teori pakem edit

advertisement
TEORI PAKEM
PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN
MENYENANGKAN
BAHAN DISKUSI GURU-GURU SMP
FRANSISKUS
15 – 18 MARET 2010
Yohanes Harsoyo
KERANGKA
1. Teori-teori yang Berlawanan dan yang
Bersesuaian/Mendasari
2. Pilar-pilar PAKEM
3. Prasyarat PAKEM
4. Kecemasan-kecemasan Implementasi
PAKEM
TEORI-TEORI YANG
BERLAWANAN
1.Teori Ilmu Jiwa Daya
2. Teori Stimulus Respon
Teori Ilmu Jiwa Daya / Mental
Disiplin
1. Otak manusia terdiri dari sejumlah daya :
daya pikir, daya tanggap, daya fantasi,
dll.
2. Tujuan pendidikan adalah memperkuat
daya-daya tersebut dengan latihan yang
disiplin.
3. Daya ingat dilatih dengan menghafal
berbagai hal, daya pikir dilatih dengan
mengerjakan soal-soal matematika yang
sulit, daya fantasi dilatih dengan seni, dll.
5. Melatih otak sama dengan melatih otot
atau mengasah pisau.
6. Transfer suatu kemampuan ke bidang
yang lain berlaku mutlak.
7. Pendidikan yang diberikan bersifat
disiplin, keras, dan memaksa.
Teori Stimulus-Respon
1. Yang paling utama dalam pendidikan
adalah mengerjakan respon-respon yang
sesuai dengan stimulus-stimulusnya.
2. Makin sering S-R dilatih makin lama
hubungan itu bertahan.
3. Hubungan S-R dapat dipererat bila
disertai rasa senang.
4. Proses belajar tampak mekanistik,
behavioristik, dan deterministik.
TEORI-TEORI YANG
MENDUKUNG
1. Teori Triune
2. Filsafat Konstruktivisme
3. Teori Gestalt
4. Teori Psikologi Kognitif
Teori Tentang Struktur Otak Triune
1. Otak terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan otak Reptil,
lapisan otak Limbik, dan Lapisan otak Neokorteks.
2. Lapisan otak Reptil, tugas utamanya
mempertahankan diri,menguasai fungsi-fungsi
otomatis sperti degup jantung dan sistem peredaran
darah.
3. Lapisan Sistem Limbik, tugas utamanya adalah
mengatur fungsi sosial manusia dan emosi manusia.
4. Lapisan Neokorteks, merupakan otak yang
volumenya antara 80% - 85% dari seluruh massa
otak. Fungsinya mengatur fungsi tingkat tinggi
seperti bahasa, berpikir abstrak, memecahkan
masalah, merencanakan ke depan, berkreasi, dan
inilah yang menjadikan manusia unik.
Implikasi Teori Otak Terhadap
Pembelajaran
1. Pembelajaran perlu mendasarkan pada berbagai
2.
3.
4.
5.
6.
kemampuan dasar otak.
Ciptakan belajar yang mengurangi stres dan
ciptakan perasaan positif.
Ciptakan suasana yang menstimulasi siswa
untuk berpikir, menghubung-hubungkan,
membandingkan, menghadapi masalah, dan
mencari informasi.
Jadikanlah pembelajaran bersifat sosial.
Aktivitas fisik perlu dimasukkan untuk
mendukung pembelajaran.
Berikan konteks dunia nyata yang dapat diselami
dengan seluruh indra.
Dasar Filsafat Teori Pembelajaran Modern
Filsafat Konstruktivisme
Pengetahuan bukanlah seperangkat faktafakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk
diambil dan diingat.
Manusialah yang harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dengan memberi makna
melalui pengalaman nyata.
Pengelaman sama bagi beberapa orang
dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing
individu dan disimpan dalam kotak yang
berbeda.
Struktur pengetahuan dikembangkan dalam
otak manusia melaui dua cara, yaitu asimilasi
atau akomodasi :
Asimilasi maksudnya struktur pengetahuan
baru dibuat atau dibangun atas dasar struktur
pengetahuan yang sudah ada.
Akomodasi maksudnya struktur
pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi
untuk menampung dan menyesuaikan
dengan hadirnya pengetahuan baru.
Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan
masalah, menemukan sesuatu yang berguna
bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide.
Guru tidak akan mampu memberikan semua
pengetahuan kepada siswa.
Dengan dasar itu, pembelajaran dikemas
menjadi proses mengkonstruksi dan bukan
menerima pengetahuan.
Siswa menjadi pusat dan bukan guru.
Landasan berfikir konstruktivisme agak
berbeda dengan pandangan kaum objektivis,
yang lebih menekankan pada hasil
pembelajaran.
Teori Gestalt
1. Prinsip ”keseluruhan lebih dari jumlah
bagian-bagiannya”.
2. Manusia cenderung melihat suatu pola
organisasi, integrasi atau konfigurasi dalam
apa yang dilihatnya.
3. Kunci dalam psikologi gestalt adalah
”insight” atau pemecahan masalah dalam
hubungan dengan unsur-unsur situasi.
4. Belajar bukan sesuatu yang pasif, dalam
belajar siswa mempunai tujuan,
mengadakan eksplorasi yang kreatif.
5. Guru tidak dapat memberi insight, walaupun
dapat membantu, siswa sendirilah yang
harus menemukan sendiri.
6. Suasana sekolah hendaknya diselaraskan
dengan suasana rumah.
7. Bila tercapai generalisasi maka dapat
digunakan atau ditransfer dalam situasi lain
yang menunjukkan persamaan.
8. Guru tidak hanya mengajarkan berbagai
mata pelajaran, akan tetapi juga membentuk
seluruh pribadi anak seutuhnya.
9. Belajar berdasarkan pengalaman.
10. Kejadian tidak akan menjadi
pengalaman bila tidak diolah.
11. Dalam belajar orang perlu
mengorganisasi pengalaman yang
lampau yang ternyata tidak lengkap.
12. Belajar berdasarkan tahap
perkembangan, tetapi kematangan bisa
dipengaruhi lingkungan.
14. First-hand experiences lebih baik
(umumnya).
15. Meniadakan tinggal kelas.
16. Belajar akan lebih berhasil jika
dihubungkan dengan minat.
17. Motivasi intrinsik lebih baik daripada
motivasi ekstrinsik.
Teori Psikologi Kognitif (J. Bruner)
1.Perolehan pengetahuan adalah proses
aktif.
2.Individu secara aktif merekonstruksi
pengalamannya dengan menghubungkan
pengetahuan baru dengan struktur kognitif
yang telah dimilikinya/ apersepsi.
3.Setiap orang memiliki model berstruktur
tentang dunia dan orang melihat dunia
dengan caranya sendiri.
4. Dengan modelnya itu seseorang
memungkinkan untuk
meramalkan/menduga.
5.Model semula diadopsi diterima dari
kebudayaan, kemudian disesuaikan dg
pengalamannya.
6.Guru dituntut mampu menerjemahkan
teori menjadi struktur yang dapat
dipahami anak melalui dialog antara guru
dan anak.
7.Meningkatkan kepercayaan diri untuk
memecahkan masalah dan cara belajar.
8.Guru perlu menjelaskan struktur
pembelajaran.
9. Jangan terlalu banyak memberi
motivasi ekstrinsik.
10.Keberhasilan tidak usah diberi
hadiah karena ia sudah
mendapat hadiahnya yaitu
keberhasilan tersebut.
11.Kegagalan disertai dengan
hukuman cenderung merusak
anak.
ASAL-USUL PAKEM
1. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan berpangkal dari pendekatan
belajar Active, Joyful, and Effective Learning
(AJEL).
2. Dasar-dasar AJEL adalah :
a. Belajar melibatkan aktif seluruh pikiran dan
tubuh.
b. Belajar bukan mengonsumsi tetapi berkreasi.
c. Emosi positif sangat membantu pembelajaran.
d. Kerja sama membantu proses pembelajaran.
e. Belajar dengan cara mengerjakan.
Struktur PAKEM
A
A
M
E
K
PILAR PAKEM
1. Aktif
a. Student Centered
Merancang apa yang dipikirkan dan
diperbuat oleh siswa.
b. Menjaga proses interaksi supaya tetap
berjalan.
c. Tercipta suasana akademik sedemikian rupa
sehingga :
Peserta didik aktif mengajukan pertanyaan.
Mengemukakan gagasan.
Mencari informasi untuk memecahkan masalah.
2. Kreatif
Guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai
kemampuan siswa.
Guru memberi stimulan agar siswa dapat
mengungkapkan kreativitasnya.
Menghargai ide-ide siswa.
Penekanan lebih pada proses tanpa
mengabaikan hasil akhir.
Memberikan waktu yang cukup bagi siswa
untuk berpikir dan melakukan.
Mengasah berbagai aspek belajar.
Harapan
Dari proses kreatif diharapkan siswa dapat :
a. Mampu memotivasi diri
b. Berfikir kritis
c. Memiliki daya imajinasi dan abstraksi
tinggi
d. Berpikir orisinil
e. Memilki tujuan untuk ingin berprestasi.
f. Menyampaikan pikiran dengan bahasanya
sendiri.
3. Efektif
Siswa mengetahui rencana tujuan
pembelajaran.
Mampu mencapai tujuan belajar atau
berdampak.
4. Menyenangkan
Suasana yang menyenangkan
dibutuhkan untuk menarik dan
mempertahankan perhatian.
Konsentarsi yang tinggi terbukti
meningkatkan hasil belajar.
Suasana menyenangkan bukan berarti
kemeriahan yang sembrono.
Ciri-ciri suasana yang menyenangkan :
a. Merasa rileks
b. Bebas dari tekanan/aman
c. Menarik
d. Gembira
e. Bangkitnya minat belajar
f. Ada keterlibatan penuh
CIRI-CIRI UMUM PAKEM
Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan menekankan
belajar melalui berbuat.
Pembelajaran dapat dilakukan baik di dalam
maupun di luar kelas.
Mendorong kerja berpasangan dan kerja
kelompok.
Guru menggunakan berbagai metode dan
teknik belajar yang menarik dan sesuai.
Guru menggunakan alat bantu yang
menarik perhatian siswa.
Adanya sumber belajar yang beraneka
ragam.
Guru mengatur latar kelas/setting kelas
untuk menarik perhatian siswa.
Melakukan refleksi.
PRASYARAT
Guru terbuka
Tumbuh kepercayaan
Mengenal murid secara pribadi
Kesediaan guru untuk membantu siswa
Perlu dukungan manajerial
KECEMASAN-KECEMASAN
GURU
1. PAKEM hanya merupakan permainan yang
2.
3.
4.
5.
6.
mengembirakan saja.
Para siswa hanya berfokus pada aktivitas
tanpa memahami apa yang dipelajari
(aktivisme).
Memakan banyak waktu.
Menyia-nyiakan waktu dan tidak produktif.
Siswa salah memperoleh informasi atau
siswa salah berpikir.
Tidak mampu mengubah materi yang
kurang menarik menjadi lebih menarik.
TERIMAKASIH
Download