STATISTIKA Pertemuan 4: Pengantar teori peluang dan distribusi peluang Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si Materi Pengantar Probabilitas Prinsip menghitung Distribusi probabilitas Diskrit Kontinu Pengantar Peluang [1] Peluang (p) kemungkinan terjadinya suatu peristiwa di masa yang akan datang (0≤p≤1). Beberapa istilah penting Percobaan – aktivitas yang melahirkan peristiwa Hasil (ruang sampel) – semua kemungkinan peristiwa yang mungkin dari suatu percobaan Peristiwa – hasil yang terjadi dari satu percobaan Pengantar Peluang [2] Menghitung probabilitas suatu peristiwa A Pendekatan klasik P( A) jumlah peristiwa A dalam ruang sampel jumlah semua kemungkinan hasil Pendekatan relatif P( A) jumlah peristiwa A yang terjadi jumlah total percobaan Pendekatan subjektif berdasarkan penilaian pribadi atau opini ahli Pengantar Peluang [3] Contoh: Percobaan/Kegiatan : jenis kelamin ikan hasil tangkapan Hasil : Betina, jantan Peluang jenis kelamin (peristiwa) yang muncul Betina = Jantan = Jika terdapat 500 ikan yang berhasil ditangkap, di mana 350 berjenis kelamin jantan dan 150 betina, maka berapa peluang masing-masing jenis kelamin? Prinsip Menghitung Permutasi Banyaknya cara untuk mengatur k objek dari n objek secara berurutan n! P (n k )! n k contoh: Ada 5 ikan dgn jenis berbeda di mana 3 diantaranya akan diatur di tempat penyimpanan. Berapa banyak cara untuk mengatur ikan-ikan tersebut? Jawab: Pkn n! 5! 120 60 (n k )! (5 3)! 2 cara Prinsip Menghitung Kombinasi Banyaknya cara memilih/mengatur k objek dari n objek tanpa memperhatikan urutan n! C (n k )!k ! n k Contoh: Ada 5 ekor ikan dengan jenis berbeda dan 3 diantaranya akan dipilih secara acak. Berapa banyak kombinasi jenis ikan yang akan terambil Jawab: kombinasi n! 5! 120 n Ck 10 k!(n k )! 3!(5 3)! (6)(2) Dari suatu komite yg terdiri atas 6 orang (4 pria, 2 wanita), akan dipilih perwakilan 3 orang untuk mengikuti sebuah seminar. Berapa probabilitas perwakilan tersebut terdiri atas minimal 1 wanita? Definisi Variabel Acak Chap 5-9 Variabel acak menyatakan kemungkinan nilai numerik dari suatu peristiwa/percobaan Variabel acak diskrit variabel acak yang berasal dari proses membilang/menghitung (misal: jumlah ikan yang tertangkap, jumlah nelayan) Variabel acak kontinu variabel acak yang berasal dari proses pengukuran (misal: panjang dan berat ikan). Copyright ©2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice ChapHall 5-9 Definisi Variabel Acak Variabel Acak Variabel acak diskrit Chap 5-10 Variabel acak kontinu Copyright ©2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Chap 5-10 Hall Variabel Acak Diskrit Digunakan untuk menggambarkan hasil dari percobaan yang dapat dihitung Contoh : Chap 5-11 Pengocokan dadu Pandang X=banyaknya kocokan sampai muncul 4 titik (maka X bisa bernilai 1, 2, ...) Pelemparan uang koin 5 kali pandang X=banyaknya muncul gambar (maka X = 0, 1, 2, 3, 4, atau 5) Copyright ©2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Chap 5-11 Hall Distribusi Peluang Diskrit Distribusi peluang variabel acak diskrit adalah kumpulan semua kemungkinan hasil numerik untuk variabel diskrit serta peluang untuk masing-masing hasil tersebut. Misal: kemungkinan/peluang muncul setiap sisi (titik) pada pengocokan dadu Jumlah titik Probabilitas 1 2 3 0.10 0.10 0.35 4 5 6 0.24 0.16 0.05 Distribusi Bernoulli dan Binomial Distribusi peluang diskrit untuk percobaan yang memberikan hasil biner (dua kemungkinan hasil) yang saling mutually exclusive. Percobaan ini disebut percobaan Bernoulli Antar percobaan/observasi saling independen Diasumsikan probabilitas untuk peristiwa yang terjadi bersifat konstan Bila jumlah percobaan adalah 1 (n=1), maka distribusi probabilitas diskritnya adalah distribusi bernoulli, dengan fungsi Apabila percobaan bernoulli dilakukan lebih dari sekali, maka distribusi peluang yang dihasilkan disebut distribusi binomial Fungsi peluang binomial sbb P( X x) C p (1 p) n x x di mana: Cnx kombinasi n = banyaknya percobaan x = banyaknya nilai variabel acak yang dianggap 'sukses' p = peluang 'sukses' n x Contoh: Distribusi Binomial Peluang recapture mendapatkan ikan yang memiliki tag adalah sebesar 0.20. Jika ditangkap sebanyak 5 ikan, hitunglah a. b. c. d. Berapa peluang tidak ada ikan yang memiliki tag? Berapa peluang tepat ada satu ikan yang memiliki tag? Berapa peluang paling banyak 2 ikan memiliki tag? Berapa peluang minimal 1 ikan memiliki tag? Contoh: Distribusi Binomial X ikan memiliki tag p=0.20 a. n=5 Tidak ada ikan yang memiliki tag– P(X=0) P( X 0) C xn p x (1 p ) n x C05 (0.20)0 (1 0.20)50 5! (1)(0.80)5 (5 0)!0! 0.328 b. Tepat satu ikan memiliki tag ..... c. Paling banyak 2 ikan memiliki tag– P(X≤2) 2 P( X 2) Cxn p x (1 p ) n x x 0 C05 (0.20) 0 (1 0.20) 50 C15 (0.20)1 (1 0.20)51 C25 (0.20) 2 (1 0.20)53 5! 5! 5! (1)(0.80)5 (0.20)1 (0.80) 51 (0.20) 2 (0.80)52 (5 0)!0! (5 1)!1! (5 2)!2! 0.3277 0.4096 0.2048 0.9421 d. Minimal satu ikan memiliki tag ..... Distribusi Poisson [1] Digunakan ketika terdapat percobaan dengan jumlah yang sangat besar, namun peluang terjadinya ‘sukses’ relatif kecil. Pada situasi ini, pendekatan distribusio binomial menjadi impractical. Contoh: Banyaknya kecelakaan di wilayah Dinoyo dalam sehari Banyaknya kesalahan ketik dalam buku Simeon D. Poisson (17811840) Distribusi Poisson [2] e P( X x | ) x! x Di mana: x = jumlah peristiwa dalam area of opportunity = rata-rata terjadinya peristiwa sukses e = bilangan natural (2.71828..) Area of opportunity a continuous unit or interval of time, volume, or such area in which more than one occurrence of an event can occur. Chap 5-19 Copyright ©2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Chap 5-19 Hall Contoh: Distribusi Poisson Rata-rata pemancing di suatu danau memperoleh 0.667 ikan per jam. Jika seorang pemancing akan memancing selama 7 jam, hitunglah: Rata-rata jumlah ikan yang terpancing selama 7 jam tersebut (λ) Dalam 7 jam, berapa peluang akan didapat Tidak diperoleh satu ekor pun ikan Maksimal 2 ekor ikan Minimal 1 ekor ikan Contoh: Distribusi Poisson Rata-rata jumlah ikan yang terpancing selama 7 jam np 7.(0.667) 4.669 Dalam 7 jam, tidak diperoleh satu ekor ikan e x P( X x | ) x! e4.669 (4.669)0 P( X 0 | 4.669) 0.0094 0! Distribusi Probabilitas Kontinu Distribusi peluang variabel acak kontinu adalah kumpulan semua kemungkinan hasil numerik untuk variabel kontinu serta peluang untuk masing-masing hasil tersebut. Distribusi Probabilitas Kontinu: Distribusi Normal (N) ‘berbentuk genta/lonceng simetris mean=median=modus f(X) σ X μ Mean = Median = Modus Fungsi Densitas Probabilitas Normal 1 f(X=x) e 2π 1 (x μ) 2 Where e = 2.71828 π = 3.14159 μ = rata-rata populasi σ = standar deviasi populasi 2 Distribusi Normal Standar (Z) Setiap distribusi normal (dengan berbagai nilai mean dan standar deviasi) dapat dijadikan distribusi normal standar (Z) Distribusi Z memiliki mean=0 dan standar deviasi=1 Transformasi Normal Standar (XZ) X μ Z σ Distribusi Z selalu memiliki mean = 0 and standar deviasi = 1 Contoh: Transformasi Normal Standar Misal, X=panjang ikan hiu Ordo Orectolobiformes saat matang gonad yg didaratkan di PPN Brondong Lamongan Jika X berdistribusi normal dengan mean=86 cmdan standar deviasi=27cm, nilai Z untuk X = 120 cm yaitu X μ 120 86 Z 1.26 σ 27 Menentukan Peluang Normal Peluang normal dihitung berdasarkan luas area di bawah kurva normal f(X) P (a ≤ X ≤ b) = P (a < X < b) (Catatan: P(X=x) untuk berbagai nilai x selalu nol. P(X=x)=0) a b X Tabel Normal Standar Tabel Kumulatif Normal Standar merupakan tabel yang berupa daftar peluang kurang dari (kumulatif—P(Z≤z)). 0.8962 Contoh: P(Z < 1.26) = 0.8962 0 1.20 Z Tabel Normal Standar Kolom menunjukkan nilai desimal kedua Z Z 0.00 0.01 .... 0.06 0.0 Baris menunjukkan nilai Z sampai desimal pertama 0.1 . . . 1.2 P(Z < 1.26) = 0.8962 2.0 0.8962 Prosedur Menentukan Nilai Peluang Normal Untuk mendapatkan nilai P(a < X < b) jika X berdistribusi normal: Gambarkan kurva normal dari permasalahan yang ditanyakan Transformasi X ke Z Gunakan tabel normal standar Contoh: Menghitung Probabilitas Normal Misal, X=panjang ikan hiu Ordo Orectolobiformes saat matang gonad yg didaratkan di PPN Brondong Lamongan Jika X berdistribusi normal dengan mean=86 cmdan standar deviasi=27cm, hitung nilai P(X<95) a) Gambarkan kurva normal dari permasalahan yang ditanyakan X 86.0 95 Contoh: Menghitung Peluang Normal b) Transformasi X Z X μ 95 86 Z 0.33 σ 27 μ = 18 σ=5 86 95 P(X < 95) μ=0 σ=1 X 0 0.33 P(Z < 0.33) Z Contoh: Menghitung Peluang Normal P(X < 86) b) Hitung peluang dengan bantuan Tabel normal Z .00 .01 .02 = P(Z < 0.33) .03 0.6293 0.0 .5000 .5040 .5080 .5120 0.1 .5398 .5438 .5478 .5517 0.2 .5793 .5832 .5871 .5910 Z 0.3 .6179 .6217 .6255 .6293 0.00 0.33 Contoh: Menghitung Peluang Normal Tentukan P(X > 95) X 86 95 Chap 6-35 Contoh: Menghitung Peluang Normal (continued) Tentukan P(X > 95)… P(X > 95) = P(Z > 0.33) = 1.0 - P(Z ≤ 0.33) = 1.0 - 0.6293 = 0.3707 0.6293 1.000 1.0 - 0.6293 = 0.3707 Z 0 0.33 Z 0 0.33 Chap 6-36 Contoh: Menghitung Pleuang Normal Tentukan P(86 < X < 95) 86 95 X Contoh: Menghitung Probabilitas Normal Tentukan P(86 < X < 95) Hitung nilai Z X μ 86 86 Z 0 σ 27 X μ 95 86 Z 0.33 σ 27 86 95 X 0 0.12 Z P(86< X < 95) = P(0 < Z < 0.33) Chap 6-38 Contoh: Menghitung Peluang Normal P(86 < X < 95) = P(0 < Z < 0.33) Z .00 .01 .02 .03 = P(Z < 0.33) – P(Z ≤ 0) = 0.6293 - 0.5000 = 0.1293 0.0 .5000 .5040 .5080 .5120 0.1293 0.1 .5398 .5438 .5478 .5517 0.5000 0.2 .5793 .5832 .5871 .5910 0.3 .6179 .6217 .6255 .6293 Z 0.00 0.12 Chap 6-39 Contoh: Menghitung Probabilitas Normal Tentukan P(77 < X < 86) X 86 77 Contoh: Menghitung Probabilitas Normal (continued) Tentukan P(77 < X < 86)… P(77 < X < 86) = P(-0.33 < Z < 0) 0.1293 = P(Z < 0) – P(Z ≤ -0.33) = 0.5000 - 0.3707 = 0.1293 0.3707 Distribusi normal bersifat simetris, sehingga nilai probabilitasnya sama dengan P(0 < Z < 0.33) 77 86 -0.33 0 X Z