DRAFT KEPUTUSAN MUSYAWARAH REUNI II ALUMNI STPDN ANGKATAN PERTAMA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG DANA KESETIAKAWANAN ALUMNI STPDN ANGKATAN PERTAMA PEMBUKAAN Alumni sekolah pamong praja sebagai alumni dari sebuah sistem pendidikan kaderisasi dilingkungan Departemen Dalam Negeri memiiliki pola hubungan yang khas antara sesama alumni yang didasarkan oleh proses pembangunan jiwa profesionalisme dan semangat persaudaraan yang menjadi ciri utamanya sebagai hasil dari proses pendidikan yang menggunakan metode dan pendekatan yang khas pula. Persaudaraan dan kesetiakawanan antara alumni STPDN angkatan pertama harus diwujudkan secara konkrit dalam saling memberikan dukungan, bantuan serta penghargaan kepada sesama alumni STPDN angkatan pertama. Salah satu wujud nyata dukungan antar sesama alumni STPDN angkatan pertama adalah berupa pemberian bantuan kepada para alumni STPDN angkatan pertama dan keluarganya yang ditimpa musibah yang sangat berat. Pemberian bantuan adalah seabagai bentuk kesinambungan hubungan kekeluargaan antara sesama laumni STPDN angkatan pertama. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam kode etik ini yang dimaksud dengan : (1) Alumni adalah alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri yang diterima sebagai mahasiswa STPDN pada tahun 1989 dan berhasil menamatkan pendidikan pada STPDN; (2) Dana kesetiakawanan adalah dana yang dikumpulkan dari alumni STPDN angkatan pertama atau sumber penerimaan lainnya yang dinayatakan secara khusus untuk dana kesetiakawanan dan digunakan untuk membantu alumni sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam keputusan ini; (3) Akuntabilitas adalah prinsip pengelolaan manajemen dan keuangan yang memberikan penjelasan secara terbuka tentang setiap keputusan atau pengeluaran dalam pengelolaan dana kesetiakawanan; (4) Pengurus adalah pengurus organisasi alumni yang dibentuk dan diangkat melalui musyawarah reuni alumni. (5) Pengelola dana adalah unit organisasi yang bertugas untuk mengelola dana kesetiakawanan alumni. BAB II SUMBER DANA KESETIAKAWANAN (1) Pasal 2 Dana kesetiakawanan alumni STPDN angkatan pertama bersumber dari sumbangan setiap alumni atau dari sumber penerimaan lain yang secara khusus dinyatakan untuk dana kesetiakawanan; (2) Setiap alumni wajib membayar dana kesetiakawanan alumni sebesar Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) untuk periode waktu tiga tahun yaitu tahun 2009 sampai 20012; (3) Dana kesetiakawanan disetor kepada rekening pengurus atau pengelola yang ditunjuk melalui musyawarah reuni alumni. (4) Pembayaran oleh anggota alumni sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diangsur dan sudah lunas selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2009. Pasal 3 (1) Pengurus dapat mencari sumber pendapatan lain untuk menambah dana kesetiakawanan sepanjang tidak merugikan kepentingan alumni dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; (2) Semua dana yang diterima dari sumber pendapatan lain wajib dimasukan kedalam rekening pengurus alumni atau pengelola dana; (3) Setiap penerimaan baik dari sumbangan alumni maupun dari sumber pendapatan lainnya wajib dicatat pada buku kas pengurus alumni atau pengelola dana; (4) Sekurang-kurangnya setiap tiga bulan sekali, pengurus wajib mengumumkan penerimaan dana kesetiakawanan kepada anggora alumni yang memuat nama penyumbang dan jumlah penerimaan; BAB III PENGELOLAAN DANA KESETIAKWANAN Paragraf Pertama Penggunaan Dana Kesetiakawanan Pasal 4 (1) Pengelolaan dana kesetiakawanan alumni dilakukan oleh pengurus alumni atau pengelola dana yang ditunjuk melalui musyawarah alumni dan dilakukan secara cermat, transparan dan akuntabel; (2) Dana kesetiakawanan hanya dapat digunakan untuk membantu alumni atau keluarga alumni yang mengalami musibah; (3) (4) Bantuan musibah sebagaimana dimaksud ayat (2) berupa : a. Bantuan uang duka bagi alumni atau keluarga alumni yang meninggal dunia; b. Bantuan beasiswa bagi anak yang ditinggalkan alumni meninggal dunia; c. Bantuan pengobatan bagi alumni yang sakit dan mengakibatkan kecacatan. Jumlah bantuan musibah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan ketentuan : a. Bantuan uang duka diberikan sebesar Rp. 5.000.000,- kepada kelauarga alumni apabila alumni meninggal dunia; b. Bantuan uang duka diberikan sebesar Rp. 3.000.000,- kepada alumni yang anak atau suami/isterinya meninggal dunia; c. Bantuan beasiswa hanya diberikan kepada putra/putri yang orang tuannya berasal dari alumni meninggal dunia dengan perincian : 1) Pendidikan sekolah dasar sebesar Rp. 150.000,-/bulan perorang; 2) Pendidikan sekolah menenah pertama sebesar Rp. 200.000,-/bulan perorang; 3) Pendidikan sekolah menengah atas sebesar Rp. 300.000,-/bulan perorang; 4) Pendidikan perguruan tinggi sebesar Rp. 400.000,-/bulan perorang. Paragraf 2 Manajemen Pengelolaan Dana Kesetiakawanan. Pasal 5 (1) Pengurus atau pengelola bertanggung jawab atas manajemen pengelolaan dana kesetiakawanan alumni; (2) Pengurus atau pengelola wajib membuka rekening bersama untuk menampung dana kesetiakawanan alumni; (3) Rekening kesetiakawanan alumni dibuka dan ditanda-tangani oleh sekurangkurangnya ketua dan bendahara; (4) Penarikan dana hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang telah diatur dalam keputusan ini dan ditandatangani oleh pengurus sebagaimana maksud pada ayat (3); (5) Pengurus wajib mengumumkan buku kas dana kesetiakawanan alumni sekurangkuranagnya enam bula sekali melalui media yang mudah biakses oleh anggota alumni; (6) Manajemen pengelolaan dana kesetiakawanan secara keseluruhan dipertanggung jawabkan oleh pengurus alumni kepada musyawarah alumni. BAB IV ORGANISASI PENGELOLA Pasal 6 (1) Pengelola dana alumni pada dasarnya adalah pengurus alumni; (2) Apabila dipandang perlu, musyawarah reuni alumni atau pengurus alumni dapat membentuk pengelola dana kesetiakawanan alumni; (3) Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang ketua dan satu orang bendahara; (4) Pengelola dana bertanggung jawab kepada pengurus alumni; Pasal 7 (1) Untuk membiayai kegiatan organisasi dalam menjalankan manajemen pengelolaan dana alumni, pengurus atau pengelola dapat menggunakan dana kesetiakawanan setinggi-tingginya Rp. 500.000,- (lima ratus ribu) setiap bulan; (2) Penggunaan dana sebagaimana dimaksud ayat (1) dialokasikan untuk pengadaan alat tulis, urusan kas dan biaya pengelolaan dana lainnya. (3) Penggunaan dana untuk membiayai kegiatan organisasi wajib dicatat dalam buku kas dan dipertanggung jawabkan secara terintegrasi dengan pengelolaan dana kesetiakawanan alumni. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 (1) Pembayaran bantuan uang duka sebagaimana dimaksud pasal 4 juga diberikan kepada keluarga alumni yang telah meninggal dunia sebelum keputusan ini dikeluarkan dengan memperhatikan ketersediaan dana; (2) Pembayaran bantuan beasiswa dilakukan paling lambat mulai bulan agustus 2009 dengan memperhatikan ketersediaan dana; BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Batam Pada Tanggal : 6 Juni 2009 PIMPINAN MUSYAWARAH ALUMNI KETUA SEKRETARIS ……………… ………………..