Tabel 4.2. Hasil Penilaian Afektif Siswa Pada Siklus I Sumber

advertisement
HASIL SKRIPSI
PENERAPAN MODEL PEMELAJARAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI LINGKARAN
DIKELAS VIII, SMP NEGERI 3 SALAHUTU
OLEH
WA ODE MAYANI
NPM : 2008 12003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON
2013
BAB I
PENDAHULAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu diantara masalah besar dalam bidang
pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan
adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari
rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya peserta
didik Sekolah Menengah Pertama (SMP). Masalah lain
adalah pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu
didominasi peran guru (teacher centered). Guru lebih
banyak menempatkan peserta didik sebagai objek dan bukan
sebagai subjek didik.
Materi lingkaran merupakan salah satu materi yang
diajarkan pada siswa kelas VIII tingkat SMP. Dimana SMP
Negeri 3 Salahutu merupakan salah satu sekolah yang
berada di Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki siswa
lebih dari 250 orang. Siswa-siswi ini berasal dari berbagai
sekolah dasar yang berada di Kabupaten Maluku Tengah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti selama melakukan kegiatan PPL di SMP Negeri 3
Salahutu terlihat bahwa proses pembelajaran lebih
didominasi oleh guru, sehingga membuat siswa kurang
termotivasi untuk belajar. Lemahnya pemahaman siswa
terhadap materi lingkaran karena disekolah masih
menggunakan metode ceramah.
Semua permasalahan di atas terakumulasi pada
rendahnya hasil belajar matematika khususnya pada materi
lingkaran. Berdasarkan informasi yang di peroleh penulis,
bahwa hasil belajar siswa yang dicerminkan pada nilai ratarata ulangan semester sebelumnya belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 60. Ketidaktuntasan
belajar siswa salah satunya diakibatkan guru belum
menggunakan model pembelajaran yang tepat, khususnya
pada materi lingkaran yang diajarkan, sehingga siswa
kurang termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas peniliti ingin mengadakan
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran PAKEM Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Konsep Lingkaran Dikelas
VIII SMPN 3 Salahutu”.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar di atas maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah
“Penerapan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa dengan konsep Lingkaran
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Salahutu?”
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi lingkaran pada siswa Kelas VIII SMP
Negeri 3 Salahutu, dalam proses belajar mengajar dengan
menerapkan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a. Bagi Peneliti
 Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
peneliti tentang penerapan model pembelajaran
PAKEM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di
kelas VIII SMP Negeri 3 Salahutu.
 Peneliti
diharapkan
mampu
mengidentifikasi
kelemahan penyebab ketidakmampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika khususnya
lingkaran.
 Peneliti diharapkan mampu mengetahui dan
memahami bagaimana meningkatkan hasil belajar
ketika diterapkan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran PAKEM.
b. Bagi Guru
 Diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil
belajar siswa selama proses pembelajaran dikelas
secara efektif dan efesien.
 Diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru,
yaitu cara untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
c. Bagi Siswa
 Diharapkan
dapat
membantu
siswa
untuk
meningkatkan kemampuan dan hasil belajar
matematika yang dipelajari ketika diterapkannya
model pembelajaran PAKEM.
 Penerapan model PAKEM diharapkan dapat
meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap
mata pelajaran matematika.
1.5. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran pada judul, maka
peneliti perlu memberikan beberapa penjelasan istilah
sebagai berikut :
 Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun
kurikulum, mengatur materi peserta didik dan memberi
petunjuk kepada pengajar di kelas (Asep, 2010 : 25).
 PAKEM merupakan kepanjangan dari pembelajaran
Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
PAKEM sendiri adalah sebuah pendekatan yang
memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan
beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap,
dan pemahamannya dengan menekankan belajar sambil
bekerja (Asmani, 2011 : 59).
 Hasil belajar adalah kemampuan yang peroleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Abdurrahman (dalam
Asep, 2010 : 14).
 Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang
merupakan tempat kedudukan titik berjarak sama
terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut
jari-jari lingkaran dan titik tertentu terrsebut pusat
lingkaran (vermani dan Arora, 2012).
 Lingkaran yang dimaksudkan adalah salah satu materi
yang diajarkan pada jenjang pendidikan sekolah
menengah pertama (SMP) kelas VIII semester genap.
Dari penjelasan istilah di atas, secara umum
judul skripsi ini dapat diartikan sebagai penelitian
dewan kelas untuk meniliti apakah dengan
menerapkan model PAKEM dalam pembelajaran
matamatika dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dengan konsep lingkaran dikelas VIII1 SMP Negeri
3 Salahutu.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Yang merupakan suatu
bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan.
Yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan nasional
dan tindakan-tindakan Mereka yang melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
telah dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi dimana
praktek pembelajaran itu dilakukan. Untuk mewujudkan
tujuan-tujuan tersebut, PTK itu dilakukan berupa proses
pengkajian berdaur (Cyclical) yang bertahap, perencanaan
(Planning), tindakan (Acting), pengamatan (Observing),
refleksi (Reflecting) (Arikunto, 2008 : 15).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3
Salahutu, tahun ajaran 2012/2013.
3.2.1. Waktu
Penilitian ini dilaksanakan selama 2 minggu yakni dari
tanggal 16 april s/d tanggal 23 april 2013.
3.3. Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VIII1 yang berjumlah 25 orang. Yang terdiri dari 6
siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
3.4. Instrumen Penelitian
Adapun Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
 Instrumen tes
Instrument tes yang digunakan dalam penelitian
yaitu tes hasil belajar. Soal Soal tes hasil belajar ini
berupa tes uraian yang soalnya berkaitan dengan materi
yang diajarkan. Tes hasil belajar ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi lingkaran.
 Lembaran kerja siswa (LKS) pada tiap siklus.
 Lembar observasi.
 Lembar observasi berupa lembar pengamatan yang harus
disisi oleh observator yang terlibat langsung selama
proses pembelajaran dilaksanakan, lembar observasi
terdiri dari format pengamatan untuk aktifitas siswa, dan
format pengamatan aktifitas peneliti dalam pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM.
3.5. ProsedurPenelitian
Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini
menggunakan beberapa siklus. Menurut Arikunto (2008 :
16), secara garis besar PTK terdiri atas 4 tahapan yang
lazim dilalui, yaitu : (1) perencanaan (Planning), (2)
tindakan (Action), pengamatan (Observasi), (4) refleksi
(Reflection).
Keempat tahapan-tahapan tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus II
Gambar 3.1 :
Diagram
Tahapan
PTK
Pengamatan
?
2. Pelaksanaan tindakan (Action)
Melakukan tindakan (Action) dimaksudkan sebagai
upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa pada
tingkat ketuntasan % dengan cara melakukan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Evektif dan
Menyenangkan) pada materi lingkaran.
3. Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati
pengaruh-pengaruh oleh tindakan dalam kelas berupa
penerapan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif,
Aktif, Kreatif, Evektif, dan Menyenangkan). Hasil dari
pengamatan ini merupakan dasar dilakukan refleksi,
sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat
menceriterakan keadaan yang sesungguhnya.
Secara garis besar PTK terdiri atas empat tahapan yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
 Membuat perangkat pembelajaran yang akan
digunakan pada saat kegiatan belajar engajar
dilaksanakan.
 Menyusun lembar observasi, untuk melihat
bagaimana kegiatan guru dan aktifitas siswa selama
proses belajar mengajar dilaksanakan.
 Menyusun tes hasil belajar dlam bentuk tes uraian
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
4. Refleksi (Reflection)
Refleksi berfungsi sebagai apakah tindakan yang
telah dilakukan telah berhasil mencapai ketuntasan
belajar yang diharapkan, jika ketuntasan mencapai
(<60%) maka dilakukan tindakan atau perbaikan pada
siklus selanjutnya. Hasil dari refleksi adalah diadakan
revisi terhadap perencanaan yang dilakukan dan akan
dipergunakan
untuk
memperbaiki
kekurangankekurangan pada pertemuan siklus selanjutnya.
3.6. Teknik Analisis Data
Wahdhani
(dalam
Tutuhatunewa,
2004:
38)
mendefinisikan analisis data sebagai upaya yang dilakukan
peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah
dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar.
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari :
1. Analisis Data Kuantitatif
Penelitian tindakan kelas
walaupun tergolong
penelitian kualitatif, namun karena permasalahan yang
dilihat adalah hasil belajar siswa, maka data kuantitatif
juga sangat dibutuhkan. Pada penelitian ini data yang
terkumpulkan yang terdiri dari tes akhir belajar persiklus.
Menurut (Arikunto, 2006: 236) untuk mengetahui
tingkat penguasaan siswa digunakan rumus :
Tingkat penguasaan =
10 x
Selanjutnya dari hasil tingkat penguasaan siswa dan
rata-rata kelas dibandingkan dengan KKM yang di tetapkan
di SMP Negeri 3 Salahutu.
Dengan tabel KKM sebagai berikut :
Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal
Nilai KKM
Keterangan
≥ 60
> 60
Tuntas
Belum Tuntas
Sumber: SMP Negeri 3 Salahutu
Menurut (Arikunto, 2010 : 245) setelah data hasil
belajar dikumpulkan maka hasil perhitungan juga masih
dapat dikonversikan berdasarkan tabel berikut ini :
Tabel 3.2. Kategori Penilaian
Tingkat Penguasaan
Kategori
82 – 100
71 – 81
60 – 70
49 – 59
<40
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
2. Analisis Data Kualitatif
Miles dan Huberman (dalam Tutuhatunewa, 2004 :
38) mengemukakan tiga tahapan analisis data kualitatif
yakni :
a). Reduksi data
Merupakan
suatu
prosees
menajamkan,
memfokuskan,
pemusatan
perhatian
dan
penyederhanaan data yang diperoleh deri lapangan,
hasil pengamatan atau observasi. Subjek penelitian
atau siswa yang tidak mengikuti salah satu tes dari tes
yang dilaksanakan tidak dimasukkan untuk anlisis
lebih lanjut.
b). Penyajian dan pemaparan data
Merupakan suatu proses penyajian yang
terorganisir dan terstruktur dari reduksi data sehingga
memungkinkan peneliti dapat menarik kesimpulan.
c). Penarikan kesimpulan
Merupakan suatu proses yang didasarkan pada
data yang telah diperoleh dalam reduksi data dan
penyajian data kemudian dirangkum dan dibuat
kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dalam bagian ini dijelaskan tentang penelitian tindakan
siklus I dan II, dengan menggunakan model pembelajaran
PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan).
4.1.1. Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini disusun perangkat pembelajaran
berupa rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
siklus I, bahan ajar 01, lembar kerja siswa (LKS) 01,
soal tes akhir siklus I, lembar penilaian Afektif
siklus I, lembar penilaian psikomotor Siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I sesuai
dengan RPP yang telah disusun pada tahap
perencanaan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal
16 April 2013, tindakan tersebut dilaksanakan
dalam waktu 2 x 40 menit dalam waktu satu kali
pertemuan dan materi yang dibahas adalah
menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran,
dan pada akhir pertemuan siklus I dilaksanakan tes
akhir siklus I.
Berdasarkan hasil tes akhir siklus I terhadap siwa
kelas VIII1 SMP Negeri 3 Salahutu sebagai berikut :
Tabel 4.1. Nilai Kognitif Tes Akhir Siklus I
Interval
82 – 100
71 – 81
60 – 70
49 – 59
<48
Jumlah
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Frekuensi
3
5
6
8
3
25
Persentase
12%
20%
24%
32%
12%
100%
Sumber: Data Penelitian 2013
Dari tabel 4.1 terlihat bahwa pada siklus I setelah
diadakan tes akhir. Dimana 3 orang siswa memperoleh nilai
pada interval (82-100) dengan persentase (12%), 5 orang
siswa memperoleh nilai pada interval (71-81) dengan
persentase (20%), 6 orang siswa memperoleh nilai pada
interval (60-70) dengan persentase (24%), 8 orang siswa
memperoleh nilai pada interval (49-59) dengan persentase
(32%) dan 3 orang siswa memperoleh nilai pada interval
(<48) dengan persentase (12%).
Maka hasil akhir pada siklus I dapat disimpulkan bahwa
siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) adalah sebnyak 14 (empat belas) siswa dengan
presentasenya sebesar 56% dan siswa yang belum mencapai
KKM sebanyak 11 (sebelas) siswa dengan persentasenya
sebesar 44%.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan atau observasi, guru mengamati
proses berlangsungnya pembelajaran, menilai kegiatan
peneliti mengolah kelas. Pengamatan terhadap siswa yang
dilakukan meliputi 3 Aspek yaitu aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek psikomotor.
1. aspek kognitif yang diamati
• Pada saat guru menjelaskan materi masih terlihat
siswa yang tidak sepenuhnya memperhatikan apa yang
dijelaskan oleh guru. Akibatnya, siswa tidak
memahami materi yang diajarkan oleh guru.
• Setelah guru menjelaskan materi, guru menjelaskan
konsep dasar mengerjakan soal-soal LKS. pada tahap
ini guru mengamati bahwa sebagian siswa telah
memahami apa yang dijelaskan oleh guru, tetapi masih
ada juga siswa yang masih terlihat antusias dalam
memperhatikan penjelasan guru.
• Tes hasil belajar pada siklus I menunjukan bahwa
belum mencapai kriteria penilaian yang ditetapkan
sebelumnya, namun ada beberapa orang yang
mencapai nilai sempurna. Adapun hasil tes akhir siklus
I ini dapat dilihat pada tabel 4.1. tes akhir siklus I.
2. Aspek afektif yang diamati
Selama proses belajar mengajar berlangsung yaitu,
keaktifan siswa masih belum optimal. Sebagian siswa
sebagian siswa tidak tepat waktu dalam mengerjakan
soal-soal pada LKS dalam kelompok. Bahkan ada siswa
yang terlihat menunjukan perilaku kurang baik (tidak
sopan). Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2. Hasil Penilaian Afektif Siswa Pada Siklus I
Interval
Klasifikasi
Frekuensi
82 – 100
71 – 81
60 – 70
49 – 59
<48
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
2
5
8
10
-
Jumlah
25
Persentase
%
8%
20 %
32 %
40 %
100 %
Sumber: Data Hasil Penelitian 2013
Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat hasil penelitian
afektif pada siklus I adalah klasifikasi sangat baik sebanyak
2 orang siswa (8%), klasifikasi baik sebanyak 5 orang siswa
(20%), klasifikasi cukup sebanyak 8 orang siswa (32%), dan
klasifikasi kurang sebanyak 10 orang siswa (40%).
3. Aspek psikomotor yang diamati
Penilaian psikomotor hasilnya dianalisis berdasarkan
pengamatan di dalam kelas. Guru memberikan soal-soal
LKS untuk melatih kemampuan siswa dalam
menyelesaikan saol-soal LKS dalam kelompok. Pada
aspek ini guru mengamati adanya penggunaan waktu
yang kurang efektif dalam mengerjakan soal-soal LKS.
data lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3. Hasil Penilaian Psikomotor siklus I
Interval
82 – 100
71 – 81
60– 70
49 – 59
<48
Klasifikasi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jumlah
Frekuensi
2
4
7
12
25
Persentase (%)
8%
16 %
28 %
48 %
100 %
Sumber: Data Hasil Penelitian 2013
Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa hasil penilaian
psikomotor siklus I adalah klasifikasi sangat baik sebanyak
2 orang siswa (8%), klasifikasi baik sebanyak 4 orang siswa
(16%), klasifikasi cukup sebanyak 7 orang siswa (28%), dan
klasifikasi kurang sebanyak 12 orang siswa (48%).
4.1.2. Tindakan Siklus II
a. Perencanaan
Dengan
memperhatikan
kelemahan
dan
kekurangan yang tarjadi berdasarkan pada refleksi
yang telah dilakukan pada siklus I, maka dibuat
perencanaan sebelum pelaksanaan tindakan siklus II
adapun hal-hal yang harus dilakukan antara lain :
 Menyusun
(RPP) siklus II (Lampiran 02
halaman 55), bahan ajar 02 (Lampiran 03
halaman 62), LKS 02 (Lampiran 5c halaman 73),
membuat soal tes akhir siklus II (Lampiran 04
halaman 70), dan menyiapakan lembar penilaian
untuk peneliti lihat tabel 4.8 halaman 41.
 Menetapkan Kriteria penilaian siklus II sama dengan
siklus sebelumnya, yakni penilaian dikatakan
berhasil jika siswa mencapai kriteria KKM 60.
 Mengembangkan format lembar observasi (aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini telah
diterapkan dengan baik, yaitu mencakup semua unsur
sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun pada
tahap perencanaan.
c. Pengamatan
Pengamatan atau observasi pada siklus II ini,
peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yaitu
menilai kegiatan guru dalam mengelolah kelas
Nilai-nilai kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5. Nilai Kognitif Tes Akhiri Pada Siklus II
Interval
Klasifikasi
Frekuensi
Persentase %
82 – 100
Sangat Baik
6
24 %
71 – 81
Baik
7
28 %
60 – 70
Cukup
8
32 %
49 – 59
Kurang
4
16 %
<48
Sangat Kurang
-
-
Jumlah
25
100 %
Tabel 4.5. terlihat bahwa pada siklus I setelah diadakan
tes akhir. Dimana 6 orang siswa memperoleh nilai pada
interval (82-100) dengan persentase (24%), 7 orang siswa
memperoleh nilai pada interval (71-81) dengan persentase
(28%), 8 orang siswa memperoleh nilai pada interval (60-70)
dengan persentase (32%), 4 orang siswa memperoleh nilai
pada interval (49-59) dengan persentase (16%)..
Dari hasil tes akhir pada siklus I dapat disimpulkan bahwa
siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah sebnyak 21 (dua puluh satu) siswa dengan presentasenya
sebesar 84% dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 4
(empat) siswa dengan persentasenya sebesar 16%. Dengan
demikian hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran PAKEM
(Partisipatif, Aktif, Kreattif, dan
Menyenangkan) materi lingkaran telah mengalami peningkatan
di siklus II.
Tabel 4.6. Hasil Penilaian Afektif siklus II
Interval
Klasifikasi
Frekuensi
Persentase %
82 – 100
Sangat Baik
5
20 %
71 – 81
Baik
8
32 %
60 – 70
Cukup
12
48 %
49 – 59
Kurang
-
-
<48
Sangat Kurang
-
-
Jumlah
25
100 %
Dari tabel 4.6. dapat menunjukan hasil penilaian afektif
pada siklus I adalah klasifikasi sangat baik sebanyak 5
orang siswa (20%), klasifikasi baik 8 orang siswa (32%)
dan klasifikasi cukup sebanyak 12 orang siswa (48%).
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa di siklus II untuk
penilaian afektif sudah mengalami peningkatan.
Tabel 4.7. Hasil Penilaian Psikomotor Pada Siklus II
Interval
82 – 100
71 – 81
60 – 70
49 – 59
<48
Klasifikasi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Jumlah
Sumber: Data Penelitian 2013
Frekuensi
5
10
10
25
Persentase %
20 %
40 %
40 %
100 %
Dari tabel 4.7. dilihat dari penilaian psikomotor pada
siklus I adalah klasifikasi sangat baik ada 5 orang siswa
(20%), klasifikasi baik sebanyak 10 orang siswa (40%) dan
kalsifikasi cukup 10 orang siswa (40%). Dengan demikian
dapat dilihat bahwa di siklus I untuk penilaian psikomotor
juga sudah mengalami peningkatan.
4.1.3. Perbandingan Nilai Aspek Afektif, Psikomotor dan
Kognitif Pada Tiap Siklus
Adapun perbandingan antara ketiga aspek afektif,
psikomotor, dan kognitif yang di tunjukan dengan nilai rata-
rata pada tiap siklus yaitu siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9. Perbandingan Aspek Afektif, Psikomotor dan
Kognitif Pada Tiap Siklus
-
Aspek Afektif
Aspek Psikomotor
Aspek Kognitif
Siklus I
76,46
68,54
62,56
70,32
72,56
Siklus II
74,50
Sumber: Data Penelitian 2013
Pada tabel 4.9. terlihat bahwa perbandingan nilai ratarata antara aspek afektif, psikomotor, dan kognitif pada tiap
siklus yaitu pada siklus I aspek afektif 60,72, aspek
psikomotor 62,2, dan aspek kognitif 62,56. Sedangkan pada
siklus II aspek afektif 72,56, aspek psikomotor 78,8, dan
aspek kognitif 72,56. Dengan demikian dapat dilihat bahwa
dari siklus I ke siklus II sudah terjadi peningkatan.
4.2. Pembahasan
Materi yang dipelajari pada siklus satu yaitu
menentukan unsur dan bagian lingkaran. Hasil dari tes akhir
siklus I menunjukan bahwa sebanyak 14 siswa atau denagn
persentase 56% siswa memperoleh nilai ≥ 60, dan 11 siswa
dengan persentase 44% memperoleh nilai 60. Hal ini
menunujukan bahwa pelaksanaan siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan yaitu lebih dari 60% siswa
memperoleh nilai ≥ 60.
Hasil tes akhir siklus II menunjukan bahwa 21 siswa
atau dengan persentasenya 84% siswa memeperoleh nilai ≥
60 dan 4 siswa atau dengan persentase 16% siswa
memperoleh nilai 60. Dengan demikian pada siklus ini
target ketuntasan 60% siswa yang harus memperoleh nilai ≥
60 telah tercapai.
Dengan demikian peningkatan terhadap hasil belajar
siswa dimana pada akhir siklus I ini 21 siswa dengan
persentase sebanyak 84% siswa telah mencapai standar
ketuntasan minimal yang ditetapkan, maka pelaksanaan
tindakan pada siklus II dapat dikatakan berhasil dan
diputuskan untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya.
Hal ini menunjukan bahwa hipotesis tindakan telah tercapai
yaitu, dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM
(Partisipatif, Aktif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
hasil belajar siswa kelas VIII1 SMP Negeri 3 Salahutu pada
Materi lingkaran dapat ditingkatkan.
Download