Lampiran II KERANGKA ACUAN SURVEY INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR KEGIATAN INDUSTRI MANUFAKTUR, PRASARANA DAN JASA, PERTAMBANGAN, ENERGI DAN MIGAS SERTA AGROINDUSTRI Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Lingkungan Hidup Unit Eselon I : Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Program : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Hasil : Basis data dan analisis penurunan beban pencemaran lingkungan Unit Eselon II/Satker 1. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Manufaktur Prasarana dan Jasa (Asdep MI) 2. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Pertambangan Energi dan Migas (Asdep 2/11 3. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Agroindustri Dan Usaha Skala Kecil (Asdep 3/11) : Survey Inventarisasi Sumber Pencemar Kegiatan Industri Kegiatan Manufaktur, Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri Indikator Kinerja Kegiatan Tersedianya profil pengendalian pencemaran kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. Tersusunnya baseline beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan emisi GRK dari kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri Tersusunnya metodologi perhitungan beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan emisi GRK industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri Tersusunnya rekomendasi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri Tersedianya sistem aplikasi database survey pengendalian pencemaran lingkungan yang mencakup aplikasi profil industry dan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH1 (SIG) Terlaksananya pelatihan database survey bagi operator KLH. Laporan pelaksanaan kegiatan survey beserta dokumendokumen pelaksanaan kegiatan survey dan bukti pengeluaran kegiatan. KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH2 Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Dokumen basis data inventarisasi industri dan analisis penurunan beban pencemaran lingkungan Volume 3 (tiga) dokumen profit pengendalian pencemaran kegiatan industri yang terdiri dari: a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan Jasa, b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan Migas c. 1 (satu) dokumen Agroindustri - 3 (tiga) dokumen baseline beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan emisi GRK yang terdiri dari: a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan Jasa, b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan Migas c. 1 (satu) dokumen Agroindustri - 3 (tiga) dokumen metodologi perhitungan beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan emisi GRK yang terdiri dari: a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan Jasa, b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan Migas c. 1 (satu) dokumen Agroindustri 3 (tiga) dokumen rekomendasi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 yang terdiri dari: a. 1 (satu) dokumen Manufaktur Prasarana dan Jasa, b. 1 (satu) dokumen Pertambangan, Energi dan Migas c. 1 (satu) dokumen Agroindustri 1 (satu) unit sistem aplikasi database survey pengendalian pencemaran lingkungan yang mencakup aplikasi profil industry dan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) disertai source software development (license) dan 1 (satu) Manual Operasional System (MOS) aplikasi . - 1 (satu) dokumen laporan dan modul pelatihan database survey bagi operator KLH 3 (tiga) laporan analisis spasial peta sebaran industri mencakup: a. 1 (satu) laporan analisis spasial KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH3 Manufaktur Prasarana dan Jasa, b. 1 (satu) laporan analisis spasial Pertambangan, Energi dan Migas c. 1 (satu) laporan analisis spasial profil Agroindustri KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH4 — 1 (satu) laporan administrasi kegiatan pelaksanaan survey yang meliputi: dokumen-dokumen pelaksanaan kegiatan survey clan bukti pengeluaran kegiatan. A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan Pengendalian pencemaran lingkungan merupakan salah satu bentuk implementasi mandatory dari beberapa peraturan perundangan sebagai berikut: a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu : Pasal 13 ayat (1) : Pengendalian pencemaran danlatau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pasal 53 ayat (1) : Setiap orang yang melakukan pencemaran danlatau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Pasal 54 ayat (4) : Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup BAB VIII, psi 62 ayat 3: Sistem informasi lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup, peta rawan lingkungan hidup, dan informasi lingkungan hidup lain. b. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik c. PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Air d. PermenLH No. 01 Tahun 2010 tentang Tatalaksana Pengendalian Pencemaran Air e. PermenLH No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah Kebijakan inventarisasi sumber pencemar merupakan salah satu kebijakan yang dimandatkan dalam UUPPLH No. 32 tahun 2009, sebagai salah satu program pengawasan dan pemantauan sumber pencemar yang bersifat berkelanjutan karena hasil inventarisasi sebelumnya akan digunakan sebagai pembanding/ masukan untuk menentukan langkah kerja kegiatan inventarisasi selanjutnya sehingga diharapkan hasil inventarisasi sumber pencemar yang diperoleh akan semakin memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Basil inventarisasi sumber pencemar kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri ini kemudian akan menjadi pusat data berbagai informasi mengenai berbagai jenis pencemar, besar emisi yang dilepaskan, sumber pencemar dan lokasi sumber air yang telah mengalami penurunan kualitas lingkungan. Oleh karena itu untuk mendapatkan pusat data dan informasi hasil inventarisasi yang komprehensif diperlukan kegiatan survey dan pengembangan program kerja yang relevan. KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH5 2. Gambaran Umum Pengendalian pencemaran lingkungan sebagaimana yang dimanatkan dalam UU 32 Tahun 2009 merupakan upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan kualitas lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Tanggung jawab pengendalian pencemaran bukan semata-mata tugas pemerintah tetapi juga penanggung jawab usahalkegiatan usaha dan masyarakat. Pemerintah bertugas menetapkan norma, standar, pedoman dan kriteria dalam pengendalian pencemaran. Penanggung jawab usaha/kegiatan dituntut untuk dapat memenuhi standar dan kaidah teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut dan melakukan upaya peningkatan kinerja lingkungan. Pemerintah melakukan upaya pengendalian pencemaran melalui pembinaan teknis dan pengawasan. Pembinaan teknis dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti workshop, sosialisasi, asistensi dan bantuan teknis agar pemahaman seluruh stake holder terhadap peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup meningkat serta tingkat penaatan penanggung jawab usaha/kegiatan membaik. Pengawasan dilakukan terhadap penanggung jawab usaha di bidang sektor industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri melalui pemantauan secara periodik untuk memastikan perangkat hukum yang bersifat preventif dijalankan oleh penanggung jawab usaha secara maksimal. Pemantauan terhadap kinerja perusahaan diharapkan dapat mendorong terjadinya perubahan perilaku dan komitmen untuk meminimalkan bahan pencemar yang diemisikan ke media lingkungan. Melalui kegiatan pemantauan terhadap bahan dan sumber pencemar baik di media air dan udara akan diperoleh data dan informasi tentang mutu dan kuantitas air limbah dan emisi udara yang dibuang ke lingkungan serta potensi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari kegiatan sektor —sektor tersebut. Data-data tersebut akan menjadi input untuk melakukan evaluasi tingkat ketaatan terhadap kewajiban yang dimandatkan dalam peraturan perundangan lingkungan. Atas dasar tersebut, maka diperlukan upaya survey inventarisasi sumber pencemar kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. Data emisi pencemar dari sumber tertentu biasanya diperoleh dari informasi yang dikumpulkan dan dihasilkan pada tingkat kegiatan melalui pengukuran langsung dari emisi dan perpindahannya, atau melalui penggunaan metoda untuk memperkirakan atau menghitung besar emisi. Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Li ngkungan d al am m en dukung l a ya nan publ i k ak an m el akukan sur ve y i nvent arisasi sumber pencem ar dilengkapi dengan analisis perhitu ngan beban pencemaran dan analisis emisi GRK dalam dalam rangka baseline kebijakan penurunan beban pencemaran hingga target tahun 2014. KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH6 3. Tujuan Untuk mengetahui sumber pencemar dari kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri dalam rangka perhitungan beban pencemaran. B. Peneri ma Manfaat Pelaksanaan kegiatan survey inventarisasi sumber pencemar diharapkan akan memberikan manfaat selain kepada pelaku usaha juga bagi pemerintah daerah maupun masyarakat luas. Bagi pihak industri akan sangat terbantu karena memudahkan mereka dalam melakukan pelaporan dan penaatan terhadap peraturan perundangan lingkungan. Terbangumlya komitmen pelaku usaha yang diindikasikan dengan terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan. Sementara bagi pemerintah dan pemerintah daerah manfaat yang akan diperoleh adalah adanya basis data yang akurat untuk digunakan sebagai dasar pemantauan dan pengawasan dalam rangka pelaksanaan kebijakan pengendalian pencemaran lingkungan serta menurunkan beban pencemaran yang diakibatkan oleh sumber pencemar kegiatan sektor industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. Manfaat lainnya secara umum adalah masyarakat dapat mengakses secara mudah dan akurat informasi pengendalian pencemaran lingkungan dan berbagai sumber sektor kegiatan industri. C. Lingkup Kegiatan Survey Pengadaan basis data inventarisasi sumber pencemar dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a) Pertemuan pra-survey. b) Supervisi KLH terhadap pelaksanaan survey. c) Pelaksanaan survey lapangan melalui kunjungan industri. d) Penyusunan Laporan Interim. e) Evaluasi pelaksanaan pekerjaan. f) Workshop hasil pelaksanaan survey. g) Instalansi dan troubleshooting Aplikasi Database (Aplikasi Profil dan Analisis Spasial berbasis SIG). h) Pelatihan Aplikasi Database kepada Operator KLH. i) Pembahasan laporan akhir pekerjaan. j) Penyusunan dan penyerahan laporan final pekerjaan. KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH7 D. Tahapan Pelaksanaan Survey Pelaksanaan kegiatan survey inventarisasi sumber pencemar ini meliputi tiga sektor utama yang berasal dari kegiatan industri: 1. Manufaktur, Prasarana dan Jasa 2. Pertambangan, Energi dan Migas 3. Agroindustri Tahapan pelaksanaan survey inventarisasi sumber pencemar dilakukan sebagai berikut: a. Persiapan Pelaksanaan Survey 1) Pemilihan industri berdasarkan checklist daftar industry yang sudah ada a. Industri ditetapkan berdasarkan checklist sebagaimana terlampir b. Jika terdapat ketidaksesuaian dalam checklist pihak perusahaan dapat mengusulkan dengan persetujuan KLH 2) Pertemuan koordinasi untuk rencana pembekalan pelaksanaan survey. 3) Penyiapan dokumen administrasi persuratan kunjungan survey. b. Pelaksanaan Survey 1) Mengisi kuesioner profil pengendalian pencemaran kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri (terlampir). 2) Petugas survey adalah petugas yang memiliki latarbelakang pendidikan ilmu eksak minimal diploma 3 memiliki pengalaman survey minimal 2 tahun atau memiliki sertifikat lingkungan (AMDAL, pengendalian pencemaran air dan udara). 3) Melakukan pengambilan sampling air limbah sebagai berikut: Sektor Manufaktur Prasarana dan Jasa pada saluran outlet (1 titik) Sektor Agroindustri pada saluran outlet (1 titik). Sektor Agroindustri khusus jenis industri Kelapa Sawit land application tidak diambil sampel. Sektor Agroindustri khusus pada jenis industri Kelapa Sawit (non land application), Karet, Plywood, Tapioka, Pengolahan Susu, dan Pengolahan Daging diambil 2 (dua) titik yaitu : 1 (satu) titik inlet dan 1 (satu) titik outlet. Sektor Pertambangan (3 titik outlet), Energi dan MIGAS (1 titik outlet). 4) Untuk industry PROPER sektor Pertambangan, Energi dan Migas tidak dilakukan pengambilan sampling. Kriteria dalam pelaksanaan pengambilan sampling air limbah adalah: Laboratorium yang terakreditasi, atau yang ditunjuk oleh Gubernur. Baku mutu yang digunakan adalah Baku Mutu Air Limbah yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup. Parameter sesuai baku mutu kecuali untuk agroindustri (kelapa sawit) logam berat tidak dianalisis. KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH8 Bagi industry yang belum memiliki baku mutu, parameter yang diukur adalah BOD, COD, TSS, pH dan debit air limbah. Petugas sampling air limbah adalah petugas laboratorium. 5) Melakukan review terhadap industri yang di survey jika ditemukan adanya ketidaksesuaian antara target industry yang telah ditetapkan pada daftar industry lampiran KLH dengan kondisi lapangan, maka diganti industry bare dengan persetujuan KLH. 6) Melakukan input data hasil survey (data kuesioner, data sekunder dan data primer air limbah) ke aplikasi database. 7) Melakukan analisis data untuk menyusun baseline beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan emisi GRK dari kegiatan industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri 8) Menyusun metodologi perhitungan beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan emisi GRK industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. 9) Melakukan analisis data untuk menyusun rekomendasi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri 10) M en yem purnakan dan m engem bangkan si st em apl ikasi dat abas e pengendalian pencemaran lingkungan yang mencakup aplikasi profit industri dan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) 11) Menginstalansi sistem aplikasi database pengendalian pencemaran lingkungan yang mencakup aplikasi profil industri dan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) kepada unit kerja sektor: a. Manufaktur Prasarana dan Jasa, b. Pertambangan; Energi dan Migas, dan c. Agroindustri 12) Menyusun laporan profit industri per sektor : a. Manufaktur Prasarana dan Jasa, b. Pertambangan, Energi dan Migas serta c. Agroindustri 13) Menyusun laporan baseline beban pencemaran, metodologi perhitungan beban pencemaran, rekomendasi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH9 14) Menyusun laporan analisis spasial peta sebaran industri per sektor (Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri) . Kriteria thematik analisis spasial mencakup: a. Sebaran profit industri per wilayah administrasi (provinsi, kabupaten/kota dan DAS utarna di Indonesia) b. Analisis spasial proyeksi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. 15) Melaksanakan pelatihan database profit industry dan spasial analisis berbasis SIG bagi operator KLH. 16) Menyusun laporan administrasi kegiatan pelaksanaan survey yang meliputi: dokumen-dokumen pelaksanaan kegiatan survey dan bukti pengeluaran kegiatan. E Personil Pelaksana Kegiatan 1. Tenaga Manajemen a. Ketua Tim (S2/S3 Manajemen, Lingkungan atau Teknik Kimia; Pengalaman minimal 10 tahun) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan b. Sekretaris Mengurus persuratan; mengatur jadwal pertemuan tenaga ahli. c. Petugas entry data Melakukan entry data; d. Petugas survey Melakukan survey sumber pencemar industri. 2. Tenaga Ahli 1) Ahli Teknik Lingkungan (S2/S3, pengalaman minimal 6 tahun); Tugas: a. Melakukan analisis data untuk menyusun baseline beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penunman emisi GRK b. Melakukan analisis metodologi perhitungan beban pencemaran air dan udara termasuk potensi penurunan emisi GRK industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri c. Melakukan analisis data untuk menyusun rekomendasi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH10 2) Ahli Tekuik Kimia (S2/S3 Teknik Kimia, pengalaman minimal 6 tahun) Tugas: a. Melakukan analisis korelasi proses produksi terhadap beban pencemaran air dan udara b. Merumuskan analisis rekomendasi target dan strategi penu runan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri c. Melakukan analisis biaya pengelolaan lingkungan dari strategi penurunan beban pencemaran dan emisi GRK yang direkomendasikan masing masing sub sektor industri Manufaktur Prasarana 'dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. 3) Ahli GIS/Spasial Analisis (pendidikan S2 Ilmu Eksakta dan bersertifikat Ahli GIS, pengalaman minimal 6 tahun) - Tugas: a. Merancang analisis spasial perhitungan beban pencemaran lingkungan berdasarkan sektor industri (Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri), wilayah administrasi (provinsi, kabupaten/kota) dan DAS (Daerah Aliran Sungai) utama di Indonesia b. Merancang Analisis spasial proyeksi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. c. Pengembangan system dan perbaikan system database (maintenance). 4) Ahli Statistik (pendidikan Si Statistik, pengalaman minimal 6 tahun); Tugas: a. Membantu melakukan analisis korelasi proses produksi terhadap beban pencemaran air dan udara b. Membantu analisis rekomendasi target dan strategi penurunan beban pencemaran termasuk potensi penurunan emisi GRK tahun 2014 dan 2020 untuk industri Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri. 5) Ahli Database (pendidikan Si Ilmu Komputer bersertifikat programmer database, pengalaman minimal 6 tahun); Tugas: Merancang system struktur database profit industri per sektor (Manufaktur Prasarana dan Jasa, Pertambangan, Energi dan Migas serta Agroindustri). 6) Ahli programmer (pendidikan S I Ilmu Komputer bersertifikat programmer system informasi, pengalaman minimal 6 tahun); Tugas: Merancang program/design system aplikasi (struktur, kodefikasi program) database. KA SURVEY I Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KLH11 F. Waktu Pelaksanaan Kegiatan No. Kegiatan 7 8 bulan 9 10 Pertemuan pra-survey 2. Supervisi KLH terhadap pelaksanaan survey ___________________________ 3. Pelaksanaan survey lapangan melalui kunjungan industri 5. Penyusunan Laporan Interim 5. Evaluasi pelaksanaan pekerjaan 6. Workshop hasil pelaksanaan survey 7. Instalansi dan troubleshooting Aplikasi Database (Aplikasi Profil dan Analisis Spasial berbasis SIG) 8. Pelatihan Aplikasi Database kepada Operator KLH 9. Pembahasan laporan akhir pekerjaan 10. Penyusunan dan penyerahan laporan final pekerjaan G. Biaya Yang Diperlukan Biaya yang dibutuhkan berasal dari APBN Satker Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2011 sebesar Rp 9.000.000.000,- (sembilan milyar rupiah) dengan rincian terlampir. Jakarta, Mei 2011 Pejabat Pembuat Komitmen I Satker Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Sri Tantri Arundhati NIP. 19630304 199203 2 003 11