Tugas Biologi (METAMORFOSIS SEMPURNA)

advertisement
Nama : Suni
Nim : 2015-91-053 (reguler)
Matkul : Biologi Dasar (tugas metamorfosis)
1. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis sempurna ?
 Metamorfosis sempurna atau dikenal dengan istilah holometabola merupakan perubahan
bentuk yang terjadi pada serangga dimana hewan muda memiliki bentuk yang sangat
berbeda dengan bentuk hewan dewasa. Dan biasanya keduanya memiliki cara makan
bahkan habitat yang berbeda. Terdapat fase transisi yang mana merupakan titik perubahan
bentuk menjadi bentuk hewan dewasanya. Adapun tahapan pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada metaorfosis sempurna ialah:
a. Fase Telur
Hewan betina akan meletakkan telur- telurnya di tempat yang sesuai dengan kebutuhan
dengan perkembangan calon anaknya. Contohnya seperti pada kupu- kupu yang meletakkan
telur- telurnya di permukaan daun hal ini karena larva atau hewan muda merupakan
pemakan tumbuhan. Pada fase telur ini, embrio hasil fertilisasi sel telur dengan sel sperma
akan terus mengalami pembelahan, membentuk organ-organ, sampai pada waktu tertentu
tergantung pada jenis spesiesnya. Telur- telur nyamuk memiliki struktur yang ringan dan
rapat seperti sebuah rakit. Induk- induk nyamuk meletakkan telur- telurnya di permukaan air
yang tenang. Hal ini karena larva nyamuk akan menghabiskan kehidupannya di dalam air.
Setelah waktu yang ditentukan telur-telur ini akan menetas menjadi larva atau hewan muda.
b. Fase Larva
Pada fase ini larva atau hewan muda sangat aktif makan. Induk betina meletakkan telur-telur
ditempat yang sesuai dengan makanannya. Ulat, larva dari kupu- kupu mampu
menghabiskan dedaunan dimana ia hinggap. Larva hewan yang memiliki eksoskleton (rangka
luar), seperti pada serangga akan mengalami pergantian kulit atau eksdisis atau molting. Hal
ini karena ukuran tubuhnya makin membesar sehingga dibutuhkan eksoskleton yang baru
untuk ukuran tubuhnya yang membesar. Pergantian kulit dapat terjadi sampai beberapa kali
dan pada waktu yang ditentukan larva akan berhenti makan dan memasuki fase berikutnya,
yaitu menjadi pupa. Perubahan ini dikontrol oleh hormonal di dalam tubuh larva.
c. Fase Pupa
Pupa atau kepompom merupakan fase transisi. Tubuh kepompom dilindungi dengan rangka
luar yang keras di sebut dengan kokon. Pada fase ini, sebagian besar serangga berada dalam
kondisi inaktif (makan). Di balik kokon, tubuh pupa sangat aktif melakukan metabolisme
pembentukan organ—organ dan bentuk hewan dewasanya. Kebutuhan akan energi
diperoleh dari simpanan cadangan makanan di dalam tubuh larva. (pada fase larva sangat
aktif makan, dan sebagian makanannya akan disimpan untuk fase pupa). Fase pupa
memakan waktu yang bervariasi.
d. Fase Imago (Dewasa)
Sampai waktu yang ditentukan, pupa akan keluar dari cangkangnya menjadi hewan dewasa
(imago) dengan bentuk yang sangat berbeda. Pada fase ini, imago memiliki cara makan dan
habitat yang berbeda dengan larvanya. Fase imago merupakan fase reproduksi dimana,
hewan dewasa akan saling mengadakan perkawinan (jantan dan betina), yang akan
membentuk ratusan telur- telur, dan akan mengulangi sikusnya.
2. Gambarkanlah kejadian metamorfosis sempurna?
3. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis tidak sempurna?
 Metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola perubahan bentuk yang tidak mengalami
fase pupa. Pada pertumbuhan dan perkembangan hemimetabola, hewan muda
memilikibetuk yang sama dengan hewan dewasa, hanya saja ukuran dan kematangan organ
reproduksinya yang berbeda. Oleh karena itu, hewan muda disebut dengan nimfa, bukan
larva. Tahapan- tahapan pada hemimetabola yaitu:
a. TELUR
Seperti pada umumny serangga, telur- telur diletakkan ditempat yang sesuai dan aman
untuk perkembangan embrio. Embrio- embrio di lindungi dengan struktur telur yang
bercangkang zar kiitin. Sampai pada waktu yang ditetukan, telur akan menetas menjadi
nimfa.
b. NIMFA
Berbeda dengan kelompok holometabola, hemimetabola lagsung memiliki bentuk hewan
yang sesungguhnya, nimfa, yang ukurannya lebih kecil. Nimfa akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan untuk kematangan organ reproduksi. Nimfa juga mengalami eksdisis
untuk mengganti kerangka luar tubuhnya akibat pertumbuhan yang membuat ukuran
tubuhnya makin membesar.
c. IMAGO
Imago memiliki kematangan reproduksi dan siap untuk melakukan perkawinan. Siklus akan
kembali terulang.
4. Gambarkanlah kejadian metamorfosis tidak sempurna?
5. Berikan 5 contoh hewan/serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna?





Kupu- kupu
nyamuk
lalat
tawon
undur- undur
6. Berikan 5 contoh hewan/serangga yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna?





Belalang
Kecoak
Capung
Tonggeret
Serangga sisik
7. Jelaskan perbedaan metamorfosis dengan evolusi?
 Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan
perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan
fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda
 Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu
berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun
berubah menjadi bentuk yang lebih baik.
8. Tuliskan serangga/hewan yang menyebabkan penyakit/patologi
bagi manusia!

Nyamuk
Nyamuk merupakan serangga Ordo Diptera,
yang mempunyai sepasang sayap berbentuk
membran. Tubuhnya yang kecil dengan enam
kaki panjang. Ukuran tubuh nyamuk berbedabeda tapi tidak lebih dari 15 mm dengan berat
tubuh 2 - 2.5 mg. Jumlah spesies nyamuk
mencapai 2700 jenis di dunia
Nyamuk jantan tidak menghisap darah,
sedangkan nyamuk betina menghisap darah
untuk mendapatkan protein untuk
pembentukan telur.
Nyamuk Anopheles merupakan penyebab penyakit malaria. Ia menggigit dengan posisi badan, mulut
dan jarum yang dibenamkan ke kulit manusia dalam satu garis. Adapula yang suka menggigit dalam
posisi mendatar sesuai dengan posisi ’pendaratan’ di permukaan kulit korbannya. Nyamuk ini adalah
Aedes aegypti yang menjadi penular penyakit demam berdarah dan Chikungunya. Nyamuk lain
adalah Culex penyebab penyakit radang otak atau biasa disebut west nile virus alias virus Nil Barat,
asal penyakit tersebut dari belahan benua Afrika.
Penanggulangan demam berdarah yang paling umum dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan
lingkungan melalui gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur sarang nyamuk) dan
pengasapan. Tujuannya adalah untuk memutus mata rantai perkembangbiakan jentik nyamuk.

kecoa
Banyak orang merasa jijik dengan serangga
yang satu ini. Tak heran, karena umumnya
kecoa tinggal di tempat gelap yang kotor,
lembab dan bau.
Kecoa
dengan mudah kita jumpai di rumah tinggal. Ia
memakan hampir segala macam makanan yang ditemukannya untuk bertahan hidup. Baunya yang
tidak sedap, kotoran dan kuman yang ia tinggalkan di setiap tempat yang ia hinggapi, membuat
kecoa dianggap sebagai indikator sanitasi yang buruk. Berbagai kuman penyakit yang berasal dari
tempat-tempat kotor menempel pada tubuh kecoa dan akan menempel di setiap tempat yang dia
hinggapi. Oleh karena itulah kecoa dapat menjadi penyebab berbagi jenis penyakit mulai hari tipus,
toksoplasma, hingga penyakit SARS yang mematikan, sehingga perlu dikendalikan populasinya.
Hewan yang biasa disebut lipas ini metamorfosisnya tidak sempurna dan banyak ditemukan di
daerah tropis, bahkan sampai di daerah dingin. Kemampuannya dalam beradaptasi tidak perlu
diragukan lagi, ia mampu bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem sekali pun.
Pengendalian kecoa dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan insektisida. Atau
dengan menyiramkan air panas pada telur kecoa agar tidak menetas dan berkembang biak.
 Lalat
Serangga lalat merupakan hewan yang hidup dan berkembang biak di
tempat-tempat kotor dan berbau busuk. Serangga kecil ini sangat
mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup, mata majemuknya
terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa
jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Saat ini,
ditemukan tidak kurang dari 60.000 – 100.000 spesies lalat di dunia.
Jenis lalat yang perlu diwaspadai di antaranya lalat rumah (Musca
domestica), lalat hijau (Lucilla seritica), lalat biru (Calliphora vornituria),
dan lalat latirine (Fannia canicularis). Dari keempat jenis tersebut, lalat rumah adalah yang paling
dikenal sebagai pembawa penyakit. dan banyak dijumpai di tempat-tempat yang terdapat sampah
basah hasil buangan rumah tangga, terutama yang kaya zat-zat organik yang sedang membusuk. Di
lalat mencari makanan dan berkembang biak.
Bermacam-macam mikroorganisme penyebab penyakit menempel di kaki lalat dan rambut-rambut
halus di sekujur tubuhnya. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat biasanya berhubungan
dengan saluran pencernaan. karena perpindahan kuman dan mikroorganisme dari lalat ke dalam
tubuh manusia terjadi secara mekanis. Lalat dari tempat kotor dan busuk kemudian hinggap di
makanan sehingga makanan terkontaminasi. Mikroorganisme akan masuk ke dalam tubuh
bersamaan dengan makanan itu.
Penyakit-penyakit yang biasanya ditularkan lalat antara lain kolera, diare, disentri, tifus, dan virus
penyakit saluran pencernaan. Lalat juga dapat menularkan penyakit difteri, membawa virus penyakit
polio dan gatal-gatal pada kulit.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi lalat antara lain dengan menggunakan alat
perangkap, umpan, dan alat pembunuh elektrik. Namun, cara ini hanya efektif untuk penanggulangan
pada skala kecil, seperti rumah, kantor, dan hotel.
Download