PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Sarah Andrianti1 Abstraksi Perubahan kurikulum pendidikan dilakukan dengan tujuan utama untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, agar lulusan pendidikan nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu pendidikan nasional maupun internasional. Kurikulum 2013 menghendaki siswalah yang lebih aktif di dalam kelas dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa. Model pembelajaran berpusat pada siswa adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang. Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan wahana pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengenal Allah melalui karya-Nya, serta mewujudkan pengenalannya akan Allah Tritunggal melalui sikap hidup yang mengacu pada nilainilai kristiani. PAK perlu melakukan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa dengan langkah yang memanusiakan manusia, demokratis, menghargai peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran, menghargai keanekaragaman peserta didik, memberi tempat bagi peranan Roh Kudus. Oleh karena itu, PAK mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa yang dilaksanakan dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kata kunci: pendekatan pembelajaran, pembelajaran berpusat pada siswa, Pendidikan Agama Kristen, Kurikulum 2013 Student Centered Learning Approach in Christian Religion Education as Implementing Curriculum 2013 Abstract The main purpose of curriculum alteration is increasing national education qualification, in order that the outcome of national or international educational institution would have comparative and competitive qualification according to their educational standard. Curriculum 2013 requires student would be 1 Dosen STT Intheos Surakarta more active in class by employing student centered learning approach. Student centered learning is an approach model which optimize student activity that results learning outcome in proportion of cognitive, affective, and psychomotor. Christian Religion Education is a plane of learning that brings students to know God through His works, and embodying that knowledge of Triune God through their life’s attitude referring to Christianity values. Christian Religion Education needs to do student centered learning approach by humanizing human, democratic, appreciating student as learning subject, admiring student diversities, and giving place for Holy Spirit’s work. Therefore, Christian Religion Education implements Curriculum 2013 by applying student centered learning approach in learning plan, learning applying, and evaluating. Keyword: learning approach, student centered learning, Christian Religion Education, Curriculum 2013 maha Esa, beraklah Mulia sehat, PENDAHULUAN Sesuai dengan perkembangan dinamika masyarakat, lokal berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang nasional dan global, pendidikan di demokratis serta bertanggung jawab. Indonesia juga mengalami perubahan Perubahan tersebut diatur dalam diantaranya pemberlakuan kurikulum peraturan Pemerintah RI nomor 32 yang baru tahun 2013. Perubahan tahun 2013 , tentang perubahan atas tersebut peraturan tentunya tidak boleh menyimpang dari fungsi dan tujuan tahun pendidikan Nasional Nasional yaitu Pemerintah 2005 tentang Pendidikan. nomor 19 Standart Pengaturan mengembangkan kemampuan dan kembali membentuk watak serta peradaban Pendidikan yang berkaian dengan bangsa yang Kurikulum rangka mencerdaskan kehidupan bertujuan untuk Standart Isi, Standart Proses dan berkembangnya potensi peserta didik Standart Penilaian, serta pengaturan agar menjadi manusia yang beriman kembali dan bertakwa kepada Tuhan yang Nasional Pendidikan disempurnakan bangsa, bermartabat dalam Standart Standart 2013 Nasional terutama Kompetensi Kurikulum. pada Lulusan, Standart secara terencana, terarah, dan Jadi, pengembangan Kurikulum berkelanjutan sesuai dengan tuntutan 2013 tidak hanya berkaitan dengan perubahan kehidupan lokal, Nasional persoalan kualitas pendidikan saja, dan Global.2 Perubahan kurikulum melainkan kualitas kehidupan bangsa pendidikan dilakukan dengan tujuan Indonesia secara umum. utama untuk meningkatkan mutu Kenyataan di lapangan adanya lembaga pendidikan nasional, agar lulusan menunjukkan pendidikan pendidikan atau sekolah yang belum nasional keunggulan memiliki kompetitif komparatif sesuai pendidikan dan standar nasional mutu maupun melaksanakan kurikulum yang baru ini. Keadaan ini terjadi karena kurikulum internasional. Kurikulum 2013 yang implementasi dilakukan awal tahun di penerapan 2013 beberapa hanya sekolah dilaksanakan secara bertahap mulai pilihan yang dianggap sudah siap Juli dapat atau mampu. Penerapan kurikulum mengatasi masalah dan tantangan 2013 di beberapa daerah dilakukan berupa 2013 diharapkan riil yang secara bertahap, karena masih perlu dunia kerja, persiapan secara matang. Sehingga globalisasi ekonomi pasar bebas, wajar jika masih banyak sekolah membangun manusia belum menerapkan kurikulum yang Indonesia yang berakhlak mulia, dan bari ini terlebih lagi di daerah-daerah menjadi yang jauh dari pusat pemerintahan. kompetensi dibutuhkan oleh kualitas warga negara yang bertanggung jawab. Pada hakikatnya pengembangan Kurikulum Di pihak guru sebagai pendidik 2013 pun ada yang belum memahami adalah upaya yang dilakukan melalui tentang kurikulum 2013 meskipun salah satu elemen pendidikan, yaitu telah mengikuti pelatihan guru untuk kurikulum mengimplementasikan untuk memperbaiki kurikulum kualitas hidup dan kondisi sosial 2013. Wakil Menteri Pendidikan dan bangsa Indonesia secara lebih luas.3 Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim 2 Tim Penyususn. Modul Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kepnedidikan (LPTK). 2013) 65 3 http://web.sma5balikpapan.sch.id/ mengatakan, pelatihan guru yang mengimplementasikan kurikulum 2013 tidak sesuai dengan harapan. terlaksana dengan menjadikan siswa Masih banyak guru yang tidak sebagai pusat pembelajaran. memahami kurikulum tersebut. “Dari Di bidang Pendidikan Agama segi pemahaman guru ada yang Kristen (PAK), perubahan ini sejalan harus ditingkatkan karena belum dengan arah perubahan PAK yang sesuai harapan. Namun tidak terlalu bersifat jelek (tingkat pemahaman guru).”4 menjadi PAK yang membebaskan dogmatis indoktrinatif Di lapangan masih ada guru yang peserta didik untuk mengembangkan sudah memahami Kurikulum 2013 spiritualitas dinamis yang tampak namun dalam prakteknya, masih melalui menggunakan pendekatan kemerdekaan dalam bersikap dan pembelajaran yang berpusat pada bertindak sesuai dengan isi ajaran guru. sangat iman kristiani. Artinya perlu adanya guru peribahan pendekatan pembelajaran penguasa yang biasanya berpusat kepada guru Ada bergairah guru untuk seolah-olah karena mengajar, menjadi kreativitas tunggal di dalam kelas dan tidak kepada menjadikan pusat yang berpusat kepada siswa. Guru Sumartono Pendidikan Agama Kristen (PAK) Mulyodiharjo mengatakan, “Dalam sebagai agen pembaharuan dalam dunia pendidikan kita pendidikan mau tidak mau harus mendengar bahwa seorang pendidik mengenal perubahan yang sedang lebih terjadi. siswa sebagai pembelajaran. senang pendekatan misalnya, mengajar dengan monologis. Siswa “dipaksa” menerima suasana belajar apa adanya tanpa diberi kesempatan untuk berpendapat.” 5 Hal ini pendekatan berpikir, pembelajaran Selanjutnya dapat mengimplementasikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Perubahan proses pradigma pembelajaran dari dalam siswa menunjukkan bahwa implementasi diberi tahu menjadi siswa mencari Kurikulum 2013 belum sepenuhnya tahu bukanlah hal yang baru. KBK maupun KTSP dalam konsepnya 4 http://nasional.sindonews.com/read/82 5173/15/implementasi-kurikulum-2013banyak-guru-gagal-paham 5 Sumartono Mulyodiharjo, The Power Of Communication (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), 105. juga menghendaki siswalah yang lebih aktif di dalam kelas. Namun pada prakteknya tetap saja guru mendominasi kelas. Sehingga siswa dan diimplementasikan dalam masih tetap seperti bejana kosong kegiatan pembelajaran di sekolah yang menunggu untuk diisi oleh guru dan menempatkan siswa sebagai mereka. Artinya, dibutuhkan upaya subyek di dalam pembelajaran. yang serius untuk mentransformasi pandangan para mengajar di guru kelas. dalam Guru harus memahami kurikulum 2013 agar bisa mengajarkan materi dengan baik kepada siswa. Selain menguasai materi dengan baik, guru juga harus bisa menyajikan metodologi materi yang baik dengan juga. Perubahan paradigma ini jika perlu sudah dilakukan sejak penyiapan calon guru di Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK). Dengan demikian akan lahir guruguru baru yang memiliki pandangan, paradigma, dan mindset yang juga Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada sekolah dan guru-guru, khususnya guru Pendidikan Agama Kristen, yaitu memberikan pemahaman yang mengenai Kurikulum 2013terutama berhubungan dengan pendekatan berpusat pembelajaran kepada Akhmad Sudrajat mengemukakan, “Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran teoretis dengan tertentu.”6 cakupan Pendekatan belajar berpusat pada siswa (student centred learning) merujuk pada teori baru dalam mengajar. benar PEMBELAJARAN BERPUSAT KEPADA SISWA siswa. yang Dengan demikian implementasi kurikulum 2013 dapat lebih mudah dimengerti constructivism yang menempatkan siswa sebagai individu yang memiliki bibit ilmu di dalam dirinya yang memerlukan berbagai aktifitas/ kegiatan untuk mengembangkannya menjadi pemahaman yang bermakna terhadap sesuatu hal. Konstruktivisme mengusulkan pengetahuan siswa tidak diperoleh 6 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/09/12/pendekatan-strategi-metodeteknik-dan-model-pembelajaran/ Diakses tanggal 15 September 2014 dari dunia luar secara pasif atau mewujudkan suasana belajar dan ditanamkan representasi proses pembelajaran agar peserta apriori dalam pikiran tetapi dibangun didik secara aktif mengembangkan oleh potensinya sendiri”. Inilah secara sebagai kemampuan pikiran untuk secara aktif mengeksplorasi dan teoretis mengembangkan sesuatu berpusat pada siswa yang diadopsi fenomena yang bermakna bagi diri kedalam sistem pendidikan nasional. sendiri. Perubahan paradigma dalam Oemar proses pembelajaran yang tadinya Pendekatan pembelajaran berpusat berpusat pada pada siswa (student centered) adalah centered) menjadi menjadi guru (teacher pembelajaran disebut pembelajaran Hamalik “proses belajar berpendapat, mengajar yang berpusat pada siswa (leaner berdasarkan kebutuhan dan minat centered) dapat anak”7 Pendapat ini menggambarkan terlibat bahwa dalam proses pembelajaran mendorong secara diharapkan siswa aktif untuk dalam membangun harus mempertimbangakan pengetahuan, sikap dan perilaku. kebutuhan dan keinginan anak untuk Dengan demikian siswa memiliki belajar. kemampuan belajar mandiri dan pengalaman Geraldine and Tim keterampilan McMahon sependapat dengan Oemar belajar kooperatif. Dalam proses Hamalik bahwa “…student–centered pembelajaran yang berpusat pada learning as focusing on the students’ siswa, learning and what students do to maka kesempatan atau O’Neill, siswa dan memperoleh fasilitas untuk achieve this, rather than what the membangun sendiri pengetahuannya teacher does.”8 Pendapat O’Neill sehingga mereka akan memperoleh menjelaskan pemahaman yang mendalam (deep pembelajaran yang berpusat pada learning), dan pada akhirnya dapat siswa. Siswa belajar dari apa yang meningkatkan mutu kualitas siswa. dilakukan bukan dari apa yang Undang-Undang Sisdiknas No. disampaikan tentang guru. kegiatan Pendekatan 20/2003 Bab I pasal 1 berbunyi, “Yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana 7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 201 8 Ibid. pembelajaran yang berpusat kepada Pembelajaran peserta sistem dengan model yang berpusat pada menunjukkan siswa (student centered learning) didik merupakan pembelajaran dominasi yang peserta didik selama kegiatan pembelajaran dan guru hanya fasilitator, sebagai pembimbing dan pemimpin. menjadi inovatif karena menuntut partisipasi aktif dari siswa. Wina Sanjaya difinisi “Model memberikan pembelajaran Pembelajaran berpusat pada anak berpusat pada siswa adalah suatu dapat disimpulkan bahwa dalam pendekatan pelaksanakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas berpusat kepada anak. siswa dalam secara pembelajaran optimal untuk pembelajaran memperoleh hasil belajar berupa berpusat pada anak siswa merupakan perpaduan antara aspek kognitif, pembelajaran aktif afektif, dan psikomotorik secara Pendekatan memecahkan dimana siswa masalah, menjawab seimbang.”9 Model pembelajaran ini pertanyaan, merumuskan pertanyaan berusaha mereka perhatian sendiri, berdiskusi, memberikan yang porsi seimbang pada menjelaskan, debat, atau kognitif, afektif, dan psikomotorik. brainstorming selama kelas, Pembelajaran yang selama ini hanya dimana lebih banyak menyentuh pada aspek pembelajaran siswa kooperatif, bekerja masalah dan dalam tim proyek. pada kognitif mulai diubah dengan Model memberikan perhatian secara merata pembelajaran berpusat pada siswa pada aspek afektif dan psikomotor menjamin siswa. baik ketergantungan saling positif dan J.J Rousseau sebagaimana dikutif akuntabilitas individu, dan oleh Masitoh menyatakan bahwa pengajaran induktif dan “Kita pembelajaran, di mana disajikan dengan (pertanyaan atau jangan siswa banyaknya tantangan diharapkan masalah) dan seorang menekankan pengetahuan dapat anak, dimiliki tetapi pada yang oleh harus mempelajari materi khusus dalam 9 rangka mengatasi tantangan tersebut. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 135 menekankan pada apa yang dapat Jadi dari uraian di atas dapat dipelajari anak serta apa yang ingin ditarik suatu pengertian bahwa yang diketahui dimaksud anak sesuai dengan model pembelajaran minatnya.”10 Pendapat J.J Rousseau berpusat pada siswa adalah suatu menjelaskan bahwa student centered pendekatan merupakan yang menekankan pada aktivitas proses pembelajaran dalam yang seluruh kegiatan dipusatkan siswa pada anak dan minat anak sehingga memperoleh hasil belajar berupa anak perpaduan antara aspek kognitif, yang mendominasi proses Pembelajaran didik learning) pembelajaran berpusat pada (Student centered merupakan suatu yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Model pembelajaran berpusat pada siswa berbeda dari pembelajaran berpusat pada guru (instructor centered learning) yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif. Penjelasan di atas menerangkan tentang bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu optimal untuk afektif, dan psikomotorik secara pembelajaran. peserta secara pembelajaran pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan. seimbang. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA Pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik mengembangkan yang potensi dirinya. Peserta didik memproduksi pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih dalam, dan lebih maju dengan modifikasi pemahaman terhadap konsep awal pengetahuan. Utomo Dananjaya menyebutkan, konsep dasar pembelajaran berpusat pada siswa antara lain:11 Pertama, Pembelajaran aktif merupakan proses peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya. Peserta didik dilibatkan kedalam 10 Masitoh, Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Depdiknas Dikjen Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005), 36 pengalaman yang difasilitasi oleh 11 Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif (Bandung: Nuansa, 2012), 25. guru sehingga pelajar mengalir penyempurnaan pola pikir (mindset) berikut12: dalam pengalaman yang melibatkan sebagai pikiran, dalam Perubahan dari pola pembelajaran dan satu arah (interaksi guru-peserta emosi, terjalin kegiatan yang menyenangkan Pertama, menantang serta mendorong prakarsa didik) siswa. Kedua, Pengalaman aktifitas interaktif siswa didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ pada harus dengan bersumber/relevan realitas sosial. Ketiga, Didalam proes pengalaman ini menjadi pembelajaran (interaktif media Pembelajaran guru-peserta lainnya) Kurikulum 2013; peserta didik memperoleh inspirasi Kedua, Pola pembelajaran terisolasi dari pengalaman yang menantang menjadi pembelajaran secara jejaring dan bebas (peserta didik dapat menimba ilmu berprakarsa, kreatif dan mandiri. dari siapa saja dan dari mana saja Keempat, poses yang dapat dihubungi serta diperoleh pembelajaran merupakan aktivitas melalui internet) pada Pembelajaran mengingat, Kurikulum termotivasi untuk Pengalaman menyimpan dan 2013; memproduksi informasi, gagasan- pembelajaran gagasan pembelajaran yang memperkaya ketiga, pasif Pola menjadi aktif-mencari kemampuan dan karakter peserta (pembelajaran siswa aktif mencari didik. semakin Pembelajaran Berpusat Siswa (Student Pada Centered diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains) pada Pembelajaran Kurikulum Learning) merupakan 2013; Keempat, Pola belajar sendiri pendekatan Pembelajaran Kurikulum menjadi belajar kelompok (berbasis 2013 tertuang secara jelas dalam tim) pada Pembelajaran Permendikbud tentang 2013; Kelima, Pola pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Pada alat tunggal menjadi pembelajaran dokumen berbasis No. 81A regulasi Kurikulum alat tersebut Pembelajaran Berpusat Pada multimedia pada Pembelajaran Siswa (Student Kurikulum Centred Learning) sebagai ciri Pembelajaran pembelajaran 2013; keenam, berbasis Pola massal Kurikulum 2013 perlu diikuti dengan 12 Permendikbud No. 70 Thn 2013. menjadi kebutuhan pelanggan (users) memperoleh teks untuk dihapal atau dengan memperkuat pengembangan mereproduksi. potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik pada Pembelajaran Kurikulum 2013; pembelajaran Ketujuh, ilmu Pola pengetahuan PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERPUSAT KEPADA SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan Pendidikan Agama jamak (PAK) (multidisciplines) pada Pembelajaran pembelajaran Kurikulum 2013; dan Kedelapan, peserta didik untuk mengenal Allah Pola pembelajaran pasif menjadi melalui pembelajaran mewujudkan pengenalannya akan kritis pada Pembelajaran Kurikulum Allah Tritunggal melalui sikap hidup 2013. yang Konsep pembelajaran menekankan adanya dasar merupakan Kristen yang wahana memfasilitasi karya-Nya mengacu serta pada nilai-nilai kristiani. Dengan demikian, melalui PAK peserta didik pembelajaran yang berpusat kepada perjumpaan siswa. Dalam hal ini siswa dituntut dikenal, dipercaya dan diimaninya. dalam proses secara aktif yang Perjumpaan itu diharapkan mampu berusaha mengembangkan potensi mempengaruhi peserta didik untuk dirinya. bertumbuh menjadi garam dan terang Peserta didik dilibatkan dengan mengalami Allah dalam pengalaman yang difasilitasi kehidupan. oleh guru sehingga siswa mengalir Kristen merupakan rumpun mata dalam pengalaman yang melibatkan pelajaran pikiran, dalam Alkitab yang dapat mengembangkan kegiatan yang menyenangkan dan berbagai kemampuan dan kecerdasan menantang serta mendorong prakarsa peserta didik. Antara lain dalam siswa. dari proses pengalaman ini memperteguh iman kepada Tuhan siswa Allah, memiliki budi pekerti luhur, emosi, terjalin memproduksi simpulan sebagai pengetahuan. Berbeda dengan pengajaran, siswa Pendidikan yang yang menghormati Agama bersumber serta dari menghargai semua manusia dengan segala persamaan dan perbedaannya. Di dalam nasional, sistem didik, memberi tempat bagi peranan pendidikan pendidikan menghargai keanekaragaman peserta agama, Roh Kudus. Dalam proses seperti ini, maka kebutuhan peserta didik termasuk agama kristen di dorong merupakan kebutuhan utama yang untuk berkembang di sekolah dasar, harus sekolah Menengah dan hingga di pembelajaran. perguruan Tinggi. Pendidikan agama diakomodir dalam proses Proses pembelajaran PAK adalah kristen di sekolah telah mempunyai proses sistem yang baku. Ada kurikulum mengalami seperti yang dituangkan dalam Garis aktivitas-aktivitas Garis besar Program Pengajaran difasilitasi oleh guru. Penjabaran (GBPP). Ada pula buku petunjuk kompetensi bagi guru dan siswa. 13 di mana peserta pembelajaran didik melalui kreatif dalam yang pembelajaran PAK dirancang sedemikian rupa Kekhasan PAK membuat PAK sehingga proses dan berbeda dengan mata pelajaran lain, pembelajaran yaitu PAK menjadi sarana atau bentuk media dalam membantu peserta didik perilaku/sikap berjumpa dengan Allah di mana bentuk-bentuk kegiatan belajar yang pertemuan dapat itu bersifat personal, karya, diukur sekaligus nampak dalam sikap hidup (assessment) sehari-hari yang dapat disaksikan pencapaian.14 serta dapat dirasakan oleh orang lain, memiliki hasil bentuk- unjuk kerja yang merupakan melalui sesuai dan penilaian kriteria Alkitab menegaskan pentingnya baik guru, teman, keluarga maupun posisi masyarakat. Dengan Terutama pengajaran tentang firman pendekatan pembelajaran demikian, PAK Tuhan. anak dalam pengajaran. Dalam Perjanjian Lama berpusat pada peserta didik, yang diperintahkan oleh Tuhan untuk memanusiakan manusia, demokratis, mendidik anak-anak mereka, agar menghargai peserta didik sebagai sungguh-sungguh mengenal dan taat subjek 13 dalam pembelajaran, B.S. Sidjabat, Strategi Pendidikan Kristen. (Yogyakarta: Yayasan Andi. 1999), 92 14 Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Untuk SMA/SMK Kelas X (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2014), 23 kepadaNya. Mereka harus perceraian, Yesus memperhatikan membimbing anak mengenal shema kepentingan dan pentingnya anak Israel yang termuat dalam Ulangan saat ada orang yang menghalangi 6:4-6. anak-anak datang kepadanya. Shema diajarkan Israel kepada ini anak harus dalam Di dalam berbagai kesempatan dan dengan dituliskan berbagai Matius 18:10 “Ingatlah, jangan Dan harus menganggap rendah seorang dari dalam hidup anak-anak kecil ini. Karena Aku praktis sehari hari, dalam arti bertaat berkata kepadamu: Ada malaikat sepenuhnya kepada Tuhan Allah mereka yang Esa. memandang wajah Bapa-Ku yang di cara. diterjemahkan ke di sorga yang selalu Kitab Amsal juga menegaskan sorga” Anak memiliki tempat yang agar umat Tuhan yang telah dewasa penting di dalam pandangan Allah. berupaya muda Anak-anak tidak boleh dianggap sedemikian rupa sehingga pada masa remeh karena mereka masih anak- tuanya pun ia tidak menyimpang dari anak. Justru pada masa anak-anak pada jalan yang benar (Ams 22:6). maka Dengan kata lain pendidikan akan kepada anak sangatlah penting. mendidik orang mebawa hasil yang nyata dalam pendidikan yang berpusat Jadi jelaslah bahwa pendekatan pembelajaran PAK yang berpusat kehidupan anak. Di dalam Matius 19:14 Tetapi pada peserta didik adalah Yesus berkata: “Biarkanlah anak- memanusiakan manusia, demokratis, anak itu, janganlah menghalang- menghargai peserta didik sebagai halangi mereka datang kepada-Ku; subjek sebab orang-orang seperti menghargai keanekaragaman peserta itulah yang Kerajaan didik, memberi tempat bagi peranan yang empunya Sorga.” Ayat ini memperlihatkan bahwa anak-anak sangat berharga di hadapan Tuhan Yesus. Bahkan saat Yesus dalam berhadapan dengan orang banyak dan membicarakan tentang hal orang dewasa yaitu dalam Roh Kudus. pembelajaran, PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERPUSAT KEPADA SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah menggambarkan manajemen rencana yang prosedur dan pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. karena Hal ini Kurikulum dimungkinkan, ini berbasis karakter dan kompetensi. Pelaksanaan mengajar merupakan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran harus mengacu kepada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dibagi menjadi tiga kegiatan, yakni pendahuluan, inti dan penutup15. Di tahapan dalam proses belajar mengajar yang termasuk di dalam Pendidikan Peraturan Dan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran disebutkan bahwa: Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.17 Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu Dalam Perencanaan PAK Satu Isi dan dijabarkan dalam silabus.16 proses penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan atau pendekatan metode, dan penilaian, dalam kegiatan mengajar adalah Penyusunan Perencanaan pembelajaran. Perencanaan menjadi 16 sangat penting karena dapat berfungsi sebagai dasar, pemandu, alat kontrol dan arah pembelajaran. 15 Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan; Pengembangan Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 167 17 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran menentukan alokasi waktu untuk mental dan fisik melalui interaksi mencapai tujuan tertentu.18 antar peserta didik, peserta didik Menurut Permendikbud Nomor dengan guru, lingkungan, dan 65 Tahun 2013 tentang Standar sumber belajar lainnya dalam rangka Proses pencapaian Pendidikan Menengah RPP Dasar adalah dan rencana Kegiatan kompetensi dasar. pembelajaran yang kegiatan pembelajaran tatap muka dimaksud dapat terwujud melalui untuk satu pertemuan atau lebih. penggunaan RPP pembelajaran yang bervariasi dan dikembangkan untuk dari mengarahkan silabus kegiatan pembelajaran peserta didik dalam pendekatan berpusat pada peserta didik.19 Perencanaan menjadi sangat upaya mencapai Kompetensi Dasar penting (KD). sebagai dasar, pemandu, alat kontrol Perencanaan mengajar yang baik akan melahirkan pembelajaran yang proses baik pula. karena dapat berfungsi dan arah pembelajaran. Perencanaan pembelajaran melahirkan baik akan proses pembelajaran pula. Perencanaan Perencanaan menjadi sangat penting yang karena dapat berfungsi sebagai dasar, mengajar yang baik akan melahirkan pemandu, alat kontrol dan arah proses pembelajaran yang baik pula. pembelajaran. pembelajaran melahirkan Perencanaan yang proses baik akan pembelajaran baik yang Dalam Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAK, Peran guru Pendididkan Agama yang baik pula. Oleh karena ini Kristen sangat diperlukan dalam sebelum proses perencanaan pembelajaran. Sidjabat pembelajaran perlu juga disiapkan menyatakan, “Bahwa peran guru skenario pembelajaran sebagai melaksanakan Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan belajar yang 18 pengalaman melibatkan proses Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung: Rosda Karya, 2007), 17 pengajar maka guru mengelola kegiatan peserta didiknya belajar. Untuk itu ia harus selalu 19 Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/ Silabus SMA/ MA Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMA, 2006), 5 melakukan persiapan, merencanakan memudahkan tujuan dan kompetensi yang menjadi menyusun bahan ajar, menentukan arah pembelajaran. Dalam persiapan kegiatan itu guru merencanakan strategi dan pembelajaran, metode pembelajaran. Ia memilih guru mengadakan penilaian, yang dan menetapkan sumber serta media kesemua proses tersebut didasarkan pembelajaran pada efektif mewujudkan tujuan.” Hal ini guna 20 guru memilih belajar dan dan dan media memudahkan pemikiran pendekatan pembelajaran yang berpusat pada berarti bahwa siswa. Dengan demikian maka perencanaan diharapkan pendekatan Pembelajaran Pembelajaran PAK maka diharapkan yang berpusat pada siswa menjadi guru dapat membuat perencaanan bentuk yang 2013 bagi guru Pendidikan Agama implementasi menggambarkan prosedur, pengorganisasian, kegiatan implementasi Kurikulum Kristen. pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan yang telah dijabarkan dalam silabus. perencanaan disesuaikan Pembuatan pembelajaran dengan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan mengajar merupakan implementasi Rencana PAK Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam konsidi melaksanakan pembelajaran harus sekolah/kelas dan didukung dengan mengacu kreatifitas PAK. Nomor 65 Tahun 2013 tentang Perencanaan ini dimulai dengan Standar Proses Pendidikan Dasar dan menentukan tema dan merumuskan Menengah tujuan kegiatan, yakni pendahuluan, inti dan dari guru pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini yang memudahkan mengkomunikasikan maksud siswa, kegiatan melakukan perbuatan dapat Sidjabat, Op.cit., 104 tiga pendahuluan. Di pendahuluan, dalam guru belajarnya secara lebih mandiri. Ini pun akan 20 menjadi Pelaksanaan pembelajaran diulai dengan siswa dibagi Permendikbud penutup.21 kegiatan belajar mengajar kepada sehingga kepada 21 Kunandar, Penilaian Autentik. penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 (Jakarta: RajaGrafindo Persada.2013), 8 menyiapkan peserta didik secara sesuai dengan skemata (frame work) psikis dan fisik untuk mengikuti masing-masing. proses pembelajaran. Disamping itu tersebut disusun sedemikian rupa guru dapat memberi motivasi belajar agar peserta menunjukkan didik secara kontekstual Langkah-langkah peserta didik dapat perubahan perilaku sesuai manfaat dan aplikasi materi sebagaimana dituangkan pada tujuan ajar dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran dan indikator.23 dengan memberikan contoh dan Kegiatan perbandingan lokal, nasional, dan pembelajaran internasional. dapat pendekatan pembelajaran, strategi pertanyaan-pertanyaan pembelajaran, metode pembelajaran, mengajukan yang Guru juga mengaitkan inti PAK dalam menggunakan pengetahuan media pembelajaran, dan sumber sebelumnya dengan materi yang akan belajar yang disesuaikan dengan dipelajari. karakteristik peserta didik dan mata Disamping itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; pelajaran. Suyatno menjelaskan bahwa dan menyampaikan cakupan materi dalam pembelajaran berpusat siswa dan penjelasan uraian kegiatan sesuai hendaknya Silabus. 22 pembelajaran Dalam tahap pendahuluan menggunakan strategi pedagogi yang ini guru PAK harus berusaha untuk mengorientasikan siswa pada situasi mengkondisikan siswa untuk siap yang bermakna, kontekstual, dunia memulai nyata, dan menyediakan sumber kepada kegiatan inti pembelajaran. Setelah pendahuluan melaksanakan belajar, bimbingan, petunjuk bagi melaksanakan pembelajaran, kegiatan guru Inti pembelajar ketika mengembangkan tentang materi mereka pengetahuan pelajaran yang Pembelajaran. Pada kegiatan Inti dipelajarinya sekaligus keterampilan Pembelajaran berisi langkah-langkah memecahkan masalah24. sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengonstruksi ilmu 22 Tim Penyusun, Modul Materi Pendidikan dan pelatihan Profesi Guru, 78 23 Kasful Anwar & Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP (Bandung: Alfabeta, 2011), 186 24 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif (Sidoarjo: Masedia Buana Pustaka. 2009), 8 Proses pembelajaran pada pembelajaran yang berpusat pada kurikulum 2013 untuk jenjang SMP siswa agar siswa lebih aktif dalam dan sederajat mengkonstruksikan pengetahuan dan menggunakan ketrampilan juga dapat mendorong (scientific siswa untuk melakukan penyelidikan Proses pembelajaran guna menemukan fakta-fakta dari SMA atau yang dilaksanakan pendekatan approach). ilmiah 25 menyentuh tiga ranah yaitu: sikap, suatu pengetahuan, keterampilan. sehingga guru mampu merancang Dalam proses pembelajaran berbasis strategi pembelajaran yang tepat. pendekatan sikap Artinya, dalam proses pembelajaran, menggamit transformasi substansi siswa dibelajarkan dan dibiasakan atau materi ajar agar peserta didik untuk menemukan kebenaran ilmiah, “tahu mengapa”. Ranah pengetahuan bukan diajak untuk beropini dalam menggamit transformasi substansi melihat suatu fenomena. Mereka atau materi ajar agar peserta didik dilatih untuk mampu berfikir logis, “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah dan sistematis, dengan menggunakan peningkatan kapasistas berfikir tingkat tinggi. dan ilmiah, dan ranah keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi fenomena Pendekatan atau ilmiah (scientific manusia yang baik (soft skill) dan approach) manusia yang memiliki keeakapan sebagaimana dan pengetahuan untuk hidup secara mengamati, layak (hard skill) dari peserta didik mengolah, yang meliputi kompetensi sikap, menyimpulkan, dan mencipta untuk pengetahuan, keterampilan. semua mata pelajaran. Untuk mata menggamit pelajaran, materi, atau situasi tertentu transformasi substansi atau materi sangat mungkin pendekatan ilmiah ajar ini tidak selalu tepat diaplikasikan Ranah dan keterampilan agar peserta didik tahu “bagaimana”. secara Pembelajaran menggunakan pendekatan dengan ilmiah lebih ditekankan pada pendekatan seperti dalam kejadian pembelajaran dimaksud menanya, pembelajaran mencoba, menyajikan, procedural. ini, meliputi tentu Pada kondisi saja proses harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat ilmiah dan menghindari nilainilai 25 Tim Penyusun. Op.cit., 236 atau sifat nonilmiah. individual Pendekatan scientifik/ilmiah maupun melakukan kelompok refleksi untuk 27 dalam pembelajaran PAK, selain mengevaluasi : seluruh rangkaian dapat menjadikan siswa lebih aktif aktivitas pembelajaran dan hasil- dalam mengkonstruksi pengetahuan hasil dan selanjutnya secara bersama pendekatan saintifik/ ilmiah dalam menemukan manfaat langsung pembelajaran maupun tidak langsung dari hasil keterampilannya, perubahan dengan Penerapan menuntut strategi menekankan adanya yang pembelajaran pembelajaran dan berlangsung; bentuk diperoleh untuk yang telah memberikan umpan pembelajaran tersendiri yang berbeda batik terhadap proses dan hasil pada pembelajaran; melakukan kegiatan keaktifan siswa. Beberapa metode pembelajaran yang dipandang tindak sejalan pemberian dengan pendekatan prinsip-prinsip saintifik/ilmiah, lanjut dalam tugas, bentuk baik tugas antara individual maupun kelompok; dan lain metode: (1) Problem Based Learning; menginformasikan rencana kegiatan (2) pembelajaran Project Based Learning; (3) Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group untuk pertemuan berikutnya Investigation (i) Discovery Learning d1l. Metode-metode ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan Dalam Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran masalah, merupakan suatu kegiatan pendidik mencari solusi atau menguji jawaban yang terkait dengan pengambilan sementara keputusan atas suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta pada melalui akhirnya penginderaan), dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan. 26 Dalam kegiatan penutup, guru Ibid., 235 pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang pembelajaran mengikuti tertentu. proses Keputusan tersebut berhubungan dengan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Evaluasi pembelajaran bersama peserta didik baik secara 26 tentang 27 Ibid. merupakan suatu proses yang dilakukan langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat pengumpulan melalui penilaian, informasi melalui didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Standar penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan sejumlah bukti yang menunjukkan pendidikan, dan pemerintah pada pencapaian satuan pendidikan untuk jenjang hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi peserta tentang didik. hasil pendidikan dasar dan menengah. belajar Menurut Permendikbud tersebut kelas standar penilaian pendidikan adalah Penilaian dilaksanakan melalui berbagai cara, kriteria seperti kerja prosedur, dan instrumen penilaian sikap, basil belajar peserta didik. Penilaian penilaian (performance), unjuk penilaian mengenai mekanisme, penilaian tertulis (paper and pencil pendidikan sebagai test), penilaian proyek, penilaian pengumpulan dan pengolahan produk, penilaian melalui kumpulan informasi untuk mengukur hasil pencapaian basil belajar peserta didik kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri28. mencakup: proses penilaian autentik, Penilaian dalam kurikulum 2013 penilaian diri, penilaian berbasis mengacu pada Permendikbud Nomor fortofolio, ulangan, ulangan harian, 66 Tahun 2013 tentang Standar ulangan tengah semester, ulangan Penilaian akhir Pendidikan. Standar semester, ujian tingkat Penilaian bertujuan untuk menjamin: kompetensi, perencanaan penilaian peserta didik kompetensi, ujian nasional, dan ujian sesuai dengan kompetensi yang akan sekolah.29 dicapai dan berclasarkan prinsipprinsip penilaian; penilaian peserta pelaksanaan didik secara ujian mutu Salah satu penekanan tingkat dalam kurikulum 2013 adalah penilaian (authentic assessment). Sebenarnya dalam kurikulum efektif, efisien, dan sesuai dengan sebelumnya, yakni Kurikulum konteks Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) profesional, terbuka, social edukatif, budaya; dan pelaporan basil penilaian peserta autentik, sudah memberi ruang 28 Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Op.cit., 17 29 Kunandar, Op.cit., 35 terhadap penilaian autentik, tetapi dalam implementasi di lapangan belum KESIMPULAN Guru memegang peranan penting berjalan secara optimal. Melalui dalam kurikulum penilaian Kurikulum 2013, karena gurulah autentik menjadi penekanan yang yang secara langsung berhadapan serius dengan 2013 di ini mana guru dalam implementasi siswa pelaksanaan dalam proses melakukan penilaian hasil belajar pembelajaran. Untuk peserta pembelajaran Pendidikan didik benar-benar itu dalam Agama memperhatikan penilaian autentik. Kristen maka guru hendaknya dapat Sebelum mendefinisikan pengertian mengimpletasikan penilaian autentik sebaiknya kita pembelajaran yang berpusat pada mendefinisikan dahulu siswa. Model pembelajaran berpusat Penilaian pada siswa adalah suatu pendekatan pengertian terlebih penilaian. (assessment) adalah proses dalam pendekatan pembelajaran yang pengumpulan berbagai data yang menekankan pada aktivitas siswa bisa gambaran secara optimal untuk memperoleh siswa. hasil belajar berupa perpaduan antara belajar aspek memberikan perkembangan Gambaran belajar perkembangan kognitif, afektif, secara dan peserta didik perlu diketahui oleh psikomotorik guru agar bisa memastikan bahwa Pendidikan Agama Kristen (PAK) peserta mengalami proses merupakan dengan benar. yang memfasilitasi peserta didik Penilaian autentik adalah kegiatan untuk mengenal Allah melalui karya- menilai didik pembelajaran peserta wahana seimbang. didik yang Nya serta pengenalannya pembelajaran mewujudkan akan Allah menekankan pada apa yang seharusnya nilai, baik proses Tritunggal melalui sikap hidup yang dengan berbagai mengacu pada nilai-nilai kristiani. penilaian yang maupun basil instrumen disesuaikan tuntutan kompetensi Pendekatan PAK pembelajaran sebagai dalam implementasi yang ada di Standar Kompetensi Kurikulum 2013 ini dilaksanakan (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan dalam perencanaan pembelajaran Kompetensi Dasar (KD). PAK, pelaksanaan pembelajaran PAK, dan evaluasi pembelajaran PAK. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Kasful. & Harmi, Hendra. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta, 2011 Badan Standar Nasional Pendidikan, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/ Silabus SMA/ MA Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMA, 2006 Dananjaya, Utomo. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa, 2012 Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2004 Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Rosda Karya, 2007 Masitoh. Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Dikjen Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005 Mulyasa, E. Kurikulum yang Disempurnakan; Pengembangan Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006 Mulyodiharjo, Sumartono. The Power Of Communication. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2014 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun Kunandar. Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006 Sidjabat, B.S. Strategi Pendidikan Kristen. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1999 Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masedia Buana Pustaka. 2009 Tim Penyususn. Modul Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kepnedidikan (LPTK). 2013 http://akhmadsudrajat.wordpress.co m/2008/09/12/pendekatanstrategi-metode-teknik-danmodel-pembelajaran/ Diakses tanggal 15 September 2014 http://nasional.sindonews.com/read/ 825173/15/implementasikurikulum-2013-banyak-gurugagal-paham http://web.sma5balikpapan.sch.id/