DIPTERA : BRACHYCERA

advertisement
Lalat
DR RIRIH YUDHASTUTI drh. MSc
Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga Surabaya
Lalat
Klasifikasi :
Ordo
DIPTERA
Subordo
BRACHYCERA
Subordo
CYCLORRHAPHA
Famili
Tabanidae
Famili
Muscidae
Calliphoridae
Sarcophagidae
Hippoboscidae
Gasterophilidae
Oestridae
Subordo
Famili
: Brachycera
: Tabanidae
Terdiri dari 3 genus :
1. Tabanus
2. Chrysops
3. Haematopota
Subordo
Famili
Terdiri dari 3 genus
penting:
1. Musca
2. Stomoxys
3. Haematobia
: Cyclorrhapha
: Muscidae
Musca domestica
(Lalat rumah)
Biologi Musca domestica
Daur hidup : Telur – Larva – Pupa –
Dewasa/imago (metamorfosis sempurna)
 Telur, berbentuk seperti pisang, warna krem,
diletakkan berkelompok. Satu kelompok terdiri
dari 100 – 150 butir.
 Tempat peletakan telur yang disukai adalah
manur, feses, sampah organik yang membusuk
dan lembab. Menetas 6-8 jam.
 Larva berbentuk maggot, berwarna krem, ukuran
10 –12 mm. Terdiri dari 3 instar, lama stadium
larva 5 hari.

Biologi Musca domestica
Sebelum menjadi pupa, larva mencari tempat yang kering
 Pupa berbentuk barel, kecoklatan. Lama stadium pupa 3-4
hari.
 Lalat menetas dari pupa melalui kantung di bagian atas kepala
yang disebut ptilinum.
 Jarak terbang lalat mencapai 20 mil
 Lalat bertelur setelah 4-8 hari kawin. Makanan lalat dapat
berbentuk cair, semi padat dan padat.
 Lalat mempunyai tipe mulut menghisap, labium memanjang
terbagi menjadi 2 labellum di bagian distal. Mempunyai
pseudotrachea yang merupakan saluran untuk menghisap.

Telur :
Pupa :
•24 jam
pertama, kulit
mengeras,
kutikula
berubah warna
menjadi coklat
tua hampir
hitam
• 3-4 hari
•Berbentuk seperti
pisang (1-2mm)
•Berwarna putih
susu
•Diletakkan di
tempat yang
lembab
•Menetas (6-8 jam)
Larva :
•Terdiri dari 3 instar larva
• bentuk silinder,tipis
dengan anterior berbentuk
kerucut (kepala) dan
posterior yang lancip
• tembus cahaya (I,II) dan
putih /kekuningan (III)
• 5 hari
Kerugian yang ditimbulkan :
 Penular berbagai jenis penyakit perut pada
manusia (disentri, kolera, diare)
 Menimbulkan gangguan higienis pada
peternakan
 Status higiene dan sanitasi
LALAT RUMAH (Musca domestica)
Saha
abdi ?
Aduh
perut
ku
gendut,
nih !!
Korban keganasan lalat
Chrysomya megacephala
(Lalat Hijau)
 Lalat bertelur pada karkas,feses atau bahan
organik yang membusuk. Jumlah telur rata-rata
254 butir.
 Telur menetas 9 – 10 jam. Lama stadium larva
sekitar 4 hari. Lalat dewasa dapat hidup sampai
105 hari.
 miasis fakultatif
Chrysomya megacephala
Sarcophaga sp.
(Lalat blirik/daging)
Lalat ini berwarna abu-abu, berukuran sedang
sampai besar, kira-kira 6-14 mm panjangnya. Lalat
ini mempunyai tiga garis gelap pada bagian dorsal
toraks, dan perutnya mempunyai corak seperti
papan catur. Lalat ini bersifat viviparus dan
mengeluarkan larva hidup pada tempat
perkembangbiakannya sperti daging, bangkai,
kotoran dan sayur-sayuran yang sedang
membusuk.
Sarcophaga
(Lalat blirik, lalat daging)
Pengendalian Lalat
 Meningkatnya jumlah lalat di suatu daerah dapat
dianggap sebagai sebuah indikator efisiensi
pembuangan sampah dan standard sanitasi di suatu
daerah.
 (1) Sumber serangga tersebut, (2) Bagaimana populasi
serangga tersebut bias meningkat ?, (3) Bagaimana
derajat gangguannya pada individu dan komunitas, dan
(4) Peran serangga terhadap penularan penyakit
bakterial dan viral.
METODA NON KIMIAWI
 Cara pengendalian nonkimia untuk lalat dewasa
tersedia dari mulai yang alat pengusir dan
jebakan lalat yang sangat sederhana seperti
kertas perekat lalat, sampai dengan yang sangat
canggih seperti perangkap lampu (light trap)
yang dapat membunuh lalat dewasa dengan
aliran listrik, saat ini banyak dipakai.
Pengendalian Kimiawi
Dengan didukung upaya pengendalian non kimiawi
seperti upaya higiene dan sanitasi, insektisida dapat
memegang peranan penting dalam pengendalian lalat.
Secara praktis isnsektisida banyak digunakan untuk
mengendalikan lalat dewasa seperti insektisda golongan
organofosfat, karbamat, piretrin dan berbagai jenis piretroid
sintetik.
 Penggunaan insektisida dalam pengendalian lalat bisa
meliputi pembunuhan larva (larvisida), penolakan lalat
dewasa (repelan), atau pembunuhan lalat dewasa dengan
cara penyemprotan residu permukaan (residual surface
spray), penyemprotan ruangan (space spray) atau
pengumpanan (bait).

 Terima Kasih
 Arigato gozaimasu
 Sese
Download