Lampiran II

advertisement
Lampiran II
KERANGKA ACUAN
SURVEY INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR KEGIATAN INDUSTRI
MANUFAKTUR, PRASARANA DAN JASA, PERTAMBANGAN,
ENERGI DAN MIGAS SERTA AGROINDUSTRI
Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Lingkungan Hidup
Unit Eselon I
: Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Program
: Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Hasil
: Basis data dan analisis penurunan beban pencemaran
lingkungan
Unit Eselon II/Satker
1. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran
Manufaktur Prasarana dan Jasa (Asdep MI)
2. Asisten Deputi Urusan Pengendalian
Pencemaran Pertambangan Energi dan
Migas (Asdep 2/11
3. Asisten Deputi Urusan Pengendalian
Pencemaran Agroindustri Dan Usaha
Skala Kecil (Asdep 3/11)
: Survey Inventarisasi Sumber Pencemar Kegiatan Industri
Kegiatan
Manufaktur, Prasarana dan Jasa, Pertambangan,
Energi dan Migas serta Agroindustri
Indikator Kinerja Kegiatan
 Tersedianya profil pengendalian pencemaran
kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan
Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri.
 Tersusunnya baseline beban pencemaran air
dan udara termasuk potensi penurunan emisi
GRK dari kegiatan industri Manufaktur
Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan
Migas serta Agroindustri
 Tersusunnya metodologi perhitungan beban
pencemaran air dan udara termasuk potensi
penurunan emisi GRK industri Manufaktur
Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan
Migas serta Agroindustri
 Tersusunnya rekomendasi target dan strategi
penurunan beban pencemaran termasuk
potensi penurunan emisi GRK tahun 2014
dan 2020 untuk industri Manufaktur
Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi
dan Migas serta Agroindustri
 Tersedianya sistem aplikasi database survey
pengendalian pencemaran lingkungan yang
mencakup aplikasi profil industry dan analisis
spasial berbasis Sistem Informasi Geografis
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH1
(SIG)
 Terlaksananya pelatihan database survey bagi
operator KLH.
 Laporan pelaksanaan kegiatan survey beserta
dokumendokumen pelaksanaan kegiatan
survey dan bukti pengeluaran kegiatan.
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH2
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Dokumen basis data inventarisasi industri dan analisis
penurunan beban pencemaran lingkungan
Volume
 3 (tiga) dokumen profit pengendalian pencemaran
kegiatan industri yang terdiri dari:
a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan
Jasa,
b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan
Migas
c. 1 (satu) dokumen Agroindustri
- 3 (tiga) dokumen baseline beban pencemaran air dan
udara termasuk potensi penurunan emisi GRK yang
terdiri dari:
a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan
Jasa,
b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan
Migas
c. 1 (satu) dokumen Agroindustri
- 3 (tiga) dokumen metodologi perhitungan beban
pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan
emisi GRK yang terdiri dari:
a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan
Jasa,
b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan
Migas
c. 1 (satu) dokumen Agroindustri
 3 (tiga) dokumen rekomendasi target dan strategi
penurunan beban pencemaran termasuk potensi
penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 yang
terdiri dari:
a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan
Jasa,
b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan
Migas
c. 1 (satu) dokumen Agroindustri
 1 (satu) unit sistem aplikasi database survey
pengendalian
pencemaran
lingkungan
yang
mencakup aplikasi profil industry dan analisis
spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)
disertai source software development (license) dan
1 (satu) Manual Operasional System (MOS) aplikasi
.
- 1 (satu) dokumen laporan dan modul pelatihan
database survey bagi operator KLH
3 (tiga) laporan analisis spasial peta sebaran
industri mencakup:
a. 1 (satu) laporan analisis spasial
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH3
Manufaktur
Prasarana dan Jasa,
b. 1 (satu) laporan analisis spasial
Pertambangan, Energi dan Migas
c. 1 (satu) laporan analisis spasial profil
Agroindustri
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH4
— 1 (satu) laporan administrasi kegiatan pelaksanaan
survey yang meliputi: dokumen-dokumen
pelaksanaan
kegiatan survey clan bukti pengeluaran kegiatan.
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
Pengendalian pencemaran lingkungan merupakan salah satu bentuk
implementasi mandatory dari beberapa peraturan perundangan sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu :
 Pasal 13 ayat (1) : Pengendalian pencemaran danlatau kerusakan
lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
 Pasal 53 ayat (1) : Setiap orang yang melakukan pencemaran danlatau
perusakan lingkungan hidup wajib melakukan penanggulangan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
 Pasal 54 ayat (4) : Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan
hidup
 BAB VIII, psi 62 ayat 3: Sistem informasi lingkungan hidup paling
sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup, peta rawan
lingkungan hidup, dan informasi lingkungan hidup lain.
b. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
c. PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran
Air
d. PermenLH No. 01 Tahun 2010 tentang Tatalaksana Pengendalian Pencemaran
Air
e. PermenLH No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian
Pencemaran Udara di Daerah
Kebijakan inventarisasi sumber pencemar merupakan salah satu kebijakan
yang dimandatkan dalam UUPPLH No. 32 tahun 2009, sebagai salah satu
program pengawasan dan pemantauan sumber pencemar yang bersifat berkelanjutan
karena hasil inventarisasi sebelumnya akan digunakan sebagai pembanding/
masukan untuk menentukan langkah kerja kegiatan inventarisasi selanjutnya
sehingga diharapkan hasil inventarisasi sumber pencemar yang diperoleh akan
semakin memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Basil inventarisasi
sumber pencemar kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa,
Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri ini kemudian akan menjadi
pusat data berbagai informasi mengenai berbagai jenis pencemar, besar emisi
yang dilepaskan, sumber pencemar dan lokasi sumber air yang telah mengalami
penurunan kualitas lingkungan. Oleh karena itu untuk mendapatkan pusat data
dan informasi hasil inventarisasi yang komprehensif diperlukan kegiatan survey
dan pengembangan program kerja yang relevan.
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH5
2. Gambaran Umum
Pengendalian pencemaran lingkungan sebagaimana yang dimanatkan dalam UU
32 Tahun 2009 merupakan upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan
kualitas lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Tanggung jawab
pengendalian pencemaran bukan semata-mata tugas pemerintah tetapi juga
penanggung jawab usahalkegiatan usaha dan masyarakat. Pemerintah bertugas
menetapkan norma, standar, pedoman dan kriteria dalam pengendalian
pencemaran. Penanggung jawab usaha/kegiatan dituntut untuk dapat
memenuhi standar dan kaidah teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah
tersebut dan melakukan upaya peningkatan kinerja lingkungan.
Pemerintah melakukan upaya pengendalian pencemaran melalui pembinaan teknis
dan pengawasan. Pembinaan teknis dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti
workshop, sosialisasi, asistensi dan bantuan teknis agar pemahaman seluruh stake
holder terhadap peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup meningkat
serta tingkat penaatan penanggung jawab usaha/kegiatan membaik.
Pengawasan dilakukan terhadap penanggung jawab usaha di bidang sektor
industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri melalui pemantauan secara periodik untuk memastikan perangkat
hukum yang bersifat preventif dijalankan oleh penanggung jawab usaha secara
maksimal. Pemantauan terhadap kinerja perusahaan diharapkan dapat
mendorong terjadinya perubahan perilaku dan komitmen untuk meminimalkan
bahan pencemar yang diemisikan ke media lingkungan. Melalui kegiatan
pemantauan terhadap bahan dan sumber pencemar baik di media air dan udara
akan diperoleh data dan informasi tentang mutu dan kuantitas air limbah dan emisi
udara yang dibuang ke lingkungan serta potensi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari
kegiatan sektor —sektor tersebut. Data-data tersebut akan menjadi input untuk
melakukan evaluasi tingkat ketaatan terhadap kewajiban yang dimandatkan
dalam peraturan perundangan lingkungan.
Atas dasar tersebut, maka diperlukan upaya survey inventarisasi sumber
pencemar kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan,
Energi dan Migas serta Agroindustri. Data emisi pencemar dari sumber tertentu
biasanya diperoleh dari informasi yang dikumpulkan dan dihasilkan pada tingkat
kegiatan melalui pengukuran langsung dari emisi dan perpindahannya, atau
melalui penggunaan metoda untuk memperkirakan atau menghitung besar emisi.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Li ngkungan d al am m en dukung
l a ya nan publ i k ak an m el akukan sur ve y i nvent arisasi sumber
pencem ar dilengkapi dengan analisis perhitu ngan beban pencemaran
dan analisis emisi GRK dalam dalam rangka baseline kebijakan
penurunan beban pencemaran hingga target tahun 2014.
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH6
3. Tujuan
Untuk mengetahui sumber pencemar dari kegiatan industri Manufaktur Prasarana
dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri dalam rangka
perhitungan beban pencemaran.
B.
Peneri ma Manfaat
Pelaksanaan kegiatan survey inventarisasi sumber pencemar diharapkan
akan memberikan manfaat selain kepada pelaku usaha juga bagi pemerintah daerah
maupun masyarakat luas.
Bagi pihak industri akan sangat terbantu karena memudahkan mereka dalam
melakukan pelaporan dan penaatan terhadap peraturan perundangan lingkungan.
Terbangumlya komitmen pelaku usaha yang diindikasikan dengan terwujudnya
peningkatan kualitas lingkungan.
Sementara bagi pemerintah dan pemerintah daerah manfaat yang akan diperoleh
adalah adanya basis data yang akurat untuk digunakan sebagai dasar pemantauan dan
pengawasan dalam rangka pelaksanaan kebijakan pengendalian pencemaran
lingkungan serta menurunkan beban pencemaran yang diakibatkan oleh sumber
pencemar kegiatan sektor industri Manufaktur Prasarana dan Jasa,
Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. Manfaat lainnya secara
umum adalah masyarakat dapat mengakses secara mudah dan akurat informasi
pengendalian pencemaran lingkungan dan berbagai sumber sektor kegiatan industri.
C.
Lingkup Kegiatan Survey
Pengadaan basis data inventarisasi sumber pencemar dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut:
a) Pertemuan pra-survey.
b) Supervisi KLH terhadap pelaksanaan survey.
c) Pelaksanaan survey lapangan melalui kunjungan industri.
d) Penyusunan Laporan Interim.
e) Evaluasi pelaksanaan pekerjaan.
f) Workshop hasil pelaksanaan survey.
g) Instalansi dan troubleshooting Aplikasi Database (Aplikasi Profil dan
Analisis Spasial berbasis SIG).
h) Pelatihan Aplikasi Database kepada Operator KLH.
i) Pembahasan laporan akhir pekerjaan.
j) Penyusunan dan penyerahan laporan final pekerjaan.
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH7
D. Tahapan Pelaksanaan Survey
Pelaksanaan kegiatan survey inventarisasi sumber pencemar ini meliputi tiga sektor utama
yang berasal dari kegiatan industri:
1. Manufaktur, Prasarana dan Jasa
2. Pertambangan, Energi dan Migas
3. Agroindustri
Tahapan pelaksanaan survey inventarisasi sumber pencemar dilakukan sebagai
berikut:
a. Persiapan Pelaksanaan Survey
1) Pemilihan industri berdasarkan checklist daftar industry yang sudah ada
a. Industri ditetapkan berdasarkan checklist sebagaimana terlampir
b. Jika terdapat ketidaksesuaian dalam checklist pihak perusahaan
dapat mengusulkan dengan persetujuan KLH
2) Pertemuan koordinasi untuk rencana pembekalan pelaksanaan survey.
3) Penyiapan dokumen administrasi persuratan kunjungan survey.
b. Pelaksanaan Survey
1) Mengisi kuesioner profil pengendalian pencemaran kegiatan industri
Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri (terlampir).
2) Petugas survey adalah petugas yang memiliki latarbelakang pendidikan
ilmu eksak minimal diploma 3 memiliki pengalaman survey minimal 2
tahun atau memiliki sertifikat lingkungan (AMDAL, pengendalian
pencemaran air dan udara).
3) Melakukan pengambilan sampling air limbah sebagai berikut:
 Sektor Manufaktur Prasarana dan Jasa pada saluran outlet (1 titik)
 Sektor Agroindustri pada saluran outlet (1 titik).
 Sektor Agroindustri khusus jenis industri Kelapa Sawit land
application tidak diambil sampel.
 Sektor Agroindustri khusus pada jenis industri Kelapa Sawit (non
land application), Karet, Plywood, Tapioka, Pengolahan
Susu, dan Pengolahan Daging diambil 2 (dua) titik yaitu : 1 (satu)
titik inlet dan 1 (satu) titik outlet.
 Sektor Pertambangan (3 titik outlet), Energi dan MIGAS (1 titik
outlet).
4) Untuk industry PROPER sektor Pertambangan, Energi dan Migas tidak
dilakukan pengambilan sampling.
Kriteria dalam pelaksanaan pengambilan sampling air limbah adalah:
 Laboratorium yang terakreditasi, atau yang ditunjuk oleh
Gubernur.
 Baku mutu yang digunakan adalah Baku Mutu Air Limbah
yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup.
 Parameter sesuai baku mutu kecuali untuk agroindustri (kelapa
sawit) logam berat tidak dianalisis.
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH8

Bagi industry yang belum memiliki baku mutu, parameter yang diukur adalah
BOD, COD, TSS, pH dan debit air limbah.

Petugas sampling air limbah adalah petugas laboratorium.
5) Melakukan review terhadap industri yang di survey jika ditemukan adanya
ketidaksesuaian antara target industry yang telah ditetapkan pada daftar industry
lampiran KLH dengan kondisi lapangan, maka diganti industry bare dengan persetujuan
KLH.
6) Melakukan input data hasil survey (data kuesioner, data sekunder dan data primer air
limbah) ke aplikasi database.
7) Melakukan analisis data untuk menyusun baseline beban pencemaran air dan udara
termasuk potensi penurunan emisi GRK dari kegiatan industri Manufaktur
Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri
8) Menyusun metodologi perhitungan beban pencemaran air dan udara termasuk potensi
penurunan emisi GRK industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan,
Energi dan Migas serta Agroindustri.
9) Melakukan analisis data untuk menyusun rekomendasi target dan strategi penurunan
beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020
untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri
10) M en yem purnakan dan m engem bangkan si st em apl ikasi dat abas e
pengendalian pencemaran lingkungan yang mencakup aplikasi profit industri dan
analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)
11) Menginstalansi sistem aplikasi database
pengendalian pencemaran
lingkungan yang mencakup aplikasi profil industri dan analisis spasial berbasis
Sistem Informasi Geografis (SIG) kepada unit kerja sektor:
a. Manufaktur Prasarana dan Jasa,
b. Pertambangan; Energi dan Migas, dan
c. Agroindustri
12) Menyusun laporan profit industri per sektor :
a. Manufaktur Prasarana dan Jasa,
b. Pertambangan, Energi dan Migas serta
c. Agroindustri
13) Menyusun laporan baseline beban pencemaran, metodologi perhitungan beban
pencemaran, rekomendasi target dan strategi penurunan beban pencemaran
termasuk emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana
dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH9
14) Menyusun laporan analisis spasial peta sebaran industri per
sektor (Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan
Migas serta Agroindustri) . Kriteria thematik analisis spasial mencakup:
a. Sebaran profit industri per wilayah administrasi (provinsi,
kabupaten/kota dan DAS utarna di Indonesia)
b. Analisis spasial proyeksi target dan strategi penurunan beban
pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014
dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa,
Pertambangan,
Energi dan
Migas serta Agroindustri.
15) Melaksanakan pelatihan database profit industry dan spasial analisis
berbasis SIG bagi operator KLH.
16) Menyusun laporan administrasi kegiatan pelaksanaan survey yang
meliputi: dokumen-dokumen pelaksanaan kegiatan survey dan bukti
pengeluaran kegiatan.
E Personil Pelaksana Kegiatan
1. Tenaga Manajemen
a. Ketua Tim (S2/S3 Manajemen, Lingkungan atau Teknik Kimia; Pengalaman
minimal 10 tahun)
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan
b. Sekretaris
Mengurus persuratan; mengatur jadwal pertemuan tenaga ahli.
c. Petugas entry data
Melakukan entry data;
d. Petugas survey
Melakukan survey sumber pencemar industri.
2. Tenaga Ahli
1) Ahli Teknik Lingkungan (S2/S3, pengalaman minimal 6 tahun);
Tugas:
a. Melakukan analisis data untuk menyusun baseline beban pencemaran air
dan udara termasuk potensi penunman emisi GRK
b. Melakukan analisis metodologi perhitungan beban pencemaran air dan
udara termasuk potensi penurunan emisi GRK industri Manufaktur Prasarana
dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri
c. Melakukan analisis data untuk menyusun rekomendasi target dan
strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi
GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa,
Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH10
2) Ahli Tekuik Kimia (S2/S3 Teknik Kimia, pengalaman minimal 6 tahun)
Tugas:
a. Melakukan analisis korelasi proses produksi terhadap beban pencemaran air dan
udara
b. Merumuskan analisis rekomendasi target dan strategi penu runan beban
pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk
industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri
c. Melakukan analisis biaya pengelolaan lingkungan dari strategi penurunan beban
pencemaran dan emisi GRK yang direkomendasikan masing masing sub sektor
industri Manufaktur Prasarana 'dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri.
3) Ahli GIS/Spasial Analisis (pendidikan S2 Ilmu Eksakta dan bersertifikat Ahli GIS,
pengalaman minimal 6 tahun)
-
Tugas:
a. Merancang analisis spasial
perhitungan beban pencemaran lingkungan
berdasarkan sektor industri (Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan,
Energi dan Migas serta Agroindustri), wilayah administrasi (provinsi,
kabupaten/kota) dan DAS (Daerah Aliran Sungai) utama di Indonesia
b. Merancang Analisis spasial proyeksi target dan strategi penurunan beban
pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk
industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri.
c. Pengembangan system dan perbaikan system database (maintenance).
4) Ahli Statistik (pendidikan Si Statistik, pengalaman minimal 6 tahun);
Tugas:
a. Membantu melakukan analisis korelasi proses produksi terhadap beban
pencemaran air dan udara
b. Membantu analisis rekomendasi target
dan strategi penurunan beban
pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk
industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta
Agroindustri.
5) Ahli Database (pendidikan Si Ilmu Komputer bersertifikat programmer database,
pengalaman minimal 6 tahun);
Tugas:
Merancang system struktur database profit industri per sektor (Manufaktur
Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri).
6) Ahli programmer (pendidikan S I Ilmu Komputer bersertifikat programmer system
informasi, pengalaman minimal 6 tahun);
Tugas:
Merancang program/design system aplikasi (struktur, kodefikasi program) database.
KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH11
F. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
No.
Kegiatan
7
8
bulan
9
10
Pertemuan pra-survey
2. Supervisi KLH terhadap pelaksanaan
survey ___________________________
3. Pelaksanaan survey lapangan melalui
kunjungan industri
5. Penyusunan Laporan Interim
5. Evaluasi pelaksanaan pekerjaan
6. Workshop hasil pelaksanaan survey
7. Instalansi dan troubleshooting Aplikasi
Database (Aplikasi Profil dan Analisis
Spasial berbasis SIG)
8.
Pelatihan Aplikasi Database kepada
Operator KLH
9. Pembahasan laporan akhir pekerjaan
10. Penyusunan dan penyerahan laporan final
pekerjaan
G. Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang dibutuhkan berasal dari APBN Satker Deputi Pengendalian
Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2011
sebesar Rp 9.000.000.000,- (sembilan milyar rupiah) dengan rincian terlampir.
Jakarta, Mei 2011
Pejabat Pembuat
Komitmen I
Satker Deputi
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan
Sri Tantri Arundhati
NIP. 19630304 199203 2 003
11
Download