Kelompok 5b Pendidikan Dokter Universitas Abdurrab Pekanbaru Tidur normal adalah keadaan tidak sadarkan diri di mana otak relatif lebih responsif terhadap rangsangan internal dari pada ekternal. terdiri atas dua keadaan fisiologi : 1. Non-rapid eyed movement (NREM) 2. Rapid eyed movement (REM) Fase awal tidur di dahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10 jam/hari pada umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa. REM NREM tahap II NREM tahap I NREM tahap III NREM tahap IV • Dipengaruhi oleh hasil metabolisme asam amino trypthopan bertambahnya jumlah trypthopan serotonin yang terbentuk meningkat mengantuk/tidur. Jika terhambat tidak bisa tidur/jaga. serotonergik • terletak pada nukleus raphe dosalis di batang otak adrenergik • Neuron yang banyak mengandung norephineprin terletak di badan sel nukleus cereleus di batang otak. Jika terjadi kerusakan penurunan atau hilangnya REM tidur • Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi histaminergik kholinergik hormon •Pemberian prostigimin intra vena episode tidur REM gambaran EEG sep : keadaan jaga •Ggn aktifitas kholinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur orang depresi pemendekan latensi tidur REM •Beberapa hormon seperti : ACTH, GH, TSH, dan LH. Hormon ini disekresi oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipatalamus patway •Sistem ini mempengaruhi pengeluaran neurotransmiter norepinefrin, dopamin, serotonin mengatur mekanime tidur dan jaga Menurut DSM-IV, terdapat 3 kategori utama : Gangguan tidur primer - dyssomnia - Parasomnia 2. Gangguan tidur berhubungan dengan gangguan mental lain - insomnia - Hipersomnia 3. Gangguan tidur lain 1. Ditandai oleh kelainan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur Termasuk Insomnia dan Hipersomnia, narkolepsi, gangguan tidur berhubungan dengan pernapasan (sleep apnea), dan gangguan tidur irama sirkandian Insomnia - Insomnia primer : kesulitan dalam memulai atau mempertahankan tidur. - Insomnia sekunder : suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan obat, depersi, atau stress yang hebat. Ada 3 macam insomnia : - Transient insomnia - Insomnia jangka pendek - Insomnia kronis A. a. b. c. d. e. Keluhan yang dominan : kesulitan memulai atau mepertahankan tidur, atau tidur yang tidak bersifat menyegarkan, selama sedikitnya 3 bulan Gangguan tidur (atau kelelahan di siang hari yag terkait) Gangguan tidur tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan narkolepsi, gangguan tidur yang terkait dg pernapasan, ggn tidur irama sirkadian atau parsomnia. Gangguan ini tidak hanya terjadi selama perjalan gangguan jiwa lain Gangguan ini bukan disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat B. Hipersomnia primer Tidur yang berlebihan atau terjadi serangan tidur ataupun perlambatan waktu bagun Dapat merupakan akibat dari penyakit mental organis, penyakit organis, idiopatik Keluhan yang dominan adalah rasa mengantuk berlebihan untuk waktu sedikitnya 1 bulan (atau kurang jika berulang) B. Rasa mengantuk yang berlebihan menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lain. C. Rasa mengantuk sebaiknya tidak disebabkan oleh insomnia dan tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan tidur lain D. Gangguan ini tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan jiwa lain E. Gangguan ini bukan disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat Tentukan jika : Berulang: jika terdapat periode rasa mengantuk berlebihan yang berlangsung sedikitnya selama 3 hari terjadi beberapa kali dalam setahun selama sedikitnya 2 tahun A. C. Narkoplesi terdiri atas rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari serta menifestasi abnormal tidur REM yang terjadi setiap hari selama minimal 3 bulan Frekuensi terjadi 2-3 x/hari, selama 10-20 m d. Gangguan tidur terkait pernapasan Ditandai dengan penghentian tidur rasa mengantuk berlebihan dan insomnia ggn pernapasan yang terkait (apneu, hiponeu, dan desaturasi oksigen) hipersomnia. e. Gangguan tidur irama sirkardian - sementara ( acute work shift, jet leg) - menetap (shift worker) DSM-IV-TR empat tipe : 1. Tipe fase tidur tertunda (delayed sleep phse type) 2. Tipe jet leg 3. Tipe kerja bergiliran 4. Tidak tergolongkan Peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur (kanak-kanak perkembangan anak , dewasa berpengaruh psikogenik). Terdiri dari : - Gangguan mimpi buruk (nightmare) - Ganguan teror tidur (night terror) - Sleepwalking Parasomnia yang tidak tergolong : - bruksisme trekait-tidur - ggn perilaku tidur REM - Somniloquy (sleepwalking) - jactatio capitis nocturna - paralisis tidur - ggn tidur akibat ggn jiwa lainnya Ganguan tidur akibat keadaan medis umum Bangkitan epileptiktidur Sakit kepala clustertidur dan hemikrania paroksismal kronik Sindrom menelantidur Asma-tidur Gejala kardivaskulertidur Refluks gastroesofagus-tidur Hemolisis-tidur (hemoglobin nokturnal paroksismal) Gangguan tidur yang dicetuskan zat 1. Pendekatan non-farmakologi Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter Konseling dan psikotherapi Tindakan sleep hygiene Terapi pengontrolan stimulus Sleep restriction therapy Terapi relaksasi dan biofeedback Mengobati gejala gangguan tidur, selain dilakukan pengobatan secara kausal juga dapat diberikan obat golongan sedatif hipnotik ES supresi SSP pada saat tidur Pemilihan obat menurut sifat ggn tidur - intial insomnia - delayed insomnia - broken insomnia