bahwa siswa tersebut belajar sendiri. Sedangkan dimensi lainnya adalah dalam suatu kelompok studi informal, news group internet, dimana individu berinteraksi satu sama lainnya, tetapi prosesnya sendiri bergantung pad masing-masing orang yang menghasilkan sumbangan spesifiknya dan memenuhi kebutuhan pribadinya Di sisi lain, jika prosesnya melibatkan kelompok dimana beberapa tujuan atau struktur eksternalnya telah dilibatkan. Seperti membutuhkan kelompok untuk membuat keputusan atau suatu kesepakatan bersama terhadap suatu masalah, maka prosesnya menjadi “kelompok sebagai fokus”. Empat Macam Kategori Pembelajaran Proses-proses pembelajaran yang digambarkan dengan empat kuadran berkaitna dengan kategori-kategori pembelajaran yang berbeda-beda, seperti berikut ini: Kuadran A: Pengajaran Tradisional Dalam pengajaran tradisional seseorang berbicara sementara yang lainnya mendengarkan, aktivitas siswa adalah “sendiri”, sedangkan orientasinya prosessnya ditujukan terhadap kelompok secara keseluruhan, yaitu kelompok sebagai fokus. Meskipun seringkali diharapkan bahwa siswa dapat lebih berinteraksi dalam proses ini, namun frekuensi 2 pertanyaan per jam hanyalah 3. Dinamika proses dalam kategori ini adalah ketika seseorang tertuju pada kelompok sebagai entitas, jadi tak mengherankan kalau proses ini tidak mendukung dengan baik pada perilaku untuk proses pembelajaran “dengan teman”. Kuadran B: Belajar Sendiri Aktivitas pembelajaran dalam kategori ini dikerja oleh seorang atau bersifat “sendiri” (tanpa melihat apakah secara fisik memang sendiri atau tidak.) Proses ini juga berorientasi pada “orang sebagai fokus.” Oleh karena itu, membaca sendiri, solusi soal, eksperimen individu, merupakan sikap-sikap khas dalam kategori ini. Kuadran C: Pembelajaran dengan Persetujuan Aktivitas dalam kategori ini termasuk pada karakter proses pembelajaran “dengan teman”, dalam pengertian bahwa aktivitasnya melibatkan belajar bersama, melalui aktivitas yang dilakukan bersama. Proses ini lebih diorientasikan di sekitar “orang sebagai fokus” daripada terfokus kepada kelompok secara keseluruhan, di mana tujuan dn hasil dari proses sosial dan pembelajaran bersifat individual secara alami. Kuadran D: Pembelajaran kolaboratif Sebaliknya dari kategori pembelajaran dengan persetujuan, kategori ini terfokus pad proses-prosesyang tertuju pada kelompok sebagai entitas. Perspektifnya adalah tujuan dan hasil kelompok, dengan menggunakan pengukuran yang mencerminkan kelompok sebagai entitas di bawah pertimbangan. Aktivitas individunya berada dalam kerangka “proses pembelajaran dengan teman” dimana siswa berpartisipasi dalam proses-proses yang sangat interaktif dan kolaboratif secara alami. Atribut Model Multi Dimensi 3 Dimensi Interpersonal Keempat kategori pembelajaran tadi di atas berbeda secara signifikan dalam hal keterlibatan para pelajar antara satu dengan yang lainnya. Dalam proses pengajaran, individumendengarkan pengajar dalam sikap yang pasif dan bukan interaktif. Pendengar merupakan penerima, pengajar merupakan pemberi pengetahuan yang aktif. Pendengar terpisah dari yang lainnya yang mungkin juga berada di sana dan dalam pengertian interpersonal, bisa jadi orang lainnya dirasakan tidak berada di sana. Pengajar seringkali merupakan sumber kewenangan yang mevalidasi proses. Dari sudut pandang kita, dimensi interpersonal itu sama. Laju aktivitas dan pemikiran tidak diarahkan oleh individu , masingmsaing orang memberikan sumbangan kepadz kelompok, berinteraksi dengan kelompok tersebut secara keseluruhan daripada dengan individu lainnya. Secara singkatnya, karakteristik keempat kategori pembelajaran tadi dilihat dari dimensi interpersonal adalah: Pengajaran mendengarkan Belajar sendiri terfokus pada pemikiran sendiri Belajar dengan persetujuan partisipasi Pembeljaran kolaboratif kooperatif Lingkaran Pembelajaran Kategori pembelajaran memberikan berbagai lingkungan pembelajaran yang berbedabeda sebagai berikut: Pengajaran didesak menuju tempo kognitif pengajar Belajar sendiri proses eksternal dan internal yang diarahkan pada pribadi Belajar dengan persetujuan forum terbuka untuk mempersaingkan prioritas dan nilai Pembelajaran kolaboratif pencarian kesepakatan yang berdasarkan tujuan umum 4 Isi Pengetahuan Pengajaran pembicara memberikan pengetahuan kepada penerimanya Belajar sendiri integrasi refletif terhadap subyek yang sendiri dari diarahkan untuk pribadi Belajar dengan persetujuan menghasilkan pengetahuan perspektif orang lain Pembeljaran kolaboratif kesepakatan kelompok didasarkan pada nilainilai bersama Dukungan Teknologi bagi Pembelajaran Pengajaran video recorder Belajar sendiri multimedia interaktif Belajar dengan persetujuan konferensi komputer Pembelajaran kolaboratif sistem-sistem kelompok 5 yang mendukung keputusan