modul-6 pengendalian serangga dan tikus

advertisement
MODUL-6
PENGENDALIAN SERANGGA DAN
TIKUS
Pengertian
• Pengendalian serangga, tikus dan binatang
pengganggu lainnya adalah upaya untuk
mengurangi populasi serangga, tikus, dan
binatang pengganggu lainnya sehingga
keberadaannya tidak menjadi vektor
penularan penyakit.
Persyaratan
1. Kepadatan jentik Aedes sp yang diamati melalui indeks
kontainer harus 0 (nol).
2. Tidak ditemukannya lubang tanpa kawat kasa yang
memungkinkan nyamuk masuk ke dalam ruangan,
terutama di ruanganperawatan.
3. Semua ruang di rumah sakit harus bebas dari kecoa,
terutana pada dapur, gudang makanan, dan ruangan steril.
4. Tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tikus terutana
pada daerah bangunan tertutup (core) rumah sakit.
5. Tidak ditemukannya lalat di dalam bangunan tertutup
(core) di rumah sakit.
6. Di lingkungan rumah sakit harus bebas kucing dan anjing.
Serangga dan tikus
• Serangga dan tikus merupakan makhluk hidup yg
sukses dlm mengembangkan keturunan. Serangga dan
tikus menimbulkan kerugian bg manusia krn menyukai
lingkungan hidup manusia terutama yg kotor. Kerugian
utama adalah menimbulkan penyakit dan kematian.
• Penggulangan Serangga dan Tikus.
• Karakteristik serangga dan tikus.
• Habitat kehidupan
• Penyakit yang ditularkan
• Cara pengawasan
LALAT
• Lalat banyak jenisnya, jenis yg merugikan
manusia :
• Lalat rumah (Musca domestica)
• Lalat hijau (lucilia seritica)
• Lalat biru (calliphora vomituria)
• Lalat latrine (fannia canicularis)
• Lalat rumah sudah lama dikenal sebagai
pembawa penyakit (diare, disentri, kolera).
Sifat lalat :
• Lalat dewasa memp panjang + ½ inchi, warna
abu-abu
• Lalat jantan lebih kecil daripada lalat betina
• Hidup di tempat kotor, lembab dan gelap,
tahan panas (30-35ºC)
• Lalat dapat terbang mencapai 1 km, namun
tidak kuat terbang menentang angin.
Siklus hidup Lalat:
• Lalat berkembang biak dengan bertelur, setiap
kali bertelur @ 100-300 btr dan menetas dalam
12 jam
• Telur putih dengan panjang + 1 mm, tidak
menetas pada suhu rendah (<12-13ºC)
• Telur menetas—larva (pindah ke tempat dingin)—
kepompong (tidak bergerak) 3-4 hari –lalat muda
(dapat terbang 450-900 m)
• Siklus dari telur s/d lalat dewasa berlangsung 822 hari
• Masa hidup lalat umumnya 1 bulan.
Pola hidup lalat.
• Lalat dewasa sangat aktif sepanjang hari
(pagi—sore)
• Lalat tertarik pada makanan manusia (gula,
susu), kotoran manusia, hewan, darah
• Makanan yang dimakan dalam bentuk cairan,
sehingga makanan keras harus dibasahi
dengan ludahnya baru diisap.
• Air merupakan hal penting, tanpa air lalat
hanya ber tahan hidup 48 jam
Habitat kehidupan lalat
• Habitat kehidupan lalat sering dijumpai pada :
• Kotoran kuda yg masih segar, kotoran
manusia, sampah basah, buah dan sayur
busuk, tanah lunak dengan cairan kotor,
bangkai binatang.
Tempat istirahat
• Pada waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan tinja
(titik2 hitam) tanda untuk mengenali tempat,
• tempat istirahat adalah di dekat makanan dan tempat
berbiak,
• pada saat hinggap lalat dewasa dapat langsung
meletakkan telurnya berwarna putih menyerupai
butiran nasi berbentuk bintang.
• Lalat sering hinggap pada tempat yang terlindung dari
sinar terik matahari.
• Lalat menyukai cahaya (fototropik),
• pada malam hari tidak aktif, tetapi dapat aktif dengan
sinar buatan.
CARA PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
• KEBERSIHAN
• Lingkungan tempat pengolahan makanan harus bebas dari adanya
kotoran manusia, hewan, sampah busuk, sampah basah dan tempat
yg mengundang lalat dan menciptakan lingkungan yg tidak
mendukung karena dapat menimbulkan bentuk kehidupan larva
lalat (kering, sejuk, bersih)
• Upayakan membuat suhu makanan yg tidak dapat digunakan larva
lalat untuk hidup (> 46ºC), Intinya ciptakan lingkungan kerja yang
tidak disukai lalat atau terlindung dari lalat, yang penting bersih,
tidak ada bau merangsang, gunakan cahaya biru / ultra violet untuk
memancing lalat kepada jebakan. Hindari adanya barang yang
bergantungan pada dinding dapur. Lindungi ruangan dengan kasa
khususnya pada proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan
makanan.
PENANGKAPAN LALAT DEWASA
• Memasang kertas/ lidi yang diberi lem, atau menggunakan
lampu eletronik (mosquito / insect killer).
• Pasangkan kawat kasa pada pintu, jendela, lubang angin,
• Pintu ruangan dengan dua lapis, daun pintu pertama ke
arah luar dan pintu kedua merupakan pintu kassa yang
otomatis dapat membuka dan menutup sendiri.
• Pasangkan trai angin yang kencang mengalir kebawah
pintu, sehingga lalat/ serangga terjatuh bila masuk ke
dalam ruangan,
• Racun lalat juga efektif untuk menjebak lalat , hindari
makanan dan air harus ditutup / dipindahkan).
Mengukur kepadatan lalat
• Mengukur kepadatan lalat secara berkala dengan
menggunakan fly grill pada daerah core dan pada
daerah yang biasa dihinggapi lalat, terutama di
tempat yang diduga sebagai tempat perindukan
lalat seperti tempat sampah, saluran
pembuangan limbah padat dan cair, kantin rumah
sakit, dan dapur.
• Bila kepadatan lalat di sekitar tempat sampah
(perindukan) melebihi 2 (dua) ekor per block grill
maka dilakukan pengendalian lalat secara fisik,
biologik, dan kimia.
TIKUS
Kehidupan Tikus
• Lingkungan manusia disukai tikus karena : tersedia
makanan dan tempat
• Tikus merupakan binatang penular secara biologis
maupun mekanis.
• Secara biologis tikus merupakan tuan rumah pinjal yg
menularkan penyakit pes.
• Gigitan tikus menyebabkan demam (rat Bite Fever),
dan
• tikus dapat menularkan Salmonellosis, leptospirosis
melalui tinja dan urine tikus.
• Secara mekanis tikus dari tempat kotor mencemari
makanan yang dimakan/diinjak.
Aktivitas tikus
• Tikus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yg
baru,
• saat anak-anak tikus dibimbing induknya untuk mengenali
lingkungan dan setelah 3-4 bulan menjadi sangat aktif, memuncak
pada 8 bulan.
• Umur tikus dapat mencapai 1 tahun.
• Tikus sangat sensitif tehadap rangsangan, perubahan kondisi
lingkungan akan menyebabkan tikus berpindah tempat.
• Tikus mempunyai kebiasaan memanjat dan mampu memanjat
pohon, bangunan dan tempat tinggal, pipa dengan mudah.
• Dia juga mempunyai kemampuan meloncat dan merambat ,
bahkan merambat di permukaan licin, halus, vertikal sejauh 40 cm,
Kemampuan melompat vertikal setinggi 60 cm, melompat ke
bawah dari ketinggian 5 m.
Kepandaian berenang
• Dalam air, tikus dapat berenang dan tikus got
dapat menyelam 30 detik. Tempat sarang tikus
di tempat aman dari gangguan musuh, dekat
dengan sumber makanan , berbentuk
mangkuk dengan diameter 20 cm, terbuat
dari sobekan kertas, jerami. Lubang tikus, di
dalam tanah tikus membuat lubang dan
lorong untuk sembunyi dan berkembang biak
(terutama tikus got).
Gigitan Tikus
•
• Tikus mempunyai kebiasaan menggigit –gigit
kayu, papan, bahan makanan, pembungkus
barang, dll; dengan tujuan agar giginya tidak
terlalu panjang.
Tanda-tanda keberadaan tikus.
• Adanya tinja tikus berceceran, jalan tikus,
bekas gigitan, lubang tikus, Bau (bau tubuh/
urine) yang khas dan tidak sedap, adanya
suara tikus hidup, dan bisa juga adanya
bangkai tikus.
Cara pengawasan dan pengendalian
tikus.
• Pencegahan
– Di setiap sudut bangunan perlu dilakukan pemeliharaan rutin, yang
merupakan sasaran tempat tikus
– Pintu tempat penyimpanan makanan harus tertutup rapat dan dapat
menutup sendiri
– Sisa makanan dan sampah harus dikelola dengan baik, dibuang ke
tempat sampah yang tertutup, dan tidak memberi kemungkinan
tikus dapat bersarang dan bersembunyi.
– Mengamati/memantau secara berkala setiap 2 (dua) bulan di
tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat perkembangbiakan
tikus yang ditandai dengan adanya keberadaan tikus, antara lain :
kotoran, bekas gigitan, bekas jalan, dan tikus hidup.
– Ruang-ruang tersebut antara lain di daerah bangunan tertutup (core)
rumah sakit, antara lain dapur, ruang perawatan, laboratorium, ICU,
radiologi, UGD, ruang operasi, ruang genset/panel, ruang
administrasi, kantin, ruang bersalin, dan ruang lainnya.
Penangkapan
– Menangkap dengan perangkap, perekat, penjepit
– Menangkap dengan racun/pestisida (perlu
perhatian agar tidak mencemari makanan).
Kecoa
Kecoa
• Kecoa merupakan serangga dengan tubuh
tertutup dari atas ke bawah dengan 2 pasang
sayap, banyak ditemui pada saluran pembuangan
limbah dapur, kamar mandi, dan tempat-tempat
lembab lainnya. Kecoa dapat terbang/berjalan
dengan cepat. Sayapnya berwarna coklat / hitam
3500 jenis. Jenis kecoa yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia ada beberapa
: Periplaneta Americana, berasal dari Amerika,
ditemukan dimana-mana, panjang 35-40 mm,
warna terang kecoklatan.
Periplanea australisae
• Periplanea australisae dari Australia, panjang
32-35 mm, warna lebih hitam, tedapat garis
kuning pucat, bertelur 22-24 butir. Periplaneta
germanica, dari Jerman, kuning coklat terang,
p 10-15 mm, betina membawa telurnya
supaya menetas, telur berwarna terang, p 7-9
mm sebanyak 40 btr.
•
Siklus kehidupan kecoa.
• Serangga dengan 3 tingkatan siklus hidup
yaitu telur, kepompong, dewasa. Telur telur
terkumpul dalam satu kapsul (ootheca) dan
beberapa kecoa membawanya di belakang
tubuhnya siap menetas (1-3 bln). Kocoa muda
berwarna putih dan dalam beberapa jam akan
menghitam. Perkembangan akan sempurna
setelah beberapa bulan sampai lebih dari 1
tahun.
Kehidupan Kecoa
• Kecoa adalah suka di tempat yang hangat, air, banyak
makanan
• Hidup berkelompok dan aktif pada malam hari, pada siang
hari bersembunyi di tempat2 yang nyaman (kamar mandi,
lemari, cerobong uap, TV, radio, sistem saluran
pembuangan dapur/kamar mandi).
• Makanan kecoa segala macam, termasuk makanan manusia
(keju, daging, susu, kue,dll), buku, dan kotoran lainnya.
• Perpindahan kecoa bisa karena terbang, tetapi lebih sering
karena terbawa oleh alat transportasi seperti troly, kereta
dorong, keranjang makanan, kotak minuman, pesawat,
kapal, kendaraan mobil).
•
Media penularan penyakit.
• Sebagai pembawa penyakit dan menjadi salah
satu bagian dalam penyebaran beberapa
penyakit (diare, disentri, kolera, pes, typhus).
Pengendalian dan pengawasan.
• Kebersihan dapur, tempat sampah, bagianbagian sulit pada rumah makan/jasaboga
• Kebersihan dan sanitasi lingkungan
• Pemeriksaan bahan yang akan masuk ke TPM
• Saluran air, selokan, peralatan hrs tertuutup
• Pengawasan adanya kecoa dg adanya
kepompong.
• Insectisida diikuti kebersihan lingkungan
Umpan dan Perangkap Kecoa.
• Perangkap dengan racun sangat efektif untuk
jasaboga karena terhindar dari pencemaran
insectisida
• Perangkap berisi umpan yang mengandung
insectisida dan bahan daya tarik yg menarik
kecoa untuk memakan dan kembali keluar ke
tempat persembunyiannya. Kecoa
mengeluarkan kotoran dan bila dimakan kecoa
lain akan mati.
Pemberantasan Kecoa
• Penyemprotan dengan bahan insectisida harus
dilakukan dengan takaran yang tepat, karena
kalau tidak dilakukan dengan hati-hati dan
dapat terjadi kekebalan pada kecoa.
NYAMUK
http://haryati-1992.blogspot.com/2011/12/daur-hidup-nyamuk.html
Nyamuk
• Nyamuk adalah serangga tergolong dalam
order Diptera; genera termasuk Anopheles,
Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes,
Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan
Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan
sekitar 35 genera yang merangkum 2700
spesies Nyamuk mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki
panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi
jarang sekali melebihi 15 mm, (wikipedia).
siklus hidup
• Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus
hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa.
• Tempo tiga peringkat pertama bergantung
kepada spesies - dan suhu.
• Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah
mangsanya, telur-telur nyamuk membutuhkan
protein yang terdapat dalam darah untuk
berkembang.
• jantan maupun betina makan cairan nektar
bunga. sebab nyamuk betina memberi nutrisi
pada telurnya.
Aedes spp
• Spesies nyamuk yang terdiri dari Aedes aegypti
dan Aedes albopiktus yang hidup di daerah tropis
dan merupakan vektor utama penyakit demam
berdarah yang hidup aktif di siang hari dan lebih
senang mengisap darah manusia.
• Suka bertelur di air yang bersih seperti di
tempayan, bak mandi, vas bunga segar yang
berisi air dan lain nya dan menetas di dinding
bejana air,
• telur ( jentik ) nyamuk Aedes aegypti bisa
bertahan 2-3 bulan.
Pengamatan Jentik
• Pengamatan jentik Aedes sp. dilakukan secara
berkala di setiap sarana penampungan air,
sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) minggu untuk
mengetahui adanya atau keadaan populasi jentik
nyamuk, dilakukan secara teratur.
• Juga pengamatan jentik nyamuk spesies lainnya
di tempat-tempat yang potensial sebagai tempat
perindukan vektor penyakit malaria di sekitar
lingkungan rumah sakit seperti saluran
pembuangan air limbah.
Pengamanan & Pemberantasan
Nyamuk
• Pengamanan lubang dengan kawat kasa
• Setiap lubang di dinding harus ditutup dengan kawat kasa untuk
mencegah nyamuk masuk.
•
Pemberantasan Nyamuk.
1) Pemberantasan dilakukan apabila larva atau jentik nyamuk Aedes
sp. > 0 dengan abatisasi.
2) Melakukan pemberantasan larva/jentik dengan menggunakan
predator.
3) Melakukan oiling untuk memberantas culex.
4) Bila diduga ada kasus demam berdarah yang tertular di rumah sakit,
maka perlu dilakukan pengasapan (fogging) di rumah sakit.
Sumber:
• 1. KepMenKes.
RI.No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
• 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Fly: Fly
• 3. indosiar.com/ragam/nyamuk-seranggayang-tangguh
• 3. wikipedia.org/wiki/Nyamuk.
Terimakasih
Download