STIGMA KULIT PUTIH TERHADAP IDENTITAS ESENSIAL PEREMPUAN KETURUNAN CAMPURAN Asep Salahudin Khoiruddin Musta’in Asep Dion Dosen: Prof. Deddy Mulyana, MA PhD Pascasarjana UNPAD 2009 Pascasarjana Unpad Bandung Pendahuluan Artikel ini menjelaskan masalah kekalahan ras pencampuran serta identitas perempuan yang mengartikulasikan makna ras dan suku bangsa yang dominan dan logis. Setiap badan dalam negosiasi identitas melalui interaksi simbolik tentang pembentukan identitas Kekalahan ras campuran karena masalah stigma historis Sejarah Rasial Karena sejarah kecenderungan di Amerika Serikat untuk mencap orang warna berdasarkan asumsi Ideologis: kelas yang terdomnasi Kultural: budaya minoritas Estetis: tidak indah Kontribusi Sosiologis Penelitian ini memberikan kontribusi kepada sosiologis yang menyoroti proses makro yang menggambarkan bagaimana putih tidak statis Penelitian ini juga merujuk ke interkasi simbolis yang menekankan tatap muka interaksi, proses mikro, dalam pembangunan oleh menyatakan diri yang dinamis saling mempengaruhi antara makro dan mikro dalam proses pengembangan identitas ras Kenyataan diri yang dinamis Metode Snowboll Karena metode snowball sampling bergantung pada hubungan interpersonal, biasanya berbagai karakteristik umum membantu untuk menjelaskan identitas mereka sebagai ras non-putih. Perempuan dalam berbagi sampel serupa biografi mereka dalam lingkungan sosial seperti anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Karakteristik unik dari sampel identitas perempuan, dalam bentuk keterlibatan mereka dengan ras secara spesifik dalam organisasi, kelas, teman, dan masyarakat. Walaupun perempuan dari sampel ini hidup dalam komunitas besar putih, mereka aktif mencari rasialis beragam dalam jaringan sosial. Fokus Wawancara Ras campuran Identitas Kluarga Sejarah Budaya Pengetahuan Hubungan ras Metode Snowball Hubungan Interpersonal Ragam Stigma stigma yang berdasarkan ciri-ciri luar penyakit atau kecacatan seperti sangat kurus atau gemuk atau menderita lepra atau yang memakai kursi roda. Stigma ini juga mencakup orang dengan HIV/AIDS yang tampak gejala-gejala penyakitnya. Stigma berdasarkan pada sifat atau perilaku pribadi yang tidak diinginkan di mata budaya dominan seperti penjahat, pekerja seks, transgender dan pecandu narkoba. stigma yang berdasarkan pada keanggotaan dalam kelompok tertentu ( disebut juga “ Stigma tribal” yaitu berdasarkan ras, bangsa, atau agama yang berbeda dari ras yang dominan, kewarganegaraan atau agama). Self stigma-beberapa orang ( dari ketiga kelompok diatas ) menarik diri dari ‘ kehidupan mayoritas’ karena fakta bahwa mereka menstigma diri sendiri. Mereka mungkin menduga adanya reaksi negatif dari masyarakat mengenai karakterisstik tertentu seperti homoseksualitas dan menarik diri sebagai antisipasinya Kulit Putih sebagai Penekan, Patriarki, dan Diskriminasi Penilaian perempuan terhadap kulit putih digambarkan dengan kekerasan dan penindasan, banyak perempuan menolak nenek moyang kulit putih mereka, karena budayanya, yang rasis ,patriarki, dan diskriminatif. Gambaran ini terungkap melalui karakteristik negative mereka seperti, sikap dan tindakan pada kebanyakan kulit putih Minggu, 23 Juli 2017 Putih dan non putih merupakan kategori berlawanan dalam budaya Amerika, non putih bagi perempuan diterima dan didiskusikan menggunakan atribut posisitif: spiritual, kepedulian, dan kekeluargaan. Sifat putih sebagai penekan didukung oleh cerita-cerita pribadi mengenai rasisme dan prasangka dari perempuan-perempuan atau keluarga mereka yang ditemui. Diskriminasi atau rasisme adalah bagian dari gambaran yang lebih luas dari putih sebagai penekan Minggu, 23 Juli 2017