penyusunan silabi mata kuliah

advertisement
DISKRIPSI MATA KULIAH
PROFESI KEAHLIAN KEPAMONGPRAJAAN
NO
1
1.
MATA KULIAH
2
Berfikir
Sistem
Kepamongprajaan)
2.
Pembelajaran
Organisasi/Learning Organization
(Profesi Kepamongprajaan)
(Profesi
SILABI
3
Mata kuliah ini bertujuan untuk mengenal dan
mengembangkan
berpikir system dalam
organisasi pembelajaran dengan memahami :
Dinamika dan perubahan lingkungan strategis;
Pendekatan, konsep dan teori sistem; Macam,
klasisifikasi dan batas sistem;
Pendekatan
berpikir sistem dalam perubahan lingkungan
strategis; Konsep dan teori berpikir system;
Prinsip-prinsip berpikir system; Dimensi dan
esensi berpikir system; Umpan balik dalam
berpikir system; Struktur dan dinamika system;
Pola dasar berpikir sistem ; Sistem dinamika
dalam kehidupan pemerintahan; Berpikir sistem
dalam kelompok dalam organisasi pembelajaran
yang berkaitan dengan pemerintahan; Membuat
Tugas analisis berpikir sistem dalam bidang
dan urusan pemerintahan.
(Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU
Prof. DR. Endang Wiryanti Trilestari, MSi)
Mata
kuliah
ini
bertujuan
untuk
memperkenalkan,
memahami
dan
dan
mendalami organisasi
pembelajaran dalam
proses pendidikan; Secara ideal mahasiswa
memahami dan mengetahui perembangan,
dinamika dan
perubahan lingkungan
strategis; perubahan dan
pengembangan
lingkungan strategis didasari kreatif organisasi
pembelajaran; Sikap organisasi pembelajaran
memperhatikan
problematik dan analisis
terhadap
perubahan lingkungan strategis;
Memerlukan kemampuan
mengembangan
kemampuan
atau
kapasitas
organisasi
pembelajaran; Mengetahui hambatan kelompok,
tim, pembelajaran organisasi; Merngembangkan
pembelajaran sistem berpikir,
perilaku
manajemen
dan
kepemimpinan serta
Sumberdaya organisasi ; Menerapkan nilai dan
teori lima disiplin orgnaosasi pembelajaran;
Esensi pengembangan organisasi pemblejara;
Nilai strategis manajemen dan kepemimpinan
membangun organisasi pembelajaran; Tim work
1
dan
visi
bersama
dalam
organisasi
pembelajaran; Diskusi organisasi pembelajaran
(agenda
Organisasi
pemerintahan,
kepemimpinan pemerintahan dan Perilaku
Organisasi pemerintahan.
(Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU
Prof. DR. Endang Wiryanti Trilestari, MSi)
3.
Sistem Nilai Kepamongprajaan
dan Profesionalisme (Profesi
Kepamongprajaan)
Mata kuliah ini mengajarkan pada mahasiswa
untuk mengenal, memahami, mendalami dan
mempraktekkan sistem nilai Kepamongprajaan
dan
Profesionalisme
selaku
aparatur
pemerintah. Sistem Nilai Kepamongprajaan
dalam BOK Ilmu Pemerintahanan. Teori
Pemerintahan
(negara,
masyarakat
dan
manusia), Nilai-nilai Dasar Kepamongprajaan.
Nilai Dasar Kepamongprajaan dalam konteks
Profesi Kepamongprajaan. Peran, tugas dan
fungsi
Kepamongprajaan,
pengembangan
profesi
kepamongprajaan,
profesi
kepamongprajaan dalam era otonomi daerah
dan good govermance.
(Prof. DR. Taliziduhu Ndraha
Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU)
4.
Ilmu Pemerintahan/Kybernologi
(Profesi Kepamongprajaan)
Mata kuliah ini mengajarkan kepada mahasiswa
untuk mendalami dan memahami ilmu
pemerintahan sebagai cabang disiplin ilmu-ilmu
sosial dan bangunan pengetahuan (body of
knowledge/BOK) pemerintahan (governance)
ilmu pemerintahan dalam proses didaktik dan
metodik pada dimensi ontologi, efistimologi
dan aksiologi. Sejarah pengajaran ilmu
pemerintahan di indonesia yang diawali dengan
bestuurskunde,
berstuurwetenschap
dan
bersuurwetenschappen di Belanda. Pendekatan
dan paradigma rekonstraksi ilmu pemerintahan.
Ontologis ilmu pemerintahan dari pemikiran
kualitas manusia dan hubungan pemerintahan.
Efistimologi ilmu pemerintahan dari teori
kebutuhan, pelayanan, governance, kinerja dan
metodologi. Aksiologi ilmu pemerintahan
dengan teori nilai, kepamongprajaan, etika
pemerintahan,
tehnik
pemerintahan
dan
reformasi pemerintahan
(Prof. DR. Taliziduhu Ndraha)
2
5.
Filsafat Pemerintahan
Kepamongprajaan)
(Profesi
Mata kuliah Filsafat dan Etika Pemerintahan
menjadi penting dalam proses pembelajaran
dan dikaji serta ditelaah secara kritis, produktif,
konstruktif dan inovatif sehingga Materi Filsafat
dan Etika Pemerintahan merupakan awal proses
berpikir secara konprehensif dan tajam dalam
memahami dinamika pemerintahan secara utuh
menyeluruh. Adapun pokok-pokok penyajian
meliputi: (1) ke arah pemikiran filsafat dan
filsafat
pemerintahan;
(2)
dasar-dasar
pengetahuan;
(3)
hakekat
apa
yang
dikaji/ontology;
(4)
cara
mendapatkan
pengetahuan yang benar; (5) sarana berpikir
ilmiah dan nilai kegunaan ilmu; (6); Etika
sebagai cabang filsafat ilmu; (7) etika
pemerintahan
dan
paradigm
ilmu
pemerintahan; (8) memahami hubungan etika
dengan kebijakan pemerintahan; (9) Legitimasi
pemerintahan dan praktek etika pemerintahan
di era global. Memahami proses berpikir
manusia dengan menggunakan akal pikiran
semata ditujukan untuk kemaslahatan makhluk
hidup di muka bumi. Persoalan yang muncul
kemudian adalah bagaimana para aparatur
pemerintah menggunakan akal pikiran sebesarbesarnya untuk mencapai kemaslahatan hidup
dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan
pihak manapun secara illegal. Disamping itu
mata kuliah ini juga mengupas berbagai
masalah etika pemerintahan dan pilihan-pilihan
yang dapat dipertimbangkan oleh aparatur
pemerintah dalam memahami dan mencari
solusi yang lebih arif dan bijaksana terkait
dengan pencapaian visi, misi dan tujuan bangsa
(Prof. DR. Erliana Hasan, MSi)
6.
Etika
Pemerintahan
Kepamongprajaan)
(Profesi
Mata kuliah Filsafat dan Etika Pemerintahan
menjadi penting dalam proses pembelajaran
dan dikaji serta ditelaah secara kritis, produktif,
konstruktif dan inovatif sehingga Materi Filsafat
dan Etika Pemerintahan merupakan awal proses
berpikir secara konprehensif dan tajam dalam
memahami dinamika pemerintahan secara utuh
menyeluruh. Adapun pokok-pokok penyajian
meliputi: (1) ke arah pemikiran filsafat dan
filsafat
pemerintahan;
(2)
dasar-dasar
3
pengetahuan;
(3)
hakekat
apa
yang
dikaji/ontology;
(4)
cara
mendapatkan
pengetahuan yang benar; (5) sarana berpikir
ilmiah dan nilai kegunaan ilmu; (6); Etika
sebagai cabang filsafat ilmu; (7) etika
pemerintahan
dan
paradigm
ilmu
pemerintahan; (8) memahami hubungan etika
dengan kebijakan pemerintahan; (9) Legitimasi
pemerintahan dan praktek etika pemerintahan
di era global. Memahami proses berpikir
manusia dengan menggunakan akal pikiran
semata ditujukan untuk kemaslahatan makhluk
hidup di muka bumi. Persoalan yang muncul
kemudian adalah bagaimana para aparatur
pemerintah menggunakan akal pikiran sebesarbesarnya untuk mencapai kemaslahatan hidup
dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan
pihak manapun secara illegal. Disamping itu
mata kuliah ini juga mengupas berbagai
masalah etika pemerintahan dan pilihan-pilihan
yang dapat dipertimbangkan oleh aparatur
pemerintah dalam memahami dan mencari
solusi yang lebih arif dan bijaksana terkait
dengan pencapaian visi, misi dan tujuan bangsa
(Prof. DR. Erliana Hasan, MSi)
7.
Sejarah Pemerintahan
Kepamongprajaan)
(Profesi
Mata kuliah ini menguraikan suatu tinjauan
singkat tentang sejarah pemerintahan. Dibahas
mengenai bagaimana pemerintahan oleh
manusia terhadap manusia berawal dan juga
penelusuran bagaimana pemerintahan telah
berkembang
di
zaman
purba,
abad
pertengahan, zaman modern dan zaman
mutahir.
Gambaran sejarah pemerintahan menunjukkan
dua lini yang saling bersilang : di satu pihak,
bagaimana pemeintahan telah dilakukan, dilain
pihak
apa
saja
panndangan-pandangan,
terutama prinsip-prinsip, nilai-nilai, normanorma dan tujuan-tujuan pemerintahan.
(DR. Prio Teguh, SH, MSi)
8.
Sistem Politik dan Pemerintahan
(Profesi Kepamongprajaan)
Mata pelajaran ini dirancang untuk menyajikan
sejumlah perspektif yang berkaitan dengan
studi sistem politik dan sistem pemerintahan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4
Sistem politik dan pemerintahan secara
sisteemik mengkaji aspek struktur, proses dan
perilaku politik dan pemerintahan dalam koridor
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal
struktur politik dan pemerintahan akan dibahas
tentang
lembaga-lembaga
resmi
kenegaraan/pemerintahan baik pada tataran
pusat yakni lembaga negara sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, dan
pada tataran daerah dibahas lembaga
pemerintahan daerah yakni eksekutif daerah
kepala daerah dan perangkat daerah, serta
hubungan antar lembaga kenegaraan dan
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan,
sebagai pembahasan yang ditinjau dari
suprastruktur politik dan pemerintahan. Dari
aspek infrastruktur politik dan pemerintahan
akan dibahas masalah partai politik dan
lembaga
sosial
kemasyarakatan
sebagai
kekuatan politik dan pemerintahan. Dalam hal
proses politik dan pemerintahan, akan dibahas
peroses penyelenggaraan pemerintahan yang
mencakup proses input, proses konversi, proses
output, dan outcames yang membuka peluar
terjadinya proses input sebagai bahan masukan
kembali sistem politik dan pemerintahan. Dalam
hal perilaku politik dan pemerintahan, akan
dibahas
budaya
politik
dan
budaya
pemerintahan
yang
memberi
gambaran
mendasar tentang perilaku politik dan perilaku
pemerintah dan perilaku warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
(DR. Hyronimus Rowa, MSi)
9.
Administrasi
Pemerintahan
(Profesi Kepamongprajaan)
Mata kuliah ini mengenalkan mahasiswa kepada
mengenai konsep administrasi pemeintahan dan
konsep administrasi publik pada umumnya.
Pelbagai aspek yang dibahas mencakup dimensi
utama administrasi pemerintahan, yakni :
konteks, fungsi dan nilai. Konteks administrasi
pemerintahan berkaitan dengan politik dan
administrasi, pemerintahan dan bisnis, norma
dalam pemerintahan dan birokrasi. Fungsi
administrasi pemerintahan berkaitan dengan
analisis
kebijakan
publik,
manajemen
sumberdaya manusia, manajemen keuangan,
5
manajemen informasi dan hubungan eksternal.
Nilai administrasi pemerintahan berkaitan
dengan kepentingan umum, pelayanan publik
dan diskresi dan akuntabilitas
(DR. Siti Ismaryati, SU)
10.
Sosiologi Pemerintahan (Profesi
Kepamongprajaan)
Mata kuliah ini membahas aktivitas masyarakat
pemerintahan dari sudut pandang sosiologi.
Tujuannya adalah, agar pemerintahan mampu
melihat posisi pemeintahan di tengah-tengah
dinamika masyarakat luas agar
mampu
membangun komunikasi dengan masyarakat,
secara
lebih
effektif,
sehingga
terjadi
interelationship yang harmonis dan demokratis.
Beberapa pokok nahasan yang diberikan antara
lain
:
konsep-konsep
dasar
sosiologi
pemerintahan, hakekat existensi manusia dalam
konteks pemerintahan.
(Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU)
11.
Organisasi
dan
Pemerintahan
Kepamongprajaan)
Mata kuliah ini mengenalkan kepada para
mahasiswa agar dapat memahami dan mengerti
serta melaksanakan kebutuhan masyarakat
tentang perlunya organisasi terutama organisasi
pemeintahan
yang
dapat
memberikan
pelayanan terhadap kebutuhan tersebut.
Memberikan aneka pilihan cakupan organisasi
dan pemeintahan yang diarahkan pada
manajemen pemerintahan, sehingga mengenal
ruang lingkup manajemen dan pemerintahan,
sehingga mengerti pemerintahan sebagai ilmu
dan seni serta manfaat dan kedudukan
manajemen pemerintahan.
Mata kuliah ini menganalisis perspektif
manajemen, otonomi daerah dan manajemen
pemerintahan dalam tataran politik dan
strategis nasional.
Mahasiswa untuk membelajari manajemen
pemerintahan terlebih dahulu memahami dan
mengerti
funsi-fungsi
manajemen
dan
kehidupan
reformasi
dan
demokrasi
pemerintahan serta etika dalam manajemen
pemerintahan
(DR. Siti Ismaryati, SU)
Manajemen
(Profesi
6
12.
Hukum
Tata
Pemerintahan
(Profesi Kepamongprajaan)
Sebagai
mata
kuliah
pada
Program
Pascasarjana IPDN ini mengkaji perbuatan
pemerintah dan hubungan antara fungsi
pemerintah (bestuufunctie) dengan warga
masyarakat
dalam
perspektif
Negara
Kesejahteraan (wellfare state) dan prinsip
negara hukum (rechtsstaat) Indonesia, sebagai
obyek kajiannya.
(Supardan Modeong, SH. MH)
13.
Ekologi Pemerintahan
Kepamongprajaan)
Mata kuliah ini dirancang untuk memenuhi
perkembangan lingkungan strategis yang terus
berubah, sehingga para mahasiswa dapat
mengikuti perkembangan dan dapat mengerti
ekologi, lingkungan dan menjalankan reformasi
dan demokrasi pemerintahan yang sesuai
dengan ekologi pemerintahan.
Mahasiswa diharapkan mampu dan memahami
norma dan nilai-nilai ekologi pemerintahan,
yang mencakup teori organisasi, organisasi,
interaksi manusia dan prilaku birokrasi
pemerintahan, bentuk-bentuk peemrintahan
dan praktek penyelenggaraan pemerintahan.
Mata kuliah ini juga mengenalkan kepada
manusia untuk dapat menganalisis perubahan
lingkungan organisasi, sistem sosial dan konsep
analisis ekologi serta pemahaman tentang
peranan
ekologi
pemerintahan
dalam
perencanaan pembangunan.
Mahasiswa dapat memberikan kasus dan diskusi
ekologi
pemerintahan
yang
berdampak
terhadap jalannya pemerintahan.
(Prof. DR. Ermaya Suradinata, MSi,SH,MH)
14.
Komunikasi
Pemerintahan Komunikasi secara umum dimaknai sebagai
(Profesi Kepamongprajaan)
proses interaksi dalam penyampaian informasi
dari seseorang – kelompok – organisasi
pemerintah
kepada
pihak
lain
dengan
menggunakan media dan cara penyampaian yang
dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi
untuk mencapai kesamaan arti lewat transmisi
pesan secara simbolik. Sebagai suatu proses
interaksi dan penyampaian informasi dari
seseorang atau kelompok, komunikasi menjadi
sesuatu keniscayaan dalam tatanan masyarakat
global dewasa ini katrena intensitas arus
(Profesi
7
informasi dan perubahan social berkorelasi
sebagai mainstream dalam komunitas social yang
terlegitimasi oleh adanya pemerintahan. Secara
aplikatif permasalahan komunikasi dalam dunia
pemerintahan sangat penting dipelajari dalam
menemukan pola-pola komunikasi yang berlaku
dalam
system
birokrasi
pemerintahan.
Terdapat dua sisi kontroversi
berkaitan dengan
karakteristik komunikasi
pemerintahan di era demokratisasi ini yaitu; (1)
sisi tuntutan agar pemerintah secara serius
memberikan pelayanan kepada masyarakat; (2)
tuntutan keterbukaan dan transparansi terhadap
semua
level
kebijakan.
Ironisnya
yang
mengendepan dari karakteristik komunikasi
pemerintah dewasa ini adalah belum sepenuhnya
berkemauan untuk lebih transparan dan
kurangnya
semangat
dalam
keterbukaan.
Bagaimana solusinya? Pelajarilah dan amati
perkembangan komunikasi pemerintahan dan
perhatikan apa yang terjadi.
(Prof. DR. Erliana Hasan)
15.
Kebijakan
Publik
Kepamongprajaan)
(Profesi
Mata pelajaran ini dirancang untuk menyajikan
sejumlah pemahaman dasar yang berkaitan
dengan kebijakan publik (public policy), sebagai
instrumen
determinan
dalam
proses
penyelenggaraan pemerintahan. Pembahasan
dan pemahaman kebijakan publik pada sektor
pemerintahan mempunyai perspektif yang
berbeda
dengan
kebijakan
publik
yang
diterapkan pada sektor privat. Untuk itu, ciri
kebijakan publik pada sektor pemerintahan
diawali dengan pemahaman tentang fungsi dan
tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang
mengharuskan dibuatnya kebijakan publik
sebagai prasyarat dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Setelah itu diperkenalkan tentang
makna kebijakan publik itu sendiri, pendekatan
pokok dalam kebijakan publik, pemahaman akan
aktor kebijakan yang menjadi kunci dalam
perumusan
kebijakan
publik,
lingkungan
kebijakan
publik,
instrumen
kebijakan.
Selanjutnya dibahas secara mendalam tentang
pembuatan kebijakan publik yang diawali dengan
penetapan
agenda,
formulasi
kebijakan,
8
penetapan kebijakan, implementasi kebijakan,
dan evaluasi kebijakan. Mengingat kebijakan
publik berkaitan dengan masalah lingkungan
kebijakan, diperlukan pembahasan mengenai
pengaruh globalisasi terhadap kebijakan publik,
demokratisasi dan kebijakan publik, serta peran
etika dalam perumusan kebijakan publik yang
rentan dari pengaruh global.
(DR. Hyronimus Rowa, MSi)
16.
Pemerintahan Daerah dan Desa Mata kuliah ini membahas tentang proses
(Profesi Kepamongprajaan)
pembentukan pemerintahan daerah, otonomi
daerah, perspektif teori, kebijakan dan praktikpraktik
pemerintahan
daerah
dan
desa.
Hubungan
pemerintah
pusat,
pemerintah
provinsi, kabupaten/kota dan desa. Pembagian
urusan-urusan, pelaksanaan fungsi dan keuangan
daerah, masalah-masalah yang dihapadi aparatur
daerah provinsi, kabupaten/kota dan desa,
sekaligus membahas bagaimana pemecahannya.
Mata kuliah ini akan menjelaskan berbagai
konteks pembaharuan pemerintah daerah,
praktik-pratik pemerintahan daerah dan desa
guna mengembangkan wawasan mahasiswa
dalam meningkatkan profesi kepamongprajaan.
(Prof. DR. Aziz Haily, MA)
17.
Manajemen Bencana (Desaster) Mata kuliah ini di rancang untuk mahasiswa
(Profesi Kepamongprajaan)
mengerti tentang manajemen bencana, agar
dapat memahami, mengerti dan mendalami serta
menjalankan tigasnya, dalam peringatan dini dan
pada saat terjadi bencana, serta evaluasi
program manajemen bencana.
Merumuskan dan menganalisis serta memberikan
jawaban terhadap perkembangan perubahan
yang
menyebabkan
bencana
mencakup
geografis,
sosial
dan
ruang
kehidupan
(lebensraum).
Memeberikan
pengetahuan
tentang
langkah-langkah
strategis
dalam
geopolitik dan geostrategi sesuai fungsi
manajemen bencana, dalam hubungannya
potensi alam dan kecenderungannya, sosial dan
wilayah dalam mendukung pembangunan dan
stabilitas nasional.
Menganalisis posisi geografi beserta potensi,
lingkungan dan sumber-sumber bencana, sejarah
9
serta
penangkalannya,
melalui
sosialisasi
sosial/masyarakat tentang potensi geografis
Indonesia
yang
mengandung
kerentanan
terjadinya bencana, untuk waspada dini terhadap
bencana.
(Prof. DR. Ermaya Suradinata, MSi,SH,MH)
18.
Kebijakan
Depdagri
Kepamongprajaan)
(Profesi
Mata pelajaran ini dirancang untuk menyajikan
sejumlah pemahaman dasar yang berkaitan
dengan kebijakan departemen dalam negeri
sebagai penjabaran dari peran
departemen
dalam negeri sebagai departemen utama (trium
virat) dalam penyelenggaraan pemerintahan,
yang dijabarkan dalam rencana strategis
(renstra) departemen dalam negeri. Kebijakan
yang dirumuskan dan diselenggarakan oleh
departemen dalam negeri mencakup pelaksanaan
urusan pemerintahan dalam negeri termasuk
urusan otonomi daerah. Urusan pemerintahan
dalam negeri yang menjadi bahan baku
perumusan kebijakan mencakup urusan kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri, urusan
pembinaan dan pengawasan pemerintahan
daerah, urusan otonomi daerah; urusan
pemerintahan umum, urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa, urusan administrasi
keuangan daerah, urusan kependudukan dan
catatan sipil, urusan pembangunan daerah,
urusan penelitian dan pengembangan, dan
urusan pendidikan dan pelatihan. Keseluruhan
urusan
dimaksud
mengarahkan
kebijakan
departemen dalam negeri lebih pada upaya
untuk
mengelola
”kebhinekaan
menjadi
persatuan tunggal ika”. Dengan cara demikian,
departemen dalam negeri memiliki kemampuan
yang cukup untuk menata penyelenggaraan
pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah
agar lebih berdayaguna dan berhasilguna,
terutama
dalam
upaya
mewujudkan
pemerintahan dalam negeri yang memenuhi
prasyarat
good
governance
dan
good
management
dalam
setiap
proses
penyelenggaraan pemerintahan.
(DR. Hyronimus Rowa, MSi)
10
NO
MATA KULIAH
(Kepamongprajaan)
DISKRIPSI
MATA
KULIAH
ADA
1.
Berpikir Sistem
2.
Organisasi Pembelajaran
3.
5.
Sistem Nilai Dan Profesi
Kepamongprajaan
Ilmu
Pemerintahan/Kybernologi
Filsafat Pemerintahan
6.
Etika Pemerintahan
7.
Sejarah Pemerintahan
8.
9.
Sistem
Politik
Dan
Pemerintahan
Administrasi Pemerintahan
10.
Sosiologi Pemerintahan
11.
12.
Organisasi Dan Manajemen
Pemerintahan
Diskusi Kelas & Kelompok
13.
Hukum Tata Pemerintahan
14.
Ekologi Pemerintahan
15.
Komunikasi Pemerintahan
16.
Kebijakan Publik
17.
18.
Pemerintahan Daerah
Desa
Manajemen Bencana
19.
Kebijakan Depdagri
20.
Praktek Lapangan
21.
Tugas/Laporan Akhir
4.
Dan
DOSEN PENYUSUN
SILABI
BLM



Prof. DR. Tjayha Supriatna, SU

Prof. DR. Taliziduhu Ndraha




Prof. DR. Erliana Hasan, MSi



DR. Siti Ismaryati, SU


Supardan Modeong, SH, MH





KETERANGAN
Prof. DR. Tjayha Supriatna, SU
Prof. DR. Tjayha Supriatna, SU
Prof. DR. Erliana Hasan, MSi
DR. Prio Teguh, SH, MSi
DR. Hyronimus Rowa, Msi
Prof. DR. Tjahya Supriatna, SU
DR. Siti Ismaryati, SU
Prof. DR. Ermaya Suradinata,
Msi, SH, MH
Prof. DR. Erliana Hasan, MSi
DR. Hyronimus Rowa, Msi
Prof. DR. Aziz Haili, MA
Prof. DR. Ermaya Suradinata,
Msi, SH, MH
DR. Hyronimus Rowa, Msi
11
Download