ABSTRAKSI Annisa Dwi Hastuti 10050009067. Hubungan Antara Sikap Siswa Terhadap Kemampuan Mengajar Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas Basic Satu di Maranatha Korean Center. Kemampuan Mengajar Guru merupakan hal yang sangat peting di dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Di Maranatha Korean Center yang merupakan pelatihan bahasa Korea yang memiliki hubungan kerjasama antara dua universitas yaitu, Universitas Kristen Maranatha dan Hanshin University Korea , serta antara pemkot kota Bandung dan pemkot kota Suwon Korea Selatan, tenaga pengajarnya langsung di datangkan dari Korea dan saat memberikan materi di kelas pengajar hanya menggunakan bahasa Korea tanpa adanya bahasa pengantar (bahasa Indonesia), serta pengajaran yang monoton hanya menggunakan metode ceramah. Hal tersebut memberikan dampak bagi siswa, dimana siswa mengikuti kelas bahasa Korea untuk bisa berbahsa Korea, namun pada kenyataannya siswa mengalami kesulit mempelajarinya. Siswa memaknakan bahwa pengajaran yang hanya menggunakan bahasa Korea tidak tepat diterapkan pada kelas basic satu. Hal ini menimbulkan keadaan disonan pada siswa. Keadaan ini dihayati oleh siswa, sehingga menimbulkan keadaan tidak menyenangkan dan menyebabkan perasaan tidak suka terhadap kemampuan mengajar guru. Keadaan ini akan mempengaruhi kecenderunga siswa untuk mendekati atau menjauhi objek yaitu guru. Ketika siswa mengetahu pembelajaran hanya menggunakan bahasa Korea, gejala-gejala perilaku siswa menunjukan tidak adanya semangat, siswa menjadi malas masuk , datang terlambat, tidak mengerjakan tugas , tidak memperhatikan guru, mengobrol di kelas, hal ini menunjukan rendahnya motivasi belajar pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan keeratan hubungan antara sikap siswa terhadap kemampuan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa kelas basic satu di Maranatha Korean Center. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dengan demikian semua siswa kelas basic satu menjadi subjek penelitian sebanyak 30 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap terhadap kemampuan mengajar guru menggunakan angket yang disusun berdasarkan teori Disonansi Kognitif dari Leon Festinger, sedangkan untuk mengukur motivasi belajar disusun berdasarkan teori motivasi dari Gage and Berliner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode statistika Uji Korelasional Rank Spearman (rs) karena datanya merupakan data ordinal. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif antara sikap siswa terhadap kemampuan mengajar guru dengan motivasi belajar, yaitu rs = 0,757 yang berarti terdapat korelasi cukup tinggi antara kedua variable. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa semakin negatif sikap siswa terhadap kemampuan mengajar guru maka motivasi belajarnya siswa kelas basic satu semakin rendah. Kata Kunci: Sikap, Kemampuan Mengajar Guru, Motivasi Belajar