2.Bu Eka-Kejadian Puting Susu Lecet

advertisement
HUBUNGAN KEJADIAN PUTING SUSU LECET DENGAN TEKNIK
MENYUSUI PADA IBU NIFAS DI BIDAN ANIK HANIF, AMD.KEB DESA
WINONGAN GEMPOL
A Relationship Between Breastfeeding Technique With Sore Nipples Milk
Incidence In Women Postpartum At Midwiferi Anik Hanif, Amd.Keb Village
Winongan Gempol
Eka Yusmanisari, SST.,M.Kes
0705128401
ABSTRAK
Putting susu lecet merupakan salah satu masalah dalam menyusui. Hal ini
disebabkan karena beberapa hal, salah satunya adalah kesalahan dalam teknik
menyusui, lecet pada putting susu menyebabkan rasa nyeri pada payudara, namun
nyeri putting susu dapat hilang dengan perbaikan posisi dan perlekatan pada
payudara. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Kejadian Puting
Susu Lecet Dengan Teknik Menyusui Pada Ibu Nifas Di Bidan Anik Hanifa,
Amd.Keb Desa Winongan Gempol.
Jenis penelitian ini adalah analitik, dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Instrument penelitian yang digunakan berupa form observasi. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 32 orang dengan Sampel berjumlah 28 orang ibu
nifas yang menyusui yang ada di bulan Maret-April 2014. Teknik sampling yang
digunakan adalah accidental sampling.
Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar ibu nifas di Bidan Anik
Hanif, Amd.Keb Desa Winongan Gempol
melakukan teknik menyusui salah
sebanyak 15 orang (53,57%) dan ibu yang mengalami kejadian puting susu lecet
sebanyak 16 orang (57,14%). Hasil pengumpulan data diolah dengan uji statistik Chi
square dengan tingkat signifikansi  = 0,05. Hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa P < , maka Ho ditolak, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
teknik menyusui dengan kejadian putting susu lecet pada ibu nifas.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan ibu nifas melakukan teknik
menyusui yang benar, supaya kejadian puting susu lecet bisa teratasi. Diharapkan ibu
nifas mencari informasi melalui bidan atau dengan media lainnya tentang kesehatan
khususnya teknik menyusui. Sebagai peneliti penting untuk memberikan penyuluhan
tentang teknik menyusui yang benar guna mengurangi terjadinya putting susu lecet
pada ibu yang menyusui.
Kata kunci : Teknik menyusui, Kejadian puting susu lecet, Ibu nifas
ABSTRACT
Sore nipple is one of the problems in breastfeeding. This is caused by several
things, one of which is a mistake in feeding techniques, blisters on nipples cause
breast pain, nipple pain but can be lost with improved positioning and attachment to
the breast. The purpose of this study was to determine the relationship with the
incidence of breastfeeding technique with sore nipple milk incidence in women
postpartum in the Midwiferi Anik Hanif, Amd.Keb Village Winongan Gempol
This research is analytic, by using a cross-sectional approach. Research
instrument used in the form of observation form. The population in this study are 32
people with 28 in total sample of women postpartum who breastfeed is in the month
of July 2014 The sampling technique used was accidental sampling.
From the results of the study found that the majority of women postpartum in
Midwiferi Anik Hanif, Amd.Keb Village Winongan Gempol doing wrong
breastfeeding techniques as many as 15 people (53.57%) and a mother who suffered
abrasions nipple milk events as many as 16 people (57.14%). The collected data
were processed with statistical Chi-square test with a significance level of  = 0.05.
The results of data processing show that P < , then H0 is rejected, it can be
concluded that there is a relationship between breastfeeding technique with sore
nipples milk incidence in women postpartum at Midwiferi Anik Hanif, Amd.Keb
Village Winongan Gempol
Based on the results of this study are expected to women postpartum do proper
breastfeeding technique, so that the incidence of sore nipples can be resolved. It is
expected that women postpartum seek information through the media midwife or
other health nursing techniques in particular. As a research very important give for
information about proper breastfeeding techniques to reduce the occurrence of
blisters
on
the
nipples
of
nursing
mothers.
Keywords: breastfeeding technique , sore nipples, women postpartum
PENDAHULUAN
Dalam proses menyusui bayi
11 – 96% ibu mengalami lecet pada
puting susu. Inilah salah satu alasan
pada ibu nifas masalah yang sering
yang
paling umum
terjadi adalah terjadinya lecet pada
menyusui
puting susu. Riset melaporkan bahwa
penyapihan.
untuk
pada
wanita
mempercepat
Kesan
klinis
menunjukkan
bahwa
ketidaknyamanan
puting
awal
susu
di
dari teknik menyusui yang kurang
benar.
sebabkan oleh posisi dan perlekatan
Hasil penelitian World Health
bayi yang tidak tepat, bukan urutan
Organization (WHO) pada tahun 2006
kejadian
setelah
menyebutkan mastitis dan puting susu
terjadinya
lecet terjadi pada semua ibu menyusui,
abrasi dan fisura puting susu pada
insiden yang dilaporkan bervariasi
areola menyebabkan nyeri pada puting
sampai 33% – 35%. Data dari WHO
susu, rasa nyeri dapat berkurang
kejadian Kasus lecet puting yang
dengan perbaikan posisi dan letak
menyebabkan mastitis pada tahun
bayi. Akan tetapi hilangnya nyeri
2006 meningkat hingga 12 – 35% dari
tidak dapat terjadi hingga kulit puting
hasil penelitian WHO tahun 2003 ibu
susu yang rusak benar benar sembuh
menyusui yang mengalami kejadian
dan kering (Helen Varney, 2008:992).
puting susu lecet sebanyak ± 5 % – 10
Dampak
% di prediksi karena rendahnya
yang
menyusui.
di
Pada
alami
kasus
apabila
ibu
nifas
tidak
menyusui bayinya dengan baik dan
pengetahuan
benar akan menimbulkan masalah –
payudara dan teknik menyusui yang
masalah lain selama masa nifas dan
salah.
menyusui, diantaranya bayi tidak puas
Survei
tentang
perawatan
Demografi
dan
setelah menyusui, ASI tidak keluar
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
secara
sehingga
2008 – 2009 menunjukkan bahwa
mempengaruhi produksi ASI, bayi
55% ibu menyusui mengalami mastitis
sering menangis atau rewel, bayi
dan putting susu lecet, kemungkinan
menjadi kembung dan menolak untuk
hal
menyusu.
kurangnya perawatan payudara selama
optimal
Kegagalan
bukan
hanya
rendahnya
pemberian
disebabkan
kesadaran
ibu
ASI
karena
untuk
tersebut
disebabkan
karena
kehamilan
(http://triajengayu.blogspot.com
di
akses pada tgl 5 juni 2014).
memberikan ASI tetapi juga dapat
Dari studi pendahuluan yang
disebabkan karena pengeluaran ASI
dilakukan tanggal Maret 2014 secara
yang tidak efisien akibat dari teknik
observasi pada 10 ibu nifas Di Bidan
menyusui yang kurang benar, lecet
Anik
puting merupakan salah satu akibat
Winongan Gempol diperoleh data
Hanif,
Amd.Keb
Desa
yaitu ibu yang menyusui dengan
keempat sesudah ibu melahirkan yang
teknik benar adalah sebanyak 3 orang
menyebabkan mastitis serta abses
(30%) dan ibu tidak mengalami lecet
payudara yang merupakan kelanjutan
pada putting susu (30%), sedangkan
atau komplikasi dari lecet pada puting
ibu yang menyusui dengan teknik
yang disebabkan karena meluasnya
salah adalah sebanyak 7 orang (70%)
peradangan payudara. Nyeri puting
dan ibu yang mengalami putting susu
susu yang tidak segera hilang setelah
lecet adalah sebanyak 6 orang(60%)
perbaikan posisi dan perlekatan bayi
dan ibu yang tidak terjadi lecet pada
bisa jadi ibu mengalami komplikasi
putting susu adalah 1 orang(10%).
akibat inflamasi karena reaksi krim
Dari hasil pemberian checklist dari
topikal, misalnya deterjen, sabun, dan
peneliti serta peneliti mengobservasi
bisa jadi karena infeksi candida
ibu nifas yang menyusui diperoleh
albican dan stapylococcus. sehingga
informasi bahwa dari 10 ibu nifas
dapat
sudah
informasi
terlaksananya pemberian ASI.Teknik
teknik
menyusui merupakan salah satu faktor
menyusui yang benar penyuluhan
yang mempengaruhi produksi ASI
tersebut diberikan oleh Bidan Anik
dimana bila teknik menyusui tidak
Hanif, Amd.Keb, pada saat kunjungan
benar, dapat menyebabkan puting susu
hari pertama nifas. Akan tetapi dari 7
lecet
ibu nifas mengatakan tidak paham
bersemangat menyusui, sehingga bayi
tentang teknik menyusui yang benar
tersebut
sehingga mereka melakukan teknik
maksimalnya menyusui akan berakibat
menyusui dengan salah.
kurang baik, karena isapan bayi sangat
mendapatkan
bagaiamana
pada
melakukan
menyebabkan
dan
menjadikan
jarang
tidak
ibu
menyusu.
Tidak
Masalah yang sering terjadi
berpengaruh
ibu
produksi ASI selanjutnya. Namun
bayinya
nifas
dalam
umumnya
menyusui
terjadi
pada
pada
tidak
rangsangan
seringkali ibu nifas yang menyusui
minggu pertama setelah persalinan,
kurang
mendapatkan
informasi
yaitu lecet pada puting susu, yakni
tentang manfaat ASI dan bagaimana
sekitar 17,5% dan sekitar 41% kasus
menyusui yang benar, sehingga masih
lecet pada puting terjadi pada ibu
banyak ibu nifas yang menyusui
primipara. Lecet pada puting susu
mengalami masalah dalam menyusui,
sering terjadi pada hari ketiga dan
yakni puting susu lecet.
Dari masalah di atas ternyata
masih banyak ibu nifas melakukan
terjadinya puting susu lecet pada ibu
menyusui.
teknik menyusui yang tidak benar
Berdasarkan
banyaknya
sehingga ibu mengalami lecet pada
msalah terjadinya puting susu lecet
puting susu. Sehingga menyebabkan
pada ibu nifas yang menyusui di atas
ibu mempercepat penyapihan dan ibu
maka
malas
karena
melakukan penelitian tentang kejadian
merasa sakit pada puting susu yang
puting susu lecet. Adakah Hubungan
lecet, namun sebenarnya, nyeri dan
Kejadian Puting Susu Lecet Dengan
lecet dapat segera hilang dengan
Teknik Menyusui Pada Ibu Nifas Di
perbaikan posisi dan perlekatan bayi
Bidan Anik Hanif, Amd.Keb Desa
pada payudara ibu, serta disarankan
Winongan Gempol.
agar ibu menyusui yang mengeluh
TINJAUAN PUSTAKA
puting susu lecet segera berkonsultasi
Pengertian Nifas
menyusui
bayinya
peneliti
tertarik
untuk
dengan bidan atau dokter, sehingga
Masa nifas atau puerpurium
mendapatkan diagnosa secara benar
dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
dan pengobatan yang tepat. Selain itu,
plasenta sampai dengan 6 minggu (42
bersikap tenang selama menyusui dan
hari) setelah itu (Sarwono, 2009:356)
mengambil nafas dalam-dalam ketika
Periode pasca partum adalah
terasa nyeri adalah sebagian cara
masa dari kelahiran plasenta dan
untuk melawan nyeri akibat putting
selaput
susu yang lecet. Ibu juga bisa tetap
periode
menyusui bayinya pada payudara yang
kembalinya traktus reproduksi wanita
lain,
yang
pada kondisi tidak hamil. Periode ini
mengalami lecet akan segera pulih.
disebut juga puerpurium, dan wanita
Puting susu lecet pada ibu nifas yang
yang mengalami disebut puerpuera
menyusui bukan alasan untuk tidak
(Helen Varney, 2008:958)
sehingga
puting
susu
memberikan ASI pada bayinya. Maka
seorang
bidan
harus
janin
(menandakan
intrapartum)
akhir
hingga
Masa nifas atau disebut juga
memberikan
masa post partum atau puerpuerium
penyuluhan tentang bagaimana teknik
adalah masa atau waktu sejak bayi
menyusui yang benar serta pentingnya
dilahirkan dan plasenta keluar lepas
perawatan payudara untuk mengurangi
dari rahim, sampai enam minggu
berikutnya, disertai dengan pulihnya
kembali organ organ yang berkaitan
(http://belajaraskep.blogspot.com
dengan
akses tanggal 6 juni 2014 ).
kandungan
(Hesty
Widyasih,S.ST dkk, 2009:1)
1.
adalah
proses
pemberian susu kepada bayi atau anak
kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu. Bayi menggunakan
refleks menghisap untuk mendapatkan
Menyusui adalah suatu cara
tidak
ada
terjadinya lecet pada puting susu
disebabkan oleh posisi menyusui yang
kurang benar dan sariawan pada bayi.
Posisi menyusui yang salah dapat
menyebabkan tarikan pada payudara
atau puting, sehingga puting tersa
dan menelan susu.
yang
Penyebab puting susu lecet
Menurut (dr.Sunardi, 2008:63)
Konsep Teknik Menyusui
Menyusui
di
duanya
dalam
pemberian nutrisi terhadap bayi dapat
melalui proses menyusui air susu ibu
nyeri. Gesekan yang terjadi secara
terus menerus oleh lidah atau langit
langit bayi juga dapat menyebabkan
payudara dan puting terluka sehingga
terasa sakit.
(ASI) (Yetty Anggraini, 2010:9)
Menyusui merupakan suatu ibadah
yang melibatkan interaksi secara aktif
oleh dua buah pihak, yaitu ibu dan
Hubungan
Teknik
Menyusui
Dengan Kejadian Puting Susu Lecet
Masalah yang tersering pada
anak (dr.Sunardi, 2008:61)
ibu menyusui adalah terjadinya puting
Puting susu lecet
susu nyeri / lecet, riset melaporkan
Puting
susu
lecet
adalah
masalah menyusui di mana puting
mengalami
cedera
karena
lecet,
kadang kulitnya sampai terkelupas
atau luka, kelihatan merah dan kadang
berdarah sehingga ASI berwarna pink
(http://asuh.wikia.com
di
akses
Selain itu puting susu lecet
pula
terjadi
pembentukan
celah
pada puting susu. Inila salah satu
alasan yang paling umum pada wanita
menyusui
untuk
penyapihan.
mempercepat
Kesan
menunjukkan
bahwa
ketidaknyamanan
puting
klinis
awal
susu
di
sebabkan oleh posisi dan perlekatan
tanggal 5 juni 2014).
dapat
bahwa 11 – 96% ibu mengalami lecet
retak
–
dan
celah
bayi yang tidak tepat, bukan urutan
kejadian
menyusui.
yang
di
alami
setelah
Nyeri dan lecet dapat
segera hilang dengan perbaikan posisi
dan perlekatan bayi pada payudara.
Pada kasus terjadinya abrasi dan fisura
HASIL
puting susu dan areola, nyeri banyak
Tabel 1
Distribusi
Ibu
Nifas
berkurang dengan perbaikan posisi
Berdasarkan Teknik Menyusui
dan letak bayi. Akan tetapi hilangnya
Di Bidan Anik Hanif, Amd.Keb
nyeri tidak dapat terjadi hingga kulit
Desa Winongan Gempol Maret-
rusak benar benar sembuh (Helen
April tahun 2014.
Varney ,2008:992)
Kegagalan
bukan
hanya
rendahnya
pemberian
disebabkan
kesadaran
memberikan
No
ASI
ASI
efisien
akibat
ibu
untuk
tetapi
dapat
dari
Frekuensi
Persentase
(n)
(%)
karena
disebabkan pengeluaran ASI yang
tidak
TeknikMenyusui
1
Benar
13
46,43
2
Salah
15
53,57
28
100,00
Total
teknik
menyusui yang buruk, lecet puting
merupakan salah satu akibat dari
Berdasarkan tabel 5.5 di atas
teknik menyusui yang buruk. Hasil
dapat diketahui bahwa sebagian besar
penelitian World Health Organization
ibu nifas di Di Bidan Anik Hanif,
(WHO) pada tahun 2006 menyebutkan
Amd.Keb
mastitis
melakukan teknik menyusui dengan
terjadi
pada
semua
ibu
menyusui, insiden yang dilaporkan
tidak
bervariasi sampai 33%. Kasus lecet
(53,57%).
puting yang menyebabkan mastitis
meningkat hingga 12 – 35% pada ibu
yang puting susunya pecah – pecah
dan tidak diobati dengan antibiotik.
Namun bila minum obat antibiotik
pada saat puting susunya bermasalah
kemungkinan untuk terkena mastitis
hanya sekitar 5% .
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
surve analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional
Desa
benar
Winong
sebanyak
Tabel 2 Distribusi
Ibu
15
Gempol
orang
Nifas
Berdasarkan Kejadian Putting
Susu Lecet Pada Ibu Nifas Di
Bidan Anik Hanif, Amd.Keb
Desa Winongan Gempol MaretApril tahun 2014.
No
Kejadian
Frekuensi
Persenta
Putting Susu
(n)
se (%)
Lecet
Kejadian Putting Susu Lecet
Teknik
Total
Menyu
Ya1
16
57,14
Tidak
2
12
42,86
28
100,00
Total
Ya
sui
Benar
Tidak
n
%
n
%
n
%
3
23,17
10
76,92
13
46,43
2
13,33
15
53,58
12
42,9
28
100,00
86,67
Salah
13
Total
16
Berdasarkan tabel 5.6 di atas
dapat diketahui bahwa sebagian besar
ibu nifas Di Bidan Anik Hanifa,
Amd.Keb
Desa
Winong
57,14
Gempol
mengalami kejadian putting susu lecet
Uji statistik yang digunakan dari Yates
sebanyak 16 orang (57,14%).
dengan distribusi khi – kuadrat
α = 0,05
Tabel 3 Tabulasi Silang Hubungan
Teknik
Menyusui
Dengan
Kejadian Putting Susu Lecet
Pada Ibu Nifas Di Bidan Anik
Hanif,
Amd.Keb
Winongan Gempol
Desa
Maret –
dk = 1
𝑥² hitung = 11,5
𝑥² tabel = 3,84
Hasildankesimpulan𝑥² hitung>𝑥² table
Berdasarkan tabel 5.7 di atas
April tahun 2014.
bahwa sebagian besar responden Di
Bidan Anik Hanif, Amd.Keb Desa
Winongan Gempol melakukan teknik
menyusui salah yaitu sebanyak 15
orang
(53,58%)
dan
mengalami
putting susu lecet sebanyak 16 orang
(57,14). Hasil analisa data di atas
berdasarkan dk = 1 dan kesalahan 5%,
maka di peroleh chi kuadrat tabel =
3,84. Hasil chi kuadrat hitung lebih
besar dari chi kuadrat tabel (11,5>
3,84). Karena𝑥²
puncak kalang payudara di belakang
hitung lebih besar
puting susu.
dari 𝑥² tabel, maka H0 ditolak, ini
Sedangkan menurut teori janet
berarti ada hubungan antara teknik
menyusui dengan kejadian putting
susu lecet pada ibu nifas. Artinya, jika
ibu
melakukan
teknik
medfort
(2012:650)
secara
benar
memposisikan
adalah
rahasia
keberhasilan menyusui. Posisi yang
menyusui
baik
dengan benar maka tidak akan terjadi
akan
mencapai
putting susu lecet, dan jika ibu
memungkinkan
dan
bayi
mempertahankan
kelekatan di payudara. Hal ini, pada
melakukan teknik menyusui salah
akhirnya akan memampukan bayi
maka dapat terjadi putting susu lecet.
untuk menyusu secara efektif selama
yang ia butuhkan. Posisi yang baik
PEMBAHASAN
penting bagi keberhasilan menyusui
Teknik Menyusui
dan mencegah timbulnya masalah.
Berdasarkan tabel 5.7 didapat hasil
Memposisikan bayi seharusnya
tabulasi bahwa ibu yang melakukan
dengan benar, bayi harus mengulum
teknik menyusui dengan benar adalah
sebagian besar dan areola di dalam
sebanyak 13 orang (46,43%) dan ibu
mulutnya, bukan hanya ujung putting
yang melakukan teknik menyusui
dengan salah adalah sebanyak 15
46
susunya
saja.
Hal
ini
akan
memungkinkan bayi menarik sebagian
orang (53,57%).
dari jaringan udara masuk ke dalam
Menurut teori Soetjiningsih,
mulut dan lidah serta rahang bawah
(1997:12) teknik menyusui yang baik
bayi.
adalah
(areola
terjadinya masalah menyusui seperti
mammae) payudara sedapat mungkin
putting susu lecet.Teknik menyusui
semuanya masuk ke dalam mulut bayi,
yang tidak benar akan mempengaruhi
tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan
pengeluaran
pada ibu yang kalang payudaranya
widyasih, 2008:13).
apabila
kalang
Hal
ini
dapat
produksi
mencegah
ASI
(hesty
besar. Untuk ini maka sudah cukup
Dari
bila rahang bayi supaya menekan
sinus
laktiferus
yang
terletak
di
15
orang
ibu
yang
melakukan teknik menyusui dengan
tidak
benar
observasi
berdasarkan
bahwa
sebagian
hasil
ibu
menyusui dengan perlekatan bayi
termasuk
dalam
menyusui.
Maka
yang salah dimana bayi menyusu
seorang
bidan
seharusnya
terus
hanya pada puting saja dan seluruh
mendampingi ibu selama menyusui
areola mammae tidak masuk ke dalam
dan memberikan penyuluhan tentang
mulut bayi, hal ini juga di pengaruhi
teknik menyusui sejak ibu masih
oleh sebagian besar pendidikan ibu
hamil.
rendah antara SD – SMP sehingga ibu
kurang mengetahui tentang teknik
Kejadian Puting Susu Lecet Pada
Ibu Nifas
menyusui yang benar, sehingga ibu
menyusui dengan cara yang salah, ibu
Dari tabel 5.7
yang melakukan teknik menyusui
sebagian besar responden mengalami
dengan salah juga dipengaruhi oleh
kejadian puting susu lecet sebanyak 16
paritas ibu yang primipara, karena ibu
orang (57,14%) dan ibu yang tidak
primipara memang belum memiliki
mengalami putting susu lecet adalah
pengalaman tentang menyusui, ibu
sebanyak 12 orang (42,86%).
nifas
primipara
yang
menyusui
menunjukkan bahwa
Menurut
Soetjiningsih
bayinya dengan teknik salah hanya
disebutkan bahwa teknik menyusui
mengetahui berdasarkan cerita cerita
yang tidak benar dapat mengakibatkan
dari saudara atau tetangga yang sudah
putting susu menjadi lecet, ASI tidak
memiliki
keluar
sebelumnya
pernah
menyusui
meskipun
sebenarnya
optimal
mempengaruhi
sehingga
produksi
ASI
bidan telah memberikan penyuluhan
selanjutnya
tentang teknik menyusui setelah ibu
menyusu. Kebanyakan puting nyeri /
melahirkan
ibu
lecet disebabkan oleh kesadaran dalam
dengan bayi pertamanya mungkin
teknik menyusui, yaitu bayi tidak
akan mengalami berbagai masalah,
menyusu sampai ke kalang payudara.
hanya karena tidak mengetahui cara –
Bila bayi menyusu hanya pada puting
cara
sangat
susu, maka bayi akan mendapat ASI
minggu
sedikit karena gusi bayi tidak menekan
yang
sederhana,
bayinya.
seorang
sebenarnya
terlebih
pada
atau
bayi
enggan
pertama setelah persalinan seorang ibu
pada
lebih peka dalam emosi, untuk itu ibu
sedangkan pada ibunya akan terjadi
memerlukan seseorang yang dapat
nyeri/kelecetan pada puting susunya.
membimbingnya dalam merawat bayi
daerah
sinus
laktiferus,
Menurut
dr.Sunardi
(2008)
tarikan dan gesekan pada mulut bayi
terjadinya lecet pada puting susu
dan puting susu menimbulkan lecet
disebabkan oleh posisi menyusui yang
pada puting susu dan menyebabkan
kurang benar dan sariawan pada bayi.
nyeri.Hal ini jugadipengaruhi oleh ibu
Posisi menyusui yang salah dapat
yang menggunakan alkohol dan sabun
menyebabkan tarikan pada payudara
untuk membersihkan puting susunya
atau
sehingga
puting,sehingga
puting
tersa
dapat
menimbulkan
nyeri. Gesekan yang terjadi secara
inflamasi pada kulit puting susu, ibu
terus menerus oleh lidah atau langit
yang mengalami lecet pada puting
langit bayi juga dapat menyebabkan
susu juga disebabkan karena ibu yang
payudara dan puting terluka sehingga
tidak pernah melakukan perawatan
terasa sakit.
payudara selama masa nifas ataupun
Menurut
pendapat
Syarifah
Rosita (2006:63) mengatakan puting
susu lecet penyebabnya tak lain karena
teknik menyusui yang salah. Anak
bukanya menghisap sampai areola
mammae, tapi hanya di bagian puting.
Akibatnya puting jadi mudah lecet,
penyebab lain adalah kesalahan teknik
melepaskan puting dari mulut bayi
usai menyusui, perawatan payudara
tidak benar, membersihkan puting
dengan sabun dan bahan lain yang
sejak dari masa kehamilan, terjadinya
putting susu lecet juga terjadi pada ibu
yang
jarang
pada putting, serta ibu yang sering
menggunakan bra yang terlalu ketat
dapat menyebabkan putting susu lecet,
Maka dari itu bidan diharapkan dapat
memberikan panduan yang efektif dan
memberikan konseling yang terampil
untuk ibu tentang menyusui, yang
berguna
untuk
ibu
memungkinkan
Dari
23
orang
ibu
yang
bayinya
sehingga menimbulkan rasa nyeri
keterampilan
menyebabkan iritasi pada kulit.
menyusui
meningkatkan
menyusui
guna
pengetahuan
yang
mereka miliki digunakan secara tepat.
mengalami puting susu lecet sebagian
ibu melakukan teknik menyusuinya
tidak benar, bayi tidak menyusu
sampai areolamammae dan ibu yang
menghentikan
menyusu
bayinya
kurang hati – hati sehingga timbul
Hubungan
Teknik
Menyusui
Dengan Kejadian Puting Susu Lecet
Pada Ibu Nifas
Dari tabel 5.7 diketahui bahwa
teknik
menyusui
benar
adalah
sebanyak 13 orang (46,43%) dan
apabila
mengalami kejadian puting susu lecet
payudara sedapat mungkin semuanya
sebanyak 3 orang (23,1%). Dan ibu
masuk ke dalam mulut bayi, seorang
yang tidak mengalami putting susu
ibu dengan bayi pertamanya mungkin
lecet sebanyak 10 orang (76,92%).
akan
Menurut pendapat soetjiningsih
(1997:93) dukungan psikologis perlu
diberikan pada ibu menyusui agar
timbul
rasa
percaya
diri
(confidence)dalam menyusui dan ibu
timbul
persaan
bahwa
ia
dapat
menyusui dan ASI adalah yang terbaik
ASI
akan
mengalami
menyusui
mammae)
masalah
dikarenakan
dalam
tidak
mengetahui cara yang sebenarnya
dalam menyusui, terlebih pada mnggu
pertama ibu masih peka dalam emosi
setelah persalinan. Untuk itu ibu
memerlukan dukungan dan bimbingan
dalam merawat bayinya.
untuk bayinya. Ibu juga harus yakin
bahwa
kalang(areola
Dari
3
orang
ibu
yang
mencukupi
melakukan teknik menyusui benar dan
kebutuhan bayinya terutama pada
mengalami kejadian puting susu lecet
awal – awal bulan setelah lahir, dan
dipengaruhi oleh umur ibu <20 tahun,
produksi ASI tidak tergantung pada
dan pendidikan terakhir ibu adalah
besar kecilnya payudara.
SMA,
Sebelum menyusui, pastikan ibu
sedapat mungkin memposisikan bayi
dengan benar untuk meningkatkan
kemampuan bayi dalam menyusui,
dua proses perlu dilakukan dengan
benar agar bayi menghisap dengan
sukses pada payudara. Proses ini
adalah
posisi
dan
kelekatan.
Dukungan
mungkin
terkadang
dibutuhkan
untuk
membantu
pemberian
posisi
yang
baik
teori
ibu
kurang
mengetahui tentang teknik menyusui
dengan
benar.
Hal
ini
juga
dipengaruhi karenaibu baru pertama
kali mempunyai anak dan ibu masih
belum memiliki pengalaman dalam
menyusui, dan ibu di observasi nifas
masih dalam minggu pertama setelah
persalinan,
sehingga
ibu
masih
beradaptasi terhadap persalinan dan
kelahiran bayinya, untuk itu seorang
ibu
butuh
seseorang
yang dapat
membimbingnya dalam merawat bayi
(medforth,2012:650).
Menurut
sehingga
termasuk hal – hal dalam menyusui.
soetjiningsih
Psikologis ibu juga mempengaruhi
teknik menyusui yang baik adalah
terjadinya masalah – masalah dalam
menyusui, ibu dengan psikologis stabil
sehingga
bayi
akan lebih baik dalam menyusui
menyusu.
Enggan
bayinya di bandingkan dengan ibu
berakibat kurang baik, karena isapan
yang psikologisnya kurang stabil.
bayi
Maka seorang bidan seharusnya selalu
rangsangan produksi ASI selanjutnya
memberikan dukungan kepada ibu
menyusui dan menganjurkan suami
dan keluarga terdekat agar sepenuhnya
memberikan dukungan kepada ibu
menyusui, dan ibu dapat memiliki rasa
percaya
dirinya
dan
mencapai
keberhasilan dalam menyusui.
ibu yang melakukan teknik menyusui
mengalami kejadian puting susu lecet
sebanyak 13 orang (57,14%). Dan
yang tidak mengalami putting susu
lecet berjumlah 2 orang (13,33).
Masalah yang sering terjadi
adalah
menurut
(2012:675)
akan
pada
janeth
menyebutkan
terdapat 23% wanita baru pertama kali
menjadi ibu dan 31% wanita yang
sudah memiliki anak kedua atau lebih
yang
berhenti
menyusui
dalam
karena putting lecet atau pecah –
pecah
salah sebanyak 15 orang (53,57%) dan
menyusui
menyusu
berpengaruh
Sedangkan
medforth
jarang
minggu pertama setelah melahirkan
Dari tabel 5.7 diketahui bahwa
dalam
sangat
tersebut
apabila
Menurut
soetjiningsih
(1997:19) Yang penting dalam cara
menyusui adalah ibu merasa senang
dan enak. Bayi dapat disusukan sambil
duduk atau sambil tidur.Bayi dapat
disusukan pada kedua buah payudara
secara
bergantian,
tiap
payudara
menyusui dengan tidak benar maka
sekitar 10 – 15 menit. Seorang bayi
puting susu nyeri/lecet. Kebanyakan
pertamanya mungkin akan mengalami
puting susu lecet disebabkan oleh
berbagai masalah,hanya karena tidak
kesalahan dalam teknik menyusui,
mengetahui cara – cara menyusui yang
yaitu bayi tidak menyusu sampai
sebenarnya meski sangat sederhana.
kalang payudara. Teknik menyusui
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi ASI dimana
bila teknik menyusui tidak benar,
dapat menyebabkan puting susu lecet
dan menjadikan ibu enggan menyusui
Dari
13
orang
ibu
yang
melakukan teknik menyusui tidak
benar yaitu seluruh areola mamae
tidak masuk mulut bayi. Ibu juga tidak
memposisikan bayinya dengan benar.
Hal ini juga dipengaruhi karena
sebagian besar pendidikan ibu rendah
mengerti bagaimana teknik menyusui
sehingga
mengerti
yang benar dan tidak timbul masalah
penjelasan bidan untuk menyusui
dalam menyusui, salah satunya lecet
dengan teknik yang benar. Ibu yang
pada putting susu.
ibu
kurang
melakukan teknik salah dan terjadi
KESIMPULAN
puting susu lecet juga di pengaruhi
Berdasarkan
karena ibu yang jarang menyusui
hasil
penelitian
hubunganteknik
menyusui
bayinya dan ibu yang setiap kali
tentang
selesai menyusui bekas ASI selalu
dengan kejadianputing susu lecet pada
dibersihkan, ibu yang sering menyusui
ibu nifas Di Bidan Anik Hanif,
tidak akan mengakibatkan payudara
Amd.Keb Desa Winongan Gempol
ibu
dapat diambil kesimpulan sebagai
terlalu
penuh
dan
dapat
menyebabkan bayi terlalu lapar untuk
berikut :
menyusu,
1.
menyusu
sehingga
lebih
cepat
bayi
akan
dan
keras
Sebagian
melakukan
besar
teknik
ibu
nifas
menyusui
daripada bayi yang tidak begitu lapar.
dengan salah sebanyak 15 orang
Tidak membersihkan
(53,58%).
menyusuiberarti
ASI setelah
memberikan
2.
Sebagian
besar
ibu
nifas
pelembut pada puting dan sekaligus
mengalami kejadian putting susu
sebagai anti infeksi. Ibu yang melepas
lecet
putting susu nya dari mulut bayi
(57,14%).
setelah menyusui dengan tidak hati –
3.
sebanyak
16
orang
Ada hubungan antara teknik
hati dapat menyebabkan putting susu
menyusui
lecet, karena timbul gesekan pada
putting susu lecet pada ibu nifas
putting dan mulut bayi dengan keras
Di Bidan Anik Hanif, Amd.Keb
dan jika dilakukan terus menerus
Desa Winongan Gempol.
maka kulit putting akan terkelupas dan
dengan
kejadian
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
menyebabkan nyeri.Oleh sebab itu
memberikan
telah dilakukan, maka peneliti dapat
penyuluhan kepada ibu nifas dan
memberikan beberapa saran sebagai
mempraktekkan
berikut :
Bidan
harus
sering
langsung
dengan
pasien tentang teknik menyusui tidak
yang benar sampai ibu menyusui dapat
1.
Bagi Institusi Pendidikan
Disarankan
dapat
memberikan masukan dan bahan
saran
dokumentasi
serta
bahwa penyuluhan tentang teknik
mengembangkan ilmu kebidanan
menyusui yang benar dilakukan
yang ada kaitanya dengan teknik
pada hari pertama setelah ibu
menyusui pada ibu nifas bahwa
melahirkan untuk
seluruh areola mammae harus
terjadinya puting susu lecet pada
masuk pada mulut bayi pada saat
hari-hari berikutnya.
menyusui
ilmiah
untuk
menghindari
kejadian puting susu lecet.
2.
Memberikan masukan atau
digunakan
bidan
setempat
menghindari
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Kebidanan Ar Rahma. 2015.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat
kepada
Buku Panduan Karya
sebagai
dasar untuk penelitian lebih lanjut
Ilmiah. Pasuruan
:
Tulis
Akademi
Kebidanan
yaitu tentang hubungan teknik 54 Astutik, Yuli Reni, 2014. Payudara
menyusui dengan kejadian puting
dan Laktasi. Jakarta : Salemba
susu
Medika
lecet
sehingga
untuk
penelitian selanjutnya penelitian
3.
ini bisa lebih disempurnakan lagi.
2010.Asuhan
Bagi Responden
Nifas.Yogyakarta
Memberikan
pendampingan
pada ibu nifas saat menyusui, dan
mengajari ibu menyusui tentang
teknik menyusui dengan benar
sehingga
4.
dapat
meminimalkan
Kebidanan
:
Medika
Book.
(http://asuh.wikia.com/wiki/Putinglece
t) diakses 2014
Akbidpantiwilasa.2013.ASI.(http//jurn
al.abidpantiwilasa.ac.id/2013/06
kejadian puting susu lecet.
/ASI) di akses tanggal 21 Mei
Bagi Masyarakat
2015
Lebih
pengetahuan,
meningkatkan
pengalaman
dan
wawasan dengan cara mengikuti
penyuluhan misalnya acara arisan,
5.
Ambarwati Eny & Diah Wulandari,
Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan
Nifas
Normal.
Jakarta: EGC
Febriyana,2014.ASI.(febriyana.asuh.ni
PKK dan posyandu.
fas.com/yana/ASI_Ibu_Nifas/)
Bagi Tempat Penelitian
di akses tanggal 2 Agustus 2015
Creasoft. 2008. Teknik Menyusui yang
Benar.(http://creasoft.wordpress.
com
/2008/04/18/
teknik-
Nursalam.
2013.
Konsep
Penerapan
dan
Metodologi
menyusui-yang-benar-2).
Penelitian Ilmu Keperawatan
Diakses tanggal 10-Mei-2015
Edisi 2. Jakarta : Salemba
Hidayat, A.Aziz
Alimul,.
Metode Penelitian
2007.
Kebidanan
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu
Jakarta
Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : PT
dan Teknik Analisa.
: SalembaMedika.
Kristiyansari,
Weni,
&
Yogyakarta :
Mansyur,
Bina
2009.
Menyusu
ASI,
sadari.
NuhaMedika.
Nurmala
&
A.Kasrinda.2014.
Sarwono.2008.Ilmu
Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : PT
Pustaka
Prawirohardjo.
Sarwono
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan. Edisi 1.
Soekidjo
2010.
Kesehatan.
Soekidjo.
Metode Penelitian
Prawirohardjo,
Asuhan
Jakarta : Rineke Cipta.
Notoadmodjo
Sarwono
Prawirohardjo.
Bina
Selaksa Media
Metode Penelitian
Pustaka
Dahlan,
Kebidanan MasaNifas. Malang:
Notoadmodjo,
Medika.
2012.
Kesehatan.
Jakarta :Rineke Cipta.
Yogyakarta:
Download