Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Secara sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian siswa sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Hasbullah (2013:1) mengatakan bahwa “istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak menjadi dewasa”. Dunia pendidikan merupakan suatu wadah atau lembaga yang telah mendapat legitimasi dari pemerintah Indonesia dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan serta bakat dan kemampuan bagi anak bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sudah menjadi wacana umum di kalangan masyarakat. Berbagai macam seminar, diskusi, lokakarya, baik dikalangan pemerintah maupun instansi-nstansi lain memperbincangkan hal tersebut. Mutu lulusan sekolah Indonesia masih belum berbicara di forum dunia, bahkan di forum Asia saja Indonesia masih harus mengejar ketinggalan. Oleh karena itu, perlu diusahakan peningkatan mutu pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan telah banyak dilakukan, baik oleh instansi swasta maupun pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam perbaikan yang telah dilakukan, baik dari segi sarana, kurikulum, tenaga kependidikan, pendanaan maupun dalam aspek-aspek yang lainnya. Namun mutu pendidikan belum juga tercapai secara optimal. 1 Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f68 2 Mutu pendidikan sangat berkaitan dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar. Selanjutnya prestasi belajar sangat tergantung pada kualitas proses pembelajaran di kelas, yakni menyangkut peran guru, kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. Dalam proses belajar mengajar, tugas siswa adalah belajar dan peran guru adalah mendorong, mendampingi, membantu siswa untuk belajar. Prestasi belajar siswa akan tercapai secara maksimal jika disertai usaha keras. Usaha keras merupakan bagian dari motivasi siswa dalam belajar. Mahmud (2010:100) mengatakan bahwa “Motivasi adalah suatu keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu”. Di samping motivasi, prestasi belajar siswa ditentukan faktor-faktor lain seperti faktor fisiologi, faktor psikologis, faktor kematangan fisik maupun psikis, faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dalam mencapai prestasi belajar. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok memiliki peran yang penting dalam pencapaian prestasi belajar. Telah dikemukakan di atas bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar dipengaruhi banyak faktor yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmani), aspek psikologi antara lain intelegensi, sikap, minat, bakat, motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa meliputi dua aspek yaitu: aspek lingkungan sosial antara lain keluarga, guru, masyarakat, teman, aspek lingkungan non sosial antara lain rumah, sekolah, Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f68 3 peralatan, dan alam. Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka perlu diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar. Peserta didik diharapkan dalam setiap mata pelajaran mampu menciptakan prestasi belajar yang gemilang terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa indonesia dianggap sangat penting bagi peserta didik supaya mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pengajaran bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan. Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat ketrampilan dasar berbahasa yang perlu dikuasai oleh peserta didik yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keempat ketrampilan tersebut saling terkait antara satu dengan lainnya. Seorang guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan prestasi belajar. Guru berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri. Jamaris (2010:245) menyatakan “berdasarkan teori Herzberg tentang motivasi bahwa yang membuat individu bersemangat melakukan pekerjaan atau kegiatan lainnya adalah faktor intrinsik yaitu motivasi yang datang dari dalam diri individu, dan faktor ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar diri individu”. Sedangkan, untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar, seorang guru menggunakan tes diakhir pembelajaran. Siswa akan belajar lebih giat dan berusaha lebih keras apabila mereka mengetahui bahwa di akhir pembelajaran yang sedang ditempuh akan diadakan tes untuk mengetahui nilai dan prestasi mereka. Disaat itulah, siswa yang tidak memiliki motivasi belajar ketika Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f68 4 pembelajarn berlangsung akan termotivasi untuk belajar dan mempelajari apa yang diperkirakannya akan ditanyakan dalam tes. “Apabila tes yang digunakan itu memang mengukur prestasi secara benar maka unsur motivasi dan pengarahan yang dimiliki oleh tes tersebut adalah sangat berharga (Azwar, 2012:15)”. Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Motivasi merupakan bagian integral dari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran. Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan pembelajaran yang efektif. “Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan (Hamalik, 2013:108)”. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peran Motivasi Siswa terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD N 120/I Simpang Jelutih”. 1.2 Fokus Penelitian Pembahasan dalam penelitian ini akan difokuskan pada persoalan motivasi siswa dan prestasi belajar Bahasa Indonesia di SD N 120/I Simpang Jelutih, hal tersebut menjadi sorotan utama terlebih dahulu, sebab motivasi siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Motivasi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Sedangkan prestasi merupakan seberapa jauh hasil yang sudah didapat siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam waktu tertentu. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f68 1.3 5 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan konteks penelitian di atas, pertanyaan penelitian dapat disusun sebagai berikut : 1. Bagaimanakah motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa kelas V SD N 120/I Simpang Jelutih? 2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas V SD N 120/I Simpang Jelutih? 3. Bagaimanakah peran motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD N 120/I Simpang Jelutih? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui bentuk motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa kelas V SD N 120/I Simpang Jelutih 2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD N 120/I Simpang Jelutih 3. Untuk mengetahui peran motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD N 120/I Simpang Jelutih 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia 2. Merangsang peneliti lain untuk meneliti lebih mendalam terhadap halhal yang belum tergambar dalam penelitian ini. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f68 3. 6 Sebagai bahan referensi dalam perpustakaan bagi guru lain yang memerlukan. 4. Sebagai dasar pengambilan kebijakan bagi kemajuan pendidikan itu sendiri. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.1.1 Bagi Siswa Penelitian ini dapat mempermudah siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menumbuhkan motivasi belajar siswa 1.5.1.2 Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk menambah wawasan dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran 1.5.1.3 Bagi Sekolah Penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas hasil belajar, khususnya pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas pendidikan 1.6 Definisi Operasional 1.6.1 Motivasi Siswa Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Perubahan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Dan perlu kita ketahui ada dua sifat motivasi yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f68 7 1.6.2 Prestasi Belajar Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang telah dicapai. Prestasi belajar merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah diterapkan dalam sebuah program.