PEMBAHASAN Percobaan osiloskop sinar katoda bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja dari CRO, menentukan tegangan puncak atau amplitudo suatu tegangan periodik, dan menampilkan beberapa bentuk tegangan periodik. Dengan memanipulasi resistansi reostat sebanyak lima kali dengan menggeser reostat untuk memperoleh tegangan efektif (Vrms) yang di ukur dengan multimeter dan tegangan puncak (Vpp) yang di ukur dengan osiloskop yang digunakan untuk menentukan (Vrms) tegangan efektif dan menjaga tetap tegangan sumber sebesar 12 volt yang diturunkan dari 220 volt PLN menggunakan trafo step down dan frekuensi dari PLN sebesar 50 Hz dalam percobaan. Hasil dari percobaan ini dapat dilihat pada table 1. Hasil pengamatan. Dari table tersebut kita dapat melihat pila bentuk gelombang dari setiap percobaan. Prinsip kerja dari osiloskop sinar katoda diketahui osiloskop terdapat tabung sinar katoda yang didalamnya memiliki penembak elektron yang menembakkan elektron yang berasal dari katoda yang dipanasi sehingga elektron dapat melepaskan diri dan dengan cepat menuju ke anoda sehingga menimbulkan energi kinetik pada elektron yang juga mengarah ke arah layar pender sehingga terlihat di layar osiloskop pendaran sinar ketika elektron-elektron menabrak layar. berdasarkan hukum Ohm dapat dicari suatu nilai kuat arus dengan menggunakan nilai tegangan dan hambatan yang didapatkan dari hasil pengamatan. Dari table 1. Hasil pengamatan dapat dilihat bahwa nilai tegangan yang didapatkan tidak sesuai dengan teori yang mana tegangan berbanding lurus dengan hambatan sehingga nilai kuat arus yang didapatkan tidak konstan. Berdasarkan data hasil pengamatan didapatkan data perhitungan dari Vp dan Vrms berturut-turut sebesar ( 8,5 V dan 6,1 V), ( 8,5 V dan 6,1 V ), ( 8 V dan 5,7 V ), ( 6 V dan 4,3 V ), dan ( 7,5 V dan 5,4 V ). Sehingga apabila keempatnya yaitu tegangan pada multimeter ( Vm) , Vpp, Vp dan Vrms dibandingkan tidak ada nilai yang mendekati. Antara Vm dan Vpp nilai yang didapat berbeda satu sama lain yang mana dapat dilihat pada table 1. Hasil pengamatan. Dan untuk nilai Vp dan Vrms yang mana dapat dilihat di atas tidak sesuai sebagaimana pada teori. Yang mana pada teori menjelaskan bahwasanya Vm dan Vpp berbanding lurus dengan hambatan sehingga nilai Vp dan Vrms berbanding lurus pula. Dapat diketahui juga tegangan efektif yang diukur pada multimeter dan tegangan efektif yang didapat dengan tegangan puncak pada osiloskop nilainya tidak sama dan memiliki perbandingan yang jauh. Seharusnya tegangan efektif antara keduanya bernilai sama. Perbedaan ini disebabkan oleh amplitudo yang dihasilkan tidak terlalu besar saat reostat digeser semakin besar sehingga tegangan puncak yang dihasilkan juga mengecil, spesifikasi osiloskop dan multimeter berbeda, dan ketidaksesuaian ini dikarenakan pengukuran tegangan yang ditunjukkan pada multimeter tidak tetap atau berubah-ubah. Kelebihan dari multimeter digital adalah penggunaan yang mudah dan untuk kekurangannya adalah sulitnya mengukur kerusakan kompenannya serta komponen dari multimeter adalah ………… Dan kelebihan dari osiloskop adalah dapat Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu, Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi, Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik,Membedakan arus AC dengan arus DC, Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik. Kekurangan dari osiloskop adalah terdapatnya osilasi pada osiloskop, serata komponen dari osiloskop adalah tabung sinar katoda, ……………. Adapun bentuk gelombang tegangan periodik yang ditampilkan pada layar osiloskop terdapat pada tabel 1. hasil pengamatan osiloskop sinar katoda pada sebuah hasil pengamatan, dapat dilihat bentuk gelombang yang dihasilkan menunjukkan amplitudo yang semakin besar seiring perubahan hambatan yang diberikan, dari amplitudo tersebut dapat diukur tegangan puncak ke puncak. Dari hasil data pengamatan dapat diketahui bahwasanya tidak sesuai dengan rumusan hipotesis, yaitu jika nilai hamabatn diperbesar maka nilai tegangan puncak ke puncak dan nilai pada multimeter semakin besar. Sehingga hipotesis tidak dierima. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa hasil pengamatan tidak sesuai dengan hipotesis maupun teori tentang hukum Ohm. Sehingga hipotesis tidak diterma. Untuk prinsip kerja dari osiloskop dapat dilihat pada pembahasan dan bentuk gelombang dapat dilihat pada table 1. Hasil pengamatan. Serta untuk nilai dari tengangan puncak atau amplitude dari suatu tegangan periodic berturut-turut sebesar ( 8,5 V, 8,5 V, 8 V, 6 V, dan 7,5 V). ABSTRAK Percobaan bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja CRO, menentukan tegangan puncak atau amplitude suatu tegangan periodic, dan menampilkan bebrapa bentuk tegangan periodic. Dengan memanipulasi resistansi rheostat dengan menggeser sebanyak 5 kali diperoleh 𝑽 multimeter (𝟐, 𝟗𝟎 ± 𝟎, 0𝟏)𝑽, (𝟒, 𝟐𝟎 ± 𝟎, 0𝟏)𝑽, (𝟔, 𝟏𝟎 ± 𝟎, 0𝟏)𝑽, (𝟏𝟐, 𝟎𝟎 ± 𝟎, 0𝟏)𝑽, (𝟏𝟒, 𝟑𝟎 ± 𝟎, 0𝟏)𝑽 dan 𝑽𝒑𝒑 osiloskop (𝟏𝟕, 𝟎 ± 𝟎, 𝟓)𝑽, (𝟏𝟕, 𝟎 ± 𝟎, 𝟓)𝑽, (𝟏𝟔, 𝟎 ± 𝟎, 𝟓)𝑽, (𝟏𝟐, 𝟎 ± 𝟎, 𝟓)𝑽, (𝟏𝟓, 𝟎 ± 𝟎, 𝟓)𝑽 . Vp dan Vrms berturutturut sebesar {( 8,5 V dan 6,1 V), ( 8,5 V dan 6,1 V ), ( 8 V dan 5,7 V ), ( 6 V dan 4,3 V ), dan ( 7,5 V dan 5,4 V )}. Hasil masih belum sesuai dengan rumusan hipotesis karena 𝑽𝒓𝒎𝒔 multimeter berbeda degan 𝑽𝒓𝒎𝒔 osiloskop. Perbedaan karena spesifikasi multimeter dan osiloskop berbeda dan pengukuran multimeter berubah-ubah.