ETIKA DOSEN Oleh: ACHMAD DARDIRI (FIP UNY) Disampaikan pada Kegiatan Pembinaan CPNS Dosen Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2010 Standar Kompetensi Peserta mampu bersikap dan berperilaku etis sebagai dosen, baik dalam bidang akademik (pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) maupun dalam hubungan sosial secara umum Norma Tingkah laku Manusia 1. Norma Sopan santun 2. Norma Hukum 3. Norma Moral Pengertian Etika dan Moral Kata “Etika” (dari kata “ethos” Bhs. Yunani). Kata “Moral” (dari kata “mos” jamaknya “mores” Bhs. Latin)). Arti kata “etika” dan “moral” pada asalnya sama yakni “kebiasaan atau cara hidup”. Keduanya dianggap sinonim. Dalam perkembangannya saat ini, kedua istilah tsb. memiliki kandungan makna yang berbeda. Etika lebih merupakan kajian teori tentang tingkah laku baik-buruk, sementara moral atau moralitas menunjukkan tingkah laku baik-buruk itu sendiri. (Lihat Magnis-Suseno, 1991:14) Ada 4 Alasan Mengapa Etika semakin dibutuhkan 1. Kita hidup dalam masyarakat yang makin pluralistis, dan dihadapkan dengan sekian banyak pandangan moral yang seringkali bertentangan. Mana yang kita ikuti? 2. Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding. Dalam transformasi ekonomi, intelektual dan budaya, nilai budaya tradisional ditantang semuanya. Dalam situasi ini, etika membantu agar kita tidak kehilangan orientasi. Lanjutan ada 4 alasan... 3. Banyaknya tawaran ideologi sebagai penyelamat. Etika membantu kita sanggup menghadapi ideologi-ideologi itu dengan kritis dan obyektif dan untuk membentuk penilaian sendiri agar kita tidak mudah terpancing. 4. Etika dibutuhkan oleh kaum agama yang di satu pihak menemukan dasar kemantapan mereka dalam iman kepercayaan mereka, tetapi juga sekaligus mau berpartisipasi tanpa takut-takut dan dengan tidak menutup diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang berubah. (Magnis-Suseno, 1991:15) Pengertian Dosen Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (Lihat UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen) Pengertian Etika Dosen Seharusnya dibedakan antara etika dan etiket (sopan santun). Kita dapat menggunakan dua kata tersebut asal memahami makna kandungan dua kata tsb. Etika Dosen: pedoman tingkah laku dosen dalam menjalankan tugas tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Etika Dosen Secara Umum (menurut Peraturan UNY N0.01/PU/2000) Bertaqwa kepada Tuhan YME dan setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas kepribadian yang tinggi, dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Lanjutan Memiliki perilaku yang dapat diteladani, bersikap jujur, obyektif, bersemangat, bertanggung jawab, serta menghindarkan diri dari ucapan dan perilaku yang tercela. Memiliki rasa semangat kebersamaan dan kekeluargaan terhadap semua sivitas akademika maupun tenaga administrasi Memiliki sikap kepemimpinan ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani Etika Dosen dalam Pendidikan dan Pengajaran 1. Berkewajiban membimbing mahasiswa secara profesional dalam membentuk pribadi yang berbudi luhur sebagai manusia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2. Berusaha mengetahui secara maksimal informasi tentang potensi mahasiswa bimbingannya untuk memperlancar pelaksanaan proses pembelajaran. 3. Melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran dengan penuh rasa tanggung jawab dan kreativitas yang tinggi untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Lanjutan 4. Mengutamakan peningkatan mutu dan pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni. 5. Memelihara dan meningkatkan pembinaan kemampuan berkarya dengan semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. 6. Menghormati dan memperlakukan mahasiswa sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia dalam proses pembelajaran. 7. Bersikap resonsif dan akomodatif terhadap perkembangan ipteks. Etika Dosen dalam Penelitian 1. 2. 3. Jujur, obyektif, dan memiliki komitmen yang tinggi, baik dalam melakukan penelitian, mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mempublikasikan hasil penelitiannya, maupun dalam menulis karya ilmiah. Dapat bekerja sama dan menerima saran-saran dari peneliti dan atau penulis karya ilmiah yang lain. Menghargai hak cipta dan karya ipteks orang lain. Etika Dosen sebagai Pemrakarsa dan Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 1.Melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat sebagvai kegiatan untuk pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi masyarakat. 2.Menghormati dan memperlakukan khalayak sasaran/masyarakat sebagai mitra kerja yang sederajat. 3.Bersikap dan bertingkah laku menghormati agama, kepercayaan, aturan, norma, dan adat istiadat setempat, berpenampilan santun, dan mencerminkan sikap dan kepribadian yang luhur. Lanjutan 4. Lugas, tulus, dan jujur dalam menyampaikan informasi, saran, dan rekomendasi, serta tidak memanfaatkan kedudukan/jabatannya untuk kepentingan/keuntungan diri sendiri dan pihak lain. 5.Memelihara kesetiakawanan atas prinsip silih asih, silih asah, dan silih asuh.