MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI, KOMPUTASI, DAN OTOMATISASI Oleh : Kelas TEP A Devi Tri Wahyuni (121710201027) Elisa Rhosida (121710201041) Tri Galih Yudhatama (121710201047) Jihan Hanun (121710201053) JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 Enterprise Resource Planning (ERP) A. Pengertian ERP Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem terpadu berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola sumber daya internal dan eksternal berwujud termasuk aset, sumber daya keuangan, bahan, dan sumber daya manusia. Ini merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dalam batas-batas organisasi dan mengelola hubungan dengan para stakeholder di luar. Dibangun di atas sentralisasi database dan biasanya menggunakan platform komputasi yang umum, sistem ERP mengkonsolidasi semua operasi bisnis menjadi perusahaan seragam dan lingkungan sistem yang luas. Sistem ERP dapat berada pada server terpusat atau didistribusikan di seluruh modular unit perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan “pelayanan” dan berkomunikasi pada jaringan area lokal. Desain terdistribusi memungkinkan sebuah bisnis untuk mengumpulkan modul-modul dari vendor yang berbeda tanpa memerlukan penempatan beberapa salinan yang kompleks, sistem komputer mahal di daerah-daerah yang tidak akan menggunakan kapasitas penuh. ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), eGovernment dan lain-lain. B. Modul-Modul yang Terdapat pada Sistem ERP Secara modular, sistem ERP terbagi atas modul operasi sebagai modul utama dan modul financial dan akuntansi serta sumber daya manusia sebagai modul pendukung. 1. Financial a. Financial Accounting ditujukan untuk menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan, mengukur kinerja keuangan perusahaan. b. CO-Controlling untuk mendukung kegiatan operasiona. c. Investment Management ditujukan untuk menganalisis kebijakan investasi jangka panjangdan fixed assets dari perusahaan. d. Enterprise Controlling ditujukan untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller. e. Treasury ditujukan untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dengan aktivitas logistic dan transaksi keuangan. 2. Operasi (Distribution and Manufacturing) Logistics Execution, Sales and Distribution, Materials Management, General Logistics, Quality Management, Plant Maintenance, Costumer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management. 3. Human Resource Berfungsi untuk a. memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan yang berkaitan dengan SDM perusahaan. b. melindungi data personalia dari pihak luar. c. membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efiisen melalui manajemen karir. C. Tujuan dan Peranannya dalam Organisasi Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk: - Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis. - Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise. - Menghasilkan informasi yang real-time. - Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan. D. Konsep Dasar ERP Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung dengan seperangkat aplikasi dan didukung dengan seperangkat aplikasi dan infrastruktur computer infrastruktur computer, baik software dan hardware , sehingga pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi Gambar. Konsep Dasar ERP E. Evolusi Sistem ERP - Tahap I : Material Requirement Planning (MRP) merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material. - Tahap II: Close-Loop MRP merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan. - Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II) merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan, penjualan dan operasi antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan. - Tahap IV: Enterprise Resource Planning merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah. - Tahap V: Extended ERP (ERP II) merupakan perkembangan dari ERP Gambar. Evolusi Sistem ERP F. Implementasi ERP dalam Dunia Bisnis Implementasi sistem informasi berbasis ERP adalah suatu arsitektur software yang memiliki tujuan untuk memfasilitasi aliran informasi diantara seluruh fungsi-fungsi bisnis didalam batas organisasi atau perusahaan dengan pihak stakeholder diluarperusahaan. ERP dibangun atas dasar sistem database yang terpusat dan biasanya menggunakan platform komputansi yang umum. Sistem informasi berbasis ERP dapat mengkonsolidasikan seluruh opersai bisnis menjadi seragam dan sistem lingkungan perusahaan yang lebih luas. Dalam prakteknya penerapan sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap best practice yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru. Misal bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stuk digudang dan sebagainya. Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, maka industry yang akan mengimplementasikan ERP harus mengikuti best practice process yang berlaku. Akan tetapi. Permasalahan mulai timbul bagi industry di Indonesia, contoh permasalahan bagaimana merubah proses kerja yang dikehendaki oleh sistem ERP agar sesuai dengan proses kerja perusahaan hal ini terutama dilakukan untuk modul sumber daya manusia, karena banyak perusahaan di Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda dibandingkan dengan proses bisnis pada modul SDM yang terdapat pada sistem ERP pada umumnya seperti SAP. Proses penyesuaian ini dikenal sebagai implementasi dan salah satu factor yang mementukan keberhasilan implementasi sistem ERP di perusahaan adalah proses bisnis yang telah terintegrasi didalam paket ERP merupakan paket bisnis bestpractice yang telah teruji reabilitasnya. G. Keuntungan dan Kerugian ERP - Keuntungan dari implementasi ERP antara lain: 1. Integrasi data keuangan untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik. 2. Standarisasi Proses Operasi untuk menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk. 3. Standarisasi Data dan Informasi untuk menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda. - Kerugian dari implementasi ERP antara lain: 1. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya. 2. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran. 3. Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru. 4. Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik. 5. Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP