Permana, J.M.S (2017) Pentingnya Komunikasi yang Baik dalam Lingkup Kerja Perusahaan Pentingnya Komunikasi yang Baik dalam Lingkup Kerja Perusahaan Jihan Marwa Salsabil Permana. Program Studi Psikolgi NIM: 2016031019, Universitas Pembangunan Jaya, Tangerang Selatan, Indonesia. Email: [email protected] Komunikasi adalah sesuatu hal yang sangat penting di dalam bagaimana cara kita menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri atau manusia memerlukan orang lain untuk saling berinteraksi dengan sesamanya. Komunikasi ini juga menjadi jembatan atau penghubung yang menyatukan berbagai ide, pemikiran, gagasan, dan juga bisa sebagai penghubung untuk pemecahan masalah bagi individu antar individu atau kelompok antar kelompok. Dari komunikasi sebagai penghubung atau jembatan ini, akan menciptakan kesamaan persepsi, pemikiran, dan lain-lain yang menjadi inti dari komunikasi individu antara individu atau kelompok antar kelompok. Komunikasi ini juga sangat berfungsi di mana saja dalam setiap kehidupan individu, kelompok atau manusia, baik di lingkungan rumah, lingkungan sekolah (pendidikan), sampai lingkungan masyarakat yang tak terkecuali di dalam pekerjaan. Komunikasi kepemimpinan lebih dari sekedar menyampaikan informasi atau membuat presentasi yang efektif. Yang dimaksud dengan komunikasi kepemimpinan di sini adalah komunikasi yang dilakukan pemimpin dengan orang-orang nya, tidak hanya kata-kata yang diucapkan, atau informasi yang disampaikan kepada pegawai atau karyawan nya (Kaswan, 2013). Di dalam pekerjaan, selalu ada bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah yang sangat penting untuk kelangsungan hidup individu atau manusia tersebut di masa yang akan datang, yang terdiri dari atasan dan bawahan nya. Di antara kedua pihak tersebut (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau harus adanya komunikasi timbal balik, maka dari itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita pribadi maupun kelompok, serta untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu tersebut. Selain untuk mencapai cita-cita pribadi, kelompok dan perusahaan, komunikasi juga sangat bermanfaat saat sedang berinteraksi kepada orang lain atau kepada kelompok lain. Karena, seseorang bisa berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambahkan wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan nya sehari-hari. Maka untuk membangun hubungan kerja antara pegawai maupun antara atasan dan bawahan sangat perlu untuk membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver) (john wiley & sons, 2012). Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah komunikasi yang baik niscaya sebuah perusahaan atau organisasi tidak akan mencapai tujuan nya. Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang telah diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi. Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang presentase nya atau bahkan hilang, karena setiap manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal dan mau tidak mau kita harus membuat si penerima informasi itu mengerti informasi apa yang akan kita sampaikan. Dengan demikian semua pelaku organisasi harus berbicara , bertindak satu sama lain guna untuk membangun satu lingkungan yang kondusif dan mengetahui situasisituasi apa yang akan terjadi di luar suatu dugaan karena kesalahan komunikasi sekecil apa pun pasti akan berakibat fatal. Bila peningkatan komunikasi organisasional formal dengan karyawan mengurangi ketidakpastian karena mengurangi ambiguitas peran dan konflik peran. Oleh karena itu pentingnya peran persepsi dalam memperlunak hubungan stress-respons, manajemen perusahaan dapat juga menggunakan komunikasi yang efektif sebagai cara untuk membentuk persepsi karyawan nya (Badeni, 2013). Komunikasi yang terjadi didalam kantor bukannya hanya dari pimpinan ke pegawai tapi bisa juga sebaliknya yaitu dari pegawai ke pimpinan bahkan juga bisa dari pegawai ke sesama pegawai. Sukses nya pelaksanaan tugas pemimpin itu sebagian besar ditentukan oleh kemahiran nya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak (pimpinan, pegawai,dll), secara vertikal maupun secara horizontal. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya komunikasi dan gaya kerja atau cara bekerja sama dengan orang lain yang konsisten. Melalui apa yang dikatakan nya (bahasa) dan apa yang diperbuatnya (tindakan), seseorang membantu orang-orang lainnya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Begitupun juga hubungan antara pimpinan dan bawahan maupun pegawai dengan pegawai, dengan komunikasi yang baik dapat menjalin hubungan dan pelaksanaan tugas saat bekerja pun berjalan dengan baik. Di dalam suatu perusahaan PT Astra Internasional Tbk, Presiden Direkturnya mengatakan bahwa di dalam PT Astra Internasional ini haru ada komunikasi yang baik antara perusahaan dan karyawannya atau antara atasan dan bawahannya. Menurut presiden direkturnya, masalah perburuan yang ada di dalam perusahaan tersebut harus bisa diselesaikan melalui dialog-dialog pada dua entitas itu. Presiden Direktur dari perusahaan PT Astra Internasional Tbk ini bernama Prijono Sugiarto. Beliau mengatakan bahwa “Sampai saat ini kami, pihak perusahaan tidak melakukan pengurangan pada karyawan kami. Di dalam perusahaan kami ini yang penting terjalin komunikasi yang baik anatara perusahaan dan karyawannya atau antara atasan dan bawahannya. Hal ini haru selalu dijaga dan harus selalu dilakukan di dalam perusahaan PT Astra Internasional Tbk ini,” Saat ini, PT Astra Internasional Tbk ini memiliki sekitar kurang lebih 190.000 orang karyawan dari total keseluruhannya. Terkait unjuk rasa buruh yang menuntut kenaikan UMP, mereka mengatakan karyawannya lebih tenang. Para karyawan PT Astra Internasional Tbk, tidak hanya menerima UMP saja, ujar Trijono selaku presiden direktur. Mereka memperoleh tunjangan yang diberikan di akhir tahun setiap tahunnya. Mereka pun rata-rata dapat menerima uang lembur juga. Prijono menegaskan saat ini hampir belum ada karyawan di perseroannya yang hanya menerima UMP saja, tidak menerima tunjangan akhir tahun dan uang lembur. Kenaikan upah di perusahaan tersebut dipandang Prijono harus diimbangi dengan produktivitas dari karyawannya yang baik. Bila telah menerima kenaikan upah, lanjutnya, seorang karyawan harus meningkatkan produktivitasnya pula. Hal ini merupakan hubungan yang selalu mempengaruhi adanya timbal balik antara perusahaan dengan karyawannya. “kalau UMP jauh di atas wajar, pasti siapapun tidak akan kuat kalau tidak ada produktivitas yang meningkat dengan baik. Yang harus kita tingkatkan adalah produktivitasnya,”. Ketika masing-masing peserta tidak dapat mengamati percakapan lain yang terjadi, multicommunicating bahkan mungkin dapat memfasilitasi. Pola komunikasi yang baru yang akan menunjukkan bahwa hampir menjadi hadir dengan lebih banyak orang dengan tetap terlibat dalam komunikasi yang lebih berkelanjutan mungkin menjadi tujuan baru komunikator bisnis. Bahkan, penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa multicommunicating bahkan mungkin menjadi norma untuk komunikasi dalam beberapa organisasi yang menghargai efisiensi potensial yang diciptakan dengan melakukan lebih dari satu tugas interaksi dalam rentang waktu tertentu (Turner, Grube, Tinsley, Lee, & O’Pell dalam Jeanine Warisse Turner N. Lamar Reinsch, 2007). DAFTAR PUSTAKA Badeni. (2013). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung : ALFABETA Kaswan. (2013). Leadership and Teamworking. Bandung : ALFABETA Schermerhorn, J.R. (2011). Introduction to Management (11th ed.). Asia : Wiley Setiawan, S.R.D. (November,2013). CEO Astra: Komunikasi Perusahaan dan Karyawan Harus Baik. Diambil dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/11/1322037/CEO.Astra.Komunikasi.Per usahaan.dan.Karyawan.Harus.Baik Solihin, I. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta : Penerbit Erlangga Turner, J., & Reinsch, N.L. (January,2007). Journal of Business Communication, 44, 36, DOI: 10.1177/0021943606295779. Diambil http://www18.georgetown.edu/data/people/reinschl/publication-20965.pdf dari