peningkatan prestasi belajar matematika materi penjumlahan

advertisement
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PENJUMLAHAN
MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY
(LCD) PROYEKTOR PADA SISWA
KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NGAUNU ROFIK
NIM 11510035
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA
LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR
PADA SISWA
KELAS II MI MLILIR BANDUNGAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NGAUNU ROFIK
NIM 11510035
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Pendidikan terbaik berawal diri pribadi yang baik
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
1. Bapak dan ibuku tercinta atas do’a dan kasih sayangnya kepadaku.
2. Kakak dan Mbak yang telah memberikan dukungan untuk kelancaran studi
adiknya ini, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.
3. Para teman karibku Ahmad Syaifuddin, Eko Riyanto, Muhamad Ikhsan, Ifa
Kumala santi, Yuni Astuti, Muhamad Salikuddin, Tismiyatin, dan Nopiana
yang ada di saat sedih, susah dan senang terima kasih teman- teman untuk
semuanya kebaikan kalian akan selalu kukenang.
4. Warga desa randu ares yang yang telah memberikan rumah kedua untuk
diriku.
5. Teman-teman PGMI kelas B tercinta terimakasih atas dukungannya.
6. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2010.
vii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
taufiq, hidayahnya serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas
penulisan Skripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut yang setia.
Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses yang cukup panjang, maka skripsi
dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA LIQUID CRYSTAL
DISPLAY
(LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI MLILIR
BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015“ dapat penulis selesaikan
dengan baik, untuk itu penulis penulis mensyukuri atas rahmat yang telah diberikanNya.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
berjalan lancar tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Atas segala
dorongan dan bantuanya penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan
saran,
arahan,
dan
bimbingan
serta
keikhlasan
dan
kebijaksanaan meluanhkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
viii
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan FTIK
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6. Musarofah, S.Pd.I, selaku kepala MI Mlilir Bandungan yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah
yang beliau pimpin.
7. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Mlilir Bandungan yang telah membantu
penulis selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut.
8. Murid-murid kelas II MI Mlilir Bandungan yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis berdo’a semoga perhatian, bimbingan, dan bantuan kebaikan dari
semua pihak merupakan amal saleh yang diterima Allah SAT. Demikian
sekripsi ini penulis susun dengn sangat sederhana, jauh dari harapan para
pembaca, maka saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Dan semoga sekripsi ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan.
Salatiga 24 Februari 2015
Penulis
ix
ABSTRAK
Rofik, Ngaunu. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi
Penjumlahan Menggunakan Media LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)
Proyektor Pada Siswa Kelas II MI Mlilir Bandungan Tahun Pelajaran
2014/2015. Sekripsi, Jurusan Tarbiyah Program Studi pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.
Kata kunci: prestasi belajar matematika dan media LCD Proyektor.
Matematika menjadi pelajaran yang menakutkan di dunia pendidikan
terutama pendidikan di kelas rendah. Belajar merupakan proses yang sangat penting
dalam pendidikan. Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar bagi
peserta didik. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan
kondisi yang kondisif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Dalam
pembelajaran matematika masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah
kkm yang telah ditetapkan oleh guru. Dalam hal ini diperlukan guru yang kreatif
yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta
didik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Media LCD
Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan
pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015?. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan media LCD Proyektor
dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa
kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun langkah-langkah dalam PTK ini yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga
siklus. Dengan objek penelitian adalah siswa kelas II sebanyak 31 siswa dan satu
orang guru kolaborator yang bernama Ely Susanti.
Hasil penelitian dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa. Dari
hasil nilai prasiklus menunjukan siswa yang tuntas adalah 3 orang dalam prosentase
9,68%. Pada siklus I menunjukan siswa yang tuntas sebanyak 23 orang dalam
prosentase 74,19%. Pada siklus II menunjukan siswa yang tuntas sebanyak 24 orang
77,42%. Pada siklus III menunjukan siswa yang tuntas sebanyak 31 dengan
prosentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media LCD Proyektor
dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi penjumlahan pada siswa
kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015.
x
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ……………………………………………………………
I
Lembar Berlogo …………………………………………………………….
ii
Halaman Judul ……………………………………………………………...
iii
Persetujuan Persetujuan……………………………………………………..
iv
Pengesahan Kelulusan ……………………………………………………...
v
Pernyataan Keaslian Tulisan ………………………………………………
vi
Motto dan Persembahan …………………………………………………….
vii
Kata Pengantar ……………………………………………………………...
viii
Abstrak ……………………………………………………………………...
x
Daftar Isi ……………………………………………………………………
xi
Daftar Tabel ………………………………………………………………...
xiv
Daftar Gambar ...............................................................................................
xv
Daftar Lampiran ................................................................................ ……….
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………...
1
B. Rumuasan Masalah …………………………………………...
5
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
5
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan .......................................
5
E. Manfaat Penelitian ……………………………........................
6
F. Definisi Operasional .................................................................
7
G. Metode Penelitian .....................................................................
8
xi
H. Sistematika Penulisan …………………………………...........
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar Matematika .......................................……...
14
1. Pengertian Prestasi Belajar ………………………………..
14
2. Ciri-Ciri Belajar …………………………………………...
16
3. Prinsip-Prinsip Belajar .........................................................
16
4. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ……………………………….
17
5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .........
19
B. Matematika ……………………………...................................
22
1. Pengertian Matematika .......................................................
22
2. Fungsi dan Tujuan Matematika ..........................................
22
3. Ruang Lingkup Matematika ................................................
23
4. Materi Penjumlahan .............................................................
24
C. Media LCD Proyektor ...............................................................
26
1. Pengertian Media LCD Proyektor .......................................
26
2. Kelebihan dan Kelemahan ...................................................
27
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Media LCD .......
28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi pelaksanaan siklus I ...............……………………..
30
B. Deskripsi pelaksanaan siklus II …...……………………........
34
C. Deskripsi pelaksanaan siklus III ……………………………...
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .........................................................................
xii
42
1. Siklus I .................................................................................
42
2. Siklus II ................................................................................
43
3. Siklus III ...............................................................................
44
B. Pembahasan ..............................................................................
45
1. Siklus I ………………………………………………….....
45
2. Siklus II ……........................................................................
47
3. Siklus III ...............................................................................
48
4. Peningkatan Siklus I, II, dan III ...........................................
49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................
51
B. Saran .........................................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DaftarTabel
Table 1.1 Nilai Ulangan Matematika ..........................................................
2
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I …………………………………………….
42
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II …………………………………………… 43
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus III …………………………………………..
44
Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ………………………
45
Tabel 4.5 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ……………………...
47
Tabel 4.6 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus III …………………….
48
Tabel 4.7 Peningkatan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ..............................
49
xiv
Daftar Gambar
Gambar 1.1Tahapan Pelaksanaan Penelitian …………………………..…...
xv
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Lampiran 4 : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi
Lampiran 6 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang
berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda
disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan
penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran diduktif,yaitu kebenaran
sustu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran
sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam
matematika bersifat konsisten (Depag RI 2004: 179). Pembelajaran
matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta
didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik
memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari
(Muhsetyo, 2011).
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung,
mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan,
pengukuran, geometri, dan pengelolaan data. Matematika juga berfungsi
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dalam bahasa
melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan
matematika, diagram, grafik, atau tabel (Depag RI, 2004: 179).
1
Ruang lingkup materi pada standar kompetensi pembelajaran
matematika ini adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan
data (Depag RI 2004: 180). Pada dasarnya mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
membekali mereka dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif serta kemampuan bekarja sama (Dariyanto, 2012: 240).
Pembelajaran matematika di MI Mlilir kecamatan bandungan ini
masih tergolong sangat rendah dalam prestasi belajar matematika. Itu
dikarenakan para guru masih menggunakan media papan tulia. Pembelajaran
matematika umumnya gurunya menyelesaikan soal-soal di papan tulis (Siver
dalam PLPG MI, 2013: 84). Selain itu dalam membelajarkan matematika
kepada siswa, guru masih menggunakan paradikma pembelajaran lama
kepada siswa maka cenderung pembelajaran yang terjadi adalah
pembelajaran satu arah dan monoton sehingga mengakibatkan siswa merasa
jenuh dan bosan (Dariyanto, 2012: 240).
Berdasarkan pada temuan-temuan yang terjadi di lapangan mengenai
pembelajaran matematika, banyak sekali siswa yang belum dapat mencapai
nilai dengan kriteria ketuntasan yang sudah di tetapkan. Ini ditunjukkan
dengan hasil nilai ulangan harian sebagai berikut.
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Matematika
No
1
2
3
4
5
Nama
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Nilai
50
30
50
20
80
2
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
10
30
20
40
50
20
10
30
50
30
40
50
20
50
50
90
40
30
50
50
40
20
40
30
10
80
Dari data di atas menunjukkan masih banyak anak yang belum
mencapai nilai tuntas daripada yang sudah mencapai nilai tuntas. Siswa
yang sudah mencapai nilai tuntas hanya ada 3 anak atau dalam persen
9,68%. Anak yang belum mencapai nilai tuntas ada 28 anak atau dalam
persen 90,32%.
Membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih
memiliki berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan
situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai.
Dalam proses belajar mengajar akan efektif apabila guru dan siswa saling
3
berinteraksi satu sama lain. Hal ini dapat berlangsung dalam situasi yang
kondusif, menarik, dan menyenangkan. Oleh karena itu guru harus
memahami dan memilih strategi pembelajaran yang menarik dan inovatif
(Dariyanto, 2012: 240).
Media dalam pembelajaran matematika relatif sama dengan media
dalam pembelajaran yang lain, yaitu dapat dikelompokkan berupa: (1)
sederhana, misalnya papan tulis, papan grafik, (2) cetak, misalnya buku,
modul, LKS, dan (3) media eletonik, misalnya OHP, LCD, audio
(radio,tape), audio dan video (TV, VCD,DVD), kalkulator, komputer, dan
internet (Muhsetyo, 2011). Media LCD Proyektor adalah salah satu media
masa kini yang banyak digunakan dalam pembelajaran, pendidikan, dan
pelatihan (Muhsetyo ,2011). Media LCD adalah sebuah alat proyeksi yang
mampu menampilkan unsur-unsur media seperti gambar, teks, video,
animasi (Daryanto, 2013: 135). Media LCD yang digunakan oleh guru
sebagai alat bantu merefleksikan gambar atau slide yang dibuat untuk peoses
pembelajaran matematika dapat menjadikan pembelajaran matematika ini
menyenangkan dan tidak membosankan bagi penganjar dan siswa apabila
guru dapat mengunakannya dengan baik.
Berdasarkan urain di atas penulis berinisiatif melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul ” PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN LIQUID
CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR PADA SISWA KELAS II MI
MLILIR BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015”
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
di
atas
dapat
dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut : Apakah Media LCD Proyektor dapat
meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan pada siswa
kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan media
LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi
penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran
2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Media LCD Proyektor dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan
tahun pelajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan media LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini adalah
KKM mata pelajaran Matematika di MI MLILIR BANDUNGAN. Peneliti
sangat berharap siswa mampu mencapai indikator/standar yang telah
ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan.
Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
5
a. Secara Individu
Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 65 dalam materi pembelajaran
penjumlahan bilangan sampai 500.
b. Secara Klasikal
Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas
tersebut siswa yang mendapat skor ≥ 65 mencapai persentase yang telah
ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari siswa yang
ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM kelas.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi
teoritis maupun praktis.
1. Teoritis
Dari segi teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan teori
pembelajaran, khususnya dalam penggunaan media LCD Proyektor yang
dilakukan pada siswa kelas II MI Mlilir Bandungan pada mata pelajaran
Matematika dan juga dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain.
2. Praktis
a. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan masukan
positif dan menjadi alternatif media pembelajaran Matematika
sehingga mampu meningkatkan kualitas sekolah sebagai lembaga
pendidikan di masyarakat.
6
b. Manfaat bagi guru
1) Dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
menggunakan media LCD.
2) Mendapatkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam
menyampaikan materi Matematika.
3) Sebagai
masukan
bagi
guru
Matematika
dalam
upaya
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
c. Manfaat bagi siswa
1) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika.
2) Siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran melalui media
LCD Proyektor.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan
yang di kembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukan dengan
nilai test atau angka yang di berikan oleh guru (Musarofah, 2008:29).
2. Matematika
Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, di mana
dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena
itulah matematika disebut ilmu deduktif (Ruseffendi dalam karso, 2009).
7
3. Penjumlahan
Perjumlahan adalah salah satu operasi aritmetika dasar. Perjumlahan
merupakan penambahan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu
bilangan yang merupakan jumlah
(wikipedia, 2014).
4. Media LCD Proyektor
LCD Proyektor juga disebut multimedia proyektor. Multimedia
proyektor adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsurunsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik terpisah
maupun gabungan diantara unsur-unsur media tersebut dan dapat
dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti Komputer,
TV, Kamera, VCD/DVD Player, dan Video Player (Daryanto, 2013:
134-135).
G. Metode Penelitian
1. Rencana penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan sesuai dengan perinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yaitu melalui 3 siklus yang setiap siklus terdiri dari 4 tahap: perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena
adanya kendala dari siswa kelas II adalah rendahnya prestasi belajar pada
mata pelajaran Matematika.
8
Gambar 1.1
Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Perencanaan
refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
perencanaan
refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
perencanaan
refleksi
Siklus III
pelaksanaan
pengamatan
(Suyadi, 2010: 50).
2. Subjek, lokasi, dan waktu Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Mlilir
Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2014/2015.
9
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Mlilir kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
c. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu yang dibutuhkan peneliti dalam
penelitian dan mencari data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan
pada 03 Desember 2014 – 5 Februari 2015.
3. Langkah-langkah
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan adalah tahap pertama yang dilakukan peneliti
secara matang dan teliti. Dalam tahap ini ada tiga hal yang harus
dilakukan oleh peneliti antara lain: mengidentifikasi masalah,
merumuskan masalah, dan pemecahan masalah (Suyadi, 2010: 50).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan
pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2010: 62).
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah
yang sudah dirumuskan.
c. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret
sejauh mana efektivitas kepemimpinan atas tindakan telah mencapai
sasaran. Pada tahap ini peneliti mengamati dengan mencatat baik dan
kekurangan dalam pembelajaran (Suyadi, 2010: 63).
10
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan ketika pelaksanaan
tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika
antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung (Suyadi,
2010: 64).
4. Instumen Penelitian
a. Observasi
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang
mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi,
observasi (pengamat) tinggal memberikan tanda atau tally pada
kolom atau tempat peristiwa muncul (Arikunto, 2002: 133).
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Silabus
d. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto, 2002: 127).
5. Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa kelas
II dalam mengikuti pembelajaran Matematika. Observasi atau
11
pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dalam kelas baik secara
langsung maupun tidak langsung.
b. Tes
Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah
melakukan pembelajaran Matematika materi penjumlahan dengan
media LCD Proyektor, baik pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3.
c. Dokumentasi
Mencari fakta mengenai suatu hal yang berupa benda-benda
tertulis (data siswa, data guru, dan kondisi sekolah) dan foto
kegiatan pembelajaran.
6. Analisis Data
Analisis data adalah menganalisa data yang telah terkumpul
untuk mengetahui berapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian
untuk perbaikan belajar siswa dan untuk membuktikan hipotesis maka
hasil penilitian akan di analisis dengan rumus
Keterangan
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah subjek secara keseluruhan (Suyadi 2010: 85).
12
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, dan indikator keberhasilan, manfaat
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Berisi definisi prestasi belajar Matematika, definisi media LCD
Proyektor, dan kaitan perstasi belajar Matematika dengan media LCD.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Berisi
subjek
penelitian,
deskripsi
siklus
I
yang meliputi
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II meliputi
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, dan deskripsi siklus III.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Berisi hasil penelitian (data hasil pengamatan dan hasil belajar
siswa) dan analisis hasil penelitian setiap siklus.
BAB V : PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran, bagian akhir, daftar pustaka, dan
lampiran serta riwayat hidup penulis.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar Matematika
1. Pengertian prestasi belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir
sampai akhir hayat.
Kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki
arti ” berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau
ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapat
ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan
belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat
melaksanakan, dan memiliki tentang sesuatu. (Fudyartanto dalam
Baharuddin, 2008:13)
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Belajar adalah perubahan relatif
permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari
pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat
14
tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Suwardi, 2009:
18).
Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka
responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka
responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:
(i) Kesempatan
terjadinya
peristiwa
yang menimbulkan
respon
pebelajar,
(ii) Respon si pebelajar, dan
(iii) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat
terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.
Sebagai ilustrasi, perilaku respon si pebelajar yang baik diberi
hadiah, perilaku respon yang tidak baik diberi teguran dan
hukuman (Skinner dalam Mudjiono, 2002: 9).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang individu yang relatif
permanen yang didapat melalui pengalaman individu itu sendiri dengan
interaksi dengan lingkungannya.
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha.
Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan (wikipedia, 2014).
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas
dalam belajar.
15
2. Ciri-Ciri Belajar
Dalam proses belajar pasti mempunyai ciri-ciri. Ciri-ciri belajar
sebagai berikut:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti,
bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu
adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil
belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan tingkah laku relatif permanen. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi, perubahan
tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidah harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008: 15).
3. Prinsip-Prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru
perlu memperhatikan beberapa perinsip belajar berikut:
16
a.
Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu siswa yang harus bertindak aktif.
b.
Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c.
Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
d.
Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e.
Motivasi belajar siswa akan meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya
(Sokamto dalam Baharuddin, 2008: 16).
4. Jenis-Jenis Prestasi Belajar
Jenis-jenis prestasi belajar menjadi tiga jenis faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar:
a. Ulangan harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian
kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau
lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD.
Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan
harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan
keluasan dan kedalaman materi.
17
Sebagai tindak lanjut ulangan harian, yang diperoleh dari
hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh
pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada
setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan
demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik
remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar siswa
dapat segera diketahui sebelum akhir semester.
Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain
dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain
seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut
dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Ulangan harian ini
juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.
b. Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8–9 minggu kegiatan pembelajaran.Cakupan
ulangan
tengah
semester
meliputi
seluruh
indikator
yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk
Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan
tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan
agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin.
18
Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak
lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar
siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.
c.
Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan,
praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah
mengolah dan menganalisis nilai ulangan akahir semester. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan
demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik
remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat
diketahui sebelum akhir tahun pelajaran (Sudijono, 2011: 48).
5. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Ada banyak hal yang dapat mempengaruh prestasi pelajar.
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara
umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal. Masing- masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
19
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti
faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal
terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
a. Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu
yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.
Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan dejenisnya.
b. Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu
yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial,
bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk
teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orngan dalam
belajar,
kedekatan
antara
anak
dengan
orang
lain,
keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan
antara personil sekolah dan sebagainya.
2. Faktor internal
Faktor intrnal adalah faktor-faktor yang ada di dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
20
a. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari :
1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada
pada diri individu sangat mempengaruhi hasil
belajar . keadaan tonus jasmani secara umum ini,
misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik
individu. Apabila badan individu dalam keadaan
bugar dan sehat maka akan mendukung hasil
belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam
keadan kurang bugar dan kurang sehat akan
menghambat hasil belajar.
2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah
keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang
terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam
diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang
masuknya pengetahuan dalam diri individu.
b. Faktor psikologi
Faktor psikologi adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
21
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian dan
lain sebagainya.
Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.
Pengaruhnya bisa bersifat positif ( mendukung), namun bisa juga negatif (
mengahambat) (Suryabrata dalam suwardi, 2009: 23).
B. Matematika
1. Pengertian Matematika
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang
berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa
Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan
dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran diduktif,
yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat
logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau
pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depag RI, 2004: 179).
Pentingnya tekanan pada kemampuan peserta didik berfikir intuitif
dan analitik akan mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan
terampil dalam menemukan pola dan hubungan/ keterkaiatan (Bruner
dalam Gatot Muhsetyo, 2011).
2. Fungsi dan Tujuan Matematika
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung,
mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan,
pengukuran, geometri, dan pengelolaan data. Matematika juga berfungsi
22
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dalam
bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan
persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel.
Tujuan pembelajaran matematika adalah:
a. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikan, ekplorasi, eksperimen,
menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsistensi.
b. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi,
intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran
divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan,
mencoba-coba.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d. Mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
ataumengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan
lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
3. Ruang Lingkup Matematika
Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi
matematika yang dibakukan dan harus ditunjukan oleh peserta didik
pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika. Standar ini
dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya,
indikator, dan materi pokok pada setiap aspeknya. Pengorganisasian dan
pengelompokan materi pada aspek tersebut didasarkan menurut disiplin
23
ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran atau kecakapn yang hendak
dicapai.
Ruang lingkup materi pada setandar kompetensi matematika ini
adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan data.
Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan
dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan. Pengukuran dan
geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan unsur
bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas, dan
volume dalam pemecahan masalah. Pengelolaan data ditekankan pada
kemampuan mengumpulkan, menyajikan, mengelolah data.
4. Materi Penjumlahan
Penjumlahan adalah salah satu operasi aritmetika dasar. Penjumlahan
merupakan penambahan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu
bilangan yang merupakan jumlah (wikipedia, 2014).
Pada kelas dua MI ada banyak materi yang diajarkan pada mata
pelajaran matematika salah satunya adalah penjumlahan. Dalam
penjumlahan itu terdapat standar kompetensi yaitu melakukan
penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500. Standar kompetensi
itu dibuat kompetensi dasar yaitu melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 500.
24
Penjumlahan tanpa teknik menyimpan dua bilangan
Hasil penjumlahan sampai dengan 50
1. Cara mendatar
15 + 21 =
Satuan = 5 + 1 = 6
Puluhan = 1 + 2 = 3
Jadi, puluhan 3 dan satuan 6 = 36
15 + 21 = 36
2. Cara bersusun pendek
15
21 +
36
Satuan = 5 + 1 = 6
Puluhan = 1 + 2 = 3
Jadi, 15 + 21 = 36
3. Cara bersusun panjang
15 = 10 + 5
21 = 20 + 1
= 30 + 6
= 36
bentuk panjang
bentuk panjang
ke bawah dijumlah
dari bentuk panjang menjadi bentuk
pendek
Penjumlahan tiga bilangan berturut-turut
21 + 32 + 6 = …
1. Cara bersusun pendek
21
32
6+
59
Satuan = 1 + 2 + 6 = 9
Puluhan = 2 + 3 = 5
Jadi, 21 + 32 + 6 = 59
2. Cara bersusun panjang
21 = 20 + 1
32 = 30 + 2
6= 0+6
= 50 + 9
= 59
25
bentuk panjang
bentuk panjang
bentuk panjang
ke bawah dijumlah
dari bentuk panjang menjadi bentuk
pendek
Penjumlahan tiga bilangan berturut-turut
121 + 112 + 36 = …
1. Cara bersusun pendek
121
112
36 +
269
Satuan = 1 + 2 + 6 = 9
Puluhan = 2 + 1 + 3 = 5
Ratusan = 1 + 1 = 2
Jadi, 121 + 112 + 36 = 269
2. Cara bersusun panjang
121 = 100 + 20 + 1
bentuk panjang
112 = 100 + 10 + 2
bentuk panjang
36 = 0 + 30 + 6
bentuk panjang
= 200 + 60 + 9
ke bawah dijumlah
= 269
dari bentuk panjang menjadi
bentuk pendek
C. Media LCD Proyektor
1. Pengertian Media LCD Proyektor
LCD Proyektor juga disebut multimedia proyektor. Multimedia
proyektor adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsurunsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik terpisah
maupun gabungan diantara unsur-unsur media tersebut dan dapat
dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti Komputer,
TV, Kamera, VCD/DVD Player, dan Video Player (Daryanto 2013: 134135).
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang
digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer
pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok,
dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan
merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan
26
fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya
masih berupa tulisan pada kertas bening (wikipedia, 2014).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian LCD
Proyektor adalah suatu alat atau media modern yang dapat menampilkan
gambar, video, dan data pada permukaan yang datar yang dikoneksikan
dengan perangkat lain seperti computer dan laptop.
2. Kelebihan dan Kelemahan
Ada banyak sekali keuntungan dari penggunaan media LCD
Proyektor terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran.
Adapun keuntungan dari media LCD Proyektor antara lain:
a. Mampu menarik perhatian anak- anak.
b. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.
c. Mampu menimbulkan rasa senang selama dan menambah
motivasi belajar siswa.
d. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik,
animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling
mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
e. Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.
f. Dapat menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas.
g. Dapat menampilkan gambar, video, dan data dengan ukuran
besar.
h. Materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara
serentak.
27
i. Dapat dipertunjukan pada ruangan setengah gelap.
j. Lebih efisien.
k. Dapat digunaka untuk semua bidang pengajaran.
Selain keuntungan yang didapat dari media LCD Proyektor ada juga
kerugian dari penggunaan media tersebut.
Adapun kerugian dari penggunaan media LCD Proyektor :
a. Kurangnya Penerangan. Ruang harus lebih gelap daripada
proyeksi overhead konvensional.
b. LCD resolusi rendah membuat presentasi kelompok paling
cocok ukuran kecil atau menengah.
c. Biaya relative mahal untuk tahap awal.
d. Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih
perlu ditingkatkan.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Media LCD
a. Menyalakan LCD dan menyambungkan ke laptop.
b. Guru memperlihatkan cara mengerjakan operasi hitung melalui
LCD Proyektor kepada siswa
c. Guru menyuruh siswa untuk mengamati cara guru mengerjakan
operasi hitung matematika melalui LCD Proyektor.
28
d. Guru menjelaskan setiap langkah pengerjaan operasi hitung
sambil menunjukkan langkahnya pada LCD Proyektor sampai
siswa paham terhadap langkah-langkahnya.
e. Setelah itu, siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
yang ditayangkan melalui LCD Proyektor
29
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi pelaksanaan siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 31-01-2015, selama
kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Pelaksanaan tindakan siklus II yang dilakukan peneliti bersama guru
kolabolator di lakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan
(planing), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi
(observasing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan
dapat di diskripsikan sebagai berikut.
1. Tahap perencanaan
a. Guru mempersiapkan materi Matematika penjumlahan dua
bilangan 1-50.
b. Mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman
dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan
bahan yang di perlukan.
d. Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersiapkan lembar observasi /pengamatan untuk guru
guna mengetahui perubahan dan pengembangan.
30
f. Mempersiapkan
pengamatan
terhadap
siswa
dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat
kegiatan belajar.
2. Tindakan
Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan bantuan guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di
desain, antara lain.
I.) Kegiatan awal antara lain:
a. Guru mengucapkan salam.
b. Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk
mengawali pelajaran.
c. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
d. Tanya jawab tentang materi yang lalu.
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
f. Menjelaskan cakupan materi.
II.) Kegiatan inti
a. Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa diminta
mengamati bilangan yang ditulis guru dalam slide.
b. Siswa membaca buku pelajaran .
c. Guru menjelaskan materi pembelajaran penjumlahan
tanpa
teknik
menimpan
penjumlahan sampai 50.
31
dua
bilangan
hasil
d. Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan
untuk mengerjakan soal yang dibuat oleh guru.
e. Sering dalam kelas.
f. Bersama
siswa
guru
menyimpulkan
hasil
pembelajaran.
g. Guru memberi informasi mengenai materi pelajaran
yang tergali oleh siswa.
h. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa.
III.)
Kegiatan penutup
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui
pencapaian Indikator, Pencapaian Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
b. Guru memberikan evaluasi.
c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya.
d. Siswa dan guru berdoa.
e. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah
berakhir.
3. Tahap observasi
Pada tahap ini di laksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung antara lain:
32
a. Guru bersama dengan guru kolabolator mengamati
partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran
b. guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam
mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
c. mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran.
4. Tahap refleksi
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan,
peneliti bersama guru kolabolator mengadakan refleksi atas
tindakan-tindakan yang telah di lakukan, yaitu pembelajaran
dengan menggunakan media LCD Proyektor., Dengan media
tersebut apakah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Refleksi
dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh
tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan. Juga mengkaji keberhasilan belajar siswa
sebagai persiapan tindakan selanjutnya.
Adapun refeleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan
siklus I ini adalah, penggunaan media pada siklus I dapat di
katakan belum berjalan dengan maksimal. Hal ini dipengurhi
oleh beberapa faktor:
a. Banyak siswa yang masih bermain sendiri.
33
b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru
menjelaskan.
c. Siswa masih belum antusias maju ke depan kelas.
Untuk mengatasi hal- hal diatas peneliti menggunakan cara
sebagai berikut menampilkan video tentang operasi hitung
penjumlahan agar dapat menarik perhatian siswa. Guru
menberikan hadiah untuk siswa yang berani maju ke depan.
Guru membentuk kelompok agar siswa tidak bermain sendiri.
B. Diskripsi pelaksanaan siklus II
Siklus II dilaksanakan pada
hari rabu tanggal 2-2-2015, selama
kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Pelaksanaan tindakan siklus II yang dilakukan peneliti bersama guru
kolabolator dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan
(planing), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi
(observasing), dan refleksi (reflekting), secar garis besar pelaksanaan
dapat di diskripsikan sebagai berikut.
1. Tahap perencanaan
a. Guru mempersiapkan materi Matematika penjumlahan tiga
bilangan berturut-turut 50-200.
b. Mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman
dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan
yang di perlukan.
34
d. Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersiapkan lembar observasi /pengamatan untuk guru
guna mengetahui perubahan dan pengembangan.
f. Mempersiapkan
pengamatan
terhadap
siswa
dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat
kegiatan belajar
2. Tindakan
Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan bantuan guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di
desain, antara lain
I.)
Kegiatan awal antara lain
a. Guru mengucapkan salam
b. Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk
mengawali pelajaran.
c. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
d. Tanya jawab tentang materi yang lalu
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran
f. Menjelaskan cakupan materi pembelajaran
35
II.)
Kegiatan inti
a. Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa
diminta mengamati bilangan yang ditulis guru
dalam slide.
b. Siswa membaca buku pelajaran
c. Guru menjelaskan materi pelajaran yang ada di
slide yaitu penjumlahan tiga angka berturut- turut
hasil penjumlahan 50-200.
d. Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke
depan untuk mengerjakan soal yang dibuat oleh
guru.
e. Sering dalam kelas.
f. Bersama
siswa
guru
menyimpulkan
hasil
pembelajaran.
g. Guru
member
informasi
mengenai
materi
pelajaran yang tergali oleh siswa.
h. Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja
siswa.
III.)
Kegiatan penutup
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk
mengetahui pencapaian Indikator, Pencapaian
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
36
b. Guru memberikan evaluasi.
c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya.
d. Siswa dan guru berdoa.
e. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah
berakhir.
3. Tahap observasi
Pada tahap ini di laksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung antara lain:
a. Guru bersama dengan guru kolabolator mengamati
partisipasi
peserta
didik
pada
saat
kegiatan
pembelajaran
b. guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam
mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
berlangsung
c. mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
saat pembelajaran
4. Tahap refleksi
Pada siklus II ini pembelajaran dengan menggunakan media
LCD Proyektor sudah cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari
semakin banyak siswa yang memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan dari guru. Juga sudah banyak siswa yang antusias
maju ke depan kelas. Tapi masih ada sebagian siswa yang masih
bermain dan tidak memperhatikan. Untuk mengatasi hal tersebut
37
dalam pelaksanaan siklus III guru akan mengkolaborasikan
pembelajaran menggunakan media LCD dengan siswa dibentuk
kelompok bermain.
C. Deskripsi pelaksanaan siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 4-2-2015, selama
kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Pelaksanaan tindakan siklus III yang dilakukan peneliti bersama
guru kolabolator
dilakukan
dalam 4 (empat) tahapan, yaitu
perencanaan (planing), implementasi tindakan (acting), observasi dan
interprestasi (observasing), dan refleksi (reflekting), secar garis besar
pelaksanaan dapat di diskripsikan sebagai berikut.
1. Tahap perencanaan
a. Guru mempersiapkan materi Matematika penjumlahan tiga
bilangan berturut-turut 200-500.
b. Mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman
dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan
yang di perlukan.
d. Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersiapkan lembar observasi /pengamatan untuk guru
guna mengetahui perubahan dan pengembangan.
38
f. Mempersiapkan
pengamatan
terhadap
siswa
dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat
kegiatan belajar
2. Tindakan
Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan bantuan guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di
desain, antara lain
I.)
Kegiatan awal antara lain
a. Guru mengucapkan salam
b. Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk
mengawali pelajaran.
c. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
d. Tanya jawab tentang materi yang lalu
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran
f. Menjelaskan cakupan materi pelajaran
II.)
Kegiatan inti
a. Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa
mengamati bilangan yang ditulis guru dalam slide.
b. Siswa membaca buku pelajaran.
c. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang
penjumlahan tiga bilangan berturut-turut yang
hasilnya 200-500.
39
d. Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke
depan untuk mengerjakan soal yang dibuat oleh
guru.
e. Sering dalam kelas.
f. Bersama
siswa
guru
menyimpulkan
hasil
pembelajaran.
g. Guru member informasi mengenai materi pelajaran
yang tergali oleh siswa.
h. Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja
siswa.
III.)
Kegiatan penutup
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk
mengetahui pencapaian Indikator, Pencapaian
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b. Guru memberikan evaluasi.
c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya.
d. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah
berakhir.
3. Tahap observasi
Pada tahap ini di laksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung antara lain:
40
1. Guru bersama dengan guru kolabolator mengamati
partisipasi
peserta
didik
pada
saat
kegiatan
pembelajaran
2. guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam
mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
berlangsung
3. mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
saat pembelajaran
4. Tahap refleksi
Pada siklus III ini pembelajaran dengan menggunakan media
LCD Proyektor berlangsung dengan lancar. Hal ini dapat dilihat
dari semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan dari guru tidak ada siswa yang bermain sendiri.
Sudah banyak siswa yang antusias maju ke depan kelas dan tidak
malu untuk maju ke depan kelas. Sehingga siswa dapat mencapai
target minimal kkm individu dan pencapaian kkm kelasnya dapat
tercapai dengan maksimal yaitu siswa mencapai kkm kelas
sebesar 100% atau seluruh siswa telah lulus mencapai kkm.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Hasil pengamatan dari hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Nama
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Nilai
100
100
80
100
80
100
0
100
80
40
80
40
40
100
80
80
100
60
60
40
100
80
80
100
60
80
100
100
42
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
29
30
31
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
100
80
100
Tuntas
Tuntas
Tuntas
2. Siklus II
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
Nilai
100
100
100
100
80
100
60
100
80
80
100
60
60
60
80
80
80
80
60
80
100
80
100
80
60
100
100
60
100
100
80
43
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
3. Siklus III
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus III
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
Nilai
100
100
80
100
80
100
80
80
80
100
100
100
80
80
80
100
100
80
80
80
80
80
100
100
80
80
80
80
80
80
80
44
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
B. Pembahasan
1. Siklus I
Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
Nilai
100
100
80
100
80
100
0
100
80
40
80
40
40
100
80
80
100
60
60
40
100
80
80
100
60
80
100
100
100
80
100
45
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Dari data di atas menunjukan hasil belajar siswa pada siklus I.
Siswa yang mencapai kkm dalam presentase
Sedangkan siswa yang belum mencapai kkm dalam presentase
Pada siklus I ini menunjukan siswa yang tuntas adalah sebanyak
23 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa. Adapun yang
didapatkan dalam pelaksanaan siklus I ini adalah, penggunaan media
pada siklus I dapat di katakan belum berjalan dengan maksimal. Hal
ini dipengurhi oleh beberapa faktor:
a. Banyak siswa yang masih bermain sendiri.
b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan.
c. Siswa masih belum antusias maju ke depan kelas.
Untuk mengatasi hal- hal diatas peneliti menggunakan cara
sebagai berikut menampilkan video tentang operasi hitung
46
penjumlahan agar dapat menarik perhatian siswa. Guru menberikan
hadiah untuk siswa yang berani maju ke depan. Guru membentuk
kelompok agar siswa tidak bermain sendiri.
2. Siklus II
Tabel 4.5 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
Nilai
100
100
100
100
80
100
60
100
80
80
100
60
60
60
80
80
80
80
60
80
100
80
100
80
60
100
100
60
100
100
80
47
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Dari data di atas menunjukan hasil belajar sisw a pada siklua II ,
siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa atau dalam presentase 77,42% dan
siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau dalam presentase
22,58%. Pada siklus II ini pembelajaran dengan menggunakan media
LCD Proyektor sudah cukup bagus. hal ini dapat dilihat dari semakin
banyak siswa yang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari
guru. Juga sudah banyak siswa yang antusias maju ke depan kelas. Tapi
masih ada sebagian siswa yang masih bermain dan tidak memperhatikan.
Untuk mengatasi hal tersebut dalam pelaksanaan siklus III guru akan
mengkolaborasikan pembelajaran menggunakan media LCD dengan
siswa dibentuk kelompok bermain.
3. Siklus III
Tabel 4.6 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus III
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Nama
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Nilai
100
100
80
100
80
100
80
80
80
100
100
100
80
80
80
100
100
80
48
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
Siswa 31
80
80
80
80
100
100
80
80
80
80
80
80
80
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Pada siklus III ini pembelajaran dengan menggunakan media
LCD Proyektor berlangsung dengan lancar. Hal ini dapat dilihat
dari semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan dari guru tidak ada siswa yang bermain sendiri.
Sudah banyak siswa yang antusias maju ke depan kelas dan tidak
malu untuk maju ke depan kelas. Sehingga siswa dapat mencapai
target minimal kkm individu dan pencapaian kkm kelasnya dapat
tercapai dengan maksimal yaitu siswa mencapai kkm kelas
sebesar 100% atau seluruh siswa telah lulus mencapai kkm.
4. Peningkatan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Tabel 4.7 Peningkatan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
NO
1
Tuntas dan
tidak tuntas
Tuntas
2
Tidak tuntas
Siklus I
Siklus II
Siklus III
23
(74,19%)
28
(90,32%)
24
(77,42%)
8
(25,81%)
31
(100%)
7
(22,58%)
49
Dari data di atas menunjukan peningkatan hasil belajar siswa yang
pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 23. Hal ini menunjukkan ada
peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu dari 3 siswa menjadi 23
siswa. Kemudian pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa. ini
menunjukan pada siklus II mengalami kenaikan 1siswa dari siklus I
menjadi 24 siswa yang tuntas, dan pada siklus III semua siswa sudah
mencapai nilai tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan
media LCD Proyektor pada mata pelajaran matematika di MI Mlilir
Bandungan telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut: Melalui penggunaan media LCD Proyektor dapat
meningkatkan prestasi belajar Matematika materi penjumlahan 1-500
pada siswa kelas II di MI Mlilir Bandungan tahun pelajaran
2014/2015.
Peningkatan prestasi belajar dari pelaksanaan siklus I
sampai dengan siklus III yang selalu meningkat. Hasil prestasi belajar
Matematika siklus I sampai Siklus III adalah siklus I yang tuntas
sebanyak 23 orang atau dalam presentase 74,19%, siklus II yang tuntas
sebanyak 24 orang atau dalam presentase 77,42%, siklus III yang
tuntas sebanyak 31 orang atau dalam presentase 100%.
B. Saran
1. Guru harus pandai-pandai dalam memilih dan mengelola media
pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran terutama media LCD.
2. Guru harus dapat menggunakan sarana dan fasilitas yang telah
disediakan oleh pihak sekolahan.
3. Guru harus dapat membuat siswa aktif di dalam pembelajaran.
4. Sebaiknya Guru menggunakan media dalam setiap pembelajaran
agar siswa tidak jenuh dan bosan.
51
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers
Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyatd, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Asnawir dan Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Ar Ruzz Media.
Daeyanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Depag RI. 2004. Standar Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Erawati, Muna, Lilik Sriyanti, Suwardi. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Karso. 2009. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.
Muhsetyo, Gatot. 2011. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Musarofah. 2008. Pengaruh Kedisiplinan Guru Kelas Terhadap Prestasi
Belajar Anak Kelas V dan VI Di MI Mlilir. Salatiga: STAIN Salatiga.
PLPG.2013.PLPG Kelompok Guru Kelas MI. Semarang: IAIN Walisong.
Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
52
Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jalarta: Ciputat Pres.
Wikipedia.
2014.
Penjumlahan.
(online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perjumlahan), di akses 3 Desember
2014.
Wikipedia.
2014.
Proyektor
LCD.
(Online).
(id.m.wikipedia.org/wiki/Proyektor_LCD). Di akses 3 Desember
2014.
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) SIKLUS 1
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
MI Mlilir Bandungan
Matematika
2
1
2 x 35 menit
A.
Standar Kompetensi
1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
B.
Kompetensi Dasar
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
C.
Indikator
Mengerjakan penjumlahan yang hasilnya sampai 50
1.4.1
D.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengerjakan penjumlahan yang hasilnya sampai 50 dengan
benar.
E. Karakter yang Diharapkan
Cerdas , kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, pantang menyerah, tanggung
jawab.
F. Materi
Penjumlahan
Penjumlahan tanpa teknik menyimpan dua bilangan
Hasil penjumlahan sampai dengan 50
1. Cara mendatar
15 + 21 =
Satuan = 5 + 1 = 6
Puluhan = 1 + 2 = 3
Jadi, puluhan 3 dan satuan 6 = 36
15 + 21 = 36
2. Cara bersusun pendek
15
21 +
36
Satuan = 5 + 1 = 6
Puluhan = 1 + 2 = 3
Jadi, 15 + 21 = 36
3. Cara bersusun panjang
15 = 10 + 5
bentuk panjang
21 = 20 + 1
bentuk panjang
= 30 + 6
ke bawah dijumlah
= 36
dari bentuk panjang menjadi bentuk
pendek
G. Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Penugasan
H. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan awal/ pendahuluan
a.
Guru mengucapkan salam
b.
Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk mengawali
pelajaran.
c.
Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
d.
Tanya jawab tentang materi yang lalu
e.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
f.
Menjelaskan cakupan materi
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa diminta mengamati
bilangan yang ditulis guru dalam slide.
2) Siswa membaca buku pelajaran
b. Elaborasi
1)
Guru menjelaskan materi pembelajaran penjumlahan tanpa
teknik menimpan dua bilangan hasil penjumlahan sampae 50
2)
Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan untuk
mengerjakan soal yang dibuat oleh guru
3)
Sering dalam kelas.
c. Konfirmasi
1) Bersama siswa guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Guru member informasi mengenai materi pelajaran yang tergali
oleh siswa.
3) Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja siswa.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup :
– Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator,
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
– Guru memberikan evaluasi.
– Guru menyampekan pembelajaran berikutnya
– Siswa dan guru berdoa
– Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah berakhir
I. Media dan Sumber Belajar
1. Buku matematika kelas II SD/MI
2. LCD
J. Evaluasi
Nama
:...............................
No. Absen
:..............
Selesaikan penjumlahan bilangan berikut ini
1. 20 + 23 = . . .
2. 15 + 34 = . . .
3. 16
33 +
...
4. 27
12 +
…
5. 23 = … + …
16 = … + …
=…+…
=…
Kunci jawaban
1. 43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) SIKLUS 2
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
MI Mlilir Bandungan
Matematika
2
1
2 x 35 menit
K.
Standar Kompetensi
2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
L.
Kompetensi Dasar
1.4 melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
M.
2.4.1
N.
Indikator
Mengerjakan penjumlahan yang hasilnya dari 50-200
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengerjakan penjumlahan yang hasilnya dari 50-200 dengan
benar.
O. Karakter yang Diharapkan
Cerdas , kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, pantang menyerah, tanggung
jawab.
P. Materi
Penjumlahan
Penjumlahan tiga bilangan berturut-turut 50-200
21 + 32 + 6 = …
4. Cara bersusun pendek
21
32
6+
59
Satuan = 1 + 2 + 6 = 9
Puluhan = 2 + 3 = 5
Jadi, 21 + 32 + 6 = 59
5. Cara bersusun panjang
21 = 20 + 1
bentuk panjang
32 = 30 + 2
6= 0+6
= 50 + 9
= 59
bentuk panjang
bentuk panjang
ke bawah dijumlah
dari bentuk panjang menjadi bentuk
pendek
Q. Metode

Ceramah

Tanya jawab

Penugasan
R. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan awal/ pendahuluan
–
Guru mengucapkan salam
–
Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk mengawali
pelajaran.
–
Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
–
Tanya jawab tentang materi yang lalu
–
Menjelaskan tujuan pembelajaran
–
Memjelaskan cakupan materi
2. Kegiatan inti
d. Eksplorasi
3) Siswa mengamati bilangan yang ditulis guru di dalam slide yang
ditampilkan menggunakan LCD.
4) Siswa membaca buku pelajaran
e. Elaborasi
4) Guru menjelaskan materi penjumlahan yang ada di dalam slide
yaitu penjumlahan tiga angka berturut-turut
yang hasil
penjumlahannya dari 50-200.
5) Guru menjelaskan setiap langkah dengan berulang-ulang sampai
siswa paham.
6) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan untuk
mengerjakan soal yang dibuat oleh guru
7) Sering dalam kelas.
f.
Konfirmasi
4) Bersama siswa guru menyimpulkan hasil pembelajaran
5) Guru member informasi mengenai materi pelajaran yang tergali
oleh siswa.
6) Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja siswa.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup :
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator,
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b. Guru memberikan evaluasi.
c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya
d. Siswa dan guru berdoa
e. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah berakhir
S. Media dan Sumber Belajar
3. Buku matematika kelas II SD/MI
4. LCD
T. Evaluasi
Nama
:...............................
No. Absen
:..............
Selesaikan penjumlahan bilangan berikut ini
Kerjakan dengan cara bersusun pendek
1. 14 + 26 + 9 = ….
2. 25 + 64 + 6 = ….
3. 40 + 23 + 17 = ….
Kerjakan dengan cara bersusun panjang
1. 23 + 7 + 38 = ….
2. 12 + 24 + 36 = ….
Kunci jawaban
Cara bersusun pendek
2. 14
26
9+
49
3. 25
64
6+
95
4. 40
23
17 +
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) SIKLUS 3
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
MI Mlilir Bandungan
Matematika
2
1
2 x 35 menit
U.
Standar Kompetensi
3. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
V.
Kompetensi Dasar
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
W.
3.4.1
X.
Indikator
Mengerjakan penjumlahan yang hasilnya dari 200-500
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengerjakan penjumlahan yang hasilnya dari 200-500 dengan
benar.
Y. Karakter yang Diharapkan
Cerdas , kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, pantang menyerah, tanggung
jawab.
Z. Materi
Penjumlahan
Penjumlahan tiga bilangan berturut-turut 200-500
121 + 112 + 36 = …
6. Cara bersusun pendek
121
112
36 +
269
Satuan = 1 + 2 + 6 = 9
Puluhan = 2 + 1 + 3 = 5
Ratusan = 1 + 1 = 2
Jadi, 121 + 112 + 36 = 269
7. Cara bersusun panjang
121 = 100 + 20 + 1
112 = 100 + 10 + 2
36 = 0 + 30 + 6
= 200 + 60 + 9
= 269
bentuk
AA.



BB.
bentuk panjang
bentuk panjang
bentuk panjang
ke bawah dijumlah
dari bentuk panjang menjadi
pendek
Metode
Ceramah
Tanya jawab
Penugasan
Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan awal/ pendahuluan
–
Guru mengucapkan salam
–
Siswa dan guru berdoa, presensi, apersepsi untuk mengawali
pelajaran.
–
Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
–
Tanya jawab tentang materi yang lalu
–
Menjelaskan tujuan pembelajaran
–
Memjelaskan cakupan materi
2. Kegiatan inti
g. Eksplorasi
5) Guru menampilkan slide dengan LCD, siswa mengamati
bilangan yang ditulis guru dalam slide
6) Siswa membaca buku pelajaran
h. Elaborasi
8) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang penjumlahan tiga
bilangan berturut-turut yang hasilnya 200-500
9) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan untuk
mengerjakan soal yang dibuat oleh guru
10) Sering dalam kelas.
i.
Konfirmasi
7) Bersama siswa guru menyimpulkan hasil pembelajaran
8) Guru member informasi mengenai materi pelajaran yang tergali
oleh siswa.
9) Guru memberikan apresiasai terhadap hasil kerja siswa.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup :
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator,
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b. Guru memberikan evaluasi.
c. Guru menyampekan pembelajaran berikutnya
d. Guru mengucpkan salam tanda pelajaran sudah berakhiri
CC.
Media dan Sumber Belajar
5. Buku matematika kelas II SD/MI
6. LCD
DD.
Evaluasi
Nama
:...............................
No. Absen
:..............
Selesaikan penjumlahan bilangan berikut ini
Kerjakan dengan cara bersusun pendek
1. 114 + 226 + 9 = ….
2. 125 + 164 + 6 = ….
3. 140 + 123 + 217 = ….
Kerjakan dengan cara bersusun panjang
1. 123 + 17 + 138 = ….
2. 112 + 124 + 136 = ….
Kunci jawaban
Cara bersusun pendek
5. 114
226
9+
349
6. 125
164
6+
295
Download