ILMU KESEHATAN ANAK Pediatri ( JUNANI ) : PEDOS : ANAK IATRICA : PENGOBATAN Ilmu Pengobatan Anak Anak WHO Ilmu Penyakit : Pediatri : CHILD HEALTH Ilmu Kesehatan Anak : tidak hanya mengobati anak sakit tapi mencakup hal yang lebih luas PEMBAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK 1. CLINICAL PEDIATRI 2. SOCIAL PEDIATRI 3. PREVENTIVE PEDIATRI PREVENTIVE PEDIATRI Pencegahan : sengaja memberikan kekebalan atau imunitas pada anak shg walaupun kemudian mendapat infeksi tidak akan meninggal atau menderita cacat Anak yg telah memiliki IMUN : 1. Tidak sakit sama sekali 2. Sakit tapi ringan sekali TUJUAN PP : imunitas anak scr individu dan lebih luas adalah ERADIKASI sesuatu penyakit dari penduduk suatu daerah / negeri MANFAAT IMUNISASI 1. 2. 3. Menurunkan MORBIDITAS Menurunkan MORTALITAS Menurunkan KECACATAN MACAM IMUNITAS 1. 2. PASIF : Bawaan : Tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan tapi hanya menerima saja Didapat : Kekebalan didapat dari luar dan berlangsung pendek AKTIF : Didapat secara alami Sengaja dibuat PASIF BAWAAN Terdapat pada bayi baru lahir sampai berumur 5/6 bulan Mendapat sewaktu dalam kandungan berupa antibodi melalui darah plasenta Bayi terhindar penyakit Campak dan Difteri sampai umur 5/6 bulan PASIF DIDAPAT 1. 2. 3. 4. Zat anti didapat dari luar dan berlangsung pendek ( 2 – 3 minggu ) karena akan dikeluarkan lagi dari tubuh anak CONTOH : Campak Tetanus Gigitan ular berbisa Rabies AKTIF SECARA ALAMI Bila tubuh anak ikut menyelenggarakan terbentuknya imunitas Didapat secara alami Contoh : adanya difteri dan poliomyelitis yang banyak di negara berkembang , shg anak sampai umur 7 tahun telah py zat anti AKTIF SENGAJA DIBUAT 1. 2. 3. ARTIFICIALLY INDUCED CARA PEMBERIAN ADA 3 MCM ANTIGEN Live attenuated bakteria or virus Kuman yang masih hidup tapi dilemahkan shg tdk sebabkan penyakit : SMALLPOX, BCG, POLIO SABIN, CAMPAK KILLED Bateria or Virus Kolera, Tifus, Paratipus (Kotipa), Pertusis, Polio Salk TOXOID Toxin : Tetanus Toxoid BAGAN PEMBERIAN IMUNISASI WAJIB UMUR 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 6 bulan 9 bulan JENIS IMUNISASI HB1, BCG, POLIO 1 HB2, DPT1, POLIO2 DPT2, POLIO3 DPT3, POLIO4 HB3 CAMPAK VAKSIN B C G (Bacillus Calmette-Guerin) TUJUAN : menimbulkan kekebalan aktif thd TBC Mengandung kuman mycobacterium tuberculose hidup yang telah dilemahkan APAKAH TBC ? Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulose dan Mycobacterium Bovis. Menyerang : Paru-paru, otak, Tulang, dll Penyakit rakyat, mudah menular Penularan TBC : terhisapnya percikan udara yang mengandung kuman TBC, atau bayi yang terkena TBC sewaktu lahir karena sewaktu dalam kandungan karena ibunya TBC CARA PEMBERIAN : USIA bayi 0 – 2 bulan, 1 kali di lengan kanan atas, intrakutan EFEK SAMPING : - TIDAK DEMAM - Pembengkakan kelenjar getah bening ketiak atau leher bagian bawah sembuh sendiri - menimbulkan bekas luka / scar VAKSIN HEPATITIS B H B : penyakit hati yang disebabkan oleh virus RESIKO : karier kronik virus ( > 6 bln ), penyakit hati progresif spt sirosis hati dan kanker hati CARA PENULARAN : melalui darah dan cairan tubuh manusia GEJALA : - dimulai 4 mgg stlh virus masuk - spt influenza : pusing, letih, lemah,demam, sakit perut, krg nafsu makan - gejala kuning : mata,kuku,kulit,urin •SIAPA RESIKO TINGGI : - bayi dari ibu HB + - kontak dgn karier HB + - Petugas kesehatan - NAPZA suntik - partner sex banyak •APAKAH DAPAT DICEGAH ? •CARA PEMBERIAN : - 0 , 2 , 6 BULAN - INTRAMUSKULER VAKSIN DPT (DIFTERI, PERTUSIS,TETANUS) 1. D : penyakit yg sangat serius, demam,lesu, lemah,dan susah bernafas, gagal jantung, lumpuh, 1 dari 10 yg terkena meninggal 2. P : batuk rejan, peny.serius yang disebabkan Bordetella Pertusis, gejala : batuk berat disertai bunyi ‘huup’ yg khas, mengganggu makan,minum,pernafasan, bbrp anak mengalami kejang bahkan kelainan otak serius 3. T : peny yang menyebabkan otot-otot tubuh kaku dan kejang, susah buka mulut 3 dari 10 orang yang kena meninggal JENIS VAKSIN DPT DPT SEL UTUH Digunakan > 40 tahun DPT ASELULER Vaksin Baru Mengandung seluruh organisme kuman yg dimatikan + DT Efek samping : merah, bengkak,nyeri tekan, demam, rewel, ngantuk, nafsu makan turun Perlindungan Penyakit Mengandung bagian kecil yang telah dimurnikan dari kuman B.Pertusis + DT RINGAN, tanpa efek samping Perlindungan lebih baik KENAPA HARUS DIBERIKAN PADA ANAKANAK ? - DPT tidak mudah diobati bahkan dengan pengobatan terbaik - CARA TERBAIK dengan Vaksinasi CARA PEMBERIAN : - DIBERIKAN 3 KALI - UMUR 2, 3, 4 BULAN, harus sudah diberikan sebelum umur 6 bulan - lengan kiri atas - intramuskuler VAKSIN POLIO 1. POLIO : poliomyelitis, infeksi akut ok virus Polio (tipe 1, 2, 3 ), merusak bgn muka SSP, tulang belakang 2. GEJALA : variasi > ringan – kelumpuhan – mati anak mendadak lumpuh pd salah satu anggota gerak, demam 2-5 hr, bila lumpuh otot nafas > anak meninggal 3. CARA PENULARAN - kontak langsung - air / makanan yg terkontaminasi 4. Daya Proteksi Vaksin : 95-100% 5. 6. 7. 8. JENIS VAKSIN POLIO 1. Vaksin Polio Oral : (OPV) mengandung virus polio tipe 1, 2, 3 yg masih hidup dan dilemahkan. Cara penberian : mulut dgn diteteskan 2. Vaksin Polio Inaktif (IPV) : mengandung virus polio tipe 1, 2, 3 yang sudah dimatikan. Cara pemberian disuntik CARA PEMBERIAN : - 0, 2, 3, 4 BLN - BOOSTER 18 BLN, 5 TAHUN EFEK SAMPING : kelumpuhan (jarang) pd OPV KONTRA INDIKASI : diare berat, sakit parah, sakit immunokompromais /terapi kanker VAKSIN CAMPAK Campak : peny. Sangat menular ok virus campak CARA PENULARAN : udara atau kontak langsung dgn penderita GEJALA : demam, batuk, pilek, bercak merah timbul stlh 3-5 demam. Bercak mulai pipi, bawah telinga, muka, tubuh, dan anggota tibuh lainnya KOMPLIKASI : pneumonia (radang paru-paru), infeksi telinga, neuritis(radang saraf), artritis(radang sendi), ensefalitis(radang otak), yg menyebabkan kerusakan permanen > kematian VAKSIN CAMPAK CARA PEMBERIAN : - berisi virus campak masih hidup yang sudah dilemahkan - Umur 9 bulan / < 1 tahun - Di lengan kiri atas secara intramuskuler VAKSIN KOMBINASI Perkembangan tehnologi : tersedia vaksin bentuk kombinasi / vaksin bentuk tunggal yang diberikan dalam bentuk gabungan dengan kualitas dan keamanan yg sama dgn vaksin yg diberikan terpisah KEUNTUNGAN : 1. 2. 3. 4. Mengurangi jumlah suntikan Lebih menghemat waktu dan biaya Anak tidak terlalu traumatis krn terlalu banyak disuntik Mengurangi kemungkinan jadwal imunisasi lupa / terlambat VAKSIN KOMBINASI PRODUK VAKSIN KOMBINASI : Vaksin kombinasi DPT + HB Vaksin kombinasi DTaP + HIB Vaksin kombinasi DTaP + HIB + IVP (Polio) Vaksin kombinasi MMR (Measles, Mump, Rubella) – Campak , Gondong, Rubella VAKSIN HIB (Haemofilus Influenzae tipe B) Pencegahan bayi mulai 2 bln thd serangan peny. Ok HIB (meningitis, pneumonia) Meningitis : radang selaput otak yg melapisi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang , 38% ok HIB, BERBAHAYA ok menyebabkan komplikasi saraf yang serius dan bahkan kematian Gejala : demam. Kaku kuduk, penurunan kesadaran, kejang bahkan kematian, 20% kasus tjd keln. Saraf : ketulian, retardasi mental, kelumpuhan dan epilepsi VAKSIN HIB (Haemofilus Influenzae tipe B) Semua ANAK punya resiko terserang HIB ok : - belum py kekebalan alami yg cukup - penularan mll air ludah / udara maka resiko terinfeksi > besar CARA PEMBERIAN : - Umur 2 bln – 2 thn ( < 5 thn ) - Dimulai umur 2 bln dgn 3 kali suntikan selang 2 bulan EFEK SAMPING : belum pernah dilaporkan VAKSIN MMR (Measles,Mump,Rubella) MEASLES : campak MUMP : Gondong Peny. Menular ok virus gondong Cara penularan : melalui udara Gejala : demam 3-5 hr, bengkak daerah pipi dekat telinga bawah, kurang enak badan, nyeri kepala, nyeri telan atau mengeluarkan air liur Komplikasi : radang otak, buah pelir/ kandung telur > > > kemandulan VAKSIN MMR (Measles,Mump,Rubella) RUBELLA : Campak Jerman Peny. Menular ok virus rubella Cara penularan : melalui udara Gejala : demam, bercak merah di kulit (mirip campak) cepat menghilang, pembesaran KGB leher & blkg kepala Komplikasi : radang otak, buah pelir/ kandung telur > > > kemandulan KOMPLIKASI : artritis (radang sendi), neuritis (radang saraf) BAHAYA : BUMIL dgn Rubella > merusak janin dalam kandungan : T 1 : kelainan jantung, mikrocephali, kelambatan perkembangan intelektual, Tuli, Buta (RUBELLA CONGENITAL SYNDROM)