Rangkaian Arus Searah 7.1 Rangkaian Hambatan a. Hubungan Seri Vab IR1; Vbc IR2 ; Vcd IR3 ; Vad IRs Rs R1 R2 R3 Hambatan yang dihubungkan seri akan mempunyai arus yang sama. I I1 I 2 I 3 b. Hubungan Paralel V I1 ; R1 V I2 ; R2 V I3 ; R3 V I Rp 1 1 1 1 R p R1 R2 R3 Hambatan yang dihubungkan paralel, tegangan antara ujung2 hambatan adalah sama, sebesar V. Hambatan Jembatan Wheatstone Bila harga R1R3 = R2R4, maka R5 tidak berfungsi, maka c. Rs1 R1 R4 Rs2 R2 R3 1 1 1 R p Rs1 Rs2 Sedangkan bila R1R3 ≠ R2R4, maka rangkaian tsb harus diganti : R1, R2 dan R5 diganti menjadi Ra, Rb dan Rc. R1.R2 Ra R1 R2 R5 R2 .R5 Rb R1 R2 R5 R1.R5 Rc R1 R2 R5 Contoh : 1. Berapa hambatan pengganti antara a dan b ? 2. Tentukan hambatan pengganti dari a ke b, jika R1 = 1 Ω, R2 = 2 Ω, R3 = 8 Ω, R4 = 4 Ω dan R5 = 5 Ω. 7.2 Rangkaian Listrik Sederhana a. Rangkaian Terbuka Vab E Ir b. Rangkaian tertutup E I Rr E I R Dalam kenyataannya, arus listrik (I) akan ada bila rangkaian tsb merupakan rangkaian tertutup. Sedangkan untuk rangkaian terbuka tidak ada arus. Contoh : Tentukan Vab, Vac, Vbc. 7.3 Rangkaian Dua Loop a. Hukum Kirchoff I Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yg meninggalkannya. imasuk ikeluar Hukum Kirchoff II Dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (E) sama dengan jumlah aljabar penurunan potensial (I.R). b. iR 0 Contoh : Tentukan I1, I2, I3. 7.4 a. Energi dan Daya Listrik Energi Listrik 2 V W VIt I Rt t R 2 b. Daya Listrik 2 W V P VI I 2 R t R Contoh : 1. Pada sebuah lampu pijar tertera 100 W, 220 V. Tentukan hambatan lampu tsb ! 2. Lampu pijar dari 60 W, 220 V, dipasang pada tegangan 110 V, tentukan daya yg dapakai lampu tsb ! 7.3 Mengukur arus dan Tegangan a. Mengukur Arus (Dipasang seri) b. Mengukur Tegangan (Dipasang parallel) 7.4 Potensiometer, Rangkaian pembagi tegangan Berlaku: V=V1+V2 I=V / (R1+R2) V1 =V.R1 / (R1+R2) V2 =V.R2 / (R1+R2) Sehingga Nilai V1 dan V2 dapat diatur dengan mengubah nilai R2 PENGISIAN KAPASITOR Jika kapasitor yang dihubungkan dengan terminal terminal baterei akan terjadi pengisian (muatan) pada keping keping kapasitor S C + R Pada t = 0 , ketika S ditutup: Pada kapasitor C tidak ada muatan sehingga tak ada beda potensial di ujung ujung kapasitor. Beda potensial di ujung ujung R adalah arus maksimum I0 = / R Pada t = t , pada saat setelah S ditutup: Di kapasitor sudah ada muatan Q (+Q di keping + dan –Q di keping -) Beda tegangan di ujung ujung kapasitor menjadi Q/C Akibatnya beda tegangan di ujung ujung R (dan arus I) turun. Q IR 0 C dQ I dt dQ C Q RC dt dQ 1 C Q RC dt Dari hukum Kirchhoff: Dan hubungan Didapat persamaan t ln(C Q) k RC k konstanta integrasi, dari syarat t = 0 muatan Q = 0, akan didapat k ln( C ) (1) Ketika kapasitor terisi penuh, beda tegangan di ujung ujung kapasitor adalah dan muatan di kapasitor adalah Qm C Persamaan (1) menjadi: Q t ln(1 ) Qm RC Muatan sebagai fungsi t: Arus sebagai fungsi t: ln (C Q) t C RC t Q (1 ) e RC Qm Q Qm (1 e t RC t ) dQ I I 0 e RC dt I0 R Kurva Q dan I sebagai fungsi t PENGOSONGAN KAPASITOR Jika ujung ujung kapasitor yang bermuatan dihubungkan dengan kawat konduktor, pada kapasitor akan segera terjadi pengosongan muatan C + S R Selama S tertutup, tegangan di ujung ujung R dan C adalah sama dengan dan muatan di kapasitor adalah Q0 = C Ketika S dibuka pada t = 0, muatan di kapasitor mulai berkurang dan terjadi arus melalui resistor Dari hukum Kirchhoff untuk loop (S terbuka): Q IR 0 C dan hubungan I = -dQ/dt didapat persamaan: dQ Q dt RC (2) Penyelesaian persamaan 2: dQ 1 Q RC dt ln Q t k RC k adalah konstanta integrasi, dari syarat t = 0 muatan Q = Q0 didapat k = ln Q0 Arus pada saat t = 0 adalah I0 = /R Muatan sebagai fungsi t: Arus sebagai fungsi t: Q Q0 e t / RC I I 0 e t / RC I0 R Kurva Q dan I sebagai fungsi t