BABI - ejurnal untag samarinda - Universitas 17 Agustus 1945

advertisement
1
MASALAH KERUSAKAN DAN KEHILANGAN BAGASI TERCATAT
PENUMPANG PESAWAT UDARA DI BANDARA INTERNASIONAL
SEPINGGAN - BALIKPAPAN
Fitriyani
Fakultas hukum, jurusan ilmu hukum
Universitas 17 agustus 1945 samarinda, samarinda Indonesia
ABSTRACT
expected to be used as the initial
With conditions changing strategic
information in the field of law for the
environment,
flight
academic community to know more
organizer needs, many of which are
about the development of air transport
new policy set within the provisions
law, especially regarding the transport
of the transport number 1 in 2009. Act
of goods.
No. 1 of 2009 governing the flight in
This paper is practically can provide
Indonesia, in Article (1) number 1
input
states 'flight is a unified system
community
consisting of the use of airspace,
parties that are directly related to the
aircraft, and airports, air transport, air
activity of an air transport, so as to
navigation, safety and security, the
provide air transport services are good
environment and supporting facilities
and comfortable for passengers.
and
current
and other facilities.
benefits,
a
personal
government,
author,
and
the
ABSTRAK
While this paper has theoretical and
practical
for
this
paper
is
Dengan
kondisi
perubahan
lingkungan strategis, dan kebutuhan
2
penyelenggara penerbangan saat ini,
lebih lanjut tentang perkembangan
banyak yang
hukum pengangkutan udara terutama
merupakan
kebijakan
yang baru di atur didalam ketentuan
mengenai
pengangkutan nomor 1 tahun 2009.
barang.
Undang-undang
Tulisan
nomor
1
tahun
pengangkutan
ini secara
praktis
dapat
masukan
bagi
2009 mengatur tentang penerbangan
memberikan
di Indonesia, dalam Pasal (1) angka
penulis
1 menyebutkan ‘ Penerbangan adalah
pemerintah, serta para pihak yang
suatu kesatuan sistem yang terdiri
berhubungan
atas
pemanfaatan wilayah udara,
aktivitas
pesawat udara, dan Bandar udara,
sehingga
angkutan
pelayanan angkutan udara yang baik
udara,
penerbangan,
keamanan,
navigasi
keselamatan
lingkungan
dan
pribadi,
masyarakat
langsung
suatu
dengan
angkutan
dapat
udara,
memberikan
dan nyaman terhadap penumpang.
hidup serta
fasilitas penunjang dan
fasilitas
lainnya.
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Sedangkan
mempunyai
tulisan
manfaat
teoritis
ini
dan
praktis, Tulisan ini diharapkan dapat
dijadikan
dalam
bahan
barang-
bahan
bidang
informasi
awal
ilmu hukum
bagi
kalangan akademis guna mengetahui
Angkutan merupakan alat
transportasi
yang
digerakkan
oleh mesin atau makhluk hidup
yang
pendukung
merupakan
bagi
sarana
kemajuan
3
perekonomian suatu bangsa, Alat
pemanfaatan
transportasi
pesawat
manusia
digunakan
untuk
manusia
oleh
memudahkan
dalam
melakukan
kegiatan atau aktivitas sehari-hari
Dalam penggunaan ketiga
alat transportasi tersebut terdapat
aspek-aspek
mengaturnya,
sendiri
Nomor
ada
22
hukum
Di
Undang-undang
tahun
2009
udara,
udara,
dan
Bandar
udara, angkutan udara, navigasi
penerbangan,
keselamatan
dan
keamanan, lingkungan hidup serta
fasilitas penunjang dan
fasilitas
lainnya.
yang
Indonesia
wilayah
Semua
hal-hal
diatas
merupakan suatu kesatuan sistem
yang
tidak
dapat
dipisahkan,
yang
Didalam undang-undang 1 tahu
mengatur tentang angkutan darat,
2009 yang merupakan perubahan
Undang-undang nomor 17 yang
atas
mengatur angkutan di laut dan
tahun 1992
Undang-undang nomor 1 tahun
sesuai lagi.
2009 mengatur tentang angkutan
undang-undang
lingkungan
tahun
kebutuhan
mengatur
tentang
sudah
tidak
Dengan kondisi perubahan
udara. Undang-undang nomor 1
2009
yang
nomor 15
strategis,
dan
penyelenggara
penerbangan di Indonesia, dalam
penerbangan
Pasal (1) angka 1 menyebutkan
yang merupakan kebijakan yang
Penerbangan
baru di atur didalam ketentuan
adalah
suatu
kesatuan sistem yang terdiri atas
saat
pengangkutan nomor
ini,
1
banyak
tahun
4
enforcemen )1
Terkait hal baru
udara niaga ( commercial airline
yang
diatas
capital ) komposisi saham ( share
penumpang merupakan masalah
holder compastion ), kepemilikan
yang
pesawat
permasalahan
2009
seperti
Modal
udara
(
ownership) jaminan
guarantee ),
angkutan
aircraft
bank (bank
sumber
diatur
paling
krusial
saat
ini,
mengenai
keselamatan penumpang sampai
daya
dengan
kondisi
manusia ( resuce persons ), kerja
penumpang,
sama
pengangkutan
antar
mengenai
perusahaan
barang
Dalam
hukum
kewajiban
penerbangan ( airline joit venture
pengangkut
), tariff
penumpang ( passenger
mengangkut penumpang dan/atau
tariff)
yang
tarif
barang dengan aman. Utuh dan
ekonmi (
selamat sampai tempat tujuan,
penumpang
meliputi
kelas
economic class passanger ),
tarif
memberikan
batas atas ( upper limt tariff ),
baik,
tariff atas bawah ( referensi tariff
penumpang
) tarif non ekonomi ,tarif jasa
kerugian
kebandarudaraan,
penumpang,
penetapan
pelayanan
mekanisme
besaran
jasa
antara
lain
pelayanan
menggantikan
dalam
yang
hal
yang
kerugian
adanya
menimpa
memberangkatkan
tarif
penumpang sesuai dengan jadwal
terkait Bandar
yang telah ditetapkan dan lain-
udara, penegakkan hukum ( law
1
K Martono Hukum angkutan udara PT Raja
Grafika Jakarta 2004 hal 7
5
lain,
Sedangkan
penumpang
ongkos
adalah
kewajiban
pihak lainnya menyanggupi untuk
membayar
membayar ongkosnya
pengangkutan
besarnya
telah
menjaga
tentang penumpang tersebut juga
ditentukan,
barang
dibawah
yang
yang
ketentuan
berlaku
berada
didalam
pengangkutan
pengawasannya,
atau
kegiatan
transportasi
udara, dalam hal ini pengangkut
melaporkan jenis barang yang
atau
dibawa
berkewajiban untuk mengangkut
terutama
berkategori
barang
berbahaya,
ketentuan
yang
pengangkut
yang
yang
menaati
maskapai
penumpang
secara tepat waktu, dan sebagai
kompensasi
kewajiban
perusahaan
suatu
mendapatkan
perjanjian
merupakan
perjanjian
teeoritis
ongkos
pengangkutan
suatu
dan
berkenaan
pihak biasanya tertuang dalam
Secara
aman
selamat sampai keempat tujuan
Hak dan kewajiban suatu
pengangkutan.
dengan
ditentukan
dengan pengangkutan.
dokumen
penerbangan
2
dari
pelaksanaan
tersebut
maka
penerbangan
bayaran sebagai
penyelenggaraan
pengakutan dari penumpang.
perjanjian
Dalam
praktek
kegiatan
dimana suatu pihak menyanggupi
transportasi
udara
sering kali
untuk dengan aman membawa
pengangkut
tidak
memenuhi
orang atau barang dari suatu
2
tempat ketempat lain, sedangkan
R.Soebekti. Aneka perjanjian PT Aditia
Citra Jakarta 2003 hlm 12
6
kewajiban secara baik dan benar
sering terjadi
atau
hamper setiap hari pada saat
dapat
dikatakan
“ wanprestasi ”,
melakukan
beberapa
telah
hal
yang
dapat
penumpang
1. Kecelakaan
menyebabkan
yang
penumpang
meninggal dunia atau cacat
2. Penundaan penerbangan atau
dilay
4. Kehilangan
atau
dengan
membahasnya
tertarik untuk
dalam
sebuah
penelitian skripsi yang berjudul
:MASALAH
KERUSAKAN
DAN KEHILANGAN BARANG
PENUMPANG
PESAWAT UDARA.
kerusakan
barang milik penumpang
B. Perumusan
5. Pelayanan kurang memuaskan
yang ditawarkan dan lain-lain.
Dalam beberapa hal yang
diatas
kehilangan
masalah
atau
dan
Pembatasan
Masalah
6. Informasi tentang produk jasa
mengenai
penulis
TERCATAT
3. Keterlambatan
dikemukakan
bepergian
Berdasarkan hal tersebut
diataslah
pesawat
frekuensinya
menggunakan pesawat udara.
dikatakan pengangkut melakukan
wanprestasi adalah :
dan
Yang
dalam
menjadi
penulisan
masalah
skripsi
ini
adalah :
1. Bagaimana
jawab
tanggung
maskapai
kerusakan barang milik bagasi
penerbangan
atas
penumpang merupakan hal yang
kerusakan
atau
7
kehilangan
bagasi
yang
2. Untuk
mengetahui
terdata milik penumpang
bagaimana
pesawat udara ?
hukum
2. Bagaimana
hukum
perlindungan
oleh
penerbangan
maskapai
terhadap
barang-barang penumpang
dalam pesawat udara ?
oleh
penerbangan
dan
Kegunaan
maskapai
terhadap
barang-barang penumpang
dalam pesawat udara.
Sedangkan
tulisan
ini
mempunyai manfaat teoritis dan
praktis, Adapun
C. Tujuan
perlindungan
kedua manfaat
tersebut adalah sebagai berikut:
Penulisan
Tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk
a. Secara teoritis
Tulisan ini diharapkan dapat
mengetahui
dijadikan
bahan
informasi
bagaimana
tanggung
awal dalam
jawab
maskapai
hukum
bagi
kalangan
akademis
guna
mengetahui
kerusakan dan kehilangan
lebih
lanjut
tentang
bagasi yang terdata milik
perkembangan
penumpang
pengangkutan udara terutama
penerbangan
udara
atas
pesawat
bidang
mengenai
barang-barang.
ilmu
hukum
pengangkutan
8
b. Secara Praktis
Tulisan
dapat
1. Jenis penelitian
ini secara
memberikan
masukan
bahan
Penulisan
ini
menggunakan
metode
penulis
penelitian
Yuridis
masyarakat
Normatif,
bagi
pribadi,
praktis
hukum
Yang dilakukan
pemerintah, serta para pihak
melalui
yang berhubungan langsung
peraturan perundang-undangan
dengan
aktivitas
dan
angkutan
udara,
dapat
suatu
sehingga
memberikan pelayanan
kajian
bahan
berkaitan
terhadap
hukum
dengan
yang
masalah
yang dihadapi
angkutan udara yang baik dan
Data yang digunakan dalam
nyaman terhadap penumpang.
penyelesaian skripsi ini ialah
:
D. Metode dan Tahnik Penelitian
Penelitian
a. Bahan hukum Primer :
ini
Berupa
peraturan
menggunakan metode penelitian
perundangan yang bersifat
hukum
mengikat
yaitu
pengumpulan
dengan
data
yang
oleh
dan
pihak
disahkan
yang
berkaitan dengan permasalahan,
berwenang, yaitu undang-
yang
undang
kemudian
mengadakan
analisa terhadap masalah yang
dihadapi tersebut
nomor
1 tahun
2009 tentang penerbangan
9
b. Bahana
materi
hukum
sekunder,
Yaitu bahan
hukum
yang
bahan
hukum
sedang
dihadapi.
menunjang
primer
E. Sistematika Penulisan.
seperti ahli hukum
c. Bahan
yang
hukum
Adapun
terseir,
penulisan
sistematika
skripsi
ini,
Yaitu bahan hukum yang
membaginya
memberikan petunjuk dan
yaitu sebagai berikut:
penjelasan terhadap bahan
hukum
primer
sekunder
atau
dan
dengan
menjadi
penulis
4
bab
Bab I Pendahuluan bab
ini berisikan, Alasan pemilihan
judul,
Perumusan
dan
kata lain bahan hukum
pembatasan masalah,Tujuan
tambahan
kegunaan penulisan, Metode dan
seperti
kamus
Bahasa Indonesia.
tehnik
2. Tehnik Pengumpulan data
menganalisa
sistematika
peraturan
dan
Bab
mempelajari
sumber
berhubungan
dan
secara
buku-buku,
perundangan,
lain
yang
dengan
dan
Sistematika penulisan
a. Studi kepustakaan
Yaitu
penelitian
dan
II
Kerangka
Teoritis. Bab ini menguraikan
tentang : pengertian
dan
hukum
pengakutan
Pengertian
dan
dasar
udara,
dasar
hukum
penumpang, Pengertian
bagasi
milik penumpang pesawat udara
10
dan Masalah
kerusakan
kehilangan
bagasi
dan
yang berisikan kesimpulan
tercatat
disertai dengan saran- Saran
dan
penumpang pesawat udara
Bab III Hasil penelitian
dan
pembahasan,
Bab
menguraikan
ini
tentang
perlindungan
hukum
BAB II KERANGKA TEORITIS
oleh
A. Pengertian dan dasar Hukum
Pengangkutan Udara
Sehari-hari
maskapai penerbangan terhadap
bagasi milik penumpang dalam
pesawat udara, yang terdiri dari:
a. Tanggung
jawab
maskapai
penerbangan atas kerusakan
dan kehilangan bagasi yang
terdata
milik
penumpang
maskapai
hukum
oleh
penerbangan
terhadap barang- penumpang
Bab IV Penutup,
merupakan
dengan kata “
bab
diganti
traportasi
“
Pengangkutan lebih menekankan
pada aspek yuridis, sedangkan
tranportasi
lebih
pada
menekankan
aspek
kegiatan
akan
tetapi
keduanaya memiliki makna yang
sama
yaitu
sebagai
kegiatan
pemindahan
dengan
menggunakan alat angkut.
dalam pesawat udara
ini
sering
perekonomian,
pesawat udara
b. Perlindungan
pengangkutan
kata
Secara
Bab
terakhir
etimologi,
tranportasi berasal dari bahasa
latin,
yaitu
tranportare, trans,
11
berarti seberanag atau sebelah
tempat
lain,
berarti
menggunakan berbagai jenis alat
atau
membawa,
pengakut mekanik yang diakui
demikian
berarti
dan diatur undang-undang sesuai
berarti
mengangkut
dan
partare
mengangkut
dengan
tranportasi
atau
membawa
ketempat
dengan
bidang
kesebelah lain atau dari suatu
ia
tempat
pengangkutan
sehingga
dengan
angkutan
dan
kemajuan teknologi 4 Selanjutnya
kesuatu
ketempat
lain
lainnya
menambahkan
bahwa
memiliki
tiga
tranportasi
dapat
dimensi
pokok
yaitu,
sebagai
usaha
pengangkutan
sebagai
usaha,
didefinisikan
kegiatan
mengangkut
atau
pengangkutan sebagai perjanjian,
membawa
barang
atau
dan pengangkutan sebagai proses.
penumpang
dari
dan
suatu
5
tempat
ketempat lainnya. 3
Pengangkutan
Abdul
Kadir
Muhammad,
mendefinisikan
pengakutan
sebagai
usaha
memiliki
sebagai
ciri sebagai
berikut:
proses
1. Berdasarkan suatu perjanjian
kegiatan pemindahan penumpang
dan
atau
barang
darai
suatu
4
3
Rustian kamaludin, Ekonomi Tranportasi
Karakteristek Teori dan kebijakan Ghalia
Indonesia Jakarta 2003 hal 12
Abdul Kadir Muhammad Arti penting
dan strategi multimuda pengangkutan
Niaga Indonesia
genta press Jogjakarta
2007 hl 6
5
Abdulkadir
Muhammad
Hukum
Pengangkutan Niaga Citra Aditia Bhakti
jakaarta 2005 hlm 6
12
2. Kegiatan ekonomi dibidangi
b. Membawa
jasa
dan
3. Berbentuk perusahaan
4. Menggunakan
alat
atau
angkut
c. Menurunkan
dan
Sedangkan pendapat lain
mengatakan pengangkutan niaga
atau
a. Meliputi
dan
dan
pemuatan
suatu
ketempat
penumpang
atau
barang
/Bandar
penumpang atau pembongkaran
tujuan.
barang,
Pengangkutan
rangkaian
tersebut meliputi .
1. Dalam
arti
dari
stasiun/terminal/pelabuhan
tujuan sebagai tempat penurunan
kegiatan
di
kegiatan
membawa
tempat
barang
2. Dalam arti sempit
peristiwa pemindahan penumpang
dari
penumpang
tempat tujuan
adalah rangkaian kegiatan atau
barang
penumpang
ketempat tujuan
mekanik
atau
penumpang
udara
tempat
adalah
perjanjian timbale balik antara
luas,
terdiri
pengangkut
dan
pengirim,
dari
dimana pengangkut mengikatkan
a. Memuat penumpang dan
diri
untuk
menyelenggarakan
atau barang kedalam alat
pengangkutan barang dan atau
pengangkut
orang
lain
ketempat
selamat,
dari suatu
tempat
tertentu
dengan
sedangkan
pengirim
13
mengikatkan
membayar
diri
uang
untuk
2. Tersedianya
angkutannya 6
sebagai alat angkut
Definisi ini memiliki kesamaan
dengan
definisi
kendaraan
3. Ada
sebelumnya,
tempat
yang
dapat
dilalui alat angkut
dengan sedikit perbedaan yaitu
Proses
pengakutan
dengan adanya penekanan pada
merupakan gerak
aspek
asal darimana kegiatan angkutan
fungsi
dari
kegiatan
dari
tempat
pengangkut, yaitu memindahkan
dimulai
orang atau barang dari suatu
angkutan itu diakhiri 7 Menurut
tempat
ketempat
Sugiantna Pengangkutan adalah
maksud
untuk
lain,
dengan
meningkatkan
daya guna atau nilai.
Menurut
Albakarah
merupakan
Riduan
tujuan
memindahkan
barang
atau
komoditi
goods
dan
of
penumpang darai suatu tempat
Pengangkutan
pemindahan
ketempat
ketempat
barang
pengangkut
lain,
sehingga
menghasilkan
jasa
dan orang dari tempat asal ke
angkutan atau produksi jasa bagi
tempat
masyarakat
tujuan,
ada
beberapa
yang membutuhkan
unsur pengangkut yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya suatu yang diangkat
6
HM Porwosicipto
Pengertian
Pokok
Hukum dagang PT Cira Kencana Jakarta
2003 hlm
7
Mahrudin Seregar. Beberapa Masalah
Ekonomi dan manajeman PT Citra Indah
Sejati Jakarta 2003 hlm 14
14
untuk
pemindahan
atau
ditinjau d ari segi barang yang
pengiriman barang barang , 8
Secara
yuridis
diangkut,
dari
segi
geografis
definisi
transportasi itu berlangsung dari
atau pengertian pengakutan pada
sudut tehnis serta dari sudut alat
umumnya tidak ditemukan dalam
angkutannya,
peraturan perundang-undangan di
klarifikasinya transportasi sebagai
Indonesia,
berikut :9
walaupun demikian
pengakutan itu menurut hukum
atau
secara
didefinisikan
perjanjian
yuridis
sebagai
timbal
balik
1. Dari
barang
diangkut
atau
atau
pengirim,
pengangkutan
barang
yang
diangkut, traportasi meliputi :
suatu
a. Angkutan
antara
penumpang (
passanger )
b. Angkutan barang ( goods
pemilik
)
dengan
c. Angkutan p[os ( mai0 )
memungut biaya pengangkutan
Transportasi
segi
rinci
dapat
pihak pengangkut dengan pihak
yang
secara
2. Dari
atau
traportasi
dapat
menjadi :
sudut
d apat
geografis
dibagi
dikelompokkan menurut macam
a. Angkutan antar benua
atau modal atau jenisnya ( modes
b. Angkutan
of tranfortasion
yang
dapat
continental
c. Angkutan antar pulau
8
.Sogiantna, Hukum Pengangklutan Barang
d an Penumpang PT Cakra Buana Pusaka
Hakarta 2002 hlm 7
antar
9
. Rustan kamaludin, Op Cit halm 15
15
d. Angkutan antar kota
transportation ( angkutan
e. Angkutan anta provinsi
darat )
f. Angkutan dalam kota
c. Pengangkutan melalui air
3. Dari sudut tehnis dan alat
pengangkutan,
tranportasi
dapat
transportation)
seperti
dibedan
pengangkutan
sungai
kanal
angkutan
rail
jalan
raya (
transportation
seperti
)
pengangkutan
menggunakan
truk
bus
dan sedan
b. Pengangkutan
rel
yaitu
angkutan kereta api, trem
listrik
dan
Iislan
maka
menjadi :
a.
di pedalaman (
,danau
dan
lain
laut
atau
sebagainya.
d. Pengangkutan
samudra
(
ocean
transportation )
seperti
pengangkutan,
kanal,
sungai
dan s
danau
ebagainya
sebaginya,
e. Pengangkutan pipa ( pipa
pengakutan jalan raya dan
line tranpotation ) seperti
pengangkutan rel kadang-
traportasi
kadang
keduanya
mengangkut
atau
dalam
mengalirkan
minyak
digabungkan
golongan
rail
yang
disebut
and
good
tanah,
minum
untuk
bensin dan
air
16
f. Pengangkutan
samudra,
laut
dan
yaitu angkutan
dengan
menggunakan
kapal
laut
yang
mengarungi samudra
g. Pengangkutan
trapotation by
penyelenggara
pengangkutan dan s ebagai8 alat
yang
digunakan
atau
air tranportasi
untuk
menyelenggarakan pengangkutan,
pengangkutan
udara
air
pihak
pertama
pada
masuk
arti
dalam
yang
subyek
pengangkutan sedangkan dalam
arti
pengangkut
yang
kedua
kategori
obyek
h. Pengangkutan
dengan
masuk dalam
menggunakan
kapal
pengangkutan,
terbang
jalan
memiliki arti yang luas yaitu
melalui
udara.
tidak
Dengan
demikian
hanya
crew
orang
perusahaan
untuk
diri
menyelenggarakan
terbatas
dipertanggungjawabkan
pengangkut pada umunya adalah
yang mengikatkan
pengangkut
saja,
kepada
melainkan
yang
atau
juga
melaksanakan
angkutan penumpang atau barang.
pengangkutan orang atau barang
Pengangkut
mengikatkan
dari suatu tempat sampai tujuan
diri untuk mengangkut muatan
dengan
yang
selamat.
menurut
Muhammad
Abdul
Sedangkan
kadir
diatas mengakui
memiliki dua arti, yaitu sebagai
diserahkan
kepadanya,
selanjutnya menyerahkan kepada
orang
penerima
yang
ditunjuk sebagai
dan
penjaga
17
keselamatan
tersebut,
barang
muatan
Pengangkut
dalam
dinyatakan pada artikel 1 huruf c
Contacting
carier
adalah
melaksanakan kewajibannya yaitu
a.person who as principal makes
:
perpindahan
agreman for carriage govermend
memenuhi
by the warsaw convesien with
Mengadakan
tempat,
harus
10
beberapa ketentuan yang tidak
passngger
on
dapat ditinggalkan, antara lain s
pengangkut
yang
ebagai berikut :
perjanjian
angkutan d engan
1.
penumpang
2.
Menyelenggarakan
adalah
mengadakan
atau
barang
pengangkutan dengan selamat,
sedangkan actual carier
aman dan utuh
pengangkut
Pengangkutan
diupayakan
yang
atas
melaksanakan
dan tepat pada waktunya
angkutan udara tersebut’
3. Diselenggarakan dengan tidak
Sedangkan
ada perubahan bentuk
mendefinisikan
Pengangkutan terdiri d ari
mengadakan
Laut dan udara. Dalam konvensi
pengangkutan
dan actual carter
sebagaimana
perjanjian
E,Seherman
pengangkutan
udara yaitu setiap pihak yang
tiga yaitu pengangkutan Darat
udara dinamai contacting carter
dasar
kuasa dari pengangkut pertama
diselenggarakan dengan cepat
Gundalajara 1961, pengangkutan
adalah
10
perjanjian
dengan
pihak
Muazzin tanggung jawab pengangkutan
udara terhadap kerugian penumpang dan
pihak ketiga dipermukaan bumi, jurnal
kanon No 29 Edisi Agustus banda Acah
2003 hal 40
18
penumpang atau pengiriman atau
1
penerimaan
penerbangan
mana
barang,
dapat
perjanjian
dibuktikan dengan
dokumen
angkutan
diberikan
yang
kepada
penumpang/pengirim barang 11
Dalam
penyelenggaraan
atas
pemanfaatan
satu
wilayah
udara, pesawat udara, Bandar
navigasi
pengusaha-pengusaha
adalah
kesatuan sistem yang terdiri
atau
pengangkut
tentang
menentukan
1. Penerbangan
udara,
komersial,
2009,
beberapa ketentuan umum yaitu :
kegiatan angkutan udara niaga
adalah
angkutan
keselamatan
udara,
penerbangan,
dan
keamanan,
penerbangan atau biasa disebut
lingkungan
dengan
penerbangan
fasilitas
menyebutnya
fasilitas umum lainnya, semua
ada
maskapai
juga
yang
operator penerbangan
Dalam
perundangan
yang
hal
dengan
kegiatan
diatas
hidup,
penunjang
merupakan
serta
dan
satu
peraturan
kesatuan sistem yang tidak
dijelaskan
dapat dipisahkan satu dengan
beberapa definisi yang berkenaan
11
tahun
pengangkutan
yang lainnya.
2. Angkutan
udara
setiap
udara yaitu antara lain : dalam
kegiatan dengan menggunakan
pasal (1) Undang-Undang nomor
pesawat
E. Seherman. Wilayah udara dan
wilayah dirgantara Alumni banging 2001 hl
23
mengangkut
udara
untuk
penumpang,
kargo dan pos untuk suatu
19
perjalanan
atau
lebih
dari
adalah
satau
perjanjian
antara
satu Bandar udara ke Bandar
pengangkut
udara
penumpang atau pihak pengirim
lain
atau
beberapa
bandara udara
dengan
dengan memungut bayaran
adalah
bayaran
Berdasarkan
pengangkutan
suatu
imbalan
atau
prestasi lain 13
angkutan udara untuk umum
udara
pihak
barang, dengan pesawat udara,
3. Angkutan udara niaga adalah
Perjanjian
dengan
perjanjian
perjanjian
rumusan
pengangkutan
diatas
maka dapat diambil kesimpulan
dengan seorang pengangkut udara
bahan
dan pihak penumpang atau pihak
pengangkutan
pengirim udara, dengan imbalan
terdapat
bayaran atau satu prestasi lain,
diantaranya adanya para pihak
dalam arti luas suatu perjanjian
atau subyek hukum, adanya alat
angkutan udara dapat merupakan
atau sarana pengangkut, adanya
sebagian
prestasi yang harus dilaksanakan
dari
suatu
perjanjian
pemberian jasa dengan pesawat
udara
oleh
12
Menurut
adanya
Kartasapura,
perjanjian pengangkutan
dalam
suatu
udara
beberapa
perjanjian
harus
unsur
pengangkut,
kemudian
kewajiban
membayar
ongkos atau biaya pengangkutan.
udara
12
Lestari Ningrum Hukum Pengangkutan
udara dan Niaga PT Citra Lesmana Putra
Jakarta 2003 hlm 12
13
Kartasaputra Hukum Perniagaan Udara
PT Grafika Jakarta 2003 hlm 15
20
Hak pengangkut
menurut
Undang-undang Nomor 1 tahun
2009 tentang penerbangan antara
lain :
1. Dapat
menolak
diatur dalam pasal 164 ayat
(2)
3. Menolak
gugatan
kerugian
oleh
penumpang
atau
barang
setelah
untuk
pengirim
calon
dalam jangka waktu 2 tahun
sakit,
terhitung mulai tanggal yang
kecuali orang tersebut dapat
seharusnya kargo dan bagi
menyerahkan surat keterangan
tersebut
dokter
kepada
tujuan,
yang
menyatakan
mengangkut
penumpang
orang
yang
pengangkut
tersebut
dapat
bahwa
diizinkan
diangkut
dengan
tiba
diatur
di
tempat
dalam
pasal
177
4. Menuntut pihak ketiga yang
mengakibatkan
pesawat udara, diatur dalam
kerugian
pasal 142 ayat(1)
penumpang,
timbulnya
terhadap
pengirim,
atau
2. Menjual
kargo
yang
telah
penerima cargo yang menjadi
melebihi
batas
waktu
dan
tanggung jawab pengangkut
hasilnya
digunakan
pembayaran
biaya
untuk
diatur dalam pasal 185.
yang
Selain hak dan kewajiban
diakibatkan kargo yang tidak
berdasarkan
diambil
undang nomor 1 tahun 2009
oleh
penenerima,
tentang
ketentuan
undang-
penerbangan, menurut
21
Lestari Ningrum ada beberapa
hak
dan
kewajiban
pokok
4. Bertanggung
jawab
atas
kematian
atau
lukanya
pengangkut udara, yaitu :
penumpang
yang
diangkut,
1. Mengangkut penumpang dan
musnah, hilang atau rusaknya
atau barang serta menerbitkan
barang
dokumen
keterlambatan
angkutan
sebagai
yang
diangkut,
angkutan
imbalan haknya memperoleh
penumpang dan atau barang,
pembayaran biaya angkutan.
apabila terbukti hal tersebut
2. Mengambil
yang
biaya
telah
angkutan
dibayar
oleh
merupakan
pengangkut.
penumpang dan atau pengirim
Hak
barang jika terjadi pembatalan
pengangkut
pemberangkatan
atau
pesawat
udara niaga.
telah
disimpan (
bukan
dan
kewajiban
berdasarkan
syarat
maskapai
3. Dapat menjual kiriman yang
kesalahan
dalam
tiket
ketentuan
penerbangan
pada
umumnya yaitu :
1. Pengangkut
berhak
untuk
karena sitaan) yang karena
menolak
sifat
pada saat permohonan dibuat
dari
barang
tersebut
pengambilan
lebih dari
uang
mudah busuk yang lebih dari
setelah
validitas
12 jam setelah pemberitahuan
tanggal
tidak diambil oleh penerima
tiket atau pada pengambilan
kiriman barang.
alihan lainnya.
kedaluwarsa
dari
22
2. Pengangkut
tidak
akan
memberikan ganti rugi atas
kehilangan tiket penumpang
apabila
penumpang
tidak
tepat waktu
6. Bagasi
tercatat
akan
baik dalam bentuk uang atau
diserahkan
penggantian tiket baru
penumpang
bila
bagasinya
dikembalikan
3. Pengangkut
berhak
untuk
memeriksa apakah tiket benar
dipakai
oleh
orang
yang
7. Bila penumpang pada saat
menerima
seseorang
mengajukan
tidak sesuai dengan tiket
jawab atas kerugian apapun
ditimbulkan
bagasi
tidak
protes
maka
dianggap bahwa bagasi itu
4. Pengangkut tidak bertanggung
yang
tiket
kepada pengangkut
berhak dan berhak menolak
yang identitasnya
kepada
telah
diterimanya
dalam
keadaan lengkap dana baik
oleh
8. Ganti rugi atas kehilangan
atau
atau kerusakan dan kerusakan
keterlambatan pengakutan ini
bagasi ditetapkan Rp 20,000
termasuk
per kilogram
pembatalan
dan
keterlambatan
datang dari penumpang dan
atau
keterlambatan
penyerahan bagasi
5. Pengangkut
meninggalkan
9. Pengangkut tidak bertanggung
jawab
terhadap
barang pecah
dapat
penumpang
busuk
dan
kerusakan
belah cepat
binatang
hidup
jika diangku sebagai bagasi
23
10. Pengangkut tidak bertanggung
jawab
terhadap
berjalan,
sejumlah
buku
uang,
catatan, satu buah kursi roda
perhiasan ,dokumen-dokumen
dan alat bantu lain untuk
serta
penumpang yang tidak dapat
surat
sejenis
berharga atau
jika
dimasukkan
kedalam bagasi.
berjalan sendiri,
semua
tersebut
dari
bebas
alat
biaya
bagasi.
11. Penumpang
tercantum
yang
dalam
dipertanggung
namanya
tiket
pada
14. Penumpang
dilarang
ini
membawa barang yang dapat
PT
membahayakan
Kerugian Jasa Raharja
keselamatan
penerbangan.
12. Penumpang dapat membawa
20
Kg
bagasi
tanpa
dikenakan biaya tambahan
B. Pengertian dan dasar Hukum
Penumpang
13. Penumpang dapat membawa
Penumpang adalah orang
satu tas tangan wanita, buku
yang
saku, satu sompet uang, satu
membayar biaya angkutan atas
baju mantel atau selimut satu
dirinya
alat potret kecil dan atau
semua
alat
pengguna
untuk
perlengkapan
paying
atau
melihat
bayi
tongkat
jauh,
mengikatkan
yang
diri
diangkut
orang/badan
jasa
untuk
atau
hukum
angkutan
satu
darat,udara,laut dan kereta api
untuk
Ada beberapa ciri penumpang
24
1. Orang yang berstatus pihak
dalam
diangkut dengan pesawat udara,
perjanjian
kecuali orang yang merupakan
pengangkutan
anggota awak peswat termasuk
2. Membayar biaya angkutan
pramugara
3. Pemegang dokumen angkutan
Dengan definisi tersebut, maka
14
pramugari
jelasnyalah yang termasuk awak
E.Suherman
mengatakan
pesawat sebagai pegawai tidak
bahwa
dalam
penerbangan
tergolong
definisi
penumpang
setiap
orang
dengan
yang
pesawat
sebagai
sebagai
adalah,
penumpang, sedangkan pegawai
diangkut
darat pengangkut yang turut serta
udara
oleh
atau
yang
diangkut dengan
pengakut
berdasarkan
suatu
pesawat
perjanjian
angkutan
udara
keperluan dinas pada perusahaan
dengan atau tampa bayaran.
convention
penebangannya
kepentingan
September
1964
penumpang biasa.
dirumuskan
tentang
definisi
penumpang
dimana
adalah
bahwa
setiap
diatur
pribadi
untuk
dianggap
oleh
pemerintah
baik
domestik maupun luar negeri 15
yang
Contohnya
15
Lestari, Hukum penerbangan dan Niaga I
PT Grafika Jakarta 2001 hlm 7
untuk
Di Indonesia semua tariff
penumpang
orang
baik
maupun
draff
pernah
disebutkan
udara
dalam
Di
14
atau
tariff
penumpang
Martoto, Hukum Penerbangan dalam dan
luar negeri PT Kartika Paksi jakrta 2003
hlm 8
25
garuda
Indonesia
ditetapkan
Airways
lebih
banding
tinggi
dengan
penumpang
tariff
perusahaan
penerbangan
di
dalam
gabungan konsep sosialis dengan
konsep
liberal,
pemerintah
karena
campur
tariff
itu
tangan
swasta
terhadap
khusunya tariff
negeri
penumpang angkutan udara niaga
lainnya, bahkan untuk tariff klas
berjawal
utama
lebih
ekonomi sedangkan tariff kelas
tinggi disbanding dengan tariff
non ekonomi diserahkan kepada
biasa
hukum
dikenakan
15%
berdasarkan
keputusan
menteri perhubungan nomor KM
157/PR.303/Phb-203
tariff
negeri
angkutan
kelas
udara
umum
dalam
negeri
pasar
tanpa
kelas
campur
tangan pemerintah.
tentang
Berdasarkan pasal 464 dan
dalam
pasal 465 UURI Nomor 1 tahun
pesawat
2009,
tariff
pelyanan
jasa
udara air Bus Dalam UU Nomo2
penumpang peswat udara berlaku
1 tahun 2009
keputusan menteri nomor KM 3
udara
niaga
tariff
angkutan
berjadwal
dalam
tahun
2003
tentang
tariff
negeri diatur dalam pasal 126
penumpang pesawat udara untuk
sampai
angkutan
130,
disebutkan
sebagaimana
diatas
kebijakan
pemerintah sesuai dengan UURI
Nomor
1
neoliberal,
tahun
yang
2009
adalah
merupakan
udara, dalam
pada
Bandar
negeri
yang
diselenggarakan oleh pemerintah
PJPU
dipungut
penumpang oleh
dari
penyelenggara
26
Bandar
udara
umum
ditempat
pelayanan yang layak bagi setiap
laporan pemberangkatan ( cekck
pengguna jasa angkutan udara
in counter ) penyelenggara Bandar
sesuai
udara (PJP2PU)
pada
angkutan yang disepakati.
udara
udara
angkutan
negeri,
Bandar
penyelenggara
dalam
Bandar
dengan
Perjanjian
penumpang
kelancaran
muatan,
jasa
angkutan
tersebut dibuktikan dengan tiket
udara tersebut wajib menjamin
pelayanan
perjanjian
dengan
Dalam
dokumen
penjelasannya
penumpang pesawat udara yang
kewajiban angkut badan usaha
akan membayar tariff pelayanan
angkutan udara niaga
penumpang
dimaksudkan agar badan usaha
pesawat
didasarkan
manifest
atas
yang
udara
passenger
diperoleh
angkutan
tersebut
udara
tidak
dari
membedakan perlakuan terhadap
perusahaan pesawat udara yang
penggunaan jasa angkutan yang
bersangkutan.
disepakati. Hal ini dimaksudkan
Dalam pasal 140 UURI
nomor
1
tahun
mencegah
terjadinya
diatur
tindakan diskriminatif atas dasar,
kewajiban badan usaha angkutan
suku,agama dan golongan, partai
udara niaga untuk mengangkut
politik,
penumpang,
bangsa,
tersebut badan
2009
untuk
Menurut
pasal
usaha angkutan
udara niaga juga wajib member
warna
Yang
kulit
dimaksud
memenuhi syarat
adalah
maupun
dengan
syarat
27
angkutan udara misalnya harus
eletronik
dikemas
sesuai dengan
cara
kesemuanya
kemasan
yang
surat
ekonomis,
keterangan
berlaku,
yang
diperlukan,
tidak ada larangan, sesuai dengan
harga
dan
penerbangan,
lain-lain,
itu
bernilai
dalam
kegiatan
barang
biasanya
disebut bagasi
dan lain-lain, ketentuan
Bagasi
berdasarkan
mengenai kewajiban persusahan
terminologi
angkutan udara.
udara ke. 2 macam, yaitu bagasi
tercatat
C. Pengertian Bagasi penumpang
pada
dan
pengangkutan
bangsa
kabin,
sebagaimana kita ketahui dalam
ketentuan UU No 1 tahun 2009
Pesawat
Pengangkutan
merupakan
salah
barang
pasal
bentuk
bagasi tercatat dan bagasi kabin
satu
(1) angka
24
dan
25
produk atau layanan perusahaan
dibedakan sebagai berikut:
penerbangan.
setiap
1. Bagasi tercatat adalah barang
menggunakan
penumpang yang diserahkan
Hampir
penumpang yang
jasa traportasi membawa barang
oleh
baik barang keperluan sehari-hari
pengangkut
atau barang untuk dijual kembali,
dengan pesawat udara yang
barang
sama
yang
dibawa
tersebut
beraneka ragam jenisnya, antara
lain
pakaian,
perhiasan,
alat
penumpang
untuk
pada
diangkut
2. Bagasi kabin adalah barang
yang dibawa oleh penumpang
28
dan
dibawah
pengawasan
penumpang sendiri
pengertian
yaitu semua
atau
barang
dibawah
seseorang
olehnya
bagasi,
tanggal
b. Tempat pemberangkatan
dan
tujuan
kepunyaan
c. Nama dan alamat pengangkut
kekuasaan
d. Nama tiket penumpang
penumpang,
atau
dan
pemberian
Dalam pasal 6 )PU 1939
dinyatakan
a. Tempat
atas
yang
bahwa
bangsa
akan
diminta untuk diangkut melalui
diserahkan
pemegang
tiket
udara
bagasi
sebelum
perjalanan
namanya
e. Pemberitahuan bahwa bagasi,
ia
memulai
udaranya.
Dari
p0engertian bagasi dikecualikan
f. Jumlah dan berat barang
g. Harga
yang
benda kecil untuk penggunaan
oleh
pribadi
ketentuan
yang
penumpang
ada
pada
atau
dibawanya
sendiri, selanjutnya
ditentukan
tiket
bagasi
dibuat dalam
penumpang
dalam
pengangkutan
penumpang,
yang diatur
untuk
pengakut udara.
Dalam tiket bagasi harus
memuat :
pasal
h. Pemberitahuan,
tunduk
satu
sesuai
30
ayat 2
rangkap dua, yang satu untuk
yang
diberitahukan
bahwa
bagasi
kepada
ini
ketentuan
dalam
ordonati
ini ata traktat
Meskipoun
tiket bagasi
merupakan salah satu alat bukti
29
atau
dokumen
perjanjian
Maskapai
penerbangan
pengangkutan udara akan tetapi
biasanya
tidak adanya tiket bangsi suatu
terbatas bagi bagasi yang akan
kesalahan
kehilangan
di
menyediakan
tempat
dalamnya
atau
dibawa oleh penumpang tersebut,
bagasi
tidak
Pembatasan tempat penyimpanan
tiket
akan mempengaruhi adanya atau
bagasi
berlakunya
perjanjian
berat, volume benarnya barang,
yang tetap
dan barang-barang khsus seperti
pada ketentuan
senjata apai, Apabila penumpang
pengangkutan udara
akan
tunduk
dalam ordonati ini.
Akan
bagasi
memberikan
bila
udara
untuk
tiket
keterangan
bila
menerima
diangkut
tiket
itu
tanpa
bagasi
tidak
yang
dapat
berupa
membawa bagasi lebih dari yang
tetapi
pengangkut
tersebut
atau
memuat
dimaksudkan
diperbolehkan
penerbangan
akan
oleh
maka
dikenai
maskapai
penumpang
biaya
tambahan
yang besarnya ditentukan oleh
masing-masing
maskapai
penerbangan.
dalam ayat 4 huruf-huruf d,f, dan
Menurut
pasal
153
h, dia tidak berhak menunjuk
undanag-undang nomor 1 tahun
kepada
2009,
ketentuan-ketentuan
maskapi
wajib
tanda
pengenal
ordononanti ini yang menghapus
memberikan
atau
bagasi, yaitu :
membatasi
jawabnya.
tanggung
30
1. Pengangkut
wajib
penerbangan
sudah
diatur
menyerahkan tanda pengenal
sedemikian
rupa,
bagasi sebagaimana dimaksud
tercintanya
standarisasi
dalam
sama antara maskapai yang satu
pasal
150 huruf c
kepada penumpang
2. Tanda
dengan
pengenal
bagasi
yang
maksudnya
ayat 1 paling sedikit memuat :
aturan
a. Nomor
pengiriman
pengenal
bagasi
yang
lain,
Yang
dimaksud dengan prosedur disini
sebagaimana dimaksud pada
tanda
sehingga
adalah
atau
tata
urutan
cara
proses
bagasi
atau
penerimaan bagasi dari bandara
b. Kode
tempat
keberangkatan
hingga bandara
keberangkatan dan tempat
tujuan, urutan tersebut dimulai d
tujuan dan
ari tahap-tahap sebagai berikut:
c. Berat bagasi
3. Dalam
1. Pemeriksaan
hal tanda
pengenal
bagasi
oleh
sistem keamanan bandara
bagasi tidak diisi keterangan-
Sebelum memasuki bandara,
keterangan
personil
sebagaimana
pesawat
udara
dimaksud pada ayat 2,hilang,
penumpang,bagasi , kargo dan
atau
pos
tidak diberikan
oleh
pengangkut
Secara
yang
akan
diangkut
dengan pesawat udara
umum,
prosedur
penanganan bagasi dalam dunia
melalui
wajib
pemeriksaan
keamanan ( pasal 53 ayat 1
31
PP No. 3 tahun 2001 tentang
maskapai penerbangan ( tiap
keselamatan
memilik
dan
Keamanan
aturan
sendiri
penerbangan. Pemeriksaan ini
mengenai berat bagasi ) yang
dapat dilakukan dengan atau
kedua
tanpa alat bantu, mengingat
ganti
tidak
tersebut nantinya hilang atau
semua
bendara (
khususnya bandara perintis )
memiliki
alat
bantu
untuk
pemeriksaan.
rugi
menghitung
apabila
bagasi
rusak.
3. Pembayaran kelebihan berat
bagasi tercatat.
2. Penimbangan Bagasi tercatat
Setelah
adalah
melaporkan
tiket
kepada maskapai penerbangan
Tahap
ini
dilakukan
jika
berat melebihi kapasitas yang
ditentukan
yang akan digunakan maka
bagi penumpang yang ingin
menitipkan bagasi diwajibkan
melakukan
bagasi,
penimbangan
penimbangan
bagasi
4. Pemberian
label
dan
tiket
bagasi tercatat
ini memiliki 2 tujuan, yang
Pada tahap ini bagasi akan
pertama
diberi
adalah
mengetahui
apakah
tersebut
melebihi
yang
ditetapkan
untuk
bangsa
kapasitas
oleh
label
penumpang
bagasi
diberikan
dan
yang
tersebut
tiket
kepada
memiliki
akan
bagasi (
32
biasanya ditempel pada tiket
bagasi dengan tiket
)
yang mana label dan tiket
5. Bagasi
tercatat
dimasukkan
bagasi
tersebut
bagasi
akan
kedalam pesawat
diperiksa
Bagasi di masukkan kedalam
bandara
pesawat oleh petugas ground
akan meninggalkan bandara
handling
oleh
saat
petugas
penumpang
R.Soebekti.
6. Bagasi tercatat dikeluarkan d
perjanjian
Aneka
PT
Aditia
Citra
ari pesawat
Jakarta 2003 hlm 12 Penumpang
R.Soebekti. Aneka perjanjian
bagasi
PT Aditia Citra Jakarta 2003
menurut Airport handling manual
hlm
12 Bagasi
tentang IATA
dari
pesawat
ground
dikeluarkan
handling)
Stndar Handling
petugas
Manual (Ref AHM 810) 18 tahun
handling
dan
810) Standar Ground Handling
dibawa
ketempat
kemudian
oleh
(baggage
pengambilan bagasi.
Handeling Servis
7. Pengambilan bagasi tercatat
Penumpang
yang
ingin
mengambil
bagasinya
harus
menunggu
di
pengambilan
bagasi
Agreeman,Annex
tempat
dan
kemudian mencocokkan label
A
Groun
Yang menjadi
pedoman Gapura angkasa adalah
meliputi :
1. Baggage
handling
menangani
area (
Yang
Baggage sorting
tempat
pemilihan
33
bagasi ) /
dan
menyiapkan
6. Menangani
bagai
pengantaran dan pengiriman
pesawat
kedalam pesawat
sesuai kesepakatan bersama
2. Menetapkan
berat
baggage)
bagasi
yang disusun
D. Masalah
3. Menurunkan
mengeluarkan
(crew
awak
atau
bagasi
dari
Penumpang Pesawat Udara
Banyak
dan
yang
mengosongkan
tempat
angkutan
bagasi, memeriksa
bagasi
satunya
yang datang
hal
terkait
kerusakan
hukum
mengenai
udara,
salah
sebagaimana
dikemukan
4. Memisahkan bagasi transfer,
dan
Kerusakan bagasi Tercatat
traktor/kendaraan/gerobak,
membongkar
Kehilangan
diatas
atau
adalah
kehilangan
dan menyimpannya kedalam
barang-barang
suatu priode sampai waktu
penumpang,
keberangkatan/pengiriman
Contoh kasus berikut : Yaitu
5. Menyediakan
menyiapkan
atau
pengangkutan
milik
seperti
pada
Teguh penumpang Sriwijaya
Air tanggal
26
Desember
bagasi ke sorting area dari
2001 dari Surabaya tujuan
departemen
Balikpapan
menerima
yang
akan
dengan
penerbangan SJ 269 dengan
nomor tiket 9772405068754
34
mengalami
kehilangan
bagasinya,
pada
mendarat
16.30 WIT
bandara
Sriwijaya Air Jakarta, bagasi
saat
tidak
di
ternyata
Spinggan
Balikpapan,
Teguh
diketemukan,
surat
kehilangan
dan
pengajuan
bagasi belum
tidak
dikirim
ke
mendapati dengan nomr 01-
Jakarta,
Pada
30-42,
Januari 2011 teguh mendapat
berupa
k0por
berwarna biru dengan berat
informasi
19 Kg yang berisi peralatan
pusatnya
di
tanggal
12
dari
petugas
bahwa
klaim
bagasi
kamera,tas kamera, pakaian
diberikan
pihak
Sriwijaya
data dalam flas disk, yang
Air
nilainya kurang lebih 5 juta
50.000/kg. 16
rupiah,
sudah
lain sebagaimana diberitakan
melaporkan kepada petugas
oleh detik. com menyebutkan
lost and found
kehilangan
Air,
Teguh
petugas
Sriwijaya
sebesan
barang
Air
meminta waktu paling lama
terjadi
pada
2
yang
bagasi
masa
untuk mencari
tersebut,
Selama
pencarian
petugas
Advokad
16
membuat
surat
pengajuan
kehilangan bagasi ke puasat
Rp
Dalam kasus
pesawat Lion
minggu
tersebut
hanya
yaitu
menimpa
yaitu
bagasi
kembali
kasus
seorang
Umbu
http/suara pembaca detik com/red/koper
hilang sriwijaya
Air penggantian tidak
sebanding di akses pada tanggal 23 februari
2012 pukul 19.00
35
Samapaty
kehilangan
sangat
koper berisi perhiasan Rp 2,9
merek
miliar 18
yang
17
Tanggal 7
sebab
polo
tas
kepunyaannya
tidak ada, Lantas ia melapor
Oktober
20011
Umbu
kembali
membeli
tiket
Maskapai Lion Air, Setelah
Rute
melakukan
pesawat
Air
Lion
Manado –Kupang
dengan
kehilangan
Air
untuk
kunjung
penerbangan
tanggal
tasnya
ke
musyawarah
keluarga dengan pihak Lion
transit Jakarta dan Surabaya
tasnya
tetap
kembali,
umbu
Oktober Umbu terbang dari
tersebut ke pengadilan.
10.00WITA
tidak
sehingga
8 Oktober 2011, lalu pada 8
Manado pukul
menggugat Maskapai
Selain
itu
ada
kasus
12. 000 WIB.
penumpang Maskapai Lion
perjalanan
Air
yang
lagi
dan sampai di Jakarta pukul
Lalu
menimpa
sebagaimana
yang
dilanjutkan ke Surabaya dan
disiarkan oleh Indosiar Com
berakhir
Jakarta
dikubang
pada
Kasus hilangnya
pukul 22.30 waktu setempat,
barang penumpang pesawat
saat
pada tanggal 26 September
mengambil
barang
bagasi di Kumpang, Umbu
17
kaget
www,detik com Diakses tanggal
Desember 2012
2012 Rabu
pagi,
satu
rombongan
keluarga
asal
28
Maluku marah-marah kepada
36
pihak Maskapai Lion Air,
serta kardus, mereka berang
karena
karena
setibanya
mendapatkan
dirumah
tas
sudah
rusak,
sejumlah
barang
setelah
dirumah
mereka
mendapat tas mereka sudah
bahkan
rusak,
berharga
kunci
isinya
berantakan,
gembok
yang
hilang,Tiga petugas pengirim
terpasang ditiap koper sudah
barang dan unit mobil milik
berubah,
Lion Air
di
satu
bisa
keluarga
asal
di
anak
Perumahan
pondok
barat,
Sandra
Maluku
Bina
Lindung
gede Bekasi
yang
hilangnya
kesal
barang
yang seluruhnya
dibuka
dengan
kunci,
mengaku
merekapun
beberapa
barang
jawa
berharga seperti 13 mutiara,
karena
kotak berisi perhiasan, alat
mereka
elektronik serta
saat berada dibagasi pesawat
potong
yang belum juga ditemukan
koper telah raib.
oleh pihak maskapai.
Dalam
satau
beberapa
pakaian
didalam
Petugas
penerbangan
barang
pengirim
bagasi
Lion
Air
rute Maluku, Jakarta, Siang
sendiri membantah
terlibat
itu keluarga itu berangkat
kasus
barang
dengan rombingan berjumlah
penumpang ini, Hingga Rabu
70
pagi,
paket
orang,
yang
membawa
terdiri
69
koper
hilangnya
dua
digunakan,
mobil
yang
lion
untuk
37
pengiriman
barang
masih
ditahan keluarga penumpang
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
sebagai jaminan pertanggung
jawaban pihak
Sedangkan
tiga
pengiriman
Lion Air
petugas
barang
diperbolehkan pulang setelah
menandatangani
surat
A. Tanggung
Jawab
Maskapai
atas
Kerusakan
Penerbangan
dan Kehilangan Bagasi
Yang
terdata Milik Penumpang
Banyak
barang
penyerahan barang dan dua
diangkut
mobil yang dibawa mereka.
penerbangan dalam negeri selalu
mengalami
oleh
yang
maskapai
peningkatan, dalam
praktek
penyelenggaraan
angkutan
udara
penumpang sering
niaga,
mengeluhkan
pelayanan yang diberikan oleh
maskapai penerbangan terhadap
barang-barang
terjadinya
bagasi,
yaitu
kehilangan
kerusakan
sering
barang
barang,
tertukar dan lain sebaginya.
Fakta-fakta
BAB III
dialami
oleh
kerugian
yang
penumpang
38
tersebut dalam perspektif hukum
tanggung
merupakan salah satu
adalah
pelanggaran
hukum,
maskapai
Banyak
penerbangan
mengabaikan
milik
bentuk
masalah
penumpang,
penumpang
yang
bagasi
sehingga
angkutan
udara
jawab
pengangkut
kewajiban
perusahaan
angkutan udara untuk mengganti
kerugian
yang
diderita
oleh
penumpang dan atau pengiriman
barang serta pihak ketiga.
Pada
prinsipnya
kegiatan
merasa tidak nyaman mengenai
pengangkutan udara merupakan
barang-barang bawah mereka
hubungan hukum yang bersifat
Setiap
dialami
kerugian
oleh
merupakan
khususnya
yang
perdata akan tetapi mengingat
penumpang
transportasi udara telah menjadi
masalah
hukum
merupakan tanggung
kebutuhan
masyarakat
secara
luas maka diperlukan
campur
jawab
perusahaan penerbangan
tangan
pemerintah
dalam
atau
pengangkut,
kegiatan
pengangkutan
udara
terhadap
penumpang dan pemilik barang
yang
sebagai pihak dalam perjanjian
kebijakan
pengangkutan
berhubungan dengan
maupun
sebagai
konsumen
atau
pengangkutan
Menurut pasal 1 angka 22
Undang-Undang
menentukan
RI Nomor
pada
kebijakan-
regulasi
udara,
prinsipnya
yang
kegiatan
meskipun
perjanjian
1
pengangkutan pada hakekatnya
tahun 2009 tentang Penerbangan
juga harus tunduk pada pasal-
39
pasal dari bagian umum hukum
mengatur semua aspek yang baik
perjanjian
langsung maupun tidak langsung
burgelijk Wetboek (
KUHPerdata ),
Pada
Akan tetapi dalam undang-
penerbangan
komersial atau traportasi udara
undang telah ditetapkan aturan
niaga
yang
yang
ketentuan yang berkaitan dengan
kepentingan
tanggung jawab pengakut udara
dalam
terhadap penumpang, dan juga
lebih
bertujuan
khusus
demi
umum membatasi
kebebasan
membuat
hal
perjanjian
terdapat
beberapa
barang penumpang baik
yang
pengangkutan yaitu meletakkan
bersumber pada hukum nasional
berbagai
maupun hukum internasional.
kewajiban
khusus
kepada pihak pengangkut yang
tidak boleh disingkirkan dalam
perjanjian
Suatu
hukum
18
Ketentuan
yang secara
tentang
sistem
bagi
khusus
kegiatan
penerbangan
barang-barang
nomor 1 tahun 2009 tentang
penerbangan
udara adalah suatu sistem yang
perubahan
terdiri
nomor
. Bustanul Arifin
pengangkutan dan
Jakarta 2003 hal, 9
mengatur
saat ini adalah undang-undang
penumpang dalam jasa angkutan
dari
hukum nasional
perlindungan
peraturan
perundangan dan prosedur yang
18
kegiatan
Tanggung Jawab
Asuran PT Grafika
15
yang merupakan
atas
undang-undang
tahun 1992
beberapa
peraturan
pelaksanaannya.
ketentuan
dan
Sedangkan
yang secara
khusus
40
mengatur
tentang
kegiatan
Pasal 167 UURI No 1 Th 2009
penerbangan komersial domestik
Jumlah
ganti kerugian untuk
adalah
bagasi
kabin
Luchvervoer ordonantie
sebagaimana
atau Ordonatie 1939 yang bisa
dimaksud dalam
disingkat OPU
ditetapkan
setinggi-tingginya
sebesar
kerugian
tentang
disini ditegaskan
tanggung
jawab
pasal
143
nyata
pengangkut, sedangkan ketentuan
penumpang;
hukum internasional yang terkait
Pasal 168 UURI No 1 tahun
erat
2009
dengan
pembangun
sipil
adalah Konversi warsa tahun1929
Jika
tidak
bagasi
dapat
itu
memang
1. Jumlah ganti kerugian setiap
bagasi
tercatat dan
kargo
ditemukan
atau
sebagaimana dimaksud dalam
dinyatakan
hilang
atau
pasal 144 dan 145 ditetapkan
mengalami
kerusakan,
maka
dengan peraturan menteri
akan
2. Besar ganti kerugian untuk
penumpang
tersebut
diberikan ganti rugi yang sesuai
kerusakan
dengan
sebagian atau seluruh bagasi
ketetapan
maskapai
atau
penerbangan, dan biasanya ganti
tercatat
rugi tersebut tidak sesuai dengan
dimaksud dalam
yang
atau
ditetapkan,
167 dan
168
dalam
pasal
undang-undang
nomor 1 tahun 2009.
sebagaimana
kargo
dimaksud
dihitung
kehilangan
pasal
144
sebagaimana
dalam pasal 145
berdasarkan
berat
41
bagasi
tercatat
atau
kargo
mengalami,
yang dikirim yang hilang,
musnah
musnah atau rusak
tercatat
3. Apabila
kerusakan
atau
kehilangan
sebagian
sebagaimana
dimaksudkan
pada ayat(1) mengakibatkan
atau rusak
bagasi
sebagaimana
dimaksud
huruf
kehilangan,
dalam pasal
ditetapkan
2
sebagai
berikut :
a. Kehilangan
bagasi
seluruh bagasi atau seluruh
tercatat atau isi bagasi
kargo tidak dapat digunakan
atau
lagi, pengangkut bertanggung
musnah
jawab
seluruh
sebesar Rp 200 000 00 (
berat bagasi atau kargo yang
dua ratus ribu rupiah )
tidak
per
berdasarkan
dapat
digunakan
tersebut.
jumlah
kerugian
diatur dalam pasal 5 Peraturan
Menhub No
77 tahun
tentang
tanggung
angkutan
udara,
2011
jawab
tanggal
8
Agustus 2011 Yaitu :
terhadap
tercatat
ganti
kerugian
kg
dan
paling
banyak Rp 4.000 000 (
Adapun
1. Jumlah
bagasi
ganti
empat juta rupiah ) per
penumpang
2. Bagasi tercatat dianggap
hilang
dimaksud dalam ayat 1
apabila
kerugian
penumpang
yang
sebagaimana
tidak
tidak
diketemukan dalam waktu
14 hari kalender sejak
42
tanggal
dan
jam
kedatangan
penumpang
dibandara tujuan
3. Pengangkut
penumpang dapat membuktikan
bahwa
disebabkan
wajib
tersebut
oleh
pengangkut
atau
tindakan
orang
yang
memberikan uang tunggu
dipekerjakan, menurut pasal 167
kepada penumpang atas
Undang-undang
bagasi
tercatat
jumlah ganti rugi untuk bagasi
belum
ditemukan dan
belum dapat
hilang
yang
dinyatakan
sebagaimana
kabin
ini
penerbangan
ditetapkan
setinggi-
sebesar
kerugian
tingginya
nyata.
dimaksud pada pasal 2
Sedangkan
untuk
bagasi
sebesar Rp. 200.00 ( dua
tercatat, berdasarkan pasal 144
ratus ribu rupiah) per hari
UUP,
paling lama untuk tiga hari
jawab
kalender.
diderita oleh penumpang karena
Untuk bagasi kabin dalam
pasal
kerugian
143
Undang-undang
pengangkut
atas
bertanggung
kerugian
yang
bagasi tercatat, hilang, musnah,
atau
rusak
yang
diakibatkan
penerbangan, ditegaskan bahwa
oleh kegiatan angkutan udara,
pengangkut
selama
tidak
bertanggung
tercatat
berada
dalam
jawab
untuk
kerugian
karena
pengawasan pengangkut. Lebih
hilang
atau
rusaknya
bagasi
jauh dijelaskan dalam penjelasan
apabila
pasal 144 bahwa yang dimaksud
kabin,
kecuali
43
dengan “
adalah
oleh
dalam
sejak
pengawasan,
barang
pengangkut
diterima
pada
saat
penggantian
senilai Rp.20 ribu
per kilogram
prosedur
dengan
yang
cukup
Padahal
tersebut
milik konsumen yang tidak bisa
oleh
penumpang di bandara udara.
sedikit
lama,
pelaporan, sampai dengan barang
diambil
tidak
melalui
dinilai dengan materi
terkait dengan
Secara
nilai
sederhana
barang
karena
historis,
kewajiban
oleh
pengangkut adalah mengangkut
penerbangan
penumpang atau barang sampai
terhadap Barang Penumpang di
ketujuan yang disepakati, Akan
Pesawat udara
tetapi
B. Perlindungan
Hukum
Maskapai
Sering kali
layanan
dalam praktek
di
penerbangan,
maskapai
ketika
muncul
didalam
nomor
1
Undang-undang
tahun
2009 tentang
penerbangan
kewajiban
ditentukan
pengangkut sebagai
persoalan pihak yang senantiasa
berikut:
disalahkan
adalah
1. Melayani calon
Dalam
kehilangan
hal
misalnya,
operator
berpatokan
segenap
konsumen,
barang
selalu
kerugian
atau kehilangan barang bagasi
akan
dikonversi
dengan
secara
penumpang
adil
tanpa
diskriminasi atas dasar, suku,
agama,ras
serta
strata
antar
golongan
ekonomi
dan
44
sosial
diatur
dalam
pasal
118 ayat (1) huruf e
pasal 141 ayat 1
2. Mengangkut orang dan atau
kargo
dan
pos
disepakatinya
pengangkutan
setelah
perjanjian
yang
diatur
dalam pasal 140 ayat 1
3. Memberikan pelayanan yang
layak
pesawat udara diatur dalam
kepada
semua
5. Bertanggung
jawab
atas
kerugian yang diderita oleh
penumpang pengirim
karena
bagasi
tercatat/kargo
hilang,musnah
atau
rusak
diakibatkan
oleh
angkutan
udara
yang
kegiatan
pengguna jasa udara sesuai
selama bagasi tercatat berada
dengan
dalam
perjanjian
pengangkutan
yang
telah
disepakati, yang diatur dalam
pasal 140 ayat 2
4. Bertanggung
kerugian
pengawasan
pengangkut,
diatur
dalam
pasal 144 dan 145
6. Bertanggung jawab atas tidak
jawab
atas
penumpang
yang
terangkutnya
sesuai
jadwal
penumpang
yang
telah
meninggal dunia, cacat tetap
ditentukan dengan
alasan
atau
kapasitas
udara
luka-luka
diakibatkan
angkutan
udara
yang
kejadian
dengan
didalam
kompensasi
pesawat dan atau naik turun
pesawat
memberikan
penumpang berupa :
kepada
45
a. Mengalihkan
kesempatan
pertama bahwa
kepenerbangan lain tampa
kargo telah tiba dan segera
membayar
diambil, diatur dalam pasal
biaya
tambahan
162.
b. Memberikan
akomodasi
konsumsi
dan
biaya
10. Mengasuransikan
tanggung
jawabnya
terhadap
transportasi apabila tidak
penumpang dan kargo yang
ada
diangkut, diatur dalam pasal
penerbangan
lain
ketempat tujuan
179
7. Wajib menyerahkan dokumen
angkutan
udara
penumpang
atau
kepada
perseorangan
penumpang
kolektif
11. Dilarang
menepatkan
penumpang
yang
mampu melakukan
darurat
pada
tidak
tindakan
pintu
dan
diatur dalam pasal 151 ayat 1
jendela darurat pesawat udara
pasal 152 ayat1
diatur dalam pasal 56.
8. Memberikan
prioritas
Adapun
perlindungan
pengiriman dokumen penting
hukum serta upaya hukum apa
yang
yang
bersifat
segera, serta
dapat
ditempuh
oleh
kargo yang memuat barang
penumpang dan
mudah rusak.
barang apabila merasa dirugikan
9. Segera
penerima
member
tahu
oleh
harga
pada
terhadap
atau pengirim
maskapai
barang
penerbangan
penumpang
46
dalam
pesawat
mengajukan
udara,
klaim
dapat
kehilangan
bagasi ke bagian find and foundi
proses
penggantian
kalender terhitung sejak tiba
ditempat tujuan
4. Klaim atas kehilangan bagasi
kehilangan
tercatat
sejukkan
bagasi yang sering disebut klaim
jangka
waktu 14
kehilangan bagasi diatur dalam
kalender
pasal
dimaksudkan pada
174
UURI
no.1 tahun
2009 tentang penerbangan yaitu
setelah
hari
sebagaimana
ayat
3
terlampau.
sebagai berikut:
Dalam pasal 174 ayat 2
1. Klaim atas kerusakan bagasi
dengan jelas dinyatakan bahwa
tercatat harus diajukan pada
bagasi
saat
dimana setelah 14 hari setelah
bagasi
diambil oleh
penumpang
2. Klaim
hilang
bagasi
atas
keterlambatan
adalah
tercatat seharusnya
ditempat
tujuan
atau tidak diterimanya bagasi
tersebut
seharusnya
tercatat harus diajukan pada
penumpang,
saat
memiliki
bagasi
seharusnya
tercatat
diambil
oleh
penumpang
3. Bagasi
hilang
tercatat
setelah
dinyatakan
14
hari
keadaan
atau
ayat
makna
tiba
bagasi
diterima
ini
juga
bahwa batas
pencaharian bagasi yang hilang
oleh
maskapai
adalah
14
dalam
jangka
penerbangan
hari
dan
apabila
waktu
tersebut
terlewati maka klaim atau ganti
47
rugi
dapat
diajukan
oleh
5. Foto kopi
penumpang.
rekening yang
mencantumkan
Menurut
kebiasaan
internasional
yang
ditetapkan
dunia
penerbangan
Indonesia,
penumpang
yang
mengajukan
rekening tertanggung
juga
oleh
ingin
Setelah
maka
data
dilengkapi
penumpang
menerima
ganti
besarnya
dihitung
akan
rugi
yang
berdasarkan
atas
berat
kehilangan bagasi, harus mengisi
pada
beberapa data sebagai berikut:
menyerahkan
bagasi
pada
1. Property irregularity Report
maskapai penerbangan,
yang
Surat
klaim
nomor
keterangan
tentang
kehilangan/kerusakan
bagasi
yang
diberikan
penumpang
pada
saat
saat
diatur
ditimbang
penumpang
dalam UURI nomor 1
tahun 2009
pasal 168 ayat 1
tentang penerbangan
melaporkan
kehilangan/kerusakan bagasi
bagasi yang
Selain
itu
menurut
pasal
176 Undang-undang ini pemilik
2. Formulir klaim
bagasi kabin dan tercatat dapat
3. Foto kopi KTP dan identitas
mengajukan
lainnya
4. Tiket, pas
gugatan
terhadap
pengangkut ke pengadilan negeri
masuk
udara dan tiket bagasi
pesawat
di
seluruh Indonesia
dengan
menggunakan hukum Indonesia.
48
Adapun
menggugat
diderita
hak
untuk
kerugian
yang
penumpang
akibat
bagasi yang hilang, kedaluwarsa
sesuai dengan ketentuan
1365
Kitab
hukum
pasal
Undang-Undang
Perdata
yang
menyatakan :
setelah 2 tahun bagasi tersebut
Setiap
perbuatan
yang
seharusnya sampai pada tempat
melawan hukum yang membawa
tujuan,
kerugian
ketentuan
ini
diatur
kepada orang lain.
dalam pasal 177 UURI nomor
Mewajibkan
1
salahnya
tahun
2009
tentang
penerbangan.
Khusus
oleh
karena
menerbitkan
kerugian
itu mengganti kerugian tersebut.
menegai
bagasi
kabin undang-undang ini tidak
mengaturnya
secara
Juga dalam pasal 1367 KUH
perdata menyatakan :
khusus,
Seseorang
tidak
hanya
jawab
untuk
tentang cara pengajuan klaim.
bertanggung
Akan tetapi dalam pasal 143
kerugian
diatur bahwa pengangkut dapat
karena perbuatan sendiri tetapi
dibebani tanggung jawab apabila
juga
penumpang dapat
perbuatan
membuktikan
yang
disebabkan
orang-orang
bahwa hilang atau rusak bagasi
menjadi
kabin
barang-barang
tersebut
oleh
karena
tindakan pengangkut atau orang
yang dipekerjakannya. Pasal ini
disebabkan
karena
yang
tanggungannya, atau
yang
dibawah pengawasannya
berada
49
Penggantian
kehilangan
bagasi kabin ada pada unsur
pembuktian
yang
mana
2009
pasal
176
telah
diisyaratkan.
akan
Menurut
hukum
mempersulit penumpang dalam
berkembang
mengajukan
klaim,
kesulitan
masalah
tersebut
antara
lain
merupakan bagian dari kajian
saksi-saksi,
hukum perdata sehingga dalam
mempersiapkan
mempersiapkan
dokumen
dan
di
yang
mengenai
pelaksanaannya
Indonesia
pembuktian
nanti
mesti
juga meminta data scan pada
mempelajari
kabin pada saat diperiksa oleh
perdata,
pihak
bandara sebagai
dasar
konsumen mempunyai hubungan
dalam
merinci
yang
hukum berupa perjanjian dengan
diderita, klaim kehilangan bagasi
pihak lain, dan apabila pihak
kabin sepertinya
lain
proses
bahwa
akan
melalui
persidangan
penumpang
tersebut
kerugian
yang
wajib
karena
itu
asas
hukum
seseorang
sebagai
melanggar
perjanjian
yang disepakati bersama, maka
kehilangan
konsumen
berhak
membuktikan
lawannya
berdasarkan
hilang atau
rusaknya
melakukan
bagasi tersebut adalah kesalahan
janji
maskapai
yaitu :
penerbangan
yang
mana dalam UURI No 1 tahun
ada
1. tidak
menggugat
dalih
wanprestasi/ingkat
bentuk
memenuhi
sama sekali
wanprestasi
prestasi
50
2. memenuhi
prestasi
tetapi
keliru
ganti kerugian untuk setiap
bagasi
3. memenuhi
prestasi
tetapi
tidak tepat waktu.
tercatat
dan
kargo
sebagaimana dimaksud dalam
pasal
144
dan
146
ditetapkan dengan
menteri
yang
peraturan
perhubungan
yang
besarnya berkisar Rp, 200 000
BAB IV PENUTUP
per kilogram dan maksimal
A. Kesimpulan
Rp, 4.000.000 (
1. tanggung
jawab
maskapai
atas
kerusakan
empat
juta
rupiah/ per penumpang.
penerbangan
2. Perlindungan
hukum kepada
dan kehilangan bagasi yang
konsumen
terdata
milik
udara,
maskapai
penerbangan
yaitu
terhadap
maskapai
penumpang
penumpang
oleh
pesawat
atau
barang
penumpang
penerbangan
serta upaya hukum apa yang
bertanggung jawab sejumlah
dapat
ganti
kerugian untuk
ditempuh
oleh
bagasi
penumpang dan atau pengirim
kabin
sebagaimana
barang
apabila
merasa
dirugikan
dapat mengajukan
dicantumkan dalam pasal 143
,
ditetapkan
setingginya
klaim
sebesar
kerugian
kehilangan
bagasi,
nyata
Apabila ganti kerugian tidak
penumpang dan untuk jumlah
cukup, maka masih terdapat
51
upaya
hukum
lainnya
bagi
untuk
menjamin
bagi
penumpang dan atau pemilik
penumpang
barang untuk mendapat ganti
barang
kerugian
penumpang memiliki jaminan
materiil
sebenarnya
dan
terjadi
yaitu
dengan
cara
mengajukan
gugatan
melalui
pengadilan
agar
yang
barang-
dibawa
oleh
dari maskapai penerbangan.
2. Diharapkan
kedepan
sistem
pengawasan di bandara dari
negeri yang berwenang atas
berbagai
dasar pasal 176 dan pasal
penerbangan
harusnya
lebih
1365 jo
ditingkatkan,
supaya
para
perdata
pasal 1367
mengenai
KUH
perbuatan
melawan hukum
maskapai
konsumen
merasa
dalam
melakukan
perjalanan/penerbangan
keselamatan
B Saran
1. Hendaknya
membuat
pemerintah
peraturan
yang
dan
penting
bahwa
Indonesia
memihak
pihak
Bangsa
asuransi
Bangsa
berbagai
tentang
kewajiban
terhadap
barang
penumpang
barang
mereka
lebih ketat dan tidak terlalu
aman
yang
atas
bawaan
lebih
bangsa
terkenal dengan
yang
berbudaya,
yang
memelihara
selalu
keamanan,
yang diatur dalam peraturan
kedamaian. Dan menghargai
menteri perhubungan. Hal ini
milik orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dewpartemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan, 2003 Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
Balai Pustaka Jakarta Pusata
K.Martono, 2011, Hukum
Udara, PT Raja
Jakarta
Angkuta
Grafika,
Kamaludi, 2003 Ekonomi Traporetasi
Teori Dan Kebijakan, Ghalia
Indonesia Jakarta
Muhtar
seregar, 2003, Beberapa
Masalah
Ekonomi
Dan
Manajemen,
Aditia
Bakti
Bandung
_______, 2003 ,Beberapa Masalah
Pengangkutan
Udara
PT
Raja Grafika, Jakarta
R,Soebekti, 2004, Aneka Perjanjian
Indonesia, PT Raja grafika,
Jakarta
Sution
Usman,
2001, Hukum
pengakutan
Udara
di
Indonesia
Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi
UI, Jakarta
http/majalah konstan com, diakses
tanggal 20 Agustus 2012
http/suara
pembaca
detik
com/read/koper
hilang
di
Sriwiyaja penggantian tidak
seimbang, diakses 23 Februari
2012
Download