DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SEKRETARIAT JENDERAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 021-5738181 PERJANJIAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN PROGRAM KERJASAMA BEASISWA UNGGULAN – CIMB NIAGA DIPA TA Nomor Tanggal MAK : : : : 2009 0004.1/023-01.1/-/2009 31 Desember 2008 10.03.01.0049.0079.5721/3 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN UNIVERSITAS HASANUDDIN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN JENJANG S1 UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor: /A2.5/LN/2009 Pada hari ini, Kamis, tanggal 5, bulan November tahun 2009, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama NIP : Dr. R. Agus Sartono, MBA : 1961 1030 1988 1210 01 Jabatan : Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Nama NIP : Ir.H. Nasaruddin Salam, M.T : 19591220 198601 1 001 Jabatan : Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unhas Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Kampus Unhas Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan menggunakan jasa PIHAK KEDUA dalam melaksanakan program Beasiswa Unggulan DEPDIKNAS, berdasarkan atas pemikiran: 1. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan potensi sumber daya daerah guna melahirkan insan terbaik bangsa yang memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas dan kredibilitas tinggi, berkepribadian unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara, PIHAK PERTAMA bermaksud memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi untuk mengikuti program pendidikan Sarjana. 2. Bahwa sesuai dengan PKS antara Depdiknas dengan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, No……………..tanggal……… telah disepakati menyelenggarakan Beasiswa Unggulan-CIMB Niaga. 3. Bahwa PIHAK KEDUA bersedia untuk melaksanakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) di atas dengan tenaga pengajar yang berkualitas pada bidangnya dan prasarana yang memadai. Adapun ketentuan-ketentuan yang mengatur perjanjian kerjasama ini adalah sebagai berikut: PASAL 1 KETENTUAN UMUM Dalam perjanjian kerja sama ini yang dimaksud dengan: 1. Mahasiswa berprestasi adalah yang Warga telah Negara memenuhi Indonesia syarat sebagai akademis penyelenggaraan Beasiswa Unggulan DEPDIKNAS. peserta dan didik ketentuan 2. adalah pendidikan formal jenjang S1 yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin. 3. Seleksi adalah proses penjaringan calon peserta yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA. Seleksi diselenggarakan secara tertulis dan wawancara serta harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Bagi calon peserta yang lulus seleksi berhak mendapatkan Beasiswa Unggulan dan mengikuti pendidikan di Universitas Hasanuddin. 4. Proses pendidikan adalah serangkaian proses belajar-mengajar yang dilaksanakan untuk berlangsungnya pendidikan sampai dengan tercapainya gelar akademik termasuk proses wisuda. 5. Beasiswa Unggulan DEPDIKNAS merupakan program beasiswa nasional dalam rangka menyiapkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif sesuai dengan visi pendidikan nasional. PASAL 2 TUJUAN 1. Tujuan umum program Beasiswa Unggulan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia yang mendukung percepatan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Tujuan khusus program Beasiswa Unggulan adalah meningkatkan sumber daya manusia pada jenjang perguruan tinggi, berdasarkan pada unggulan daerah dan prioritas program pendidikan nasional, untuk menyiapkan perguruan tinggi dalam kerangka rintisan mencapai World Class University. 3. Untuk mencapai tujuan tersebut, PIHAK PERTAMA menugaskan PIHAK KEDUA untuk menyelenggarakan proses pendidikan bagi peserta program Besiswa Unggulan DEPDIKNAS sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat 2 (dua) dan ayat 4 (empat) perjanjian kerja sama ini. 4. PIHAK KEDUA bersedia menerima penugasan tersebut dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan proses pendidikan sebagaimana dimaksud pada ketentuan Pasal 1 ayat 2 (dua) dan ayat 4 (empat) perjanjian kerja sama ini. PASAL 3 PESERTA PENDIDIKAN 1. Peserta Beasiswa Unggulan Program Studi Hubungan Internasional, Administrasi Negara, Fisika, Ekonomi Manajemen dan Teknik Sipil jenjang S1 diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin berjumlah tujuh (7) orang dan telah menjalani proses seleksi, selanjutnya mengikuti proses belajar pada PIHAK KEDUA. 2. Nama-nama peserta Beasiswa Unggulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) adalah seperti tercantum pada lampiran 1 perjanjian kerja sama ini. 3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengubah dan/atau mengganti namanama peserta yang telah tercantum pada lampiran 1 perjanjian kerja sama ini tanpa persetujuan dari PIHAK PERTAMA. 4. Apabila terdapat perubahan dan/atau penggantian nama-nama peserta harus dituangkan dalam Surat Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal, DEPDIKNAS atas usulan dari PIHAK KEDUA. PASAL 4 KURIKULUM PROGRAM Kurikulum yang digunakan PIHAK pendidikan adalah kurikulum Program Internasional, KEDUA dalam menyelenggarakan Jenjang S1 Program Studi Hubungan Administrasi Negara, Fisika, Ekonomi Manajemen dan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin dengan memperhatikan kebutuhan dari PIHAK PERTAMA. PASAL 5 JANGKA WAKTU PENDIDIKAN 1. Jangka waktu pendidikan pada Program Jenjang S1 Program Studi Hubungan Internasional, Administrasi Negara, Fisika, Ekonomi Manajemen dan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin adalah selama 8 (delapan) semester atau 48 (empat puluh delapan) bulan. 2. Jangka waktu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlangsung dari awal perkuliahan semester 1 (gasal) mulai bulan September tahun 2009 sampai dengan akhir masa studi. 3. Bagi peserta penerima Beasiswa Unggulan tidak diberikan perpanjangan waktu dalam pemberian beasiswa. PASAL 6 LINGKUP PEKERJAAN PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana tersebut pada Pasal 1 angka (4) dan Pasal 2 ayat (3) dan (4), diwajibkan menyusun program pendidikan yang meliputi penyiapan materi kuliah, strategi, dan jadwal pelaksanaan perkuliahan serta evaluasi yang harus disampaikan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA. PASAL 7 BIAYA PENDIDIKAN 1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab membiayai biaya pendidikan untuk setiap orang selama jangka waktu pendidikan sebesar : No Program Studi Jumlah Mahasiswa 1 Hubungan Internasional Administrasi Negara Fisika 1 22.550.000,- 2 22.550.000,-x2 2 27.750.000,-x2 Ekonomi Manajemen Teknik Sipil 1 22.550.000,- 1 27.750.000,- 2 3 4 5 Harga Nilai Kontrak 2. Jumlah biaya yang tersebut pada ayat (1) sudah termasuk pajak-pajak, bea materai, dan biaya-biaya lain yang timbul karena perbuatan dan/atau pelaksanaan perjanjian ini menurut ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku serta menjadi beban PIHAK KEDUA. 3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menarik tambahan biaya pendidikan dan biaya kemahasiswaan kepada peserta Beasiswa Unggulan di luar biaya yang sudah disepakati dengan PIHAK PERTAMA. 4. Pembiayaan Beasiswa Unggulan dibebankan pada DIPA Sekretariat Jenderal DEPDIKNAS Nomor 0004.1/023-01.1/-/2009 tanggal 31 Desember 2008 dan pembayaran pada tahun berikutnya akan dibebankan dalam DIPA Sekretariat Jenderal DEPDIKNAS dan/atau DIPA lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PASAL 8 PEMBAYARAN 1. Ketentuan pembayaran keseluruhan beasiswa dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut: a. Sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) akan dilakukan pembayaran beasiswa melalui beberapa tahap dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Tahap I : (DIISI OLEH BIRO PKLN) (2) Jumlah pembayaran untuk tahap selanjutnya akan disesuaikan dengan kondisi keuangan pada tahun anggaran berjalan. b. Tahap I dana beasiswa yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA akan dibayarkan melalui pembayaran langsung (LS) ke rekening PIHAK KEDUA. Nama : Rektor Unhas Khusus Bidang Kemahasiswaan Nomor Rekening : 0120566218 Bank : BNI Unit Tamalanrea Makassar Pembayaran tahap I ini dilakukan segera setelah penandatanganan perjanjian kerja sama ini. 2. Pembayaran beasiswa untuk tahap selanjutnya akan dibayarkan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: Perolehan IPK dan Sanksi yang Diberlakukan Jenjang ≤ 2,50 Pemberhentian beasiswa S1 2,51 s.d 2,99 ≥ 3,00 Beasiswa diberikan Beasiswa sebesar 50% dari Sepenuhnya nilai biaya diberikan. pendidikan pada semester berjalan 3. Pembayaran keseluruhan beasiswa bagi peserta Beasiswa Unggulan, Sekretariat Jenderal, DEPDIKNAS akan dihentikan apabila mahasiswa: a. memperoleh IPK ≤ 2,75 selama 2 (dua) semester berturut-turut; b. selesai studi; c. drop out; d. mendapat beasiswa lain; e. pindah sekolah, atau mengundurkan diri; f. tidak memenuhi persyaratan akademis; g. hal lainnya yang bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 4. Sesuai dengan ketentuan ayat (3), PIHAK KEDUA berhak menghentikan pembayaran beasiswa bagi peserta Beasiswa Unggulan, dan kepada mahasiswa berhak melanjutkan studi atas biaya sendiri sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku. 5. Sesuai dengan Ayat (4), kelebihan dana beasiswa diperhitungkan ke dalam kewajiban PIHAK PERTAMA sesuai dengan pasal 7 ayat (1) dan ayat (2). Apabila sampai dengan akhir program Beasiswa Unggulan masih terdapat sisa dana, kelebihan dana tersebut wajib disetorkan ke Kas Negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 6. Ketentuan dan tata cara penarikan, penyaluran serta pertanggungjawaban keuangan tunduk pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. PASAL 9 PELAPORAN 1. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaporkan evaluasi hasil studi secara tertulis dan laporan keuangan kepada PIHAK PERTAMA selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah semester berakhir. 2. Apabila mahasiswa sesuai yang tersebut dalam pasal 3 Ayat (2) tidak dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan perjanjian kerja sama ini, maka PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA. 3. Evaluasi hasil studi yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA tidak dapat diganggu-gugat oleh PIHAK PERTAMA. PASAL 10 HAK DAN KEWAJIBAN 1. PIHAK PERTAMA berhak untuk: a. Menerima laporan secara tertulis mengenai evaluasi hasil studi selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah semester berakhir. b. Mengevaluasi hasil studi peserta Beasiswa Unggulan terutama pada kriteria Indeks Prestasi Komulatif sesuai dengan pasal 8 ayat 1 dan 2. c. Memberikan teguran secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK KEDUA selaku pelaksana program Beasiswa Unggulan jika terdapat halhal yang bertentangan dengan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian kerja sama. 2. PIHAK KEDUA berhak untuk: a. Menyelenggarakan dan menentukan hasil seleksi akademis peserta Beasiswa Unggulan Program Jenjang S1 Program Studi Hubungan Internasional, Administrasi Negara, Fisika, Ekonomi Manajemen dan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin yang bersifat final dan tidak dapat diganggu-gugat. b. Memberlakukan ketentuan akademik, administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Menerima dana Beasiswa Unggulan dari PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 8 Ayat (1). 3. PIHAK PERTAMA berkewajiban: a. Membayar dana beasiswa kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pasal 7 Ayat (1) dan Ayat (2) yang dilaksanakan sesuai tata cara pembayaran yang diatur dalam pasal 8 ayat (1) perjanjian ini. b. Memberikan sanksi administrasi berupa denda jika PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana diatur dalam pasal 11 Ayat (4) perjanjian ini. 4. PIHAK KEDUA berkewajiban: a. Menyediakan prasarana yang memadai untuk kebutuhan pendidikan bagi peserta Program Beasiswa Unggulan. b. Menyediakan tenaga berpengalaman dalam bidang pendidikan bagi peserta Beasiswa Unggulan dengan kualifikasi sesuai ketentuan yang berlaku. c. Memberikan evaluasi hasil studi kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan Pasal 10 Ayat (1). d. Melakukan kegiatan akademik lainnya berdasarkan ketentuan dalam Panduan Beasiswa Unggulan. e. Ikut bertanggung jawab terhadap kewajiban dari penerima Beasiswa Unggulan sebagaimana tersebut dalam Pasal 3 Ayat (3) dalam hal pengembalian dana Beasiswa Unggulan, jika di kemudian hari (30 hari setelah perkuliahan perdana) penerima Beasiswa Unggulan tersebut tidak dapat mengikuti perkuliahan atau mengundurkan diri dan kembali ke instansi asal atas keinginan sendiri sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 12 ayat (5). PASAL 11 SANKSI DAN DENDA 1. Jika PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Ayat (4) perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian kerja sama ini dengan PIHAK KEDUA. Selanjutnya PIHAK PERTAMA akan menunjuk pihak lain sebagai pengganti PIHAK KEDUA. 2. Jika PIHAK PERTAMA tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Ayat (3) huruf a perjanjian kerja sama ini, maka PIHAK KEDUA berhak menuntut ganti rugi biaya pendidikan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 3. Ketentuan dalam Pasal 12 ayat (2) tidak berlaku apabila disebabkan kondisi keuangan negara yang tidak mendukung pelaksanaan program Beasiswa Unggulan. 4. Jika PIHAK KEDUA terlambat atau menunda melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Ayat (4) perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1 (satu) per-mil untuk setiap hari keterlambatan/menunda atau sebesar-besarnya 5% (lima persen) dari nilai perjanjian kerjasama ini. 5. Jika penerima Beasiswa Unggulan sebagaimana tersebut dalam Pasal 3 Ayat (2) di kemudian hari (30 hari setelah perkuliahan perdana) tidak dapat mengikuti perkuliahan atau mengundurkan diri dan kembali ke instansi asal atas keinginan sendiri, wajib mengembalikan dana Beasiswa Unggulan ke kas negara sebesar 2 (dua) kali dari biaya yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada penerima Beasiswa Unggulan tersebut. 6. Sanksi dan denda seperti yang dimaksud dalam Pasal 12 ini tidak berlaku jika terjadi penundaan atau keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sebagai akibat dari keadaan memaksa (force majeure). PASAL 12 FORCE MAJEURE 1. Keadaan memaksa (force majeure) adalah keadaan yang terjadi di luar kekuasaan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang mengakibatkan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerjasama ini. 2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk dapat menunda atau membebaskan kewajibannya masing-masing apabila terjadi hal-hal di luar kemampuan manusia (force majeure) dan harus memberitahukan kepada pihak lain secara tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah terjadinya force majeure dan dibuktikan dengan keterangan pejabat yang berwenang. 3. Yang termasuk force majeure yaitu keadaan akibat bencana alam seperti banjir bandang, gempa bumi, gunung meletus, dan/atau perang yang tidak memungkinkan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan oleh kedua belah pihak. PASAL 13 PERSELISIHAN Jika di kemudian hari terjadi perselisihan yang bersumber dari perjanjian kerja sama ini, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat menyelesaikannya secara musyarawah untuk mufakat berdasarkan azas kekeluargaan. PASAL 14 DOKUMEN Yang dimaksud dengan dokumen dalam pasal ini adalah dokumen yang ada pada saat mulai, selama, dan sesudah perjanjian berlaku, serta mengikat PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah Perjanjian Kerjasama antara Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal, Departemen Pendidikan Nasional dengan Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin tentang Program Beasiswa Unggulan Jenjang S1 Program Studi Hubungan Internasional, Administrasi Negara, Fisika, Ekonomi Manajemen dan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin. PASAL 15 LAIN-LAIN Hal-hal yang bersifat melengkapi dan belum tercantum dalam perjanjian kerjasama ini akan dibuatkan adendum tersendiri yang melekat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian kerjasama ini. PASAL 16 PENUTUP 1. Perjanjian kerjasama ini dianggap sah, berlaku dan mengikat kedua belah pihak. 2. Perjanjian kerjasama ini dibuat rangkap dua cukup (menurut peraturan asli dibubuhi meterai yang perundang-undangan yang berlaku), ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta mempunyai kekuatan hukum yang sama, yang untuk kemudian masingmasing pihak menerima satu rangkap yang asli. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN PEMBANTU REKTOR III KERJASAMA LUAR NEGERI UNIVERSITAS HASANUDDIN Dr. R. Agus Sartono, MBA NIP. 1961 1030 1988 1210 01 Ir.H. Nasaruddin Salam, M.T NIP. 19591220 198601 1 001 LAMPIRAN I: KONTRAK PERJANJIAN KERJA SAMA DAFTAR NAMA PENERIMA BEASISWA UNGGULAN UNIVERSITAS HASANUDDIN No. NIM Nama Program Studi 1 Aprilia Fatmadini Eka Pradani Hubungan Internasional 2 Muhammad Nur Alim Administrasi Negara 3 Novayanti Budiman Ekonomi Manajemen 4 Azwar Sutiono Fisika 5 Nurhayati Teknik Sipil 6 Saddam Administrasi Negara 7 Wahyuni Fisika PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN PEMBANTU REKTOR III KERJASAMA LUAR NEGERI UNIVERSITAS HASANUDDIN Dr. R. Agus Sartono, MBA NIP. 1961 10 30 1988 12 1001 Ir.H. Nasaruddin Salam, M.T NIP. 19591220 198601 1 001