Komunikasi Massa - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Ilmu
Komunikasi
Komunikasi Massa
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
Kode MK
12
Disusun Oleh
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Abstract
Kompetensi
Modul
membahas
pengertian
komunikasi
massa,
perbedaan
karakteristik komunikasi massa dan
komunikasi antar pribadi, proses
komunikasi massa dan arus pesan
komunikasi massa.
Mahasiswa
pengertian
mampu
menjelaskan
komunikasi
massa,
perbedaan karakteristik komunikasi
massa dan komunikasi antar pribadi,
proses komunikasi massa dan arus
pesan komunikasi massa.
Komunikasi Massa
Pendahuluan
Saat ini perhatian masyarakat di berbagai belahan bumi tertuju ke Timur Tengah,
karena saat ini perhatian masyarakat dunia terfokus pada masalah perang antara Suriah
dan Amerika beserta sekutu-sekutunya. Menyikapi konflik Suriah yang telah berlangsung
lama, Presiden AS, Barrack Obama meminta kepada para pejabat di Pentagon untuk
mempertimbangkan segera opsi militer terhadap Suriah. Saat ini, media massa cetak dan
elektronik telah menjadi penyebar informasi yang menguntungkan masing-masing negara,
namun merugikan negara lawan. Dalam hal ini, baik Suriah maupun Amerika Serikat telah
berhasil memanfaatkan berbagai media massa yang dimilikinya untuk memenangkan
strategi konflik. Karena andil media massa dalam konflik tersebut begitu besar, sehingga
beberapa ahli komunikasi mengatakan bahwa konflik tersebut juga merupakan perang
antara media massa.
Dari gambaran tersebut, nampak bahwa media massa telah muncul sebagai
kekuatan yang berpengaruh. Penyebaran informasi melalui media massa seperti, surat
kabar, televisi, radio dan film telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia
mengenai berbagai peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupannya. Kegunaan media
massa telah telah dirasakan oleh masyarakat, bahkan telah merupakan kebutuhan hidup
sehari-hari. Media massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak.
Bahkan mungkin kehadiran media massa dapat mempengaruhi cara hidup dan perilaku
seseorang.
‘13
2
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian Komunikasi Massa
Pengertian komunikasi massa tidak dapat didefinisikan dengan singkat dan
sederhana, sebab di dalam pengertian pengertian komunikasi massa tercakup hal-hal
seperti isi pesan (pengolahan, pengiriman, penerimaan), teknologi, kelompok-kelompok,
macam-macam kontek, bentuk-bentuk audience (khalayak), dan affect (pengaruh).

Bittner dalam bukunya Mass Communication: An Introduction (1980). Dia mengatakan
bahwa “komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa kepada sejumlah besar orang”
Definisi ini memberikan batasan pada komponen-komponen dari komunikasi massa.
Komponen-komponen itu mencakup adanya pesan-pesan, media massa (koran,
majalah, televisi, radio dan film), dan klalayak.

DeFleur dan Dennis dalam bukunya Understanding Mass Communicationa (1985),
bahwa “komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas , dan secara terus
menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak
yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.”
Definisi ini memberikan gambaran yang lebih luas dibandingkan dengan definisinya
Bittner. Penonjolan definisi ini terutama pada bagaimana sumber informasi (media
massa) mengemas dan menyajikan isi pesan. Dengan cara dan gaya tertentu
menciptakan makna terhadap suatu peristiwa, sehingga mempengaruhi khalayak.
‘13
3
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Kesimpulan :
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan
menyampaikan pesan kepada khalayak yang luas dimana pesan media tersebut dicari,
digunakan, dan dikonsumsi oleh khalayak.
Karakteristik Komunikasi Massa vs Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
Pada uraian terdahulu telah dikwetahui bahwa komunikasi massa adalah komunikasi
yang dilakukan melalui media massa. Pengertian media massa ini secara garis besar dapat
dibagi ke dalam dua kelompok : media massa cetak dan media massa elektronik. Media
massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, tabloid, buletin dan sebagainya.
Sedangkan , media massa elektronika mencakup media audio (suara) seperti radio, dan
media audio visual (suara dan gambar) yaitu televisi dan film. Karakteristik komunikasi
massa disini, dibatasi pada lima jenis media massa – dikenal sebagai “the big five of mass
media”, yakni koran, majalah, radio, televisi, dan film. Berikut ini adalah penjelasan secara
konsepsional dari karakteristik komunikasi massa.

Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas,
heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural.
Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam,
tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya.
Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu dengan lainnya adalah terpisah dan
tidak saling mengenal.

Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan
atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak
hanya untuk kepentingan perorangan atau pribadi. Lebih lanjut, pengertian dari ciri ini
‘13
4
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
adalah bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa
akan mencakup orang banyak yang terorganisasi di dalam organisasi media.

Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau
khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural.
Karena karakteristinya yang demikinan, media massa disebut sebagai message
multiplier (memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan
menjangkau khalayak luas).

Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik
atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya berlangsung secara tertunda.
Di sisni pesan pun diliput dan diolah oleh sumber, yakni organisasi media cetak ataupun
media elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas
menerima pesan-pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan unpam balik adalah
tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh khalayak pada isi pesan atau kepada sumber
pesan atau media massa tersebut.

Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan
terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan
pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan semata-mata identitas
pribadi, tetapi yang justru ditonjolkan adalah identitas organisasi atau kelompok.

Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala, tidak bersifat
temporer.
‘13
5
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Isi pesan yang disampaikan melalui media massa dapat mencakup berbagai aspek
kehidupan manuasia (sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat
informatif dan edukatif, maupun hiburan.
Komunikasi Massa vs Komunikasi Antar Pribadi
Karakteristik
Komunikasi Massa
Komunikasi Antar Pribadi
Penyebaran pesan
cepat
lambat
Cakupan pesan
luas
terbatas
Efek
kognitif
Kognitif, afektif, konatif
Seleksi pesan
rendah
tinggi
Umpan balik
tidak langsung
langsung
Proses Komunikasi Massa (Schramm)
Seseorang yang sependapat bahwa proses komunikasi itu sirkulair – seperti yang
dikatakan, misalnya oleh Schramm dan Osgood – dapat juga mengatakan ada proses
komunikasi yang lebih sirkulair dan ada yang tidak begitu sirkulair. Komunikasi massa
umumnya pada bentuk yang kedua. Mata rantai terlemah dari rangkaian komunikasi massa
adalah umpan balik dan dalam versi komunikasi massa model Schramm, umpan balik hanya
merupakan dugaan saja, artinya si penerima berhenti membeli publikasinya, atau tidak lagi
mendengarkan program atau pengurangi pembelian produk yang diiklankan.
‘13
6
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Model Komunikasi Massa Schramm
Inti dari model Schramm ini adalah pengorganisasian media, dimana dilaksanakan fungsifungsi, seperti encoding, interpreting dan decoding. Misalnya pada sebuah surat kabar :
setiap harinya surat kabar menerima sejumlah berita dan informasi. Redaksi membaca,
menilai dan memutuskan apa yang akan dimuat. Dalam prosedur ini, bahan berita atau
informasi mengalami modifikasi, ditulis ulang atau ditolak oleh mereka yang bekerja
diorganisasi media, Jika bahan tersebut lulus dari para “gatekeeping” ini, maka kegiatan
selanjutnya adalah mencetak dan menyebarkannya.
Masa audiens yang terjangkau oleh pesan yang disampaikan oleh organisasi media
terdiri dari individu-individu. Namun, kebanyakan individu itu menjadi anggota dari “primarY”
atau “seconday” grup. Schramm (1954) mengatakan, pesan dari media dapat mengalir dari
satu orang penerima ke anggota-anggota kelompok di sekelilingnya.
‘13
7
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sementara kegiatan decoding, encoding, dan interpreting, di dalam sebuah
organisasi media pada kenyataannya jauh lebih rumit dari pada seperti yang digambarkan
pada model.. Pada kenyataannya, proses itu terdiri dari banyak sub-proses lagi, dimana
dilaksanakan fungsi yang sama berkali-kali.
Dilihat dari sebagai bagian dari perkembangan model-model komunikasi, modelnya
Schramm ini memperkuat kecenderungan untuk berangkat dari model komunikasi umum ke
model komunikasi massa sebagai bagian yang terintegrasi dengan masyarakat. Pandangan
Schramm yang menganggap anggota kelompok audiens melakukan interaksi dengan orangorang dan kelompok lain, berdiskusi dan berinteraksi terhadap pesan dari media massa,
dapat dilihat sebagai reaksi menentang anggapan bahwa masyarakat massa terdiri dari
individu yang tidak terikat kuat, dan bahwa pesan komunikasi massa mencapai
mempengaruhi dan memanipulasi anggota kelompok audiens satu per satu.
Arus Pesan Komunikasi Massa
Arus pesan / informasi (flow of information) komunikasi massa berjalan satu arah
(secara linear) mulai dari sumber yang mengirimkan pesan dengan saluran media kepada
khalayak dan diharapkan mendapat suatu dampak atau efek tertentu. Karena sifatnya yang
umum dan massal, efek komunikasi massa seperti dikatan oleh Schramm, hanya mampu
merubah / menmbah tingkat pengetahuan khalayaknya.
Lebih jauh dikatakan bahwa di dalam komunikasi massa, respon yang terjadi tetap
ada, namun sifat dari respon / umpan balik tersebut merupakan respon yang tertunda.
Artinya, bahwa media sebagai suatu lembaga tidak mungkin memberikan respon segera
yang mungkin diberikan oleh beberapa khalayaknya. Secara terencana, media akan
menyeleksi respon-respon dari khalayak yang sejauh mungkin sesuai dengan tujuan dan
misi lembaga yang bersangkutan. Mekanisme respon tersebut sangat berbeda dengan
komunikasi antar pribadi yang sifatnya spontan dan segera.
‘13
8
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memahami komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena objek
kajian terbesar adalah pada peran dan pengaruh yang dimainkan media massa. Di bawah
ini akan diuraikan faktor-faktor yang mendasar dari media massa:
1. media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang
menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain
yang terkait. Media juga merupakan industri sendiri yang memiliki peraturan dan
norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan
institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media di atur oleh masyarakat.
2. media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol, manajemen, inovasi
dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau
sumber daya lainnya.
3. media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan
peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun
internasional.
4. media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan
saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam
pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
5. media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan
kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif
yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.
Teori-Teori Dasar Komunikasi Massa
Marshall McLuhan mengatakan bahwa kita sebenarnya hidup dalam suatu ‘desa
global’. Pernyataan McLuhan ini mengacu pada perkembangan media komunikasi modern
yang telah memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk dapat berhubungan dengan
hampir setiap sudut dunia. Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah
menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuwa dari berbagai disiplin ilmu.
Pentingnya
komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini, terutama kemampuannya
untuk menciptakan public, menentukan issue, memberikan kesamaan kerangka berpikir,
dan menyusun perhatian public, pada gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan
teoritis terhadap kajian tentang komunikasi massa.
Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu
proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public
secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan,
‘13
9
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media.
Media merupakan organisasi yang menebarkan informasi yang berupa produk budaya atau
pesan yang mempengaruhinya dan mencerminkan budaya dalam masyarakat.
Oleh
karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem
tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas.
Analisis media mengenai adanya dua dimensi komunikasi massa, yaitu:
1. Dimensi makro, yaitu dimensi yang memandang dari sisi media kepada masyarakat
luas beserta institusi-institusinya.
Pandangan ini menggambarkan keterkaitan
antara media dengan berbagai institusi lain seperti politik, ekonomi, pendidikan,
agama, dan sebagainya.
Teori-teori yang menjelaskan keterkaitan tersebut,
mengkaji posisi atau kedudukan media dalam masyarakat dan terjadinya saling
mempengaruhi antara berbagai struktur kemasyarakatan dengan media.
2. Dimensi mikro, yaitu melihat kepada hubungan antara media dengan audience, baik
secara kelompok maupun individual. Teori-teri mengenai hubungan antara media
audience, terutama menekan pada efek-efek individu dan kelompok sebagai hasil
interaksi dengan media.
Teori-teori awal mengenai komunikasi massa lahir melalui berbagai penelitian yang
didorong oleh perhaian terhadap pengaruh politik terhadpap media suratkabar. Penelitian
sejenis yang banyak dilakukan pada awal abad ini, dan kemudian juga penelitian mengenai
dampak social dan moral dari radio dan film, terus berkembang hingga akhir PD II.
Penelitian tersebut umumnya berangkat dari tujuan untuk menguji efisiensi dan efektivitas
dalam bidang propaganda, telekomunikasi, advertensi, public relations, dan human
relations. Diawali dengan aspek-aspek praktis, penelitian komunikasi massa selanjutnya
didukung oleh pendekatan sosiologis dan psikologis yang sedang berkembangg pada saat
itu, di samping kemajuan-kemajuan yang sedang terjadi dalam bidang metodologi.
Khususnya dalam hal penggunaan metode eskperimen, survey dan statistic.
Pembahasan berikut akan menguraikan sejumlah teori dasar yang cukup
berpengaruh dan telah memberi inspirasi bagi perkembangan teori dan penelitian
komunikasi massa berikutnya. Antara lain adalah:
‘13
10
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Formula Lasswell
Seorang ahli ilmu politik Amerika Serikat pada tahun 1948 mengemukakan suatu
ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan
yang merupakan cara sederhana untuk memahami proses komunikasi massa adalah
dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:

Siapa (Who)

Berkata apa (Says what)

Melalui saluran apa (in which Channel)

Kepada siapa (to Whom)

Dengan efek apa (with what Effect)
Ungkapan dalam bentuk pertanyaan yang dikenal sebagai Formula Lasswell
ini,
meskipun sangat sederhana atau terlalu menyederhanakan suatu fenomena komunikasi
massa, telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur pada kajian terhadap
komunikasi massa.
Selain dapat menggambarkan komponen-komponen dalam proses
komunikasi massa, Lasswell sendiri menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai
jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat disimak pada visualisasi berikut:
Siapa
‘13
11
Berkata
Melalui
Kepada
Dengan
Apa
Saluran Apa
Siapa
Efek Apa
----------------
-----------
---------------
-----------
------------
Komunikator
Pesan
Penerima
Efek
----------------
------------
-----------
------------
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Media
---------------
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Senjadja, Sasa Djuarsa. (1996), Pengantar Komunikasi. Universitas Terbuka, Jakarta.
McQuail, Denis dan Sven Windahl (1985), Model-Model Komunikasi.Longman Inc., New
York.
John R. Bittner.(1986). Mass Communication: An Introduction. New Jersey.
‘13
12
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download