MODUL PERKULIAHAN Psikologi Kognitif Proses Memori Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh 61049 Rizky Putri A. S. Hutagalung, M. Psi, Psi Abstract Kompetensi Modul ini berisi tentang proses memori. Bagaimana memori pada sistem kognitif manusia. Mulai dari menerima informasi hingga mengeluarkan informasi dari otak. Modul ini juga membahas mengenai proses lupa dan distorsi pada memori. Mahasiswa memahami proses memori. Bagaimana cara kerja memori pada individu serta memahami bagaimana cara menangkap informasi yang baik sehingga mampu bertahan kuat pada memori. Mahasiswa juga mengetahui mengenai distorsi yang dapat terjadi pada memori. BAB VI: Proses Memori Proses memori mengandung 3 operasi umum: Pengkodean (encoding) Penyimpanan (storage) Pengeluaran (retrieval) Pengkodean Cara mentransformasikan input fisik indrawi menjadi sejenis representasi mental di dalam memori. Penyimpanan Cara menahan informasi yang sudah tersimpan di dalam memori. Pengeluaran Cara memperoleh akses menuju informasi yang sudah tersimpan di dalam memori Tiga proses umum (pengkodean, penyimpanan dan pengeluaran) merupakan tahap proses memori yang berurutan. Tiga proses tersebut tidak berdiri sendiri atau terpisah-pisah, melainkan saling berkaitan dan bergantung satu sama lain. ‘14 2 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PENGKODEAN DAN PENTRANSFERAN INFORMASI Bentuk-bentuk Pengkodean Simpanan jangka Pendek - Ketika anda mengodekan informasi dari simpanan sementara dan menggunakannya. - Kode-kode yang lebih sering digunakan dalam simpanan jangka pendek ini adalah kode akustik (suara), ketimbang kode visual (penglihatan) atau kode semantik (makna) - Contoh, saat anda diminta mengingat dan menyebutkan ulang angka-angka secara cepat (6842) anda cenderung akan merubah angka itu kedalam kode akustik (menyebut enam, delapan, empat, dua dalam hati) ketimbang menghapal bentuk tulisan angka 6842 (visual) atau mencoba memahami bahwa semua bilangan tersebut adalah bilangan genap dibawah sepuluh (semantik) Simpanan jangka Panjang - Memori yang disimpan di dalam memori jangka panjang lebih banyak dikodekan secara semantik. Pentransferan Informasi dari Memori jangka Pendek menuju memori jangka panjang. Pengulangan - Merupakan teknik yang digunakan untuk menjaga informasi didalam memori agar tetap aktif. - Pengulangan dapat dilakukan dengan terbuka (keras dan gamblang) atau tertutup (mengungal secara diam-diam) - Pengulangan dapat dilakukan dengan : o Praktik distribusi : memberi jeda mengulang disejumlah waktu, misalnya belajar setiap sepulang sekolah o Praktik yang dipadatkan: memadatkan pengulangan dalam waktu yang singkat, contoh mempelajari semua materi saat mau ujian. - Pengulangan dengan praktik distribusi cenderung memberi hasil yang lebih baik dan mampu bertahan lebih lama ketimbang praktik mengingat yang dipadatkan karena beberapa alasan: ‘14 3 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id o Dengan adanya jeda waktu, subjek dapat mengubah materi kedalam kode semantik (pemahaman) sehingga dapat bertahan lebih lama di dalam memori jangka panjang. o Dengan adanya jeda waktu, diselingi tidur malam yang baik, konsolidasi memori dapat terbantu. - Pengulangan elaboratif adalah proses pengulangan dimana item-item yang sudah diketahui lebih diintegrasikan secara bermakna atau membuat hubungan antar intem lebih bermakna sehingga lebih mudah diingat. Pengorganisasian Informasi - Pengorganisasian informasi adalah proses dimana ingatan-ingatan yang sudah tersimpan diorganisasikan dengan baik oleh kita. - Salah satu tehnik khusus untuk membantu mengigat adalah Perantik Mnemonik (metode menghafal jembatan keledai). Beberapa Peranti Mnemonik yang paling sering digunakan diantaranya: TEKNIK PENJELASAN/DESKRIPSI Pengelompokan Mengorganisasikan Kategoris item menjadi CONTOH daftar Jika perlu mengingat untuk membeli apel, seperangkat sabun cair, pasta gigi, anggur, ikan kategori gurame, udang, ayam, shampoo, dan selada. Anda bisa mengingat lebih baik dengan mengkategorikan item-item ini berdasarkan kategorinya: buah, peralatan mandi, dan daging-dagingan Imajinasi interaktif Menciptakan imajinasi Anda perlu mengingat sebuh daftar berisi interaktif yang mengaitkan kata-kata yang tdak berkaitan seperti: kata-kata yang terisolasi babi, meja, pensil, buku, radio, Kansas, dalam sebuh daftar hujan, listrik, batu, cermin. Anda bisa mengingat lebih baik kata-kata ini dengan menciptakan imaji-imaji interaktif. Contoh: Anda bisa membayangkan seekor babi, sedang duduk di atas meja sambil memegang pensil dicakarnya dan menulis sebuah buku, pada waktu hujan ‘14 4 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id TEKNIK PENJELASAN/DESKRIPSI CONTOH membasahi seluruh Kansas, di dekat gundukan tanah di mana radio bertengger di atas batu, dan membangkitkan percikan listrik yang terpantul di dalam cermin. Sistem birama Mengasosiasikan setiap kata Untuk mengingat daftar kata-kata yang baru dengan daftar kata yang sama dengan di atas (babi, meja, pensil, sudah didingat sebelumnya, buku, radio, Kanvas, hujan, listrik batu, dan membentuk imajinasi cermin). Anda bisa menggunakan daftar interaktif di antara dua kata birama yang biasa digunakan saat tersebut mengasuh anak: One is bun, two is a shoe, three is a tree, four is a door, five is a hive, six a stick, seven is heaven, eight is gae, nine is dime, dan ten is a hen. Gunakanalah daftar kata-kata itu lewat system imajinasi interaktif, sehingga anda bisa memvisualisasikan: one, babi afrika sedang makan bun yang lezat, two sepasang shoe berada di atas meja, three sebatang tree memiliki ujung runcing seperti pensil, dan seterusnya. Jika anda perlu untuk mengingat katakata itu, pertama-tama ingtalah imaji di setiap angkatnya, lalu ingatlah kata-kata yang berinteraksi dengan imaji tersebut. Metode tempat Memvisualisasikan berjalan di Ketika Anda perlu mengingat sebuah wilayah dengan daftar kata-kata, bayangkang secara pemandangan berbeda-beda mental Anda berjalan melewati setiap dan sudah dikenal, lalu pemandangan yang berbeda, lalu mengaitkan beragam dikaitkan setiap kata yang harus diingat pemandangan itu dengan dengan salah satu dari pemandangan item-item yang harus diingat tersebut. Bayangkan imaji interaktif antara kata baru dan pemandangnya. Contoh, jika Anda ingin mengigat daftar ‘14 5 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id TEKNIK PENJELASAN/DESKRIPSI CONTOH item-item seperti di atas, Anda mungkin bisa membayangkan babi sedang memakan akar-akar sebuah pohon, sebuah meja yang terletak di samping jalan, patung berbentuk pensil di tengahtengah air mancur, dst. Ketika Anda ingin mengingat daftar kata itu, lakukan perjalanan mental dan ingatlah kata-kata yang berkaitkan dengan setiap pemandangan yang dibayangkan di sepanjang perjalanan mental Anda itu. Akronim Membentuk sebuah kata dari Katakanlah Anda ingin mengigat nama- susunan huruf-huruf tertentu, nama perantik mnemonic ini, Akronim yang setiap hurufnya mewakili IAM PACK bisa membantu anda konsep atau kaya yang lain mengigat inisial bagi imajinasi Interkatif, Akroni, Metode tempat, Pegword (birama), Akrustik, Category (pengelompokan kategoris) dan Katakunci. Tentunya teknik ini sangat berguna jika harus pertama setiap kata yang harus diingat bisa dibentuk menjadi sebuah frasa atau kata, atau mendekatinya, meskipun jika kata atau frasa itu tidak memiliki arti apa pun. Akrustik Membentuk sebuah kalimat Siswa sekolah musik yang sedang dan bukannya kata atau huruf berusaha mengingat nada yang terdapat tunggal untuk membantu anda disebuah baris nada (untuk nada-nada mengingat kata-kata baru tinggi, khususnya E,G,B,D dan F di atas nada C sedang), bisa mengingat rankaian kalimat seperti Every Good Boy Does Fine ‘14 6 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id TEKNIK PENJELASAN/DESKRIPSI CONTOH Sistem kata kunci Membentuk imajinasi interaktif Anda perlu mengingat kata “butter” yang yang mengaitkan bunyi dan dalam bahasa perancisnya adalah makna kata berbahasa asing beurre. Pertama, Anda perlu dengan bunyi dan makna kata memperhatikan kalau bunyi kata “beurre’ yang sudah dikenal mirip bunyi ‘bear’. Berikutnya, Anda bisa mengaitkan kata kunci bear dengan butter dalam imaji atau kalimat: Anda bisa memvisualisasikan ‘bear’ sedang makan ‘butter’. Berikutnya, bear menyediakan sebuah petunjuk pengingat bagi ‘beurre’ Pengeluaran Informasi – Pengeluaran informasi dari memori jangka pendek. Dalam pengeluaran informasi dari memori jangka pendek kita mengenal pemanggilan informasi secara sekaligus (paralel), berurutan (berseri), secara menyeluruh (total), atau berhenti saat indormsai yang diperlukan sudah diperoleh (terbatas). Pengeluaran dalam Memori Jangka Panjang Penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang sangat teroganisir. Informasi yang tersimpan itu sifatnya teroganisasi, maka bila diberi petunjuk (retrieval cues), maka proses mengingat itu hanya akan berlangsung beberapa detik saja. Retrieval cues juga dipengaruhi oleh internal state (kondisi internal seseorang). Bila terjadi kondisi internal yang sama atau sejenis, maka hal yang menyebabkan kesamaan kondisi internal itu dapat menjadi retrieval cues yang berguna dalam proses mengingat kembali. ‘14 7 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PROSES-PROSES LUPA DAN DISTORSI Mengapa kita mudah dan cepat melupakan nomor telepon yang baru saja kita lihat atau nama orang-orang yang baru saja kita temui. Beberapa teori jawaban kenapa kita melupakan informasi yang tersimpan di dalam memori yang sedang bekerja: 1. Teori pencampuradukan/ketercampuradukan (interference theory) Informasi vs Informasi Terjadi ketika informasi yang sama kuat persaingannya menyebabkan kita melupakan sesuatu. Proses lupa terjadi karena upaya kita mengingat suatu kata bercampur aduk dengan ingatan terhadap kata yang lain. 2 jenis teori pencampuradukan: a. Pencampuradukan retroaktif (atau penghambatan retroaktif) disebabkan oleh aktivitas yang terjadi setelah kita mempelajari sesuatu sebelum di minta mengingatnya. b. Pencampuradukan proaktif (atau penghambatan proaktif) terjadi ketika campur aduk mater terjadi sebelum, bukannya setelah, pembelajaran materi yang diingat. 2. Teori kemerosotan (decay theory) Informasi vs Waktu Terjadi ketika hanya cukup dengan berlalunya waktu telah menyebabkan kita lupa. Informasi menjadi dilupakan karena hilangnya, bukannya penggantian, secara gradual jejak-jejak memori. ‘14 8 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id SIFAT KONSTRUKTIF MEMORI Dalam situasi hidup nyata, memori juga bersifat konstruktif, bahwa pengalaman terdahulu mempengaruhi cara kita mengingat hal-hal dan apa saja yang bisa ingat dari memori tersebut. Memori Autobiografis Memori Autobiografis bersifat Konstruktif, mengacu kepada memori tentang sejarah hidup individu, namun kita tidak akan bisa ingat dengan persis apa yang telah terjadi. Memori autobiografis rentan terhadap distrosi. Memori jenis ini biasangat sangat baik dalam periode kehidupan tertentu. Orang-orang dewasa sering kali mengingat peristiwa dari masa lalu mereka yang paling dekat. Satu cara untuk mempelajari memori autobiografis adalah lewat studi-studi buku harian. Distorsi-distorsi Memory Manusia memiliki kecenderungan untuk mendistorsi memori-memori mereka. Contoh hanya dengan mengatakan sesuatu sudah terjadi pada anda akan membuat anda berpikir hal itu benar-benar terjadi pada anda. Ini benar, entah hal itu terjadi atau tidak. Tujuh distorsi yang cendurung muncul (Scharacter): 1. Kesementaraan Memori bisa hilang dengan cepat 2. Tanpa Berpikir Kita terkadang masuk ke sebuah ruangan untuk mencari sesuatu hanya untuk menemukan bahwa kita telah lupa apa yang ingin dicari. 3. Penghalang Kita terkadang memiliki sesuatu yang harus diingat namun tidak bisa mengingatnya. Hal ini seolah-olah informasi tersebut sudah berada di ujung lidah namun tidak bisa dikeluarkan. ‘14 9 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Kekeliruan Mengaitkan Kita sering tidak bisa mengingat kapan mendengar apa yang didengar atau membaca apa yang dibaca. Terkadang kita berpikir sudah melihat sesuatu yang sebenarnya tidak kita lihat atau mendengar sesuatu yang tidak didengar. 5. Rentan terhadap saran Kita rentan terhadap saran, sehingga jika kita disarankan telah melihat sesuatu, kita akan mudah untuk berpikir telah melihatnya 6. Bias Kita sering kali mengalami bias saat mengingat 7. Persistensi Kita terkadang mengingat hal-hal yang berkaitan sebagai hubungan sebab-akibat padahal di dalam konteks yang lebih luas tidak demikian. Perkembangan Memori – - Banyak perubahan dialami memori seiring dengan perkembangan usia manusia. - Beberapa peneliti menemukan bahwa anak-anak yang lebih tua usianya memiliki sumber daya pemrosesan informasi lebih baik, seperti sumber daya atensi dan memori yang sedang bekerja. Contoh; anak-anak SD umumnya mampu memberi atensi lebih baik dibandingkan anak-anak TK. - Anak-anak yang lebih tua sanggup memproses informasi lebih cepat ketimbang anak-anak yang lebih muda karena anak-anak yang lebih tua dapat menangani kumpulan informasi lebih banyak dalam pemrosesan aktifnya atau dalam memori yang sedang bekerja. Contoh, anak yang berusia 5 tahun sudah mampu memahami instruksi lebih dari satu (diminta menutup pintu dan tirai jendela) sementara anak yang berusia 2 tahun cenderung baru mampu memahami 1 instruksi sederhana. ‘14 10 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Sternberg, R.J. 2008. Psikologi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Solso, Robert.L., Otto H.Maclin, M. Kimberly Maclin. 2007. Psikologi Kognitif(edisi kedelapan). Jakarta :Erlangga ‘14 11 Psikologi Perkembangan 2 Rizky Putri Asridha S. Hutagalung, M.Psi, Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id