konsep ketuhanan dalam islam

advertisement
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
Oleh :
Waldi Nopriansyah, S.H.I., M.S.I
I. PENDAHULUAN
• Perkataan Tuhan merupakan terjemahan dari kalimat Rab
)‫(رب‬dalam bahasa Arab yang merujuk pada interpretasi ulama
terhadap S. al-Jatsiyat:23 dan al-Qashas : 38 yang didalamnya
termaktum kalimat Ilah )‫( (اله‬Tuhan)
• Menurut Ibn Taimiyah difinisi dari kalimat Ilah )‫(اله‬dalam alQur’an tersebut adalah :
yang
dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada-Nya,
merendahkan diri dihadapanNya, dan mengharapkanNya,
kepadaNya tempat berserah ketika dalam kesusahan, berdo’alah
dan bertawakal kepadaNya untuk kemashlahatan diri, meminta
perlindungan dariNya dan menimbulkan ketenangan di saat
mengingat dan terpaut kepada Nya.
II. SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN
Difinisi : Pemikiran Manusia di sini adalah konsep
yang didasarkan atas hasil pemikiran manusia baik
melalui pengalaman lahiriah maupun batiniyah,
baik yang bersifat penelitian rasional maupun
pengalaman bathin.
A. Pemikiran Barat
Teori Ketuhanan dalam pemikiran barat berangkat
dari teori Evolusionisme yang pada awal mulanya
dikemukakan oleh Max Muller, EB. Taylor,
Robertson Smith, Lubbock dan Jevens. Menurut
teori ini konsep Ketuhanan berangkat dari
kepercayaan :
1.
Dinamisme Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya
kekuatan yang maha dasat yang berpengaruh dalam kehidupan.
Kekuatan tersebut diyakini bersemayam dalam benda-benda.
2. Animisme merupakan Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh
gaib yang diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia.
3. Politeisme
yaitu Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa
4. Henoteisme yakni Pola kepercayaan yang diusung atas motif ketidak
puasan atas keberadaan dewa-dewa yang jumlahnya banyak
sehingga diperlukan pengkultusan terhadap beberapa dewa saja
5. Monoteisme yaitu Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan.
B. Pemikiran Umat Islam
Dalam Keyakinan Umat Islam bahwa yang wajib disembah dan
dipertuhankan adalah Allah SWT, tiada lain selain Dia. Permasalahan
muncul diseputar cara manusia mengetahui adanya Tuhan dan
keberadaan sifat –sifat Tuhan. Permasalahan ini dalam perkembangan
selanjutnya melahirkan kajian keagamaan tersendiri, seperti yang kita
kenal adanya Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam.
III. Sanggahan Terhadap Teori Evolusionisme
• Bagi Adrew Lang Konsepsi EB. Taylor tentang Evolusionisme
sulit untuk dipertahankan, sebab kepercayaan Monotheisme
pada dasarnya sudah terbangun sejak zaman masyarakat
primitif.
• Dengan munculnya pandangan Adrew lang ini, para sarjana
Barat mulai meyakini bahwa kepercayaan terhadap Tuhan
bukan datang secara Evolusionisme melainkan dengan jalan
agama melalui wahyu.
IV. PANDANGAN ALIRAN TEOLOGI : FUNGSI AKAL DAN
WAHYU
• Menurut Mu’tazilah dengan Akal, manusia dapat mengetahui akan adanya Tuhan
sekalipun tanpa bantuan Wahyu. Adapun fungsi wahyu adalah sebagai konfirmasi
dan informasi atas apa yang telah diketahui oleh akal.
• Menurut Asy’ariah betul manusia dengan akalnya dapat mengetahui adanya
Tuhan, namun untuk mengetahui tata cara menyembahnya (beribadah) diperlukan
Wahyu.
V. ANALISA PERBANDINGAN
Aliran
Mu’tazilah
Fungsi Akal
1.
2.
3.
4.
Mengetahui
adanya Tuhan
Kewajiban
Mengetahui
Tuhan
Mengetahui
Baik dan buruk
Kewajiban
mengerjakan
yang baik dan
meninggalkan
yang buruk
Fungsi Wahyu
Hanya sebagai alat untuk
konfirmasi dan informasi
atas apa yang di dapat
melaui akal
Aliran
Asy’ariah
Fungsi Akal
Untuk mengetahui
adanya Tuhan (MT)
Fungsi Wahyu
1.
2.
3.
Maturidiah
A.
Samarkand
1.
2.
3.
B.
Bukhara
Kewajiban
mengetahui
adanya Tuhan
(KMT)
Mengetahui baik
Dan buruk (MBB)
Kewajiban
mengerjakan yang
baik dan
meninggalkan yang
buruk (KMBB)
MT
KMT
MBB
KMBB
MT
MBB
KMT
KMBB
VI. MATRIK EVOLUSIONISME
DINAMISME
ANIMISME
POLITHEISME
HENOTHEISME
MONOTHEISME
VII. TUHAN MENURUT AGAMA-AGAMA
•
•
Pada dasarnya konsepsi Tuhan dalam prespektif Agamaagama menuju satu titik temu bahwa Tuhan merupakan satu
DZAT yang menjadi tujuan akhir setiap umat manusia yang
sangat berperan vital atau penting dalam kehidupan manusia.
Karakteristik yang mendasar yang membedakan antara
konsepsi Agama Islam dengan Agama Lainnya adalah terletak
dalam lapangan eksoterisnya (Syariat) yang berisikan tentang
tatacara beribadah
lanjutan
•Dalam konsepsi Islam Tuhan adalah Esa
atau satu sebagaimana dalam al-Qur’an
S.al-Ikhlas:1-4
•Dalam agama Kristen Tuhan diwujudkan
dalam konsepsi Trinitas
•Dalam Agama Budha Tuhan
dikonsepsikan dalam Sang Budha
Gauthama
VIII. TEORI PEMBUKTIAN TUHAN
1.
Keberadaan alam semesta raya
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa Neraka.
QS. Ali Imron : 190-191
• 2. Pendekatan Astronomi
Dalam al-Qur’an S. al-A’raf :54 Allah
SWT berfirman :
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah
Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas 'Arsy Dia
menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan
dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah.
Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam
“
• Perhatikan berikut ini :
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Download