Trichomonas Vaginalis • Trichomonas vaginalis tidak mempunyai stadium kista. Stadium trofozoit berukuran 10-25 mikron x 7-8 mikron • mempunyai 4 flagel anterior dan 1 flagel posterior yang melekat pada tepi membran bergelombang. • Membran ini pendek bentuknya dan ujungnya tidak ke luar badan sel. Membran bergelombang mempunyai kosta yang halus. Intinya berbentuk lonjong dan sitoplasmanya berbutir halus dengan butir-butir kromosom tersebat rata sepanjang kosta dan aksostil. • Sitostom tidak nyata. Aksostil halus bentuknya dan menonjol ke luar badan. Rute Infeksi • Infeksi terutama terjadi secara langsung waktu hubungan seksual melalui stadium trofozoit. • Pada keadaan lingkungan kurang baik, misalnya banyak orang hidup bersama dalam satu rumah dapat terjadi infeksi secara tidak langsung melalui alat mandi seperti lap mandi, handuk, atau alat sanitasi seperti toilet seat. • Neonatus mendapatkan infeksi T. vaginalis dari ibu yang terinfeksi selama persalinan melalui jalan lahir. Infeksi ini cenderung asimptomatik sampai pubertas. Proses Infeksi • Pertama trofozoit harus menempel pada sel epitel vagina dan ini terjadi melalui interaksi ligand-karbohidrat. Mannose dan N-asetil glukosamin merupakan residu gula pada membrane parasit yang digunakan untuk proses penempelan tersebut. • Sekresi hidrolase lisosomal seperti fosfatase asam terjadi pada host cell-parasite interface segera setelah proses penempelan. Hidrolase asam ini bersifat sitotoksik yang menyebabkan sel target lisis dan mengeluarkan isinya. Sel debris kemudian dimakan oleh parasit. • Parasit menggunakan karbohidrase seperti Nasetilglukosaminidase dan α-mannosidase untuk melepaskan dirinya dari membrane sel target kemudian pindah ke sel selanjutnya. Daur Hidup Gejala Klinis Wanita • Frothy leucorrhea • colpitis macularis (strawberry cervix) • pruritus vagina atau vulva, disuria, dan dispareunia Pria • biasanya terjadi tanpa gejala, • atau dapat pula menyebabkan uretritis, prostatitis, dan prostato-vesikulitis, balanoprostatitis, epididimitis, dan infertilitas Diagnosis • Diagnosis pasti ditegakkan dengan menemukan parasit T. vaginalis dalam bahan sekret vagina, sekret prostat, dan urin. • Metode biakan air daging merupakan standar baku untuk diagnosis trikomoniasis karena mudah dan memerlukan sedikitnya 300-500 trikomonas/mL untuk mulai pertumbuhan dalam biakan. Waktu yang diperlukan untuk deteksi T.vaginalis pada biakan adalah 2-7 hari. • Pemeriksaan T.vaginalis juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan PCR menggunakan sekret vagina atau urin Pengobatan • Dosis metronidazol 2x500 mg sehari selama 57 hari atau dosis tunggal 2 gr untuk suami maupun istri. • kontraindikasi pemberian metronidazol sistemik dapat diberikan acidifying douhes (2 sendok makan cuka putih per liter air) atau acidifying gels atau foams yang digunakan 2 kali seminggu pada vagina sampai hasil pengobatan dicapai. Toxoplasma gondii • Hospes definitif T. gondiiadalah kucing dan binatan sejenisnya (Felidae). Hospes perantaranya adalah manusia, mamalia lainnya, dan burung. Parasit ini menyebabkan toksoplasmosis congenital dan toksoplasmosis akuisita. Parasit ini ditemukan kosmopolit pada manusia dan binatang. • Dalam sel epitel usus halus kucing berlangsung daur aseksual (skizogoni) dan daur seksual (gametogoni, sporogoni) yang menghasilkan ookista yang dikeluarkan bersama tinja. • Ookista bentuknya lonjong dengan ukuran 12,5 mikron menghasilkan 2 sporokista yang masing-masing mengandung 4 sporozoit. Bila ookista tertelan oleh mamalia lain atau burung (hospes perantara), maka pada berbagai jaringan hospes perantara ini dibentuk kelompok trofozoit yang membelah secara aktif dan disebut takizoit (tachyzoit = bentuk yang membelah cepat). • Kecepatan takizoit Toxoplasma berkurang secara berangsur dan terbentuklah kista yang mengandung bradizoit (bentuk yang membelah perlahan); masa ini adalah masa infeksi klinis menahun yang biasanya merupakan infeksi laten. • Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual, tetapi dibentuk stadium istirahat, yaitu kista jaringan. Rute Infeksi 1. Pada toksoplasmosis congenital transmisi Toxoplasma kepada janin terjadi in utero melalui plasenta, bila ibunya mendapat infeksi primer waktu hamil. 2. Pada toksoplasmosis akuisita infeksi dapat terjadi, bila makan daging mentah atau kurang matang (misalnya sate), kalau daging tersebut mengandung kista jaringan atau takizoit Toxoplasma. Pada orang yang tikdak makan daging pun dapat terjadi infeksi bila ookista yang dikeluarkan dengan tinja kucing tertelan. 3. Infeksi juga dapat terjadi di laboratorium pada orang yang bekerja dengan binatang percobaan yang diinfeksi T. gondii, melalui jarum suntik dan alat laboratorium lain yang terkontaminasi dengan T. gondii. Ibu hamil tidak dianjurkan bekerja dengan T.gondii yang hidup. Infeksi T.gondii juga pernah terjadi waktu mengerjakan autopsy 4. Infeksi dapat terjadi dengan transplantasi organ dari donor yang menderita toksoplasmosis laten. 5. Transfusi darah lengkap juga dapat menyebabkan infeksi Daur Hidup Toksoplasmosis akuisita • Manifestasi klinis yang paling sering dijumpai pada toksoplasmosis akuisita akut adalah limfadenopati (servikal, supraklavikular, axial, inguinal, dan oksipital), rasa lelah, demam, nyeri otot, dan rasa sakit kepala • Pada tahun 1980-an ensefalitis toksoplasmik muncul sebagai penyakit parasitic yang paling sering dijumpai pada penderita AIDS dan biasanya terjadi jika CD4+ < 100 sel/mm3. Kelainan susunan saraf pusat karena Toxoplasma mungkin tampak sebagai manifestasi klinis pertama dan paling sering pada AIDS. Toksoplasmosis congenital • prematuritas, retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR), postmaturitas, retinokoroiditis, strabismus, kebutaan, retardasi psikomotor, mikrosefalus atau hidrosefalus, kejang, hipotonus, ikterus, anemia, dan hepatosplenomegali. • Ada gambaran eritroblastosis, hidrops fetalis dan triad klasik yang terdiri atas hidrosefalus, retinokorioiditis, dan perkapuran (kalsifikasi) intracranial atau tetrad Sabin jika disertai kelainan psikomotorik. Diagnosis • Diagnosis toksoplasmosis akut dapat dipastikan bila menemukan takizoit dalam biopsy otak atau sumsum tulang, cairan serebrospinal, dan ventrikel. Dengan cara pulasan biasa, takizoit sukar ditemukan dalam specimen • Tes serologi dapat menunjang diagnosis toksoplasmosis. IgG terhadap Toxoplasma biasanya muncul 1-2 minggu setelah infeksi dan biasanya menutup seumur hidup. IgM pada penderita immunocompromised biasanya tidak terdeteksi. Tes yang sering digunakan adalah ELISA untuk deteksi antibodi IgG dan IgM. Pengobatan • Obat yang dipakai sampai saat ini hanya membunuh stadium takizoit T.gondii dan tidak membasmi stadium kista, sehingga obat dapat memberantas infeksi akut, tetapi tidak dapat menghilangkan infeksi menahun, yang dapat menjadi aktif kembali. • Pirimetamin dan sulfonamide bekerja secara sinergistik, maka dipakai sebagai kombinasi selama 3 minggu atau sebulan • Spiramisin adalah antibiotik makrolid yang tidak menembus plasenta • Klindamisin efektif untuk pengobatan toksoplasmosis, tetapi dapat menyebabkan kolitis pseudomembranosa atau kolitis ulserativa, maka tidak dianjurkan untuk pengobatan rutin pada bayi dan ibu hamil • Obat makrolid lain yang efektif terhadap T.gondii adalah klaritromisin dan azitromisin yang diberikan bersama pirimetamin pada penderita AIDS dengan ensefalitis toksoplasmik. Obat baru adalah hidroksinaftokuinon (atovaquone) yang bila dikombinasikan dengan sulfadiazin atau obat lain yang aktif terhadap T.gondii, dapat membunuh kista jaringan pada mencit.