DISKRIPSI MATA KULIAH PROFESI KEAHLIAN KEPAMONGPRAJAAN NO 1 1. MATA KULIAH 2 Berfikir Sistem Kepamongprajaan) 2. Pembelajaran Organisasi/Learning Organization (Profesi Kepamongprajaan) (Profesi SILABI 3 Mata kuliah ini bertujuan untuk mengenal dan mengembangkan berpikir system dalam organisasi pembelajaran dengan memahami : Dinamika dan perubahan lingkungan strategis; Pendekatan, konsep dan teori sistem; Macam, klasisifikasi dan batas sistem; Pendekatan berpikir sistem dalam perubahan lingkungan strategis; Konsep dan teori berpikir system; Prinsip-prinsip berpikir system; Dimensi dan esensi berpikir system; Umpan balik dalam berpikir system; Struktur dan dinamika system; Pola dasar berpikir sistem ; Sistem dinamika dalam kehidupan pemerintahan; Berpikir sistem dalam kelompok dalam organisasi pembelajaran yang berkaitan dengan pemerintahan; Membuat Tugas analisis berpikir sistem dalam bidang dan urusan pemerintahan. (Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU Prof. DR. Endang Wiryanti Trilestari, MSi) Mata kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan, memahami dan dan mendalami organisasi pembelajaran dalam proses pendidikan; Secara ideal mahasiswa memahami dan mengetahui perembangan, dinamika dan perubahan lingkungan strategis; perubahan dan pengembangan lingkungan strategis didasari kreatif organisasi pembelajaran; Sikap organisasi pembelajaran memperhatikan problematik dan analisis terhadap perubahan lingkungan strategis; Memerlukan kemampuan mengembangan kemampuan atau kapasitas organisasi pembelajaran; Mengetahui hambatan kelompok, tim, pembelajaran organisasi; Merngembangkan pembelajaran sistem berpikir, perilaku manajemen dan kepemimpinan serta Sumberdaya organisasi ; Menerapkan nilai dan teori lima disiplin orgnaosasi pembelajaran; Esensi pengembangan organisasi pemblejara; Nilai strategis manajemen dan kepemimpinan membangun organisasi pembelajaran; Tim work 1 dan visi bersama dalam organisasi pembelajaran; Diskusi organisasi pembelajaran (agenda Organisasi pemerintahan, kepemimpinan pemerintahan dan Perilaku Organisasi pemerintahan. (Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU Prof. DR. Endang Wiryanti Trilestari, MSi) 3. Sistem Nilai Kepamongprajaan dan Profesionalisme (Profesi Kepamongprajaan) Mata kuliah ini mengajarkan pada mahasiswa untuk mengenal, memahami, mendalami dan mempraktekkan sistem nilai Kepamongprajaan dan Profesionalisme selaku aparatur pemerintah. Sistem Nilai Kepamongprajaan dalam BOK Ilmu Pemerintahanan. Teori Pemerintahan (negara, masyarakat dan manusia), Nilai-nilai Dasar Kepamongprajaan. Nilai Dasar Kepamongprajaan dalam konteks Profesi Kepamongprajaan. Peran, tugas dan fungsi Kepamongprajaan, pengembangan profesi kepamongprajaan, profesi kepamongprajaan dalam era otonomi daerah dan good govermance. (Prof. DR. Taliziduhu Ndraha Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU) 4. Ilmu Pemerintahan/Kybernologi (Profesi Kepamongprajaan) Mata kuliah ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk mendalami dan memahami ilmu pemerintahan sebagai cabang disiplin ilmu-ilmu sosial dan bangunan pengetahuan (body of knowledge/BOK) pemerintahan (governance) ilmu pemerintahan dalam proses didaktik dan metodik pada dimensi ontologi, efistimologi dan aksiologi. Sejarah pengajaran ilmu pemerintahan di indonesia yang diawali dengan bestuurskunde, berstuurwetenschap dan bersuurwetenschappen di Belanda. Pendekatan dan paradigma rekonstraksi ilmu pemerintahan. Ontologis ilmu pemerintahan dari pemikiran kualitas manusia dan hubungan pemerintahan. Efistimologi ilmu pemerintahan dari teori kebutuhan, pelayanan, governance, kinerja dan metodologi. Aksiologi ilmu pemerintahan dengan teori nilai, kepamongprajaan, etika pemerintahan, tehnik pemerintahan dan reformasi pemerintahan (Prof. DR. Taliziduhu Ndraha) 2 5. Filsafat Pemerintahan Kepamongprajaan) (Profesi Mata kuliah Filsafat dan Etika Pemerintahan menjadi penting dalam proses pembelajaran dan dikaji serta ditelaah secara kritis, produktif, konstruktif dan inovatif sehingga Materi Filsafat dan Etika Pemerintahan merupakan awal proses berpikir secara konprehensif dan tajam dalam memahami dinamika pemerintahan secara utuh menyeluruh. Adapun pokok-pokok penyajian meliputi: (1) ke arah pemikiran filsafat dan filsafat pemerintahan; (2) dasar-dasar pengetahuan; (3) hakekat apa yang dikaji/ontology; (4) cara mendapatkan pengetahuan yang benar; (5) sarana berpikir ilmiah dan nilai kegunaan ilmu; (6); Etika sebagai cabang filsafat ilmu; (7) etika pemerintahan dan paradigm ilmu pemerintahan; (8) memahami hubungan etika dengan kebijakan pemerintahan; (9) Legitimasi pemerintahan dan praktek etika pemerintahan di era global. Memahami proses berpikir manusia dengan menggunakan akal pikiran semata ditujukan untuk kemaslahatan makhluk hidup di muka bumi. Persoalan yang muncul kemudian adalah bagaimana para aparatur pemerintah menggunakan akal pikiran sebesarbesarnya untuk mencapai kemaslahatan hidup dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan pihak manapun secara illegal. Disamping itu mata kuliah ini juga mengupas berbagai masalah etika pemerintahan dan pilihan-pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh aparatur pemerintah dalam memahami dan mencari solusi yang lebih arif dan bijaksana terkait dengan pencapaian visi, misi dan tujuan bangsa (Prof. DR. Erliana Hasan, MSi) 6. Etika Pemerintahan Kepamongprajaan) (Profesi Mata kuliah Filsafat dan Etika Pemerintahan menjadi penting dalam proses pembelajaran dan dikaji serta ditelaah secara kritis, produktif, konstruktif dan inovatif sehingga Materi Filsafat dan Etika Pemerintahan merupakan awal proses berpikir secara konprehensif dan tajam dalam memahami dinamika pemerintahan secara utuh menyeluruh. Adapun pokok-pokok penyajian meliputi: (1) ke arah pemikiran filsafat dan filsafat pemerintahan; (2) dasar-dasar 3 pengetahuan; (3) hakekat apa yang dikaji/ontology; (4) cara mendapatkan pengetahuan yang benar; (5) sarana berpikir ilmiah dan nilai kegunaan ilmu; (6); Etika sebagai cabang filsafat ilmu; (7) etika pemerintahan dan paradigm ilmu pemerintahan; (8) memahami hubungan etika dengan kebijakan pemerintahan; (9) Legitimasi pemerintahan dan praktek etika pemerintahan di era global. Memahami proses berpikir manusia dengan menggunakan akal pikiran semata ditujukan untuk kemaslahatan makhluk hidup di muka bumi. Persoalan yang muncul kemudian adalah bagaimana para aparatur pemerintah menggunakan akal pikiran sebesarbesarnya untuk mencapai kemaslahatan hidup dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan pihak manapun secara illegal. Disamping itu mata kuliah ini juga mengupas berbagai masalah etika pemerintahan dan pilihan-pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh aparatur pemerintah dalam memahami dan mencari solusi yang lebih arif dan bijaksana terkait dengan pencapaian visi, misi dan tujuan bangsa (Prof. DR. Erliana Hasan, MSi) 7. Sejarah Pemerintahan Kepamongprajaan) (Profesi Mata kuliah ini menguraikan suatu tinjauan singkat tentang sejarah pemerintahan. Dibahas mengenai bagaimana pemerintahan oleh manusia terhadap manusia berawal dan juga penelusuran bagaimana pemerintahan telah berkembang di zaman purba, abad pertengahan, zaman modern dan zaman mutahir. Gambaran sejarah pemerintahan menunjukkan dua lini yang saling bersilang : di satu pihak, bagaimana pemeintahan telah dilakukan, dilain pihak apa saja panndangan-pandangan, terutama prinsip-prinsip, nilai-nilai, normanorma dan tujuan-tujuan pemerintahan. (DR. Prio Teguh, SH, MSi) 8. Sistem Politik dan Pemerintahan (Profesi Kepamongprajaan) Mata pelajaran ini dirancang untuk menyajikan sejumlah perspektif yang berkaitan dengan studi sistem politik dan sistem pemerintahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4 Sistem politik dan pemerintahan secara sisteemik mengkaji aspek struktur, proses dan perilaku politik dan pemerintahan dalam koridor kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal struktur politik dan pemerintahan akan dibahas tentang lembaga-lembaga resmi kenegaraan/pemerintahan baik pada tataran pusat yakni lembaga negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, dan pada tataran daerah dibahas lembaga pemerintahan daerah yakni eksekutif daerah kepala daerah dan perangkat daerah, serta hubungan antar lembaga kenegaraan dan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagai pembahasan yang ditinjau dari suprastruktur politik dan pemerintahan. Dari aspek infrastruktur politik dan pemerintahan akan dibahas masalah partai politik dan lembaga sosial kemasyarakatan sebagai kekuatan politik dan pemerintahan. Dalam hal proses politik dan pemerintahan, akan dibahas peroses penyelenggaraan pemerintahan yang mencakup proses input, proses konversi, proses output, dan outcames yang membuka peluar terjadinya proses input sebagai bahan masukan kembali sistem politik dan pemerintahan. Dalam hal perilaku politik dan pemerintahan, akan dibahas budaya politik dan budaya pemerintahan yang memberi gambaran mendasar tentang perilaku politik dan perilaku pemerintah dan perilaku warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (DR. Hyronimus Rowa, MSi) 9. Administrasi Pemerintahan (Profesi Kepamongprajaan) Mata kuliah ini mengenalkan mahasiswa kepada mengenai konsep administrasi pemeintahan dan konsep administrasi publik pada umumnya. Pelbagai aspek yang dibahas mencakup dimensi utama administrasi pemerintahan, yakni : konteks, fungsi dan nilai. Konteks administrasi pemerintahan berkaitan dengan politik dan administrasi, pemerintahan dan bisnis, norma dalam pemerintahan dan birokrasi. Fungsi administrasi pemerintahan berkaitan dengan analisis kebijakan publik, manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan, 5 manajemen informasi dan hubungan eksternal. Nilai administrasi pemerintahan berkaitan dengan kepentingan umum, pelayanan publik dan diskresi dan akuntabilitas (DR. Siti Ismaryati, SU) 10. Sosiologi Pemerintahan (Profesi Kepamongprajaan) Mata kuliah ini membahas aktivitas masyarakat pemerintahan dari sudut pandang sosiologi. Tujuannya adalah, agar pemerintahan mampu melihat posisi pemeintahan di tengah-tengah dinamika masyarakat luas agar mampu membangun komunikasi dengan masyarakat, secara lebih effektif, sehingga terjadi interelationship yang harmonis dan demokratis. Beberapa pokok nahasan yang diberikan antara lain : konsep-konsep dasar sosiologi pemerintahan, hakekat existensi manusia dalam konteks pemerintahan. (Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU) 11. Organisasi dan Pemerintahan Kepamongprajaan) Mata kuliah ini mengenalkan kepada para mahasiswa agar dapat memahami dan mengerti serta melaksanakan kebutuhan masyarakat tentang perlunya organisasi terutama organisasi pemeintahan yang dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan tersebut. Memberikan aneka pilihan cakupan organisasi dan pemeintahan yang diarahkan pada manajemen pemerintahan, sehingga mengenal ruang lingkup manajemen dan pemerintahan, sehingga mengerti pemerintahan sebagai ilmu dan seni serta manfaat dan kedudukan manajemen pemerintahan. Mata kuliah ini menganalisis perspektif manajemen, otonomi daerah dan manajemen pemerintahan dalam tataran politik dan strategis nasional. Mahasiswa untuk membelajari manajemen pemerintahan terlebih dahulu memahami dan mengerti funsi-fungsi manajemen dan kehidupan reformasi dan demokrasi pemerintahan serta etika dalam manajemen pemerintahan (DR. Siti Ismaryati, SU) Manajemen (Profesi 6 12. Hukum Tata Pemerintahan (Profesi Kepamongprajaan) Sebagai mata kuliah pada Program Pascasarjana IPDN ini mengkaji perbuatan pemerintah dan hubungan antara fungsi pemerintah (bestuufunctie) dengan warga masyarakat dalam perspektif Negara Kesejahteraan (wellfare state) dan prinsip negara hukum (rechtsstaat) Indonesia, sebagai obyek kajiannya. (Supardan Modeong, SH. MH) 13. Ekologi Pemerintahan Kepamongprajaan) Mata kuliah ini dirancang untuk memenuhi perkembangan lingkungan strategis yang terus berubah, sehingga para mahasiswa dapat mengikuti perkembangan dan dapat mengerti ekologi, lingkungan dan menjalankan reformasi dan demokrasi pemerintahan yang sesuai dengan ekologi pemerintahan. Mahasiswa diharapkan mampu dan memahami norma dan nilai-nilai ekologi pemerintahan, yang mencakup teori organisasi, organisasi, interaksi manusia dan prilaku birokrasi pemerintahan, bentuk-bentuk peemrintahan dan praktek penyelenggaraan pemerintahan. Mata kuliah ini juga mengenalkan kepada manusia untuk dapat menganalisis perubahan lingkungan organisasi, sistem sosial dan konsep analisis ekologi serta pemahaman tentang peranan ekologi pemerintahan dalam perencanaan pembangunan. Mahasiswa dapat memberikan kasus dan diskusi ekologi pemerintahan yang berdampak terhadap jalannya pemerintahan. (Prof. DR. Ermaya Suradinata, MSi,SH,MH) 14. Komunikasi Pemerintahan Komunikasi secara umum dimaknai sebagai (Profesi Kepamongprajaan) proses interaksi dalam penyampaian informasi dari seseorang – kelompok – organisasi pemerintah kepada pihak lain dengan menggunakan media dan cara penyampaian yang dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi untuk mencapai kesamaan arti lewat transmisi pesan secara simbolik. Sebagai suatu proses interaksi dan penyampaian informasi dari seseorang atau kelompok, komunikasi menjadi sesuatu keniscayaan dalam tatanan masyarakat global dewasa ini katrena intensitas arus (Profesi 7 informasi dan perubahan social berkorelasi sebagai mainstream dalam komunitas social yang terlegitimasi oleh adanya pemerintahan. Secara aplikatif permasalahan komunikasi dalam dunia pemerintahan sangat penting dipelajari dalam menemukan pola-pola komunikasi yang berlaku dalam system birokrasi pemerintahan. Terdapat dua sisi kontroversi berkaitan dengan karakteristik komunikasi pemerintahan di era demokratisasi ini yaitu; (1) sisi tuntutan agar pemerintah secara serius memberikan pelayanan kepada masyarakat; (2) tuntutan keterbukaan dan transparansi terhadap semua level kebijakan. Ironisnya yang mengendepan dari karakteristik komunikasi pemerintah dewasa ini adalah belum sepenuhnya berkemauan untuk lebih transparan dan kurangnya semangat dalam keterbukaan. Bagaimana solusinya? Pelajarilah dan amati perkembangan komunikasi pemerintahan dan perhatikan apa yang terjadi. (Prof. DR. Erliana Hasan) 15. Kebijakan Publik Kepamongprajaan) (Profesi Mata pelajaran ini dirancang untuk menyajikan sejumlah pemahaman dasar yang berkaitan dengan kebijakan publik (public policy), sebagai instrumen determinan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Pembahasan dan pemahaman kebijakan publik pada sektor pemerintahan mempunyai perspektif yang berbeda dengan kebijakan publik yang diterapkan pada sektor privat. Untuk itu, ciri kebijakan publik pada sektor pemerintahan diawali dengan pemahaman tentang fungsi dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang mengharuskan dibuatnya kebijakan publik sebagai prasyarat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setelah itu diperkenalkan tentang makna kebijakan publik itu sendiri, pendekatan pokok dalam kebijakan publik, pemahaman akan aktor kebijakan yang menjadi kunci dalam perumusan kebijakan publik, lingkungan kebijakan publik, instrumen kebijakan. Selanjutnya dibahas secara mendalam tentang pembuatan kebijakan publik yang diawali dengan penetapan agenda, formulasi kebijakan, 8 penetapan kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Mengingat kebijakan publik berkaitan dengan masalah lingkungan kebijakan, diperlukan pembahasan mengenai pengaruh globalisasi terhadap kebijakan publik, demokratisasi dan kebijakan publik, serta peran etika dalam perumusan kebijakan publik yang rentan dari pengaruh global. (DR. Hyronimus Rowa, MSi) 16. Pemerintahan Daerah dan Desa Mata kuliah ini membahas tentang proses (Profesi Kepamongprajaan) pembentukan pemerintahan daerah, otonomi daerah, perspektif teori, kebijakan dan praktikpraktik pemerintahan daerah dan desa. Hubungan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan desa. Pembagian urusan-urusan, pelaksanaan fungsi dan keuangan daerah, masalah-masalah yang dihapadi aparatur daerah provinsi, kabupaten/kota dan desa, sekaligus membahas bagaimana pemecahannya. Mata kuliah ini akan menjelaskan berbagai konteks pembaharuan pemerintah daerah, praktik-pratik pemerintahan daerah dan desa guna mengembangkan wawasan mahasiswa dalam meningkatkan profesi kepamongprajaan. (Prof. DR. Aziz Haily, MA) 17. Manajemen Bencana (Desaster) Mata kuliah ini di rancang untuk mahasiswa (Profesi Kepamongprajaan) mengerti tentang manajemen bencana, agar dapat memahami, mengerti dan mendalami serta menjalankan tigasnya, dalam peringatan dini dan pada saat terjadi bencana, serta evaluasi program manajemen bencana. Merumuskan dan menganalisis serta memberikan jawaban terhadap perkembangan perubahan yang menyebabkan bencana mencakup geografis, sosial dan ruang kehidupan (lebensraum). Memeberikan pengetahuan tentang langkah-langkah strategis dalam geopolitik dan geostrategi sesuai fungsi manajemen bencana, dalam hubungannya potensi alam dan kecenderungannya, sosial dan wilayah dalam mendukung pembangunan dan stabilitas nasional. Menganalisis posisi geografi beserta potensi, lingkungan dan sumber-sumber bencana, sejarah 9 serta penangkalannya, melalui sosialisasi sosial/masyarakat tentang potensi geografis Indonesia yang mengandung kerentanan terjadinya bencana, untuk waspada dini terhadap bencana. (Prof. DR. Ermaya Suradinata, MSi,SH,MH) 18. Kebijakan Depdagri Kepamongprajaan) (Profesi Mata pelajaran ini dirancang untuk menyajikan sejumlah pemahaman dasar yang berkaitan dengan kebijakan departemen dalam negeri sebagai penjabaran dari peran departemen dalam negeri sebagai departemen utama (trium virat) dalam penyelenggaraan pemerintahan, yang dijabarkan dalam rencana strategis (renstra) departemen dalam negeri. Kebijakan yang dirumuskan dan diselenggarakan oleh departemen dalam negeri mencakup pelaksanaan urusan pemerintahan dalam negeri termasuk urusan otonomi daerah. Urusan pemerintahan dalam negeri yang menjadi bahan baku perumusan kebijakan mencakup urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, urusan pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah, urusan otonomi daerah; urusan pemerintahan umum, urusan pemberdayaan masyarakat dan desa, urusan administrasi keuangan daerah, urusan kependudukan dan catatan sipil, urusan pembangunan daerah, urusan penelitian dan pengembangan, dan urusan pendidikan dan pelatihan. Keseluruhan urusan dimaksud mengarahkan kebijakan departemen dalam negeri lebih pada upaya untuk mengelola ”kebhinekaan menjadi persatuan tunggal ika”. Dengan cara demikian, departemen dalam negeri memiliki kemampuan yang cukup untuk menata penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah agar lebih berdayaguna dan berhasilguna, terutama dalam upaya mewujudkan pemerintahan dalam negeri yang memenuhi prasyarat good governance dan good management dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan. (DR. Hyronimus Rowa, MSi) 10 NO MATA KULIAH (Kepamongprajaan) DISKRIPSI MATA KULIAH ADA 1. Berpikir Sistem 2. Organisasi Pembelajaran 3. 5. Sistem Nilai Dan Profesi Kepamongprajaan Ilmu Pemerintahan/Kybernologi Filsafat Pemerintahan 6. Etika Pemerintahan 7. Sejarah Pemerintahan 8. 9. Sistem Politik Dan Pemerintahan Administrasi Pemerintahan 10. Sosiologi Pemerintahan 11. 12. Organisasi Dan Manajemen Pemerintahan Diskusi Kelas & Kelompok 13. Hukum Tata Pemerintahan 14. Ekologi Pemerintahan 15. Komunikasi Pemerintahan 16. Kebijakan Publik 17. 18. Pemerintahan Daerah Desa Manajemen Bencana 19. Kebijakan Depdagri 20. Praktek Lapangan 21. Tugas/Laporan Akhir 4. Dan DOSEN PENYUSUN SILABI BLM Prof. DR. Tjayha Supriatna, SU Prof. DR. Taliziduhu Ndraha Prof. DR. Erliana Hasan, MSi DR. Siti Ismaryati, SU Supardan Modeong, SH, MH KETERANGAN Prof. DR. Tjayha Supriatna, SU Prof. DR. Tjayha Supriatna, SU Prof. DR. Erliana Hasan, MSi DR. Prio Teguh, SH, MSi DR. Hyronimus Rowa, Msi Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU DR. Siti Ismaryati, SU Prof. DR. Ermaya Suradinata, Msi, SH, MH Prof. DR. Erliana Hasan, MSi DR. Hyronimus Rowa, Msi Prof. DR. Aziz Haili, MA Prof. DR. Ermaya Suradinata, Msi, SH, MH DR. Hyronimus Rowa, Msi 11