Notulen Kiick off meeting Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Bungo Tahun 2014 Hari/Tanggal Tempat : : Kamis /06 Juni 2014 Ruang Cempaka Kuning Bappeda Kabupaten Bungo Pimpinan rapat : Kepala Bappeda Kabupaten Bungo Peserta : 1. Para Camat 2. Para Anggota Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Bungo 3. Provincial Sanitation Development Advicor (Prosda) 4. Satker PPLP Jambi 5. Province Facilitator (PF) Jambi dan City Fasilitator (CF) Kab. Bungo 6. SKPD Terkait 7. Tokoh Masyarakat, LSM dan Perguruan Tinggi Proses : Agenda Komentar / Masukan Pembukaan Laporan Kesiapan pelaksanaan Protokol Oleh Kabid Praswil dan LH Bappeda Kabupaten Bungo selaku Wakil kesiapan MPS di Kabupaten Bungo Sambutan dan arahan Bupati Bungo Pembacaan Doa Penyampaian Pendanaan Sanitasi Agenda Penyusunan MPS Kesepakatan dan Mekanisme Penyelesaian MPS Sesi tanya jawab Ketua Bidang Perencanaan Pokja Sanitasi Kabupaten Bungo Disampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Bungo selaku Ketua Bidang Perencanaan Pokja Sanitasi Kabupaten Bungo Anggota Pokja Kabupaten Bungo Disampaikan oleh Pokja Sanitasi Provinsi Jambi Disampaikan oleh PF Provinsi Jambi CF Kabupaten Bungo Moderator oleh Kasubbid Sosbud dan Kesra Bappeda Kabupaten Bungo anggota Pokja Sanitasi Kabupaten Bungo. PERTANYAAN/SARAN/MASUKAN Pertanyaan/Saran/masukan Bpk. Drs. Sargawi Ishak, MM (Tokoh Masyarakat) adalah sebagai berikut : Sanitasi adalah penyakit masyarakat hendaknya instistusi yang membidangi sanitasi ini supaya punya komitmen untuk menangani masalah sanitasi ini untuk mewujudkan sanitasi dengan komponen lengkap serta menghentikan perilaku-perilaku yang tidak sehat terhadap lingkungan, maka masyarakat harus dilibatkan sejak awal proses kegiatan. Sanitasi harus di dukung Muaranya jangan Hulunya. Untuk pemberian izin bangunan harus sesuai dengan peraturan seperti jarak sepadan jalan dan saluran pembuangan harus diperhatikan. SKPD selama ini kurang koordinasi, sehingga diharapkan seluruh sektor harus bersatu agar percepatan perencanaan strategis pembangunan sektor sanitasi di Kab. Bungo dapat terlaksana. Page 1 Agenda Komentar / Masukan Pertanyaan/Saran/masukan Bpk. Drs. Idris Zainal (LSM Pedas Kabupaten Bungo) sebagai berikut : Untuk mengatasi masalah sanitasi di Kabupaten Bungo Koordinasi Antar SKPD harus ditingkatkan dan jangan berjalan sendiri sendiri. Sanitasi di daerah perkotaan harus diperhatikan dan diperbaiki karena banyak yang tidak sesuai dengan penataan ruang kota. Pertanyaan/Saran/masukan Bpk. Asmustawa, SKM, M.Kes (Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo) sebagai berikut : Apa Implementasi setelah Penyusunan MPS ini selesai. Apakah Study EHRA yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan menjadi prioritas dalam implementasi MPS ini. Pertanyaan/Saran/masukan Bpk. Syarjono (Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo) sebagai berikut : Rotasi disetiap SKPD harus mempertimbangkan tim teknis yang sudah dilatih masalah sanitasi. SPAL, Drainase di kecamatan Bathin III yang dibangun proyek CWSHP dulu tidak mencukupi dirapkan supaya dapat membanguan SPAL dan Drainase skala besar. Pertanyaan/Saran/masukan Bpk. H. Ismail (Dinas Pengelolaan Pasar dan Kebersiahan Kabupaten Bungo) sebagai berikut : Masterplan Air limbah yang ada saat ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan kota Muara Bungo supaya dapat direvisi. Perilaku Mayarakat yang kurang memperhatikan pola hidup bersih dan sehat harus sering-sering diadakan sosialisasi tentang pola hidup bersih dan sehat. Pertanyaan/Saran/masukan Ibu Irma (Kantor BPS Kabupaten Bungo) sebagai berikut : Dari data BPS angka harapan Hidup di Kabupaten Bungo sangat rendah yaitu 67 tahun untuk meningkatkan angka harapan hidup yang sangat penting dilakukan adalah pembangunan sanitasi permukiman. Dalam menetapkan program harus melibatkan daerah rawan sanitasi baik perkotaan dan persedaan. Dengan adanya sanitasi ini angka harapan hidup pasti akan meningkat. TANGGAPAN Tanggapan Tim Pokja Sanitasi Provinsi Jambi, Bpk. Eki Asmindo Putra adalah sebagai berikut : Semua saran dan masukan sudah menjadi isu-isu strategis dari Pusat, dimana Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab./Kota, Lembaga Donor, Dunia Usaha & Swasta, LSM dan Masyarakat semua harus terlibat dan berkontribusi. Perencanaan Pembangunan Sanitasi sekarang ini bersifat komprehensif, multisektor dan terintegrasi dan berdasarkan data empiris (actual). Butuh kerjasama dan proses terintegrasi antara semua sektor dalam mewujudkan dan merubah pola perilaku masyarakat yang buruk sanitasi menjadi baik sanitasinya. Pembangunan Apapun tidak didukung oleh perencanaan tidak akan berjalan dengan baik. Untuk Implemen tasi harus disusun Dokumen Perencanaan Pembangunan yang dibuat Daerah harus disiapkan Dokumen Perencanaan redinaes kriteria. Page 2 Agenda Komentar / Masukan Peta Area Berisiko dijadikan jaminan kualitas. SSK Kabupaten Bungo sudah mendasar dan setelah Pasca Pendampingan harus ada Implementasi dan Evaluasi. Bathin III masuk dalam Area berisika Sanitasi. Masterplan Air Limbah harus direview. Pemicuan kerjasama harus dilakukan antara dinas kesehatan dan Dinas Pengelolaan Pasar dan Kebersiahan untuk Pola Hidup Bersih dan Sehat. MDGs adalah salah satu bagian dari Sanitasi. Tanggapan PF Provinsi Jambi, Bpk. Firman Purboyo adalah sebagai berikut : Persamaan Persepsi SKPD Harus diutamakan terlebih dahulu Koordinasi antar SKPD harus ditingkatkan. Pokja Sanitasi harus menjadi Rotor dari Program Sanitasi ini. Pemerintah hanya meminta 2% dari dana daerah untuk Sanitasi, ini semua tergantung SKPD terkait. Kesepakatan tentang Mekanisme Penyelesaian MPS Diskusi Penyusunan RKTL/Jadwalkerja Tentang Penyusunan MPS yang disampaikan oleh Usman, S.Sos, CF Kabupaten Bungo. . NOTULEN KHAIRUL HUDA, S.IP Page 3