MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Budaya (KAB) Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Broadcasting Tatap Muka 13 Abstract Modul membahas membahas pengertian komunikasi antar budaya sebagai fenomena sosial, pengertian dalam dimensi-dimensi KAB, dan pentingnya KAB. Kode MK Disusun Oleh Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi antar budaya sebagai fenomena sosial, pengertian dalam dimensi-dimensi KAB, dan pentingnya KAB. Komunikasi Antar Budaya PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (KAB) Kemajuan teknologi komunikasi dan perkembangan sarana transportasi telah memungkinkan manusia di seluruh dunia berinteraksi secara intensif. Sehingga dunia seakan semakin menyempit, karena manusia semakin bertambah mudah untuk pergi ke tempat-tempat yang semula asing. Perpaduan dari mobilitas yang tinggi, teknologi komunikasi yang modern dan kesadaran akan masalah-masalah dunia yang harus ditangani bersama nampaknya secara radikal meningkatkan hubungan antar budaya, KAB pun tak terelakkan. KAB tidak dengan sendirinya berjalan mulus, karena adanya perbedaan-perbedaan antara orang-orang yang berinteraksi tersebut. Selanjutnya dampak perbedaan tersebut seringkali mempengaruhi komunikasi yang berlangsung antara orang-orang yang berbeda budaya atau bangsa tersebu. ‘13 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KAB Sebagai Fenomena Sosial Faktor-Faktor Yang Mendorong Perkembangan KAB 1. Kemajuan teknologi khususnya teknologi komunikasi Dampak Positif : - Terselenggaranya komunikasi secara lebih baik dan lebih luas jangkauannya. - Sharing informasi, terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang. Dampak Negatif : - Pertentangan sosial. - Perbenturan sistem nilai. - Pencemaran budaya. 2. Kemajuan sarana transportasi. Dampak Positif : - Kemudahan mencapai suatu tempat dengan cepat. Dampak Negatif : - Kebiasaan yang dibawa oleh wisatawan. Di Bali misalnya, hal tersebut dapat merubah sikap masyarakatnya. Kuatnya pengaruh dari luar atau tidak adanya kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk menghadapi pengaruh dari luar, akan semakin memacu perkembangan KAB. ‘13 3 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Terbentuknya “Global Villlage” yang berciri : - Adanya keseragaman yang meningkat - Adanya keinginan akan pengalaman yang sama - Meningkatnya pengaruh media televisi, satelit komunikasi, parabola dan lain sebagainya. Berdasarkan ruang ruang lingkup permasalahannya faktor-faktor yang mendorong perkembangan KAB ini dapat dilihat dari 3 segi : 1. Segi Internasional 2. Segi Domestik 3. Sedi Pribadi 1. Segi Internasional Teknologi komunikasi dan transportasi perbedaan falsafah & politik dipecahkan bersama era global dihadapkan pada permasalahan yang harus ketergantungan satu sama lain. Ketimpangan informasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan pengertian kebebasan informasi/ pers antara negara maju yang menganut pers liberalisme dan negara berkembang yang sedang terlibat dalam pembangunan. ‘13 4 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Oleh karena itu negara maju perlu memahami system nilai, nilai budaya & kebudayaan negara berkembang, sebab ketimpangan terjadi adalah karena kekuranganpahaman ini. 2. Segi Domestik Timbulnya kelompok sub budaya ( komunitas rasial, etnik, regional ) yang menyimpang dari kebudayaan domestik masyarakat. Ex : di AS Yahudi, miskin perkotaan, mafia, feminis, kulit hitam, homo sexual, dll. Di Indonesia a. Adanya kenyataan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari sejumlah suku bangsa dengan latar belakang kebudayaan, bahasa daerah, dialek, nilai-nilai dan falsafah pemikiran agama, kepercayaan dan sejarah yang berbeda. b. Adanya pergeseran system nilai dalam masyarakat sebagai akibat pembangunan disegala sektor kehidupan. c. Derasnya arus informasi dan komunikasi yang dibawa oleh media massa modern dan para wisatawan yang memperlancar kontak-kontak antar kebudayaan. d. Pertambahan penduduk yang menuntut peningkatan sarana dan prasarana umum baik dalam kualitas maupun kuantitas. Selain itu di Indonesia timbulnya kelompok sub budaya baru di perkotaan kaum homo seksual, kaum waria, kawula muda. ‘13 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Segi Pribadi Makhluk sosial budaya berbeda kontak social dengan orang yang berlatar belakang diperlukan saling pengertian. Syarat bagi individu KAB yang efektif : 1. adanya sikap menghormati anggota budaya lain sebagai manusia. 2. adanya sikap menghormati budaya lain sebagaimana adanya, dan bukan sebagaimana yang kita kehendaki. 3. adanya sikap menghormati hak anggota budaya yang lain untuk bertindak berbeda dari cara kita bertindak. 4. komunikator lintas budaya yang kompeten harus belajar menyenangi hidup bersama orang dari budaya yang lain. Keuntungan bagi individu/ pribadi dari studi KAB. 1. perasaan senang dan puas dalam menentukan sesuatu yang baru, dalam hal ini kebudayaan orang lain yang belum pernah diketahui atau disadari sebelumnya. 2. pengetahuan tentang KAB dapat membantu untuk menghindari masalahmasalah komunikasi. Pemahaman mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi persepsi seseorang atau sekelompok orang dapat menjadi pedoman untuk memeperlakukan mereka, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. ‘13 6 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. kesempatan-kesempatan kerja banyak terbuka untuk bidang KAB. Kebanyakan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta, profit maupun non profit, dalam berbagai tingkat, memerlukan orang-orang yang mempunyai wawasan KAB. 4. memberikan kesempatan untuk mampu mempersepsikan dan memahami diri sendiri. Dalam usaha mengerti kebudayaan orang lain, kita dapat memperoleh pengertian yang lebih baik dan rasional tentang kita sendiri dan kebudayaan kita sendiri. Pengertian dan Dimensi - Dimensi KAB. Menurut Gerhard Maletzke secara singkat KAB diartikan sebagai komunikasi antar manusia yang berbeda budayanya. Sedangkan komunikasi internasional merupakan proses komunikasi antar bangsa yang secara fisik dipisahkan oleh batas – batas teritorial negara. Dalam komunikasi internasional interaksi dipengaruhi oleh kebijaksanaan, tujuan dan kebutuhan/ kepentingan serta keadaan ekonomi masing – masing negara, sedangkan komunikasi antar budaya merupakan proses pertukaran pikiran & gagasan antar masyarakat.yang berbeda budayanya. Dalam komunikasi yang terjadi antara 2 budaya yang berbeda itu, maka aspek budaya seperti bahasa, isyarat non – verbal, sikap, kepercayaan, watak, nilai dan orientasi pikiran akan lebih banyak ditemukan sebagai perbedaan yang besar yang seringkali mengakibatkan terjadinya distorsi dalam komunikasi. ‘13 7 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komunikasi internasional dan komunikasi antar budaya identik, tapi tidak selalu sama . Artinya ? Komunikasi antar ras bisa KAB, tetapi bisa juga tidak . ex : Orang keturunan Arab yang sudah bermukim sejak ratusan tahun berkomunikasi dengan keturunan betawi lalu di Jakarta interaccial . Sedangkan pendatang dari Nigeria berkomunikasi dengan Arab – Betawi tadi interaccial sekaligus intercultural. Sedangkan antar etnik keadaan sumber komunikannya, Umumnya berkaitan dengan sama ras / suku bangsa tetapi beda asal etnis dan latar belakangnya. Contoh: Indonesia – Madura X Indonesia – Kalimantan Definisi KAB: Komunikasi antar-budaya adalah seni untuk memahami dan dipahami oleh khalayak yang memiliki kebudayaan lain (Sitaram, 1970). Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi diantara orang-orang yang berbeda kebudayaannya (Rich, 1974). ‘13 8 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KAB adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan. (Stewart, 1974). KAB adalah interaksi antar - para anggota masyarakat yang berbeda kebudayaannya (Sitaram and Codgell,1976). KAB adalah proses pertukaran pikiran dan makna diantara orang-orang yang berbeda kebudayaannya (Gerhard Maltezke, 1976). KAB menunjuk pada suatu fenomena komunikasi dimana para pesertanya masingmasing memiliki latar belakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan yang lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung (Young Yun Kim, 1984). KAB Terjadi bila pengirim pesan adalah anggota dari satu budaya dan penerima pesannya adalah anggota dari budaya lain. Pada dasarnya, setiap kali terjadi perbedaan budaya antara komunikator dan komunikan terjadi KAB. Oleh karena masalah utama dalam KAB adalah kesalahan dalam mempengaruhi proses persepsi. Untuk itu menurut Gundykunst & Kim agar diterima dalam budaya lain, caranya dengan menjadi manusia antar budaya, orang yang telah mencapai tingkat tinggi dalam proses antar budaya budaya yang kognisi, afeksi & perilakunya tidak terbatas , tetapi terus berkembang melewati parameter-parameter psikologi suatu budaya. ‘13 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan menjadi manusia tidaklah berarti bahwa kita lalu kehilangan identitas kita sebagai warga dari bangsa dan budaya tertentu, juga jangan secara harfiah mengartikan ungkapan “berbuat seperti orang Roma jika berada di Roma”. Dimensi-Dimensi KAB Untuk mencari kejelasan dan mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang kebudayaan dalam konteks KAB, ada 3 dimensi yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Tingkat masyarakat kelompok budaya dari para pelaku komunikasi; 2. Konteks Sosial tempat terjadinya KAB; 3. Saluran komunikasi yang dilalui oleh pesan-pesan KAB, baik yang bersifat verbal maupun non verbal. Penjelasan 1 Dimensi pertama menunjukkan bahwa istilah kebudayaan telah digunakan untuk merujuk pada macam-macam lingkup dan kompleksitas organisasi sosial. Pada hakikatnya kebudayaan adalah kreasi manusia dalam lingkungan yang mendukung arti baginya dan dalam ushanya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Oleh karena itu, kebudayaan dapat mempengaruhi pemikiran dan ‘13 10 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perasaan manusia, serta erat hubungannya dengan bentuk-bentuk sosial lingkungannya. Menurut Jalaludin Rahmat ada 6 komponen penting budaya, yaitu : Pandangan Dunia Pandangan dunia ini dikondisikan oleh lingkungan dan pengalaman histories yang dimiliki oleh anggota budaya. Asante menyebutkan 3 tipe pandangan dunia, yaitu Afrosentris (personalistis), Eurosentris (materialistis), dan Asiosentris (spiritualistis). Kepercayaan Salah satu asumsi kepercayaan yang paling penting dalam KAB adalah image kita dengan komunikan dari budaya lain, contohnya : prasangka dan streotip. Nilai Sistem nilai masyarakat budaya tertentu mempengaruhi cara berfikir anggotaanggotanya. Sejarah Sejarah adalah catatan peristiwa, fenomena dan kepribadian yang mengatur pandangan suatu bangsa tentang anda. Lewat sejarah yang mereka ketahui, mereka saling bertukar pesan dalam KAB. ‘13 11 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Otoritas Status Setiap budaya mempunyai caranya sendiri dalam mendistribusikan otoritas status. Bersamaan dengan anggota otoritas status, ada permainan peranan yang diatur secara normatif. Penjelasan 2 Ketika kita berinteraksi dengan seseorang, interaksi tidaklah terisolasi, tetapi dalam lingkungan fisik tertentu dan dinamika sosial tertentu. Banyak aspek lingkungan fisik yang mempengaruhi komunikasi, misalnya kenyamanan atau ketidaknyamanan, warna dinding, suasana ruangan keseluruhan dll. Arti simbolik lingkungan fisik juga mempengaruhi komunikasi. Contoh : pembicaraan perdamaian di Paris yang menghabiskan waktu banyak untuk memutuskan bentuk meja yang dapat diterima oleh semua pihak. Konteks sosial menentukan hubungan sosial antara sumber dan penerima. Berdasarkan konteks sosialnya maka macam kegiatan KAB dapat diklasifikasikan lagi menjadi bisnis, organisasi, pendidikan, akulturasi, perkembangan alih teknologi, konsultan terapis. ‘13 12 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id imigran, politik, pelancong, Penjelasan 3 Saluran komunikasi meliputi saluran verbal dan non verbal. Meskipun komunikasi verbal dan non verbal memiliki perbedaan-perbedaan namun keduanya dibuthkan untuk berlangsungnyatindakan komunikasi yang efektif. Menurut Larry Samovar, bahwa dalam suatu peristiwa komunikasi, perilaku non verbal digunakan secara bersama-sama dengan bahasa verbal, antara lain : Perilaku non verbal memberi aksen atau penekanan pada pesan verbal. Perilaku non verbal sebagai pengulangan bahasa verbal. Tindak komunikasi non verbal melengkapi penyataan verbal. Perilaku non verbal sebagai pengganti komunikasi verbal. Secara garis besar, saluran komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu antar pribadi dan komunikasi massa. ‘13 13 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Mulyana, Deddy dan Jalaludin Rakhmat.ed. (1998). Komunikasi Antar Budaya; Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rumondor, Alex (1995). Komunikasi Antar Budaya. Jakarta : Universitas Terbuka. Sasa Djuarsa Sendjaja,Phd, dkk. (2003). Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka. ‘13 14 Pengantar Ilmu Komunikasi Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id