PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIOLOGI BERBASIS WEB di RUMAH SAKIT ROYAL TARUMA Orient Budiman, Adi WartaWinata, Adi Chandra, Daniel Kartawiguna Universitas Bina Nusantara, Jl.Syahdan No. 9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta 11480, Telp./Fax. + 62 (21) 534 5830/ +62 (21) 530 0244 [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected] Abstract Health services in Indonesia having problem with the speed of service process. So many case found like data overlaps, duplication of data, and data not well integrated. One reason is just little health care service provider in Indonesia participated in the HIS (Hospital Information System). To resolve these constraint, necessary to analyzing the business process on one of health care to indentify the problem. System designer will use the Unified Modeling Language for system design. System designer also use PHP:Hypertext Preprocessor for web programming language and MySQL as its Database Management System. Information from business process will be integrated and distributed through web technology. The result showed that with technology and good information system, can support speed of health care services, easier to search, easier to distribute archive documentation, dan easier to make interaction with patient and health care services. Keywords : Hospital Information System, Radiology Information System, Unified Modeling Language, PHP:Hypertext Preprocessor, MySQL, Health Care Service Speed. Abstrak Pelayanan kesehatan di Indonesia umumnya masih mengalami kendala terhadap lamanya proses pelayanan. Banyak ditemukan kasus seperti terjadinya tumpang tindih data, duplikasi data, dan tidak terintegrasinya data dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah penyedia layanan kesehatan di indonesia masih sedikit yang berpartisipasi dalam HIS (Hospital Information System). Untuk mengatasi kendala tersebut, perlu dilakukan analisa proses bisnis pada salah satu pelayanan kesehatan untuk mengidentifikasi masalah yang dimiliki. Perancang sistem akan menggunakan Unified Modeling Language untuk mendesain rancangan sistem. Perancang juga akan menggunakan bahasa pemograman web PHP:Hypertext Preprocessor dan MySQL sebagai pengaplikasian DBMS(Database Management System). Informasi-informasi pada proses bisnis akan diintegrasikan dan didistribusikan melalui teknologi web. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya teknologi dan sistem informasi yang baik, dapat menunjang kecepatan pelayanan kesehatan, mempermudah pencarian, mempermudah pendistribusian arsip dokumentasi, dan mempermudah interaksi antara pasien dengan pihak layanan kesehatan. Kata Kunci : Hospital Information System, Radiology Information System, Unified Modeling Language, PHP:Hypertext Preprocessor, MySQL, Kecepatan pelayanan kesehatan. PENDAHULUAN Penyedia layanan kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit yang berpartisipasi dalam implementasi HIS (Hospital Information System) (Rokx, Schieber, Harimurti, Tandon, & Somanathan, 2009:22-23), sehingga masih memakan waktu yang lama dalam dalam proses pelayanan kesehatan. Meskipun ada, integrasi informasi yang ada tidak memadai. Teknologi informasi belum sepenuhnya dimanfaatkan secara efektif dalam lingkungan kerja dalam pelayanan kesehatan. Teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan hanya dimanfaatkan sebatas untuk keperluan administrasi, manajemen sumber daya manusia, logistik, akuntansi, dan keuangan. Hal ini tidak jauh berbeda seperti pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi bisnis pada umumnya. Radiologi adalah cabang kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan zat radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Secara sederhana, radiologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit dengan menggunakan alat pencitraan medis seperti MRI, CT-scan, Sinar-X, dan USG (Lu, Li, & Gisler, 2011:299). Alasan penulis memilih objek sistem informasi radiologi adalah: departemen radiologi merupakan departemen yang sarat dengan teknologi komputer, memiliki peran sentral dalam suatu unit pelayanan kesehatan, investasi rumah sakit untuk peralatan radiologi yang sangat besar sekitar USD 2,5 juta sampai dengan USD 3 juta (dalam dolar Amerika) sehingga dituntut untuk menghasilkan pendapatan yang besar pula dengan keuntungan yang nyata untuk mempercepat pencapaian pengembalian modal awal. Oleh sebab itu, peningkatan efisiensi dalam departemen radiologi akan berpengaruh terhadap pelayanan jasa pengobatan secara keseluruhan. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu sistem informasi radiologi yang komprehensif. Sistem Informasi Radiologi berbasis web akan dikembangkan dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi proses bisnis dalam departemen radiologi. Selain itu, rancangan sistem yangdibuat juga akan mengintegrasikan sistem “back end” dengan “front end” sehingga baik pasien, dokter dan manajemen rumah sakit memperoleh kemudahan dalam pendaftaran, penjadwalan, pelaksanaan pemeriksaan, dan melihat informasi-informasi yang diperlukan dengan lebih mudah, lebih akurat, dan lebih cepat. Diharapkan dengan adanya sistem rancangan yang baru, dapat memberikan nilai tambah atas pelayanan yang selanjutnya berdampak pada peningkatan pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan sistem informasi radiologi berbasis web untuk departemen radiologi di Rumah Sakit Royal Taruma. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah Pasien diharapkan lebih mudah dalam melakukan pendaftaran radiologi. Kenyamanan pasien dalam penjadwalan. Hasil pemeriksaan dapat diperoleh dengan cepat. Petugas Administrasi Radiologi diharapkan dapat lebih mudah melakukan pendaftaran, penjadwalan pasien dan otomatisasi proses administrasi pelayanan yang diperlukan. Dengan rancangan sistem yang terkomputerisasi diharapkan penyimpanan, dan pencarian data pasien juga lebih sederhana dan mudah. Radiografer dapat mengakses daftar antrian pemeriksaan dan instruksi pemeriksaan secara elektronik. Dokumen pendukung pemeriksaan juga dapat diperiksa kelengkapannya secara elektronik. Pendistribusian dokumentasi radiologi dengan mudah. Dokter ahli radiologi dapat memberikan instruksi, persetujuan pemeriksaan, dan pembuatan laporan radiologi secara elektronik. Selain itu Dokter juga dapat mengakses catatan pasien, dokumen-dokumen pendukung, dan hasil pemeriksaan sebelumnya secara elektronik. Dokter pengirim dapat langsung mendaftarkan permohonan pemeriksaan serta mengakses informasi mengenai hasil radiologi pasien secara online. Diharapkan dokumen terarsip secara elektronik sehingga mencegah terjadinya kehilangan atau tercecernya dokumen. Ruang lingkup analisa proses dan perancangan website pada Rumah Sakit Royal Taruma pada proses front-end dan back-end. Perancangan melingkupi Pendaftaran dan penjadwalan pemeriksaan radiologi bagi pasien, Pelaksanaan proses pemeriksaan radiologi, Laporan dan pendistribusian hasil pemeriksaan radiologi pasien, Penagihan atau pembayaran pemeriksaan radiologi. Penelitian ini tidak membahas pengintegrasian sistem informasi radiologi dengan modalitas pencitraan medis dan sistem informasi rumah sakit. Selain itu, penelitian ini juga tidak membahas mengenai sistem PACS (Picture Archieving and Communication Systems). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode-metode pengumpulan data studi pustaka, seperti Mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan objek penelitian dan mendukung analisis yang dilakukan dari buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, agar mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta; Wawancara dengan Radiografer, Dokter Ahli Radiologi, Petugas administrasi, Manajemen Rumah Sakit, dengan melakukan tanya jawab yang berkenaan dengan sistem yang sedang berjalan beserta masalah yang dihadapi; dan Observasi dengan melakukan pengamatan terhadap proses radiologi yang berlangsung di Rumah Sakit Royal Taruma. Proses pelayanan radiologi yang diamati merupakan alur kerja atau workflow yang sedang berjalan di unit pelayanan radiologi. Penelitian ini juga menggunakan metode analisis dan perancangan dengan menggunakan pendekatan OOAD (Object Oriented Analysis and Design) Satzinger (2005). Penulis juga menggunakan SDLC framework untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan. Pada proses design (Object Oriented Design) penulis menentukan rancangan solusi sistem yang akan dibuat berdasarkan permintaan yang telah dibuat pada tahap analisis. Penulis juga menggunakan bahasa UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari Activity Diagram, Event Table, Use Case Diagram, Use Case Description, Statechart Diagram, Domain Class Diagram, System Sequence Diagram, First-cut Design Class Diagram, Three Layer Sequence Diagram, Updated Class Diagram, Persisten Object, dan User Interface. UML diagram di atas tersebut digunakan untuk dokumentasi analisis. Penulis juga menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan MySQL sebagai aplikasi Database Management System (DBMS) untuk membuat prototipe hasil perancangan. HASIL DAN BAHASAN Departemen radiologi Rumah sakit Royal Taruma telah memanfaatkan sistem komputer dengan aplikasi desktop, namun sistem yang ada sekarang masih belum mencangkup keseluruhan proses bisnis yang berjalan. Pemanfaatan masih kurang karena belum menyatukan modul aplikasi yang ada dengan kebutuhan keseluruhan proses bisnis di lapangan. Beberapa contoh diantaranya pendistribusian dan penumpukan daftar kerja (Work List) yang sebenarnya bisa diotomatisasi dengan komputer secara langsung, namun masih dilakukan secara manual, informasi penjadwalan dengan menggunakan papan tulis sehingga pekerja yang ingin melihat informasi harus datang ke lokasi papan tulis untuk melihat update jadwal terbaru, dan bukti penyerahan hasil pemeriksaan yang bersifat rahasia masih menggunakan tandatangan dan tidak dapat dilakukan Tracking karena informasi identitas yang kurang. Berikut ini adalah gambar proses aktivitas pelayanan radiologi di Rumah Sakit Royal Taruma. Dr. Pengirim Membuat Surat Permintaan Pemeriksaan Pasien Admin Radiologi Kasir Dr. Radiologi Mengecek Kesesuaian Permintaan Pemeriksaan Mendaftar Pemeriksaan Radiologi Radiografer Perawat Bagian Anastesi Mereview Surat Permintaan Pemeriksaan Tolak Status Permintaan? Terima Tidak Mendaftarkan Dokter Pengirim Tidak Mendaftarkan Identitas Pasien Ada Medical Record? Ada Dr. Pengirim Sudah Terdaftar? Pakai Zat Kontras Atau Anastesi? Ada Ya Pasien Setuju? Tidak Mencetak Surat Persetujuan / Penolakan Zat Kontras Atau Anastesi Tidak Ya Tanda Tangan Penolakan Penggunaan Zat Kontras Atau Anastesi Tanda Tangan Persetujuan Penggunaan Zat Kontras Atau Anastesi Memberikan Informasi Item dan Harga Apa Pasien Setuju dengan Harganya? Tidak Setuju Setuju Menerima Struk Transaksi Mencetak Struk Bukti Transaksi Menerima Pembayaran Menerima Bukti Pembayaran Mencetak Bukti Pembayaran Penjadwalan Pemeriksaan Radiologi Ada Penggunaan Anastesi? Ada Menerima Jadwal Penyuntikan Anastesi Tidak Menerima Konfirmasi Jadwal Mempersiapkan Data Pasien Menerima Inrtruksi Persiapan Pemeriksaan Verifikasi dan Memberikan Instruksi Menunggu Antrian Pemeriksaan Persiapan Pemeriksaan Pasien Setuju? TTD? Mencetak Surat Persetujuan / Penolakan Zat Kontras atau Anastesi Tidak Belum Ya Butuh Zat Kontras atau Anastesi? Tidak Ya Sudah Tanda Tangan Persetujuan Penggunaan Zat Kontras Atau Anastesi Menyuntik Zat Kontras atau Anastesi Pelaksanaan Foto Tanda Tangan Penolakan Penggunaan Zat Kontras Atau Anastesi Mencetak Foto Foto Jelas dan Benar? Tidak Ya Input Pemakaian Inventory Menganalisis Hasil Visualisasi Radiologi Mencetak Label Foto dan Memasukkan Foto ke dalam Amplop Butuh Analisa Lanjut? Tidak Ya Melakukan Anamnesis Ada Biaya Tambahan? Mencetak Hasil Pemeriksaan Tidak Ada Menerima Struk Biaya Tambahan Mencetak Biaya Tambahan Menerima Pembayaran Biaya Tambahan Menyerahkan Hasil Pemeriksaan Membaca Hasil Pemeriksaan Menerima Hasil Pemeriksaan Mencetak Struk Pelunasan Biaya Tambahan Membuat Laporan Pemeriksaan Memberitahu Hasil Pemeriksaan Gambar 1. Activity Diagram Proses Bisnis Berjalan Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang telah penulis lakukan terdapat beberapa masalah yang sering dihadapi oleh Rumah Sakit Royal Taruma sebagai berikut: Verifikasi Permohonan Pemeriksaan oleh Dokter Radiologi Review atau verifikasi permohonan pemeriksaan dari dokter pengirim oleh dokter radiologi termasuk dalam pengolahan data klinis. Verifikasi betujuan untuk mendapatkan persetujuan pemeriksaan pasien. Proses berjalan sekarang masih menggunakan sistem pencatatan manual. hal ini menyebabkan petugas administrasi radiologi harus melakukan pendistribusian formulir fisik secara berulang-ulang antar ruang dokter radiologi dengan ruang administrasi. Proses Penjadwalan Proses penjadwalan pemeriksaan radiologi termasuk kedalam pengolahan data administrasi. Proses penjadwalan sekarang masih dituliskan di papan tulis dan buku perjanjian pemeriksaan. Dalam kasus ini pencatatan untuk pemeriksaan pasien terkadang bisa lupa untuk dituliskan ke dalam papan tulis dan buku perjanjian, sehingga hal ini dapat menyebabkan bentrok pemeriksaan jika ada pasien yang melakukan pemeriksaan di jam yang sama. Untuk pasien yang melakukan pemeriksaan secara berkala, petugas administrasi radiologi harus mencari data pasien yang harus melakukan pemeriksaan tersebut, hal ini dapat memungkinkan menyebabkan pemeriksaan yang dilakukan terlambat untuk dilakukan. Pencatatan Pemeriksaan Pasien pada Tiap Modalitas Pencatatan pemeriksaan pasien termasuk dalam pengolahan data administrasi. Pencatatan pemeriksaan pasien yang berjalan masih dicatat dalam buku log, setiap buku log merupakan modalitas yang berbeda. Seperti pemeriksaan MRI memiliki buku pemeriksaan sendiri, dan pemeriksaan CT Scan mempunyai buku sendiri. Hal ini dapat menyebabkan pencarian pemeriksaan pasien yang membutuhkan waktu. Pencarian Riwayat Pemeriksaan Pasien Sistem pencarian riwayat pemeriksaaan pasien termasuk dalam pengolahan data administrasi. Sistem pencarian riwayat pemeriksaan pasien hanya dapat disaring berdasarkan tanggal atau bulan pemeriksaan pasien. Hal ini dapat menyulitkan petugas administrasi radiologi atau dokter jika ingin melakukan pencarian riwayat pemeriksaan pasien. Rekapitulasi Transaksi Pemeriksaan berdasarkan Dokter Pengirim Rekapitulasi Transaksi termasuk kedalam pengolahan data administrasi. Dalam sistem yang berjalan, data dokter pengirim tidak akurat. Sehingga jika petugas administrasu ingin menuliskan nama dokter pengirim yang baru harus memasukkan data tersebut ke dalam database. Hal ini dapat mengganggu pada saat proses pencatatan dalam keadaan darurat atau dalam keadaan untuk menuliskan informasi tersebut dalam waktu yang cepat. Dalam sistem yang berjalan data rekap dokter pengirim tidak ada, hal ini berguna untuk melakukan pendataan dokter mana yang sering melakukan pemeriksaan yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui seberapa sering dokter pengirim merekomendasikan atau merujuk pasien agar melakukan pemeriksaan radiologi di Rumah Sakit Royal Taruma. Informasi ini ditujukan untuk membangun relasi yang lebih baik lagi bagi Rumah Sakit Royal Taruma dengan memberikan apresiasi kepada dokter pengirim. Untuk menyelesaikan masalah pada Rumah Sakit Royal Taruma, penulis mengusulkan beberapa pemecahan masalah, antara lain : Verifikasi Pemeriksaan dari Dokter Radiologi Proses persetujuan oleh dokter ahli radiologi atas permintaan pemeriksaan radiologi yang diajukan dilakukan melalui sistem. Sehingga petugas administrasi radiologi menerima informasi persetujuan pemeriksaan dengan perubahan status, dengan demikian tidak perlu lagi ada pendistribusian formulir-formulir fisik antar ruangan. Dengan demikian petugas administrasi radiologi dengan segera dapat memberikan informasi kepada pasien. Proses Penjadwalan Sistem penjadwalan pasien yang berinformasikan tentang modalitas yang digunakan. dengan tercantumnya modalitas yang ada, Dapat menghindarkan jadwal bentrok. Untuk mempermudah pencarian data pasien dalam melakukan penjadwalan, sistem akan mereferensikan data pasien sesuai dengan penjadwalan terkait. Pencatatan Pemeriksaan Pasien dan Modalitas Nantinya sistem akan memiliki pencatatan pemeriksaan sesuai modalitas yang digunakan, hal ini dapat memudahkan radiografer maupun administrasi radiologi dalam melakukan pencarian pemeriksaan sesuai dengan modalitas yang ada dan akan disimpan kedalam sistem. Dengan adanya pencatatan pemeriksaan sesuai dengan modalitas maka administrasi radiologi dapat melihat informasi modalitas berikut dengan pemeriksaan yang sering dilakukan pasien. Hal ini berguna untuk membantu dalam pembuatan laporan sesuai pemeriksaan modalitas. Membantu kemudahan dalam pengecekan dan pencarian data pemeriksaan pasien sesuai dengan modalitas jika data tersebut diperlukan untuk kepentingan medis. Dengan demikian lebih memudahkan pencarian dibandingkan dengan mencari menggunakan buku log sesuai dengan kategori modalitas. Pencarian Riwayat Pemeriksaan Pasien Dengan sistem yang dirancang ini, pencarian riwayat pasien dapat melakukan pencarian riwayat pemeriksaan dengan menggunakan nama pasien. Hal ini memudahkan dalam pencarian riwayat pemeriksaan dibandingkan dengan mencari pasien berdasarkan tanggal atau bulan pemeriksaan. Laporan Dokter Pengirim Dengan sistem yang dirancang ini radiografer maupun petugas administrasi radiologi dapat melihat rekap yang tercatat dari dokter pengirim yang telah merujuk pemeriksaan pasien radiologi ke Rumah Sakit Royal Taruma. Sehingga rekap ini dapat menjadi track record dokter pengirim yang telah merujuk pemeriksaan radiologi ke Rumah Sakit Royal Taruma. Dengan adanya track record tersebut, terlihat seberapa sering dokter pengirim merekomendasikan pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi di Rumah Sakit Royal Taruma, sehingga Rumah Sakit Royal Taruma dapat memberikan apresiasi kepada dokter pengirim tersebut. Dengan demikian, dokter pengirim yang sering melakukan rujukan pemeriksaan radiologi dapat dijadikan sebagai mitra kerja sama dalam pemeriksaan radiologi yang nantinya akan dilakukan di Rumah Sakit Royal Taruma. Integrasi Data Untuk mendukung proses pemeriksaan radiologi membutuhkan dokumen-dokumen pemeriksaan yang berisikan informasi pemeriksaan pasien radiologi, data klinis, maupun data administrasi. Dalam proses bisnis yang sedang berjalan, dokumen-dokumen ini masih berbentuk fisik. Dokumen-dokumen tersebut akan diberikan kepada petugas radiologi maupun dokter yang membutuhkan masih dalam bentuk fisik sesuai dengan alur proses pemeriksaan radiologi. Dengan menggunakan sistem ini maka dokumen tersebut akan terintegrasi antara petugas radiologi, sehingga petugas radiologi tidak harus memberikan dokumen tersebut secara manual kepada petugas radiologi yang membutuhkan dokumen tersebut. Dengan sistem ini dokumen tersebut akan dapat dilihat oleh petugas radiologi yang membutuhkan dokumen tersebut secara langsung tanpa menunggu dokumen tersebut untuk diantarkan. Dalam penyimpanan dokumen, petugas radiologi dapat melakukan penyimpanan dokumen-dokumen radiologi secara elektronik. Berikut ini adalah gambar interaksi antara aktor dengan sistem. Sistem Informasi Radiologi Rumah Sakit Royal Taruma Pendaftaran Dokter Pengirim Verifikasi Pendaftaran Dokter Pengirim Dr. Pengirim Membuat Surat Permintaan Pemeriksaan Mendaftarkan Identitas Pasien Verifikasi Surat Permintaan Pemeriksaan Mencetak Bukti Transaksi Mencetak Surat Mencetak Surat Persetujuan Persetujuan Dr. Radiologi Admin Radiologi Mencetak Persiapan Menginput Penjadwalan Menginput Hasil Pemeriksaan Menginput Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Radiografer Membuat Anamnesis Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Dr. Radiologi Mencetak Biaya Tambahan Menginput Bukti Penyerahan Hasil Pemeriksaan Melihat Hasil Pemeriksaan Dr. Pengirim Membuat Laporan Radiologi Mendaftarkan Karyawan Radiologi Input Modalitas Menginput Request Inventory Menginput Persediaan Inventory Input Jenis Pemeriksaan Input Data Laporan Hasil Normal Menginput Pengembalian Inventory Radiografer Admin Radiologi Mencetak Kuisioner BMD Membuat Stok Opname Mencetak Surat Pernyataan MRI Mencetak Formulir MSCT Cardiac Gambar 2. Use Case Diagram Berikut ini adalah gambar perancangan database yang diusulkan. TrKuisonerBMD TrDetilPermintaanMammografi MsPertanyaanMammmografi PK PK,FK1 PK,FK2 KodePertanyaanMammografi TrPermintaanMammografi KodePertanyaanMammografi KodePemeriksaanMammografi Jawaban Keterangan PertanyaanMammografi PK KodePemeriksaanMammografi FK1 FK2 KodePemeriksaan IDKaryawan JenisPermohonan PK KodeKuisionerBMD FK1 FK2 KodePemeriksaan IDKaryawan TinggiBadan BeratBadan Attachment TrDetilKuisionerBMD PK,FK1 PK,FK2 MsPertanyaanBMD KodeKuisionerBMD KodePertanyaanBMD PK KodePertanyaanBMD PertanyaanBMD Keterangan TrPersetujuan MsStaff MsDraftLaporanHasil PK PK,FK1 PK,FK2 KodeDraft IDKaryawan KodeJenisPemeriksaan PK IDKaryawan FK1 IDKota NamaStaff KatagoriStaff TanggalLahirStaff AlamatStaff TeleponRumahStaff TeleponMobileStaff Password Status Email NomorIdentitas JenisIdentitas TextNormal TrDetilFormulirCardiac MsPertanyaanCardiac PK PK,FK1 PK,FK2 KodePertanyaanCardiac KodePersetujuan FK1 FK2 IDKaryawan KodePemeriksaan TanggalDokumen Status JenisPersetujuan Attachment TrDetilPersetujuan PK,FK1 PK,FK2 MsPertanyaanPersetujuan KodePersetujuan KodePertanyaan PK Jawaban Keterangan KodePertanyaan PertanyaanPersetujuan TrFormulirCardiac KodeFormulirCardiac KodePertanyaanCardiac PertanyaanCardiac KelompokPertanyaan PK Jawaban Keterangan PK KodeFormulirCardiac FK1 FK2 KodePemeriksaan IDKaryawan TanggalDokumen Attachment TrPersiapanPemeriksaan PK KodePersiapanPemeriksaan FK1 FK2 KodePemeriksaan IDKaryawan TanggalPemeriksaan JenisPemeriksaan TanggalKonfirmasi TrDetilPersiapanPemeriksaan PK,FK1 PK,FK2 KodePemeriksaanPersiapan KodePertanyaanPersiapanPemeriksaan MsPertanyaanPerisapanPemeriksaan PK KodePertanyaanPersiapanPemeriksaan PertanyaanPersiapanPemeriksaan Jawaban TrPernyataanMRI TrDetilPertanyaanMRI PK,FK1 PK,FK2 KodePertanyaanMRI KodePernyataanMRI Keterangan PK KodePernyataanMRI FK1 FK2 KodePemeriksaan IDKaryawan TindakanPemeriksaan TanggalDokumen DokterRadiologi Attachment MsPertanyaanMRI PK TrDetilTransaksi TrBerkasFoto PK KodeBerkasFoto FK1 IDKaryawan TanggalCetak MsInventory PK PK PK,FK1 PK,FK2 IDKota MsKelurahan IDKota IDKelurahan PK IDKelurahan PertanyaanMRI NamaKota Kecamatan KodePos TrTransaksiHeader NamaKelurahan PK KodeTransaksi FK1 KodePemeriksaan JumlahBiaya StatusTransaksi BiayaTambahan MsModality TrPemeriksaan KodeInventory KodeTransaksi Qty Harga NamaInventory JenisInventory HargaInventory StockInventory TanggalMasuk TanggalExpired ROP TrDetilKota MsKota KodePertanyaanMRI PK,FK1 PK,FK2 KodeInventory PK KodePemeriksaan FK1 FK2 IDPasien IDKaryawan TanggalDokumen Ruangan Diagnosa KetDokterPengirim KetDokterRadiologi LapPelaksanaanPemeriksaan Status Attachment Penerima AttachmentPenerima PK TrDetilPemeriksaan PK,FK1 PK,FK2 Keterangan Discount HargaTotal Status PK KodeJenisPemeriksaan FK1 KodeModality NamaJenisPemeriksaan KelompokJenisPemeriksaan PemakaianKontras Harga TrPenjadwalan DetilJenisPemeriksaan PK,FK1 PK,FK2 MsPertanyaanAnamnesis PK KodePertanyaanAnamnesis KodeModality MsJenisPemeriksaan KodePemeriksaan KodeJenisPemeriksaan KodeJenisPemeriksaan KodeInventory PK KodePenjadwalan FK1 KodePemeriksaan TanggalDatangPasien Status Qty PeratanyaanAnamnesis NamaModality MerekModality TipeModality SerialNumber TglPembelian TglKalibrasi TglKalibrasiBerikut NoDocKalibrasi NoSuratIjinOpt MasaBerlaku TrDetilPenjadwalan PK,FK1 PK,FK2 KodeModality KodePenjadwalan NamaGroupModality DetilStockOpname PK,FK1 PK,FK2 DetilRequest KodeInventory IDStockOpname PK,FK1 PK,FK2 TrAnamnesis TrDetilAnamnesis PK,FK1 PK,FK2 KodeAnamnesis KodePertanyaanAnamnesis Jawaban Keterangan QtyRill PK KodeAnamnesis FK1 KodePemeriksaan TanggalDokumen BeratBadan TinggiBadan Attachment DetilRetur KodeInventory IDReq PK,FK1 PK,FK2 KodeInventory IDRet Qty PK IDStockOpname TrReqInventory Tanggal KetOpname Selisih PK TrRetInventory IDReq PK TglReq KetReq TrDetilPenerimaanBarang TrPenerimaanBarang PK IDPenerimaan KodeInventory IDRet TglRet KetRetur PK,FK1 PK,FK2 KodePemeriksaan KodeBerkasFoto Direktori HasilLaporan Qty TrStockOpname MsPasien TrHasilPemeriksaan PK,FK1 PK,FK2 PK IDPasien FK1 IDKota NamaPasien TempatLahirPasien TanggalLahirPasien NoIdentitasPasien JenisIdentitasPasien JenisKelaminPasien PekerjaanPasien AlamatDomisiliPasien EmailPasien StatusPerkawinanPasien AgamaPasien TeleponRumahPasien TeleponMobilePasien TeleponDaruratPasien KewarganegaraanPasien TanggalDaftar Password StatusApprove MsWakilPasien TrDetilPasien PK,FK1 PK IDPasien TanggalDaftar FK2 IDWakilPasien PK IDWakilPasien NamaWakil NoIdentitasWakil HubunganWakil TeleponRumahWakil TeleponMobileWakil TeleponDaruratWakil AlamatWakil EmailWakil IDPenerimaan Tanggal KetPenerimaan Qty Gambar 3. Entity Relationship Diagram SIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem informasi radiologi berbasis web ini menghasilkan sebuah rancangan sistem informasi radiologi yang mencakup sistem informasi administrasi dan sistem informasi klinis. Sistem informasi administrasi radiologi meliputi rancangan sistem pendaftaran radiologi, transaksi penagihan serta pembayaran jasa pemeriksaan, penjadwalan pemeriksaan radiologi, proses pemeriksaan radiologi, penggunaan inventori radiologi, laporan-laporan yang diperlukan oleh departemen radiologi dan manajemen, serta distribusi hasil pemeriksaan radiologi. Sistem informasi klinis dalam radiologi meliputi rancangan sistem permintaan pemeriksaan radiologi, pendokumentasian diagnosis pendahuluan yang diperlukan dalam pemeriksaan radiologi, laporan hasil pemeriksaan radiologi, dan formulir-formulir persiapan permeriksaan pasien. Rancangan sistem informasi radiologi ini merupakan sebuah prototipe rancangan sistem informasi yang mentransformasikan dokumen yang sebelumnya berbentuk fisik ke dokumen berbentuk elektronik. Memudahkan untuk melakukan pendaftaran radiologi baik bagi dokter pengirim, petugas, maupun pasien itu sendiri. Dokter juga dapat mengakses catatan pasien, dokumendokumen pendukung, dan hasil pemeriksaan sebelumnya secara elektronik yang diperlukan dalam membuat laporan pemeriksaan. Dengan memanfaatkan rancangan sistem informasi radiologi berbasis web, dokter pengirim dapat mengakses surat permintaan radiologi dimana saja dan kapan saja sejauh ada koneksi Internet. Selain itu bagi dokter ahli radiologi juga dapat melakukan aktivitasnya dengan aplikasi ini melalui jaringan internet. Penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam perancangan sistem informasi radiologi selanjutnya seperti, Bagian radiologi kedepannya dapat mengintergrasikan RIS dengan PACS, menerapkan sistem informasi radiologi dengan pendekatan alur kerja atau Workflow based approach, menerapkan Teleradiology, Menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) pada kartu identitas pasien, Modul inventory radiologi dapat dikembangkan lebih lanjut dan disarankan untuk diintegrasikan dengan bagian farmasi, memfokuskan dalam penggabungan data sistem informasi administrasi dan sistem informasi klinis yang dapat menghasilkan sebuah sumber pengetahuan bagi pelayanan kesehatan (Knowledge Managment), Membuat sistem untuk pemeliharaan alat modalitas, Menambahkan modul bagi penjadwalan radiografer yang bertugas, Menambahkan modul pencatatan dosis radiasi pasien. REFERENSI Appari, A., & Johnson, M. (2008, August). Information Security and Privacy in Healthcare. Current State of Research. Arjun Kalyanpur, M., Latif, F., Sanjay Saini, M., & Sarnikar, S. (2007). The Case of Global Teleradiology. Inter-Organizational E-Commerce in Healthcare Services, 5. A.Wager, K., Lee, F. W., & P.Glaser, J. (2009). Health Care Information Systems: A Practical Approach for Health Care Managment. San Fransisco: Jossey-Bass. Bocionek, Siegfried dan Dugas, Martin. (2005). Hospital Information Systems. Dalam Arnulf Opplelt (Ed.), Imaging Systems for Medical Diagnostics, pp. 943-989. Erlangen, Germany: Publicis Corporate Publishing. Davis, G. B. (2005). The Blackwell Encyclopedia Of Management. Managment Information System. Cowley, Oxford, United Kingdom: Blackwell publishing. Chaffey, D. (2009). E-business and E-commerce Managment : Strategy, Implementation, and Practice (4th ed.). Edinburgh Gate: Pearson Education Limited. Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2010). Database Systems (5th ed.). Boston: Pearson Education. Degoulet, Patrice dan Fieschi, Marius. (1999). Introduction to Clinical Informatics (Health Informatics). New York: Springer-Verlag. Ekayuda, Iwan. (Ed.) (2011). Radiologi Diagnostik Sjahriar Rasad. 2nd Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Hertrich, Peter. (2005). Practical Radiography Principles and Applications. Erlangen: Publicis Corporate Publishing. Jinyan, Z., Lu, X., Nie, H., Huang, Z., & Aalst, W. v. (2009). A Workflow-Based Approach. Radiology Information System, 511. Kartawiguna, D., & Georgiana, V. (2011). Implementasi DICOM Modality Worklist pada Sistem Pendaftaran Pasien Radiologi dengan Bahasa Pemograman Java. Laporan Penelitian Tidak Dipublikasi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. Kevin W.McEnery, M. (2013). Radiology Information Systems and Electronic Medical Records. IT Reference Guide for the Practicing Radiologist. Koderi, M. (2011). Sejarah Rumah Sakit Royal Taruma. Jakarta: Yayasan Tarumanagara. L.Kolovou, M. D. (2005, September 1-4). Advanced Radiology Information System. 5457. Lu, L., Li, J., & Gisler, P. (2011). Improving Financial Performance by Modeling and Analysis of Radiology Procedure Scheduling at a Large Community Hospital. Journal of Medical Systems, 299. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/866256265/13F453D07A76BF2772E/1?accountid=3153 2# Murugesan, S., & Srinivasan, U. (2010). Guest Editor Introduction. Web Service Based Health, 60-61. Murugesan, S., & Srinivasan, U. (2007). Web Services- Based Health Information System. International Journal of Healthcare Information System and Informatic, 1. Negrino, T., & Smith, D. (2004). JavaScript for th World Wide Web (5th ed.). Berkeley: Peachpit Press. O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction to Information Systems (15th ed.). New York: McGraw-Hill/Irwin. Patel, P. R. (2005). Lecture Notes Radiologi. Kingston and Queen Mary's Hospital, London: Blackwell Science. Prins, A. H., Kaptein, B. L., Stoel, B. C., Reiber, J. H., & Valstar, E. R. (2010). Detecting femur– insert collisions to improve precision of fluoroscopic knee arthroplasty analysis. Journal of Biomechanics, 694. Rainer, R. C. (2011). In Introduction to Information Systems (3rd ed., p. 40). John Wiley & Sons,Inc. Rokx, C., Schieber, G., Harimurti, P., Tandon, A., & Somanathan, A. (2009). Health Financing in Indonesia - A Reform Road Map. Reference and Research Book News, 22-23. Diambil kembali dari http://search.proquest.com/docview/199739837?accountid=31532 Satzinger, J. J. (2005). Object-Oriented Analysis And Design With The Unified Process (4th ed.). Boston: Course Technology. Sebesta, R. W. (2011). Programming the World Wide Web (6th ed.). Boston: Pearson Education, Inc. Shortliffe, Edward H., and James J. Cimino. (2006). Health Informatics: Computer Applications in Health Care and Biomedicine. 3rd ed. New York: Springer Science+Business Media, LLC. Sulistyawan, Rubianto, & R.Saleh. (2008). Modifikasi Blog Multiply dengan CSS. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Dalam ANDI, Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. The Royal Collage of Radiologist. (2008). Radiology Information Systems. 3. Turban, E., Rainer, R. K., & E.Potter, R. (2005). Introduction to Information Technology. Pennsylvania: John Wiley & Sons. Ullman, L. (2005). PHP and MySQL for Dynamic Web Sites. Dalam PHP and MySQL for Dynamic Web Sites (2nd ed., hal. 125). Berkeley: Peachpit Press. Welling, L., & Thomson, L. (2005). PHP and MySQL Web Development. Indiana: Sams Publishing. Whitten, J. L., & Bentley, L. D. (2007). In Systems Analysis & Design for the Global Enterprise (6 ed.). New York: McGraw-Hill. Winter, Alfred, Haux, Reinhold, Ammenwerth, Elske, Brigl, Birgit, Hellrung, Nils, dan Jahn, Franziska. (2011). Health Information Systems: Architectures and Strategies (Health Informatics). 2nd ed. New York: Springer-Verlag. RIWAYAT PENULIS Orient Budiman lahir di kota Jakarta pada 27 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada 2014. Adi WartaWinata lahir di kota Jakarta pada 28 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada 2014. Adi Chandra lahir di kota Jakarta pada 28 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada 2014. Daniel Kartawiguna lahir di kota Purwokerto pada 22 Februari 1973. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Trisakti dalam bidang Teknik Elektro pada 1995 dan S2 di Universitas Bina Nusantara bekerjasama dengan Curtin University of Technology, Perth, Western Australia dalam bidang Magister Manajemen Sistem Informasi dan Master of Accounting. Saat ini sebagai Asisten Ahli di Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara.