Unduh - Balai Pelatihan

advertisement
PEDOMAN
DIKLAT PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
BAGI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN
(TKSK) DI LINGKUNGAN DINAS SOSIAL TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI PROVINSI KALIMANTAN UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial merupakan salah satu
aspek penting di dalam pembangunan masyarakat Indonesia secara
utuh. Dalam rangka mencapai kondisi kehidupan masyarakat yang
sejahtera
jasmani,
rohani
dan
berfungsi
secara
sosial,
penyelenggaraan kesejahteraan sosial dilaksanakan dalam konteks
preventif, developmental, kuratif-rehabilitatif/restoratif dan supportif,
sehingga
sasarannya
tidak
hanya
para
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) saja, tetapi juga seluruh masyarakat.
Keseimbangan kondisi kehidupan dan lingkungan sosialnya menjadi
titik perhatian yang penting dalam menciptakan kesejahteraan,
TANGGAL 11 S.D 17 NOVEMBER 2015
sehingga program pembangunan di sektor ini memiliki cakupan yang
luas mulai individu, keluarga, kelompok hingga masyarakat.
KEMENTERIAN SOSIAL RI
BADAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
BBPPKS REGIONAL IV KALIMANTAN
Jl. Batu Besar No. 9 Telp. (0511) 3353209 Fax. (0511) 3353015 Banjarmasin
2015
Dalam UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
disebutkan bahwa pembangunan kesejahteraan sosial bukan hanya
murni tanggung jawab pemerintah saja namun juga diperlukan peran
masyarakat di dalamnya. Dalam peningkatan kesejahteraan sosial
1
untuk semua dibutuhkan hubungan yang sinergis antara pemerintah,
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pedoman
masyarakat dan dunia usaha. Untuk itulah pemerintah semakin
Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanaja
membuka lebar ruang peran masyarakat dalam menyukseskan
Negara;
pembangunan kesejahteraan sosial, salah satunya adalah dengan
3.
Kesejahteraan Sosial;
adanya Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang
diproyeksikan untuk mengkoordinasikan pembangunan kesejahteraan
sosial di tingkat akar rumput.
4.
yang diikuti dengan pembekalan TKSK se-Indonesia. Selanjutnya pada
Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 3 Tahun 2013 tentang Tugas dan
Fungsi TKSK;
5.
Pada tahun 2009 telah dilaksanakan secara serentak perekrutan
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 184 Tahun 2011 tentang Lembaga
Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 53/HUK/2003 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan
Sosial;
tahun 2010 – 2011 yang lalu telah dilaksanakan diklat yang ditujukan
untuk pemantapan bagi TKSK se-Provinsi Kalimantan Selatan,
Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur . Untuk itu,
berdasarkan Rencana Kegiatan dan kerjasama antara BBPPKS
Regional IV Kalimantan dengan Dinas Sosial Kabupaten Bulungan,
bermaksud menyelenggarakan Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK) Kabupaten Bulungan.
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah
mengikuti
diklat
ini
peserta
diharapkan
mampu
mengkoordinasikan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di bidang
pemberdayaan sosial di wilayah kerjanya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah selesai mengikuti diklat peserta diharapkan mampu:
a. Mampu mengimplementasikan Nawacita dalam Tugas dan Fungsi
B. DASAR HUKUM
1.
C. TUJUAN DIKLAT
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang
TKSK berdasarkan Kepmensos no.3 tahun 2013
b. Mampu memahami dan menjelaskan Program Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial;
Kesejahteraan Sosial Propinsi Kaltara 2015
2
3
BAB II
c. Mampu memahami dan menjelaskan Program dan Kegiatan Bidang
PENYELENGGARAAN DIKLAT
Sosial
d. Mampu memahami dan menjelaskan tugas dan fungsi TKSK
e. Mampu memahami dan menjelaskan dasar-dasar pekerjaan sosial
f.
Mampu memahami dan menjelaskan PMKS dan PSKS
A. PERSYARATAN PESERTA
1. Persyaratan Umum
a. Peserta berasal dari unsur Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan
g. Mampu memahami dan melakukan validasi dan verifikasi data PMKS
(TKSK) Kabupaten Bulungan
dan PSKS
b. Berkomitmen terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial di
h. Mampu melakukan teknik pendampingan masyarakat
i.
Mampu mengembangakan koordinasi dan kemitraan
j.
Melakukan Praktek Belajar Lapangan
lingkungan kerjanya masing-masing.
c. Bersedia mengikuti kegiatan diklat dari awal hingga akhir kegiatan.
2. Persyaratan Administrasi
a. Sehat jasmani dan rohani dengan melampirkan surat keterangan
dokter.
b. Mematuhi tata tertib yang ditetapkan.
c. Membawa surat tugas dari lembaga yang bersangkutan.
d. Membawa pas photo berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak (empat).
lembar, dengan latar belakang merah
e.
4
Membawa pakaian dan sepatu olah raga
f.
Membawa baju Batik / Sasirangan / Batang Garing
g.
Bersedia diasramakan di Asrama BBPPKS Regional IV Kalimantan
h.
Membawa pakaian sehari-hari :
5
a. Pria: Kemeja lengan panjang polos, warna putih / krem, celana warna
gelap
b. Wanita: Kemeja/blouse/baju atasan lengan panjang polos, warna
putih/krem, rok bawahan warna gelap
i.
Akomodasi, konsumsi, ATK dan transportasi darat/laut kelas ekonomi
ditanggung oleh panitia penyelenggara
j.
D. PENYELENGGARA
Penyelenggara Diklat Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Bagi Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (Tksk) Di Lingkungan Dinas Sosial Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara adalah BBPPKS Regional
IV Kalimantan, dengan membentuk Tim Panitia penyelenggara yang
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional IV Kalimantan.
Calon peserta datang dan melapor pada
E. TEMPAT PELATIHAN
B. JUMLAH PESERTA
Calon peserta Diklat TKSK Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 30
orang, terdiri dari TKSK yang aktif menangani program kesejahteraan sosial.
C. PELATIH / FASILITATOR
Pelatih atau Fasilitator Diklat yaitu sebagai berikut :
Diklat Penanganan Korban Tindak Kekerasan Regional Kalimantan
diselenggarakan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan (BBPPKS)
Regional IV Kalimantan Jl. Batu Besar No. 9 Mulawarman- Banjarmasin.
F. WAKTU PELAKSANAAN
Diklat Penanganan Korban Tindak Kekerasan Regional Kalimantan
1.
Pejabat Struktural Kementerian Sosial RI
dilaksanakan pada tanggal 28 Juli s.d. 6 Agustus 2015 selama 10 hari
2.
Pejabat Struktural BBPPKS Regional IV Kalimantan
dengan jumlah jam latihan sebanyak 100 jamlat.
3.
Widyaiswara BBPPKS Regional IV Kalimantan
Persyaratan yang harus dimiliki oleh pelatih/fasilitator, sebagai berikut:
1. Mempunyai latar belakang pendidikan/pengalaman yang sesuai dengan
G. ANGGARAN
Biaya pelatihan dibebankan pada…
materi yang akan disajikan. 7
2. Pernah mengikuti TOT diklat dimaksud
3. Menguasai metode andragogi
9
BAB III
MATA AJAR PELATIHAN
D. PENDEKATAN, METODE DAN MEDIA DIKLAT
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran untuk Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial
A. MATERI DASAR
1.
2.
Kecamatan (TKSK) Provinsi Kalimantan Utara adalah Andragogi.
Mengimplementasikan Nawacita dalam Tugas dan Fungsi TKSK
Pendekatan andragogi dipilih sebagai metode diklat dengan prinsip
berdasarkan Kepmensos Nomor 3 Tahun 2013 (3 jamlat)
belajar bahwa fasilitator/pelatih bukan satu-satunya pusat belajar, tetapi
Program Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Provinsi Kalimantan
setiap peserta mempunyai potensi untuk dijadikan sumber belajar. Lebih
Utara Tahun 2015 (3 jamlat).
bijaksana mendengarkan apa yang ingin mereka sampaikan, daripada
B. MATERI INTI
memberikan sesuatu yang mungkin tidak mereka butuhkan.
1.
Program dan Kegiatan Bidang Sosial (3 jamlat).
2.
Tugas dan Fungsi TKSK (6 jamlat).
Metode pembelajaran yang digunakan adalah :
3.
Dasar-dasar Pekerjaan Sosial (4 jamlat).
a. Ceramah
4.
PMKS dan PSKS (4 jamlat).
5.
Pendataan, validasi dan verifikasi Data PMKS dan PSKS (12 jamlat).
6.
Teknik Pendampingan Masyarakat (8 jamlat).
7.
Mengembangkan Koordinasi dan Kemitraan (4 jamlat).
8.
Praktek Belajar Lapangan (PBL) (10 jamlat).
C. MATERI PENUNJANG
1. Character Building (4 jamlat).
2. Pengarahan Teknis dan Pengarahan PBL (3 jamlat).
3. Evaluasi dan Pembulatan (3 jamlat).
4. Pembukaan dan Penutupan (3 jamlat).
2. Metode
Menjelaskan materi oleh fasilitator kepada peserta
b. Dialog
Pembicaraan multi arah antara fasilitator – peserta, peserta-peserta
c. Diskusi
Pembahasan topik tertentu antar peserta yang dipandu oeleh
fasilitator
d. Presentasi
Peserta menyajikan hasil diskusi
e. Refleksi
Peserta mengkaitkan proses belajar dengan pengalaman nyata.
f.
Curah pendapat
E.
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKAT
Peserta mencurahkan pendapatnya secara bebas tentang topik
Peserta Diklat akan diberikan Sertifikat sebagai penghargaan telah mengikuti
tertentu
Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Provinsi Kalimantan
g. Penugasan
Utara di akhir kegiatan atau pada waktu penutupan, karena telah mengikuti
Peserta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan fasilitator
h. Permainan peran
Peserta memerankan suatu karakter dalam kondisi ciptaan yang
mendekati kondisi nyata
i.
Simulasi
Peserta melakukan permainan yang meniru kondisi nyata
j.
Praktek Kerja Lapangan
Peserta melakukan kunjungan ke lapangan/masyarakat yang
berhubungan dengan konteks kediklatan.
3. Media Diklat
a. LCD.
b. OHP.
c. White Board.
d. Flip Chart.
e. Sound system.
f.
Hand out / makalah.
g. Modul.
proses diklat dari awal hingga akhir.
BAB IV
PENUTUP
Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Provinsi Kalimantan
Utara memberikan kesempatan kepada peserta yang terdiri dari unsur Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan untuk dapat mengaplikasikan secara langsung
pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pendataan, validasi dan
verifikasi data PMKS dan PSKS di lingkungannya masing-masing. Peserta juga
memiliki kesempatan untuk melakukan pendampingan dan advokasi programprogram kesejahteraan sosial lainnya.
Selama mengikuti diklat peserta dapat mengasah kemampuan dalam
menganalisis
permasalahan
kesejahteraan
sosial
dan
potensi
sumber
kesejahteraan sosial. Materi diklat yang telah diberikan diharapkan dapat menjadi
modal bagi peserta dalam melakukan praktik pendataan di lapangan.
Demikian Pedoman Diklat ini dibuat, untuk dapat digunakan sebagai
kerangka acuan dalam penyelenggaraan Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK) Provinsi Kalimantan Utara. Hal-hal lain yang berkaitan
dengan aturan dan tata cara penyelenggaraan diklat ini akan diatur secara
tersendiri dalam Tata Tertib Diklat. Hal-hal yang berkaitan dengan jadual diklat
sewaktu-waktu dapat berubah.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………….……………………..
A. Latar Belakang ……………………………………………..
B. Dasar Hukum ...............................................................
C. Tujuan Diklat ……………………………………………….
BAB II PENYELENGGARAAN DIKLAT……………………………...
A. Persyaratan Peserta ……………………………………....
B. Jumlah Peserta ………………………………………….....
C. Pelatih/Fasilitator …………………………………………..
D. Penyelenggara ……………………………………………..
E. Tempat Pelatihan …………………………………………
F. Waktu Pelaksanaan ……………………………………....
G. Anggaran …………………………………………………..
BAB III KURIKULUM PELATIHAN …………………………………..
A. Materi Dasar …………………………………………………
B. Materi Inti …………………………………………………….
C. Materi Penunjang …………………………………………..
D. Pendekatan, Metode dan Media Diklat ………………….
E. Penghargaan dan Sertifikat..............................................
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………..
Hal
i
iii
1
1
3
4
6
6
7
8
8
9
9
9
10
10
10
10
11
13
14
Puji dan syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Pedoman Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
Provinsi Kalimantan Utara ini dapat diselesaikan dengan baik. Pedoman ini disusun
sebagai pegangan dan acuan bagi penyelenggara, fasilitator dan peserta untuk
melaksanakan diklat dimaksud yang dilaksanakan pada tanggal ... di Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional IV Kalimantan.
Diklat ini diselenggarakan untuk mengenalkan dan memahami PMKS dan
PSKS serta mampu melakukan pendataan, validasi dan verifikasi data. Para peserta
dapat mengembangkan kemampuan atau kompetensi, baik dalam hal pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan dalam praktik pekerjaan sosial selama
pelaksanaan diklat.
Pedoman ini dibuat dengan harapan semoga dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak, khususnya dalam melakukan pendataan dan pendampingan
kepada masyarakat.
i
Banjarmasin,
2015
Kabid Penyelenggaraan Diklat
dan Kerjasasa
iii
Hj. BADRIYAH
PEDOMAN TATA TERTIB
DIKLAT PEKERJA SOSIAL PENDAMPING PEREMPUAN KORBAN TINDAK
KEKERASAN (KTK)
REGIONAL KALIMANTAN
TAHUN 2015
ii
A. UMUM
1. Tata Tertib ini disajikan bagi para peserta yang mengikuti Diklat Pekerja
Sosial Pendamping Perempuan Korban Tindak Kekerasan Regional
Kalimantan dalam rangka turut membantu keberhasilan dan menghindari
berbagai macam hambatan atau kesulitan.
2. Ketertiban mudah ditegakkan bagi orang-orang yang mengutamakan rasio
serta memiliki kesadaran dan toleransi yang tinggi bagi peserta diklat.
3. Hal-hal yang belum tercantum dalam Pedoman Tata Tertib ini akan diatur
secara tersendiri menurut keperluan.
4. Apabila akan meninggalkan kampus BBPPKS untuk suatu keperluan
mendesak harus seijin panitia dan Peserta hanya diperkenankan keluar
kampus sampai pukul 21.00 Wita.
5. Peserta diharuskan turut serta menjaga ketenangan, ketertiban dan
keamanan asrama dan lingkungannya.
6. Setiap peserta wajib mematuhi nilai/norma dan aturan yang berlaku baik
tertulis maupun tidak tertulis.
7. Selama mengikuti diklat setiap peserta akan dinilai sikap dan tingkah
lakunya.
B. ADMINISTRASI
1. Peserta pelatihan harus tiba pada hari yang telah ditentukan paling lambat
pukul 12.00 Wita sebelum acara pembukaan pelatihan dimulai.
2. Setibanya di tempat pelatihan, calon peserta harus melaporkan diri pada
panitia untuk :
a. Mengisi buku lapor.
b. Menyerahkan :
1) Surat panggilan
2) Surat Tugas/rekomendasi dari atasan langsung
3) Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar
4) Surat Keterangan sehat dari dokter pemerintah
3. Membawa pakaian (sesuai dengan persyaratan)
4. Selama mengikuti diklat semua peserta berstatus sama yaitu tanpa
memandang kedudukan dan jabatan yang sedang dipangkunya.
5. Sanksi yang dikenakan bila peserta tidak melaksanakan tugas dan
kewajibannya :
Peserta yang tidak mengindahkan serta melanggar tugas dan kewajiban
akan mendapat sanksi sebagai berikut :
a. Teguran ringan, sedang dan berat.
b. Surat Peringatan.
c. Surat pemulangan untuk pelanggaran berat.
C. AKOMODASI DAN KONSUMSI
1. Selama diklat peserta diizinkan menerima tamu :
a. Setiap hari pada jam istirahat atau selama tidak ada kegiatan.
b. Hari libur lainnya selama tidak ada kegiatan.
c. Menerima tamu tidak diperbolehkan di dalam kamar asrama.
2. Makan/snack hanya disediakan di ruang yang telah disediakan pada jam-jam
yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal diklat.
3. Peserta wajib memperhatikan dan menempatkan pada jam-jam makan
/snack guna menjaga kelancaran diklat.
4. Peserta diharuskan berpakaian rapi pada waktu makan/snack. Tidak
diperkenankan memakai kaos oblong, kain sarung dan celana pendek.
5. Bagi peserta yang akan mengirim surat, baik surat perorangan maupun dinas
dapat dilakukan melalui sekretariat panitia dengan dibubuhi perangko
secukupnya.
D. DI DALAM KELAS
1. Para peserta diwajibkan mengikuti kegiatan :
a. Mengikuti seluruh acara secara penuh dan sungguh-sungguh.
b. Hadir 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
c. Menandatangani Daftar Hadir Peserta pada jam-jam yang telah
ditetapkan oleh panitia.
d. Menjaga ketertiban suasana sehingga diklat berjalan lancar dan
menjalankan tugas dengan baik.
2. Peserta yang karena sesuatu hal, misalnya sakit tidak dapat mengikuti diklat
harus memberitahukan secara tertulis kepada penyelenggara dengan disertai
keterangan yang dapat dipertangungjawabkan.
3. Peserta diklat yang karena sesuatu sebab tidak dapat mengikuti kegiatan
mencapai 85 % dari seluruh jamlat atau lebih dengan alasan apapun juga
dipulangkan dengan biaya sendiri.
4. Dalam rangka menjamin kelancaran dan ketertiban selama diklat, maka
ditentukan seorang diantara peserta menjadi ketua kelas dengan tugas
sebagai berikut :
a. Menyiapkan peserta untuk mengikuti ceramah, diskusi atau acara
lainnya.
b. Menjadi penghubung antara peserta dan penceramah, pelatih dan
penyelenggara.
5. Dalam melaksanakan tugasnya ketua kelas dibantu oleh wakil ketua dan
sekretaris kelas serta anggota sesuai dengan kebutuhan.
6. Ketua, wakil ketua dan sekretaris kelas dipilih serta ditentukan oleh peserta
sendiri.
7. Selama mengikuti diklat, peserta dilarang merokok dan mengaktifkan telepon
seluler (handphone) di dalam kelas.
Demikian Pedoman Tata Tertib ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana
mestinya dan hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur tersendiri
menurut keperluannya.
Banjarmasin, 18 Mei 2015
Kabid Penyelenggaraan Diklat
dan Kerjasama
Hj. Badriyah
Download