PENILAIAN PORTOFOLIO

advertisement
PENILAIAN PORTOFOLIO
• Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portofolio” yang
artinya dokumen atau surat-surat, dapat juga diartiakn
sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu
pekerjaan tertentu.
• Pengertian portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan
siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang
diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan.
Panduan-panduan beragam tergantung pada mata
pelajaran dan tujuan portofolio.
• Menurut Djemari Mardapi penilaian portofolio harus
memperhatikan beberapa hal sbb:
1. Karya dikumpulkan adalah benar-benar karya ybs
2. Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus
dikerjakan
3. Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya
4. Menentukan kriteria untuk menilai portofolio
5. Meminta peserta didik untuk menilai secara terus
menerus hasil portofolionya
6. Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang
dinilai
7. Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam menilai
portofolio
TUJUAN MENGGUNAKAN PORTOFOLIO
1. Dapat menghargai perkembangan hasil belajar siswa
(prestasi)
2. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang
terbaik
3. Dapat mendokumentasikan hasil proses pembelajaran
yang berlangsung
4. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan
melakukan eksperimen
5. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep
diri pada siswa
6. Siswa memandang lebih objektif dan terbuka
dibandingkan dengan tes tradisional karena siswa sendiri
ikut menilai hasil kinerja dirinya
•
Model Penilian berbasis Portofolio (Portofolio Based Assessment)
adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh, tentang proses dan
hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan perserta didik yang bersumber dari catatan
dan dokumentasi pengalaman belajar
ULANGAN HARIAN
TUGAS-TUGAS
TERSTRUKTUR
INDIKATOR
CATATAN
PERILAKU HARIAN
LAPORAN KEGIATAN
SISWA
KESIMPULAN
PENILAIAN
DASAR PEMIKIRAN :
•
Sebagai suatu inovasi, model penilaian berbasis portofolio
dilandasi oleh beberapa landasan pemikiran sebagai berikut :
1.
Membelajarkan kembali (Re-edukasi)
Menurut cara berpikir yang baru, menilai bukan memvonis siswa
dengan harga mati, lulus atau gagal. Menilai adalah mencari
informasi tentang pengalaman belajar peserta didik dan informasi
tersebut dipergunakan sebagai balikan (feed back) untuk
membelajarkan mereka kembali.
2.
Merefleksi Pengalaman Belajar
Merupakan suatu gagasan yang baik apabila penilaian dijadikan
media untuk merefleksi (bercermin) pada pengalaman yang telah
siswa miliki dan kegiatan yang telah mereka selesaikan. Refleksi
pengalaman belajar merupakan satu cara untuk belajar,
menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan untuk
meningkatkan kinerja
PRINSIP DASAR
•
Model Penilaian Berbasis Portofolio mengacu pada sejumlah
prinsip dasar penilaian sebagai berikut :
1.
Prinsip Penilaian Proses dan Hasil
Model penilaian berbasis portofolio menerapkan prinsip penilaian
proses dan hasil sekaligus. Proses belajar yang dinilai misalnya:
a. diperoleh dari catatan perilaku harian atau catatan anekdot
mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam
mengikuti pelajaran, dsb.
b. menilai tugas-tugas terstruktur yang diberikan guru
c. penilaian yang dilakukan terhadap laporan aktivitas siswa di
luar sekolah
2.
Prinsip Penilaian Berkala dan Sinambung
Penilaian itu sebaiknya dilakukan secara berkala dan sinambung
Tujuan dilakukan secara berkala adalah untuk
memudahkan
mengorganisasikan
hasil-hasilnya,
sedangkan tujuan dilakukan secara sinambung adalah
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
pengalaman peserta didik.
• Belajar bukan sekedar memperoleh nilai yang baik
ataupun lulus ujian, melainkan harus berimplikasi lebih
luas pada ranah sikap dan ketrampilan. Oleh karena itu
tidak terbatas pada menilai kemampuan kognitif sematamata, akan tetapi menilai juga kemampuan-kemampuan
yang lain termasuk di dalamnya menilai implikasi sosial
belajar.
• Diminta
melaporkan
aktivitasnya,
dituntut
mengerjakan tugas-tugas terstruktur, diamati
perilaku hariannya, kesemuanya dimaksudkan
untuk memperkaya pengalaman belajar mereka
yang nantinya diperlukan dalam kehidupan nyata
(real life). Real Life System (RSL), di mana-mana
secara nyata bergerak dan berubah secara luas
dan cepat, lagi pula makin mengglobal. Proses
kehidupan RSL semakin sering dihadapkan pada
apa yang dikenal dengan the edge of order and
chaos, dan dituntut untuk memilih second curve
• Indikator penilaian adalah unsur-unsur
pokok
yang
dapat
menjelaskan
kemampuan
peserta
didik
setelah
menyelesaikan satu tahun pendidikan
tertentu. Banyak sekali indikator yang
dapat dipilih, akan tetapi yang dipandang
paling sensitif adalah :
INDIKATOR PENILAIAN
1.
Tes Formatif dan Sumatif
Dari sekian banyak jenis ulangan atau tes, yang paling
lazim digunakan adalah ulangan harian atau tes
formatif dan ulangan umum atau tes sumatif. Tes
formatif diselenggarakan setelah selesai satu satuan
pelajaran, sedangkan tes sumatif diselenggarakan
pada akhir catur wulan atau semester.
Cara menuliskan nilai tes pada portofolio masingmasing siswa dapat dilakukan oleh siswa sendiri dan
setelahnya bisa dicek oleh guru dan dibubuhkan paraf.
• Mengenai
bentuk
format
untuk
mendokumentasikan nilai tes formatif dan
sumatif tsb, tidak terlalu mengikat dan
dapat dikembangkan oleh guru sendiri.
Berikut ini disajikan sebuah contoh
sebagai alternatif untuk digunakan
JENIS
TES
NO
TGL.
1.
FORMA-
2.
TIF (A)
3.
4.
JUMLAH
RATA-RATA
SUMATIF (B)
JUMLAH A DAN B
RATA-RATA A DAN B
POKOK
BAHASAN
NILAI
PARAF
GURU
KET
2.
Tugas-tugas Terstruktur
Tugas terstruktur adalah tugas yang harus dikerjakan para siswa
untuk mendalami atau memperluas penguasaan materi pelajaran.
Tugas-tugas tsb diberikan secara berkala setiap satuan pelajaran.
Bentuknya dapat berupa mengerjakan soal-soal latihan yang
terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun makalah,
melakukan pengamatan lapangan, tugas wawancara, dsb.
Adapun cara mengerjakan dapat dilakukan
secara individual maupun kelompok. Jika
tugas dikerjakan secara berkelompok, masingmasing siswa hendaknya memiliki copynya
Cara menuliskan nilai tugas terstruktur pada
portofolio masing-masing siswa, seperti halnya
menuliskan nilai tes, dapat dilakukan oleh
siswa sendiri setelahnya bisa di cek oleh guru
dan dibubuhi paraf. Mengenai bentuk format
untuk
mendokumentasikan
nilai
tugas
terstruktur dapat digunakan model berikut.
No.
1.
JENIS
TUGAS
ASPEK PENILAIAN
Pemahaman : Seberapa
baik tingkat pemahaman
siswa terhadap tugas yang
dikerjakan
Argumentasi : Seberapa
baik alasan yang diberikan
siswa dalam menjelaskan
persoalan-persoalan dalam
tugas yang dikerjakan
Kejelasan :
• Tersusun dengan baik
• Tertulis dengan baik
• Mudah dipahami
Informasi :
• Akurat
• Memadai
• Penting
NILAI
PARAF
GURU
KET
3.
Catatan Perilaku Harian
Indikator penting lain dari proses pendidikan adalah
perilaku harian siswa, yakni perilaku positif maupun
negatif yang pada saat tertentu muncul.
•
Contoh perilaku positif : bersifat toleran, disiplin,
tanggung jawab, memiliki rasa kesetiakawanan, saling
hormat-menghormati, sopan-santun, jujur, suka
bergotong royong dsb.
• Contoh perilaku negatif : menyontek waktu
ulangan, bolos sekolah, mengotori ruang kelas,
berperilaku tidak sopan, berperilaku tidak
senonoh, berkelahi, mencuri, merokok di sekolah,
dsb.
• Catatan perilaku harian itu pertama-tama dibuat
oleh guru pada buku Catatan Anekdot (Anecdotal
Record). Dalam catatan tersebut hendaknya
tertulis dengan jelas nama siswa, perilaku yang
muncul (positif atau negataif), dan keterangan
mengenai tempat kejadian dan waktunya (hari,
tanggal, dan jam). Berikut ini adalah contoh
format anekdot yang dapat dipergunakan
No
NAMA SISWA
PERILAKU YANG MUNCUL
TEMPAT DAN WAKTU
1.
2.
3.
4.
Dst
Kemudian secara berkala, misalnya satu minggu sekali
perilaku siswa tadi dicatat oleh guru pada fortofolio mereka
masing-masing.Tujuannya adalah agar mereka menyadarinya
dan melakukan refleksi. Format yang dapat dipergunakan
adalah
sbb
:
No.
PERILAKU YANG
MUNCUL
PENILAIAN
Positif
Negatif
PARAF
GURU
TEMPAT DAN
WAKTU
1.
2.
3.
4.
4. Laporan Aktivitas di Luar Sekolah
Belajar itu tidak dibatasi oleh dinding kelas. Oleh karena itu di luar sekolah
pun para siswa bisa tetap belajar. Oleh karena itu masyarakat dan lingkungan
sekitar sebaiknya dijadikan laboratorium untuk belajar. Untuk menjadikan
masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai laboratorium untuk belajar, guru
hendaknya meminta para siswa melaporkan aktivitas mereka di luar sekolah
yang mendukung kegiatan belajar.
Contoh : untuk melengkapi aktivitas belajarnya yang menunjang mata
pelajaran Olah Raga, seorang siswa melaporkan bahwa dirinya setiap
hari minggu pagi selalu mengikuti senam kesegaran jasmani, pada hari
Rabu sore mengikuti latihan sepak bola, menjadi panitia olahraga di
tingkat kelurahan. Dengan demikian bagi siswa sendiri akan
memberikan nilai lebih pada prestasi belajarnya. Oleh karena itu
laporan mereka hendaknya dicatat pada portofolionya masing-masing.
No
JENIS
AKTIVITAS
1.
ASPEK PENILAIAN
Signifikansi : Seberapa besar
tingkat kebermaknaan aktivitas
tsb bagi mata pelajaran …
Intensitas : seberapa intensif
aktivitas tsb dilakukan
Frekuensi : Seberapa sering
aktivitas tsb dilakukan
Jumlah
NILAI
PARAF
GURU
KET
PENGORGANISASIAN
•
Pengorganisasian Model Penilaian Berbasis Portofolio
adalah
kegiatan
mensiasati
proses
penilaian
pembelajaran dengan perancangan terhadap unsur-unsur
instrumental melalui upaya pengorganisasian penilaian
yang rasional, demokratis, dan menyeluruh. Kronologis
pengorganisasian penilaian pembelajaran mencakup
empat tahap :
1.
•
PERENCANAAN
Perencanaan penilaian berbasis portofolio terdiri atas
perencanaan per satuan waktu dan perencanaan per
satuan bahan ajar
Perencanaan per satuan waktu terdiri atas program
penilaian mingguan, bulanan, empat bulanan (catur
wulan) atau enam bulanan (semester).
•
•
Perencanaan per satuan bahan ajar terdiri atas
program penilaian per satuan pelajaran dan satu
kebulatan bahan ajar
•
Penilaian mingguan, terdiri atas rekap perilaku harian
berdasarkan catatan anekdot dan rekap tugas-tugas
terstruktur
•
Penilaian bulanan adalah rekap laporan aktivitas siswa
diluar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.
Penilaian catur wulan atau semester meliputi
keseluruhan penilaian hasil (tes) maupun proses
(tugas terstruktur, catatan anekdot, laporan aktivitas
diluar sekolah)
• Penilaian per satu satuan pelajaran, terdiri atas penilaian
formatif, yakni menilai penguasaan materi pelajaran
setelah siswa selesai mempelajari pokok bahasan
tertentu dan penilaian tugas terstruktur untuk mendalami
dan memperluas penguasaan materi pokok bahasan
yang bersangkutan
• Penilaian satu kebulatan bahan ajar yaitu menilai
penguasaan keseluruhan bahan ajar yaitu dalam satuan
waktu tertentu (catur wulan atau semester) dengan tes
sumatif. Penilaian per satuan waktu maupun penilaian
per satuan bahan dituangkan dalam format penilaian
terlampir
2.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan terdiri atas langkah-langkah penilaian
yang dilakukan guru, baik menilai proses maupun hasil
belajar siswa, mulai dari pengamatan, pencatatan,
penganalisisan, dan penarikan kesimpulan
Pengamatan dilakukan terhadap hasil tes, perilaku
siswa sehari-hari, tugas-tugas yang mereka kerjakan,
dan aktivitas yang mereka lakukan di luar sekolah.
Hasil pengamatan tsb kemudian dicatat :
(1)
Hasil tes dicatat pada portofolio siswa masingmasing (format TF-S)
(2) Tugas-tugas terstruktur dicatat pada portofolio
siswa masing-masing (Format TT)
(3) Perilaku siswa sehari-hari dicatat pada portofolio
siswa masing-masing (format PH)
(4) Aktivitas siswa di luar sekolah yang menunjang
belajar dicatat pada portofolio siswa masing-masing
(Format ALS)
•
Dari catatan tadi secara berkala dianalisis, kemudian
diberi nilai dan komentar seperlunya untuk keperluan
tindak lanjut (follow-up)
•
Terakhir guru menarik kesimpulan tentang nilai akhir
masing-masing siswa berdasarkan semua indikator yang
ada.
3.
PENYIMPANAN
Semua catatan atau dokumen penilaian siswa dapat
disimpan pada sebuah map “snal hekter” atau map sejenis.
Dokumen-dokumen tersebut harus dipisahkan ke dalam
lima bab :
Bab pertama, berisi format penilaian hasil tes formatif dan
sumatif
Bab kedua, berisi format penilaian tugas-tugas terstruktur
Bab ketiga, berisi format penilaian perilaku harian
Bab keempat, berisi format penilaian aktivitas di luar
sekolah yang menunjang kegiatan belajar
Bab kelima, berisi lampiran-lampiran, yaitu berkasberkas jawaban tes formatif/sumatif, tugas-tugas
terstruktur, dan laporan aktivitas di luar sekolah
yang menunjang kegiatan belajar, sedangkan l
ampiran perilaku harian siswa ada pada Catatan
Anekdot yang dipegang guru tidak perlu dilampirkan
pada portofolio siswa
4.
PENGGUNAAN
Yang memanfaatkan portofolio itu bukan saja guru
dalam rangka menentukan nilai akhir masing-masing
siswa, juga dapat dipergunakan oleh siswa sendiri untuk
melakukan refleksi dan oleh orang tua siswa untuk
melihat perkembangan belajar anak mereka
•
Guru akan berkala menggunakan portofolio siswa itu
dengan tujuan sebagai berikut :
(1)
Melakukan pengecekan indikator-indikator
perkembangan belajar siswa
(2) Memantau perkembangan kemampuan belajar siswa,
baik memantau hasil maupun proses belajarnya.
(3) Memberikan penghargaan terhdap siswa yang
perkembangan belajarnya sangat istimewa, semisal
dengan cara memberikan pujian, memberikan
penguatan kembali (reinforcement) kepada siswa yang
memperlihatkan
gejala
penurunan
kemampuan belajarnya, dan memberikan dorongan
kepada para siswa yang kemampuan belajarnya
lambat.
•
1.
2.
3.
4.
•
Para siswa dapat mengamati secara berkala dengan tujuan sbb :
Merefleksi kegiatan belajarnya apakah nilai yang diperolehnya itu
menggambarkan proses belajarnya yang selama ini dilakukan ?
Apakah ia puas dengan hasil dan proses belajarnya selama ini ?
Apabila ia tidak puas, apakah ada upaya yang akan
dilakukannya?
Apakah ada peluang untuk memperbaiki hasil belajarnya dengan
memperbaiki prosesnya ?
Para orang tua pun dapat membaca portofolio anaknya secara
berkala pada waktu-waktu tertentu, baik di sekolah maupun di
rumah.
Tujuannya
adalah
selain
untuk
mengetahui
perkembangan kemampuan belajar anak-anaknya juga sebagai
media komunikasi antara sekolah dengan orang tua.
PERBEDAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DAN TES TRADISIONAL
NO
PENILAIAN DENGAN
PORTOFOLIO
PENILAIAN DENGAN TES
TRADISIONAL
1.
Menilai siswa berdasarkan hasil Menilai siswa berdasarkan
kerja yang berkaitan dengan pencapaian tujuan tertentu
kinerja yang dinilai
2.
Siswa ikut serta dalam menilai Penilaian hanya dilakukan
kemajuan yang dicapai dalam oleh
guru
berdasarkan
penyelesaian berbagai tugas masukan yang terbatas
yang dinilai
3.
Mewujudkan proses penilaian Proses penilaian tidak ada
kolaboratif
kerjasama antara guru, siswa
dan orang tua
4.
Bertujuan agar siswa mampu Kemampuan siswa
menilai diri sendiri
menilai diri sendiri
merupakan
pembelajaran
dalam
bukan
tujuan
5.
Menilai kemajuan,proses, dan Yang dinilai hanyalah hasil
pencapaian akhir
akhir
6.
Dapat
mengevaluasi Hanya mengevaluasi siswa
kebutuhan, minat, kemampuan dalam kemampuan kognitif
akademik, dan karakteristik tingkat rendah
siswa secara individual
7.
Mengembangkan
potensi
siswa dalam melakukan self
assesment
(ketrampilan
menemukan kelebihan dan
kekurangannya sendiri, serta
kemampuan
untuk
menggunakan kelebihan tsb
dalam
mengatasi
kelemahannya,
yang
merupakan kompetensi dasar
yang harus dimiliki siswa)
Memberikan informasi kepada
siswa mengenai kemampuan
akademiknya, melalui nilai
yang diperolehnya setelah
mengikuti tes tertentu (formatif,
sumatif, EBTANAS/UAN
Download