PERCOBAAN 2 HALF WAVE RECTIFIER Tujuan : Mengukur tegangan puncak-ke-puncak suatu gelombang AC Mengukur tegangan puncak dan tegangan rata-rata dari rangkaian penyearah setengah gelombang Mengukur tegangan kapasitor pada rangkaian penyearah setengah gelombang Mengukur tegangan rata-rata pada beban Mengetahui fungsi kapasitor pada rangkaian Peralatan Yang Dibutuhkan : Circuit #2 HALF WAVE RECTIFIER/Modul Praktikum D3000 – 2.1 Semiconductor-1 … Multimeter Digital/Analog … Generator sinyal … Osiloskop … Kabel … 1 Modul 1 Buah 1 Buah 1 Buah Secukupnya Percobaan 2.1 Penyearah Setengah Gelombang/Half Wave Rectifier(HWR) Dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, jika arus bolak-balik diberikan kepada rangkaian yang terdapat dioda, maka arus hanya mengalir sesuai dengan arah panah yang ditunjukkan oleh dioda. Arus yang keluar dari dioda inilah yang disebut dengan arus DC. Arus DC yang mengalir dari dioda tergantung kepada tegangan puncak, arus DC ini disebut dengan arus RMS atau efektif. Hubungan antara tegangan puncak, tegangan efektif dan tegangan rata-rata ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut : Gambar 2.1 Ilustrasi tegangan puncak, efektif dan rata-rata Perhatikan bahwa tegangan rata-rata untuk gelombang bolak-balik = 0, besaran ini dapat diukur dengan menggunakan multimeter pada saat digunakan range DC VOLT. Prosedur Percobaan 2.1 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang 1. Hubungkan terminal – terminal pada modul seperti ditunjukkan pada gambar 2.2 Praktikum Teknik Elektronika 3 2. 3. Aturlah frekuensi Generator sinyal sekitar 50 - 60 Hz dan amplitudo sinyal 5 V RMS. Aturlah osiloskop seperti berikut : Timebase Trigger Selection ALT/CHOP CH 1 Y amplifier gain CH 2 Y amplifier gain 4. Percobaan 2 = = = = = 5 ms/DIV AC CHOP 2 V/DIV, DC Input 2 V/DIV, DC Input Pasanglah probe (+) osiloskop ke terminal 2.1 dan ukurlah tegangan puncak-ke-puncak, tuliskan hasilnya pada entry di bawah Tegangan puncak-ke-puncak = V (Terukur pada terminal 2.1) Gambar 2.2 Rangkaian HWR 5. Hubungkan terminal – terminal pada modul seperti ditunjukkan pada gambar 2.3 Gambar 2.3 Rangkaian HWR 6. 7. Perhatikan dengan seksama, perbedaan level tegangan antara CH 1 dengan CH 2 pada puncak amplitudo Gambarlah bentuk gelombang pada tampilan osiloskop pada grafik 2.1. 2 Praktikum Teknik Elektronika 3 Percobaan 2 Grafik 2.1 8. Dengan probe CH 2 terhubung seperti gambar 2.3, berarti CH 2 sedang mengukur tegangan output rangkaian, tuliskan hasilnya pada entry di bawah Tegangan puncak output = 9. V (Terukur pada terminal 2.6 – dengan osiloskop) Gantilah CH 2 dengan multimeter digital dan tuliskan hasilnya pada entry di bawah Tegangan rata-rata = V (Terukur pada terminal 2.6 – dengan multimeter) Percobaan 2. 2 Kapasitor Penampung/Reservoir Capacitor Tegangan yang mencapai nilai NOL pada akhir setengah siklus menyebabkan output dari rangkaian HWR menjadi belum layak untuk digunakan sebagai penghasil tegangan DC. Dengan menggunakan sifat kapasitor sebagai penampung muatan listrik, maka masalah ke-tidakrata-an tegangan output dapat diatasi. Tegangan output pada beban akan mengalami variasi tetapi pada besaran yang relatif kecil. Hal ini disebabkan karena proses discharge(terjadi pada saat dioda tidak bekerja) dan charge(terjadi pada saat dioda bekerja) yang berulang pada kapasitor. Tegangan yang bervariasi ini disebut dengan tegangan riak/ripple voltage. Amplitudo tegangan riak bertambah besar berbanding lurus dengan arus beban. Prosedur Percobaan 2.2 Rangkaian Kapasitor Penampung/Reservoir Capacitor 1. Hubungkan terminal – terminal pada modul seperti ditunjukkan pada gambar 2.4. 2. Setting pada Generator sinyal sama dengan percobaan sebelumnya. 3. Perhatikan penunjukan tegangan pada Voltmeter, tuliskan hasilnya pada entry di bawah Tegangan tanpa beban = V (Terukur pada terminal 2.10 – dengan multimeter) 4. 5. Hubungkan terminal – terminal pada modul seperti ditunjukkan pada gambar 2.5. Aturlah osiloskop seperti berikut : 6. Timebase = 5 ms/DIV Trigger Selection = AC ALT/CHOP = CHOP CH 1 Y amplifier gain = 2 V/DIV, DC Input CH 2 Y amplifier gain = 2 V/DIV, DC Input Gambarlah bentuk gelombang CH 2 pada tampilan osiloskop pada grafik 2.2. 3 Praktikum Teknik Elektronika 3 Percobaan 2 Gambar 2.4 Rangkaian HWR tanpa resistor beban Gambar 2.5 Rangkaian HWR dengan resistor beban Grafik 2.2 7. Isilah entry di bawah berdasarkan tampilan pada osiloskop Tegangan puncak = 8. V Vpeak Isilah entry di bawah berdasarkan tampilan pada osiloskop 4 Praktikum Teknik Elektronika 3 Percobaan 2 Tegangan riak(peak-to-peak) = 9. V Vr Isilah entry di bawah berdasarkan tampilan pada osiloskop Vr atar ata V rata-rata = Vr 2 V (menggunakan osiloskop) Vavg 10. Ukurlah tegangan rata-rata beban dengan menggunakan multimeter digital dan tuliskan hasilnya pada entry di bawah V rata-rata = V (menggunakan multimeter) Vavg Tugas 1. Tegangan rata-rata gelombang sinusoidal setelah melewati HWR sebesar … a. 2 x tegangan puncak b. 0.707 x tegangan puncak c. 0.318 x tegangan puncak d. 0.637 x tegangan puncak 2. Jika tegangan puncak gelombang sinus = 10 Volt, maka tegangan RMS sebesar … a. 14.14 V 3. Manakah yang merupakan bentuk gelombang HWR tanpa kapasitor penampung … 4. Jika diketahui tegangan puncak = 10 V dan tegangan riak = 2 Vpp, maka tegangan rata-rata output … a. 9V 5. Tegangan 20 V RMS diberikan kepada rangkaian HWR, dengan asumsi tegangan drop pada dioda sebesar 0.7 V maka tegangan puncak output sebesar … a. 20 V 6. Sebuah rangkaian HWR (sudah ditambah dengan kapasitor penampung) diberikan tegangan bolak-balik 10 V RMS. Tegangan riak puncak-ke-puncak outputnya ternyata 3 Vpp(Asumsi tegangan drop pada dioda sebesar 0.7), maka tegangan rata-rata output dari rangkaian HWR adalah sebesar … a. 11.9 V 7. Peranan dari kapasitor penampung adalah … a. b. c. d. Agar tegangan output menjadi lebih besar Menyimpan muatan agar arus yang mengalir ke beban tidak terputus Menghasilkan tegangan riak pada beban Mencegah terjadinya tegangan output agar tidak mencapai nilai yang terlalu besar b. b. b. b. 7.07 V 12 V 27.6 V 12.6 V c. c. c. c. 6.37 V 8V 28.3 V 13.4 V d. d. d. d. 28.28 V 10 V 56.5 V 14.1 V 5