Pertemuan Ke 10-MPP-ok

advertisement
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
10
MODUL
MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN
POKOK BAHASAN :
STRATEGI PENETAPAN TUNJANGAN
Drs. HASYIM, MM.
STRATEGI PENETAPAN TUNJANGAN
Topik-topik yang akan dibahas dalam bagian ini termasuk kelompok komponen
imbalan langsung dan tidak langsung yang merupakan komponen terbesar dari
imbalan setelah gaji/upah pokok. Topik-topik tersebut akan dibahas satu persatu
ditinjau dari aspek teoritis, aspek kebijakan perusahaan, aspek legal, dan aspek
kebiasaan yang berlaku umum di Indonesia.
A.
Tunjangan Jabatan
Tunjangan (diperusahaan asing disebut ”allowance”) adalah segala
pembayaran tambahan oleh pengusaha kepada karyawan berupa tunai dan
diberikan secara rutin atau periodic. Fungsi atau tujuannya sebenarnya adalah
sebagai suplemen (tambahan) dari statusnya dikenal dua jenis tunjangan yaitu
tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
Yang dimaksud dengan Tunjangan Tetap adalah suplemen
gaji/upah yang diberikan secara rutin dan periodik tanpa dikaitkan dengan
persyaratan tertentu, misalnya kehadiran dan tempat kerja. Sebaliknya yang
dimaksud Tunjangan Tidak Tetap adalah suplemen gaji/upah yang akan
diberikan bila karyawan memenuhi syarat tertentu yang biasanya berhubungan
dengan kehadiran di tempat kerja. Banyak perusahaan yang memperlakukan
”tunjangan transportasi dan Tunjangan makan” sebagai tunjangan yang tidak
tetap. Malahan ada perusahaan yang sengaja menciptakan secara khusus apa
yang mereka sebut dengan ”Tunjangan Kehadiran” yang statusnya sangat
jelas.
‘12
1
Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan
Drs. Hasyim, MM.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 1
Komponen Pendapatan Bulanan Karyawan sebuah BUMN (1992)
1. Pendapatan Tetap”
1.
Gaji Pokok (Gp) = Jumlah Points X Nilai = Rp. A
2.
Tunjangan Pengabdian = 2% X GP X Th. Masa Kerja = Rp. B
3.
Tunjangan Keluarga = Maksumum Rp. 50.000 = Rp. C
2. Pendapatan Variabel:
1.
Tunjangan Prestasi; Atas Dasar
Kehadiran + Penilaian Atasan = X
2.
Tunjangan Reperesentasi; Fixed + Variabel = Y
3.
Tunjangan Produk = Z
Total pendapat variabel = X + Y + Z
Total pendapatan setiap bulan = Gaji dasar Pensiun + Pendapatan Variabel
‘12
3
Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan
Drs. Hasyim, MM.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
B.
Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya atau lebih dikenal dengan istilah THR
sebenarnya dalam suplemen dari gaji/upah juga yang tidak diberikan pada
setiap tanggal gajian, tetapi biasanya menjelang Hari Raya Keagamaan. Dalam
masalah THR ini ada beberapa isu yang sering harus ditangani.
Pertama, besarnya. Menurut ketentuan PERMENAKER yang berlaku,
besarnya THR adalah sekurang-kurang satu bulan upah. Ada beberapa
perusahaan besar diberikan lebih dari satu bulan gaji antara dua sampai empat
bulan gaji. Dalam hal ini, karena THR adalah suplemen gaji yang sifatnya fixed,
pengeluaran untuk pembayaran THR tersebut lebih merupakan sebuah
”kewajiban yang bersiifat normatif”. Artinya, perusahaan tidak boleh mencoba
mengaitkannya dengan prestasi individu, kelompok ataupun produktivitas dan
kinerja perusahaan. Dengan status dan sifatnya yang seperti itu, perusahaan
hampir pasti tidak dapat mengharapkan apa-apa dari pembayaran THR kecuali
barangkali perusahaan senang kepada karyawan yang juga dapat menjadi
”modal” untuk mendorong motivasi dengan cara yang lain.
Kedua,
kebanyakan
perusahaan
memberikan
THR
tersebut
menjelang Hari Raya Idul Fitri, tidak perduli apa agama mereka. Alasanya lebih
banyak untuk kemudahaan administratif. Tetepi beberapa perusahaan
memberikan THR pada waktu yang berbeda-beda. Untuk karyawan muslim
dalam bulan Ramadhan, sedangkan untuk karyawan lain boleh memilih
mengikuti hari raya keagamaan masing-masing. Yang sering menjadi masalah
adalah pembayaran untuk karyawan
muslim yang sering dilakukan terlalu
mendekati saat akhir bulan Ramadhan. Karyawan menghendaki dan ada
baiknya agar THR tersebut dibayarkan paling lambat 2 minggu sebelum Hari
Raya Idul Fitri, karena merayakannya sudah merayap naik. Dana untuk
membayar THR seharusnya sudah anggarkan setiap tahun dan sudah
disisihkan jauh-jauh hari sebelum pembayarannya jatuh tempo. Oleh karena
pembayaran jatuh tempo. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi perusahaan
untuk menunda-nunda pembayaran THR karena walaupun perusahaan
mungkin menghemat bunga sedikit tapi dampak dari kekecewaan dan rasa
kesal pekerja pada moril dan gairah kerja mereka akan lebih berarti.
C.
Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan adalah salah satu program kesejahteraan dan
pemeliharaan sumber daya manusia perusahaan yang juga sangat penting
setelah gaji/upah dan tunjangan lainnya, terutama bagi perusahaan yang
‘12
5
Manajemen Pengupuhan dan Perburuhan
Drs. Hasyim, MM.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download