Pertemuan / Tatap Muka (TM) ke-1 (isi bab 1 dan 2 dari buku Dwi Condro T, Ph.D) BAB 1 PENDAHULUAN 1. Ekonomi Islam Hadza min fadhli Rabbi disingkat ‘hamfara’ (ini adalah karunia dari Tuhanku), artinya ekonomi yang berdasarkan pada wahyu dari Allah SWT, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Dua kitab ini merupakan karunia dari Allah SWT yang paling agung bagi umat manusia di akhir zaman ini. (5) 2. Kehidupan ekonomi yang penuh kebahagian, kemakmuran dan kesejahteraan bukanlah hasil dari kepandaian dan kehebatan manusia dalam menata ekonomi. Jangan sampai kita menjadi sombong (takabur), akan tetapi kita harus tetap Tawadhu (rendah hati) (6) dengan bentuk ketawadhuan yaitu mau bersedia tunduk pada aturan Allah SWT baik dalam hal pemerintahan Islam (khilafah Islam), sistem pidana Islam, sistem sosial Islam, termasuk Sistem Ekonomi Islam. 3. Sistem Ekonomi Islam yang hendak kita bangun adalah benar-benar dari perumusan Allah SWT, dan rumusan itu ada dalam Al-Qur’an dan Hadits. >>Landasan pemikiran pertama yang membedakan dengan buku lainnya 4. Inilah yang menjadi diferensiasi (daya beda) sistem ekonomi Islam dengan yang sistem ekonomi yang lainnya (konvensional) 5. Sistem ekonomi konvensional adalah ekonomi yang berasal dari produk pemikiran manusia secara murni tanpa bimbingan wahyu. (7) 6. Sedangkan sistem ekonomi Islam adalah ekonomi yang bersumber dari Allah SWT yaitu yang Allah turunkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. (7) 7. Dalam buku ini juga akan menjelaskan bahwa proses islamisasi dari ilmu ekonomi konvensional dengan cara di-Islamisasi yaitu = ilmu ekonomi konvensional – bunga (riba) dan + zakat, bukanlah seperti ini . karena sistem ekonomi konvensional telah gagal dalam memberikan solusi dari masalah ekonomi dan dianggap memiliki andil paling besar dalam hancurnya perekonomian dunia ini. Lalu mengapa harus di-Islamisasi?, >> Landasan pemikiran kedua yang membedakan dengan buku lainnya 8. Jika dianalogikan, Proses Islamisasi pada sistem ekonomi konvensional seperti merenovasi gedung yang pondasinya sangat lemah dan rusak, maka solusinya bukan direnovasi tapi yang tepat itu gedungnya diganti. 9. Lantas seperti apa Sistem Ekonomi Islam itu? BAB 2 BERANGKAT DARI SISTEM EKONOMI 1. Mengapa harus berangkat dari sistem ekonomi?, alasannya adalah karena Posisi ilmu ekonomi berada di bawah sistem ekonomi. Ilmu ekonomi berkembang untuk mensupport menopang sistem ekonomi. 2. Sehingga kalau kita berangkat dari ilmu ekonomi dan fokus pada ilmu ekonomi, akan tetapi masih dalam sistem ekonomi yang salah, maka kita akan terjebak dalam sistem ekonomi yang salah itu. Sebab, ilmu ekonomi itu akan mensupport menopang sistem ekonomi yang salah tadi. PERBEDAAN ILMU EKONOMI DENGAN SISTEM EKONOMI 3. Bagaimana cara kita dapat membedakan ilmu ekonomi dengan sistem ekonomi, berikut contoh sederhananya. (18) 4. Jika kita membeli bensin seharga Rp. 7.000/liter, maka dari kasus ini kita dapat mengajukan dua pertanyaan sekaligus 5. Kelompok Pertanyaan pertama, bagaimana sebuah perusahaan minyak misal Pertamina dapat menentukan harga 1 liter bensin Rp. 7000?. Bagaimana proses produksinya (sain tek)?. Bagaimana menghitung biaya produksinya (cost)?. Bagaimana cara menghitung keuntungannya? Bagaimana cara menghitung efisiensinya? 6. Kelompok Pertanyaan kedua, bagaimana jika yang melakukan proses produksi itu adalah perusahaan milik swasta (lokal dan asing)?. Bolehkah perusahaan swasta memproduksi minyak dan menguasai sumber migas yg depositnya banyak yang ada di Indonesia?. Migas itu hak milik siapa?. Hak milik swasta, hak milik negara atau milik umum (rakyat)? 7. Setelah sampai sini, Kita dapat membedakan bahwa kelompok pertanyaan pertama adalah berkaitan dengan Ilmu ekonomi, sedangkan kelompok pertanyaan kedua berkaitan dengan sistem ekonomi. 8. Ilmu ekonomi adalah seperangkat alat (tools) yang dapat digunakan manusia untuk kepentingan bagaimana sains teknologi dimanfaatkan untuk melakukan proses produksi barang, bagaimana cara menghitung biaya (cost) agar efisien dengan tujuan untuk mengetahui berapa keuntungan (benefit) yang akan diperolehnya (19). Ilmu ekonomi berfungsi bagaimana meningkatkan jumlah produksi dan menjaga pengadaannya. Contoh yang semisal ilmu ekonomi adalah fisika, kimia, biologi, teknik industri, teknik pertambangan, matematika dan ilmu sains tek lainnya. 9. Ilmu Ekonomi bersifat netral, obyektif, tidak dipengaruhi oleh ideologi/pandangan hidup, dan keyakinan tertentu. Sebagaimana ilmu matematika, apapun agama atau ideologi orang yang menggunakannya, hitungan 10+10 akan tetap sama dengan 20. Hitungan ini akan tetap berlaku bagi siapa saja, apapun agamanya dan ideologinya. Hasilnya netral dan obyektif. (19) 10. Sedangkan Sistem ekonomi berkaitan dengan pandangan, keyakinan dan ideologi tertentu, khususnya menyangkut pandangan terhadap hak kepemilikan harta, pengelolaan/pemanfaatan harta, dan distribusi sumber daya ekonomi (harta). (20) 11. Sehingga sistem ekonomi bersifat tidak netral, bersifat subyektif dan dipengaruhi oleh pandangan hidup/ideologi tertentu. (20) 12. Oleh karena itu jawaban pertanyaan kelompok kedua di atas akan berbeda-beda tergantung keyakinan, agama, ideologi/pandangan hidup yang digunakan oleh negara tersebut. KEDUDUKAN ILMU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI (22) 13. PENTING untuk mengetahui kedudukan ini, sebab nanti kita akan mengetahui jika sistem ekonominya salah maka ilmu ekonomi akan disalahgunakan/dimanfaatkan untuk mensupport kerusakan sistem ekonomi yang salah. 14. Permisalan hubungan ilmu ekonomi dengan sistem ekonomi adalah ibarat ilmu ekonomi seperti buruh, sedangkan sistem ekonomi seperti majikan. Maka sebagai buruh ilmu ekonomi harus tunduk patuh kepada majikan. (23) 15. Misal statistik itu sebagai buruh, dalam kapitalisme (sebagai majikan sekarang). Statistik dalam hal ini tentang sample dimanfaatkan oleh sistem ekonomi kapitalisme untuk menghitung pendapatan perkapita (rata-rata atau agregat) dalam rangka mengetahui indikator kesejahteraan rakyat. 16. Sedangkan dalam sistem ekonomi Islam untuk mengetahui indikator kesejahteraan rakyat dengan menggunakan statistik juga yaitu tentang sensus (tiap orang). Karena dalam Islam 1 orang yang kelaparan merupakan masalah besar. >>Lihat definisi Politik ekonomi Islam yaitu pemenuhan kebutuhan tiap individu akan barang pokok (sandang, pangan, papan) serta jasa poko (pendidikan, kesehatan, keamanan). 17. Contoh kedudukan antara ILMU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI di hal. 22-28. Kalau tentang migas maka jangan langsung menghitung efisiensi produksi (ilmu ekonomi), tapi pecahkan dulu hak milik siapakah migas itu ?, jika dalam ekonomi Islam migas termasuk kepemilikan umum, negara hanya mengelola saja hasilnya masuk 100% ke Baitul mal (APBN S). 18. Tugas Ilmu ekonomi adalah menghitung dan menghitung untuk melayani majikannya yaitu sistem ekonomi. (26) 19. Setelah dilakukan langkah pertama yaitu diketahui dulu milik siapakah migas? (melalui berangkat dari sistem ekonomi Islam duluan) Jawabnnya adalah milik rakyat, maka langkah selanjutnya adalah tugas ilmu ekonomi yaitu menghitung biaya produksi migas mulai dari eksplorasinya sampai migas itu berada di tangan rakyat sebagai pemilik aslinya. (26) 20. Kesimpulannya: kedudukan ilmu ekonomi ada dalam wadah sistem ekonomi. 21. Dengan demikian ilmu ekonomi walaupun bersifat netral dan obyektif tetaplah akan lahir dari rahim sistem ekonomi tertentu. Sebab sistem ekonomi lah yan memformat semua tatanan dan ilmu ekonomilah yang bertugas menghitungnya. (27) 22. Jadi apabila membangun ilmu ekonomi Islam dengan jalan proses Islamisasi ilmu ekonomi konvensional, nantinya dikhawatirkan akan terjebak dalam wadah sistem ekonomi bukan Islam misalnya kapitalisme. Seperti yang terjadi sekarang ini ilmu ekonomi melayani majikan yang salah yaitu sistem ekonomi kapitalisme (27) 23. Pada Bab ke-3 lah akan dijelaskan bagaimana ilmu ekonomi dilahirkan oleh satu sistem ekonomi tertentu.>>dengan kata lain terdapat Ilmu ekonomi yang terjebak oleh sistem ekonomi kapitalisme. Pertemuan / Tatap Muka (TM) ke-2 (isi bab 3 dari buku) BAB 3 PERAN SISTEM EKONOMI DALAM MELAHIRKAN ILMU EKONOMI Proses lahirnya Ilmu ekonomi dari Sistem Ekonomi Kapitalisme 1. Pada Bab ke-3 lah akan dijelaskan bagaimana ilmu ekonomi dilahirkan oleh satu sistem ekonomi tertentu.>>dengan kata lain terdapat Ilmu ekonomi yang terjebak oleh sistem ekonomi kapitalisme. Silahkan dipelajari secara Mandiri di buku Dwi Condro T. 2011. Ekonomi Islam Madzhab Hamfara Bab 3 Pertemuan / Tatap Muka (TM) ke-3 (isi bab 4 dan 5 dari buku) BAB 4 PROSES ISLAMISASI ILMU EKONOMI KONVENSIONAL (Ilmu Ekonomi Islam tapi yang lahir dari sistem Ekonomi Kapitalisme) BAB 5 MEMBANGUN ILMU EKONOMI ISLAM DARI SISTEM EKONOMI ISLAM Silahkan dipelajari secara Mandiri di buku Dwi Condro T. 2011. Ekonomi Islam Madzhab Hamfara Bab 4 dan 5