Nama : Abiyyu Ghulam NPM :1706034155 Kelas : Obat Gangguan Saraf – C INSOMNIA Kasus: Seorang wanita berumur 66 tahun mengeluhkan kesulitan tidur dan mengantuk selama 8 bulan terkahir. Awal mulanya pasien merasakan tidak nyenyak tidur 2-3 malam setiap minggunya. Namun, setelah 5 bulan pasien merasakan fatigue baik saat tidur maupun siang hari, tidur tidak nyenyak dan hampir setiap malam membutuhkan waktu sekitar 40 menit – 1 jam untuk dapat tertidur. Pasien sudah mencoba menjaga aktivtas sosial dan pekerjaan. Sebelumnya dia merupakan direktur di suatu organisasi dan sekarang mengepalai perusahaan konsultannya sendiri. Dia mengalami terjadinya peningkatan iritabillitas dan kurangnya motivasi. Selama ini dalam kondisi stress dia akan mengalami gangguan tidur tapi akan membaik setelah beberapa hari. Untuk sekarang ini, beberapa kali dia harus meminum obat OTC. Dia juga mengalami peningkatan konsumsi kafein (4 gelas kopi per hari). Riwayat penyakit yang dialami sebelumnya adalah hipertensi, osteoarthritis, dan stroke ringan 10 tahun yang lalu. Pada umur 30 tahun, dia sempat mengalami depresi karena keguguran. 1. 2. 3. 4. 5. Jelaskan kondisi yang dialami wanita tersebut! Jelaskan penyebab dan faktor yang mempengaruhi insomnia! Jelaskan patofisiologi insomnia secara umum! Golongan obat apa saja yang dapat digunakan untuk terapi insomnia? Jelaskan mekanisme kerja dari golongan obat tersebut sehingga dapat digunakan untuk terapi insomnia dan sebutkan contoh obat-obatnya! 6. Jelaskan efek yang tidak diinginkan dari terapi insomnia dan kemungkinan interaksi yang terjadi diantara obat-obatan yang digunakan dalam terapi insomnia! Jawaban 1. Wanita tersebut mengalami insomnia. Insomnia merupakan gangguan yang terjadi pada diri seseorang dimana orang tersebut akan mengalami kesulitan untuk tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur, atau tidak merasa beristirahat walaupun ada cukup kesempatan untuk tidur. Hal ini sesuai dengan gejala yang terjadi pada pasien seperti kesulitan untuk tidur (membutuhkan waktu 40 menit – 1 jam untuk bisa tidur), tidak nyenyak saat tidur, stress karena pekerjaan, peningkatan iritabilitas, dan juga kurangnya motivasi. 2. Insomnia primer dianggap sebagai gangguan endogen yang disebabkan oleh gangguan neurokimia atau structural yang mempengaruhi siklus tidur-bangun. Individu dengan insomnia primer dapat menjadi orang yang mudah tidur yang mudah terangsang oleh kebisingan, suhu, atau kecemasan. Beberapa penelitian menunjukkan, insomnia adalah “keadaan hyperarousal”, dimana pasien insomnia telah meningkatkan tingkat metabolism dibandingkan dengan control, dan dengan demikian, butuh waktu lebih lama untuk tertidur. Pasien dengan keluhan insomnia sementara atau jangka pendek berfokus pada stress yang baru-baru ini terjadi seperti perpisahan, kematian dalam keluarga, perubahan pekerjaan, atau ujian perguruan tinggi. Insomnia kronis sering dikaitkan dengan kondisi kejiwaan atau medis. 3. 4. - Benzodiazepine hypnotics - Non-benzodiazepine GABAA agonis - Miscellaneous agents (antihistamin, antidepresan, trazodone, ramelteon, valerian) 5. – Benzodiazepine hypnotics Mengurangi insomnia dengan mengurangi latensi tidur dan meningkatkan waktu tidur total. Benzodiazepin meningkatkan tidur tahap 2 sambil mengurangi REM, mengurangi tahap ke-3 tidur, dan mengurangi tahap ke-4 tidur. Benzodiazepin berikkatan dengan reseptor GABAA. - Non-benzodiazepine GABAA agonis Zolpiderm, zaleplon, and eszopiclone merupakan nonbenzodiazepine hypnotics yang secara selektif mengikatkan reseptor GABAA dan secara efektif menginduksi kantuk. - Miscellaneous agents (antihistamin, antidepresan, trazodone, ramelteon, valerian) Antihistamin menunjukkan sifat penenang dan termasuk dalam agen tidur yang dijual bebas. Trazadone dalam dosis 25 hingga 100 mg sebelum tidur bersifat menenangkan dan dapat meningkatkan kontinuitas tidur. Trazodone sering digunakan pada pasien dengan selectif serotonin reuptake inhibitor dan insomnia yang diinduksi bupropion. Antidepresan penenang seperti amitriptyline, doxepin, dan nortriptyline efektif untuk menginduksi kelanjutan tidur. Ramelteon adalah agonis resptor melatonin. Ramelteon selektif untuk reseptor melatonin MT1 dan MT2 yang dianggap mengatur ritme sirkadian dan onset tidur. Dosis yang dianjurkan adalah 8 mg diminum pada waktu tidur untuk menginduksi tidur. Valerian adalah obat tidur herbal yang telah dipelajari untuk sifat obat penenanghipnotis pada pasien dengan insomnia. Mekanisme aksi tidak sepenuhnya dipahami tetapi mungkin melibatkan peingkatan konsetrasi asam γ-aminobutyric (GABA). 6. – Benzodiazepin hypnotic Efek samping tergantung dosis dan bervariasi sesuai dengan farmakokinetik dari benzodiazepine individu. Dosis tinggi dengan waktu paruh eliminasi Panjang atau menengah memiliki potensi lebih besar untuk menghasilkan sedasi di siang hari dan gangguan kinerja. Efek ini termasuk rasa kantuk yang berlebih, inkoordinasi psikomotorik, penurunan konsentrasi, dan deficit kognitif. Amnesia anterograde, gangguan memori dan meningat kembali, telah dilaporkan dengan sebagian agonis reseptro benzodiazepine. Waktu paruh benzodiazepine pada pasien yang lebih tua, meningkatkan potensi akumulasi obat dan timbul efek samping pada SSP. Sedaasi berkepanjangan dan gangguan kognitif dan psikomotorik menjadi perhatian pada lansia. - Non-benzodiazepine GABAA agonis Efek merugikan dari zolpidem adalah rasa kantuk, amnesia, pusing, sakit kepala, dan keluhan saluran cerna. Efek merugikan dari zaleplon adalah pusing, sakit kepala, dan mengantuk. Efek merugikan dari eszopiclone adalah rasa mengantuk, rasa tidak enak, sakit kepala, dan mulut kering. - Miscellaneous agents (antihistamin, antidepresan, trazodone, ramelteon, valerian) Antihistamin memiliki kelemahan efek samping antikolinergik yang menyusahkan pada orang tua. Mirtazapine yang termasuk kedalam anti depresan dapat menyebabkan sedasi siang hari dan penambahan berat badan. Trazodone memiliki efek samping sedasi sisa, dan blockade alpha adrenergic, orthostatis dapat terjadi pada segala usia, dan priapisme. Efek samping paling umum untuk ramelteon adalah sakit kepala, pusing, dan mengantuk.