PENGARUH MANAJEMEN AUDIT TERHADAP KNOWLEDGE MANAGEMENT STUDI EMPIRIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI JAKARTA Maya Sova Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Respati Indonesia Jl. Bambu Apus 1 No.3 Cipayung Jakarta Timur 13890 Email: [email protected] ABSTRAK Manajement audit mencakup penelitian dan evaluasi atas semua fungsi dari manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasi perusahaan telah dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan knowledge management yang dapat menciptakan nilai bisnis dan membangun daya saing organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh manajemen audit terhadap knowledge management. Variabel penelitian ini adalah: (1) Variabel independen: manajemen audit yang diukur dengan menggunakan lima skala likert; (2) Variabel dependen: knowledge management yang diukur dengan lima skala likert. Data untuk penelitian diperoleh dari 13 perusahaan manufaktur, pengolahan data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas serta uji regresi dan korelasi dengan menggunakan Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 15.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen audit, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap knowledge management yaitu sebesar 0.000. Kata Kunci : Manajemen Audit, Internal Control dan Knowledge Managemen. PENDAHULUAN Informasi yang baik mampu menghasilkan knowledge management yang dapat menciptakan nilai bisnis dan membangun daya saing organisasi. Menurut Bill Gates (1999) dalam Ribhan (2001:3) knowledge management adalah suatu proses mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi, membagikan informasi kepada orang-orang yang membutuhkan dan secara terus menerus menghaluskan informasi melalui analisis dan kolaborasi. Knowledge management tidak lebih dari mengelola aliran informasi, menyampaikan informasi yang benar kepada orang-orang yang membutuhkan sehingga mereka dapat bertindak sesegera mungkin. Di dalam perusahaan peranan management audit berperan penting dalam peningkatan ukuran kompleksitas pada banyak perusahaan. Audit manajemen menurut Michell Suharli (2006:47), adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya. Dengan memberlakukan Management Audit yang merupakan pemeriksaan atas pelaksanaan pengelolaan dalam usaha memperoleh dan mempergunakan sumber sumber secara efektif, efisien, dan ekonomis. Manajemen Audit menitikberatkan evaluasinya pada fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan serta evaluasi terhadap kemampuan manager dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen tersebut. Perusahaan yang terkait dengan knowledge management juga ditentukan oleh bagaimana organisasi/perusahaan mengelola dan memanfaatkan informasi menjadi suatu pengetahuan yang diperlukan untuk merespon setiap peluang dan perubahan yang terjadi, sehingga perusahaan tetap survive dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Fenomena yang terjadi saat ini dan masa yang akan datang adalah semakin ketatnya persaingan pada semua bidang usaha maka knowledge management amat dibutuhkan dalam rangka mencapai kerja kolektif yang paling baik yang pada akhirnya akan berdampak positif pada organisasi / perusahaan. Mengelola kemampuan para pekerja agar selalu sejalan dan mampu menghadapi perkembangan bisnis yang ada serta tingkat kecepatan adopsi teknologi yang dapat dilakukan organisasi / perusahaan dari waktu ke waktu juga memiliki berbagai hambatan yang perlu dicarikan solusinya. Salah satu bidang usaha yang menghadapi ketatnya persingan pada masa sekarang ini adalah jenis usaha manufaktur. Persaingan yang tinggi pada perusahaan perusahaan manufaktur dewasa ini menyebabkan sebuah perusahaan manufaktur harus memiliki knowledge management yang baik agar distribusi informasi dapat dugunakan dan dimengerti oleh seluruh lapisan manajemen sehingga setiap karyawan memiliki informasi yang sama dan informasi tersebut dapat digunakan dalam aktivitas bisnis organisasi / perusahaan Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiric mengenai bagaimana Pengaruh Manajemen Audit, Internal Control terhadap knowledge management pada suatu organisasi atau perusahaan. Kegunaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi manajemen dalam mengelola sumber daya yang mereka miliki sehingga melahirkan suatu knowledge management yang baik yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengelola informasi dengan kerja kolektif yang paling baik dan keterkaitan variabel manajemen audit, pengaruhnya terhadap knowledge management. Dengan memberlakukan pengetahuan sebagai asset berwujud, management audit juga memiliki peranan dalam kerangka pendekatan knowledge management. Sedangkan fenomena teoritis dalam penelitian ini adalah dalam organisasi manufaktur terdapat manajemen audit, serta tingkat adopsi teknologi yang berbeda satu dengan lainnya sehingga menimbulkan pertanyaaan tentang bagaimana mengelola manajemen audit, para pekerja serta adopsi teknologi yang seperti apa yang dapat membantu kinerja organisasi manufaktur dalam meningkatkan knowledge management. Dalam penelitian ini, variabel dependen dalam hal ini adalah knowledge management dan variabel independen dalam hal ini adalah manajemen audit, Proses deduktif dalam penelitian ini adalah identifikasi masalah dan hipotesa sedangkan proses verifikasinya adalah penyebaran kuisioner pada beberapa perusahaan manufaktur di Jakarta. Pengujian data menggunakan analisis statistik SPSS for windows, sebelumnya dilakukan proses verifikasi, uji validitas, uji reliabilitas dan kesesuaian pada model yang dibentuk dengan penelitian pada perusahaan leasing sebagai unit pengamatan dan menggunakan pengamatan menggunakan individual/karyawan sebagai unit analisis. Sedangkan fenomena teoritis dalam penelitian ini adalah dalam organisasi manufaktur terdapat manajemen audit,serta tingkat adopsi teknologi yang berbeda satu dengan lainnya sehingga menimbulkan pertanyaaan tentang bagaimana mengelola manajemen audit, para pekerja serta adopsi teknologi yang seperti apa yang dapat membantu kinerja organisasi manufaktur dalam meningkatkan knowledge management. Membangkitkan motivasi dan membangkitkan partisipasi anggota organisasi dalam implementasi knowledge management , memerlukan pendekatan-pendekatan SDM. Berbagai penelitian, tulisan dan praktek implementasi knowledge management membuktikan bahwa pemberian reward merupakan salah satu faktor yang signifikan dalam menentukan keberhasilan implementasi knowledge management.( Paul L. Tobing, 2007:28 ) Knowledge Management merupakan sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan dan menyebarkan knowledge dalam organisasi sehingga knowledge mudah digunakan kapanpun diperlukan oleh siapa saja sesuai dengan tingkat otoritas dan kompetensinya (Lendy Widayana,2005:9). PEMBAHASAN Pengertian Manajemen Audit Menurut Wijaya (1995:98), Audit Manajemen adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar-standar perusahaan dan industri, dengan menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkup objek yang di analisis, untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya dilaksanakan, dan keadaan yang membutuhkan perbaikan ditemuka Menurut American Institute of Certified Public Accountant / AICPA (1982), dalam Michell Suharli (2006:48) : “Management audit is a systematic review of an organization s activities or of a stipulated segment of them, in relation to specified objectives for the purpose of : Assesing performance Identifying opportunities for improvement Developing recommendations for improvement or further action”. Artinya manajemen audit adalah suatu penelaahan yang sistematis terhadap aktivitas suatu organisasi, atau suatu segmen tertentu daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu, dengan maksud untuk : Menilai kegiatan Mengidentifikasi berbagai kesempatan untuk perbaikan Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut Dimensi dan Indikator Audit Manajemen: (1) Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran; (2) Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi;(3) Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia;(4) Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi. Pengertian Knowledge Management L. Widayana (2005:9) merupakan sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan dan menyebarkan knowledge dalam organisasi sehingga knowledge mudah digunakan kapanpun diperlukan oleh siapa saja sesuai dengan tingkat otoritas dan kompetensinya, dapat disimpulkan bahwa knowledge management merupakan proses pengelolaan informasi dalam suatu organisasi yang didalamnya dibutuhkan peran serta manusia sebagai pelaku utama dan beberapa faktor pendukung lainnya seperti ketersediaan data, teknologi, proses pembelajaran dan pemahaman sehingga pada akhirnya menciptakan nilai bisnis dan membangun daya saing organisasi. Manfaat Knowledge Management Menurut Chase international Survey dalam L. Widayana (2005:21) manfaat knowledge management, antara lain: (1). Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan; (2). Meningkatkan respons terhadap pelanggan; (3). Meningkatkan efisiensi cara kerja dan proses; (3). Meningkatkan kemampuan dalam berinovasi; (4). Meningkatkan jumlah produk atau jasa. Metode-metode pengukuran knowledge management Tobing (2007:171) memaparkan beberapa metode populer yang digunakan oleh banyak organisasi untuk mengukur knowledge management , yaitu : (1) Balance Scorecard. metode ini dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada awal tahun 1990-an. merupakan pendekatan yang semakin banyak digunakan di berbagai perusahaan untuk mengukur performance organisasi dan merupakan salah satu metode yang diadopsi secara luas dalam knowledge management. Keunggulan dari metode ini di dalam konteks knowledge management adalah, balace scorecard secara langsung menghubungkan learning ke performace proses yang selanjutnya akan terhubung ke performance organisasi secara keseluruhan (Bose,2004) (dalam Tobing,2007:171). Dengan Balance scorecard organisasi dapat mengarahkan dan memfokuskan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mensukseskan strateginya. (2) Skandia Navigator. Skandia AFS adalah sebuah perusahaan swedia yang bergerak dalam bidang jasa keuangan dan tercatat sebagai pionir dalam melakukan pengukuran knowledge yang dimilikinya.Skandia AFS secara ekstensif mencoba banyak tool dan metode-metode dalam bidang intellectual capital, hingga akhirnya mengembangkan tool intellectual capitalnya sendiri yang dinamai skandia navigator. Skandia navigator adalah sebuah tool untuk evaluasi soft asset dari suatu organisasi, seperti sistem manajemen pelaporan yang membantu manejer menvisualkan asset-aset intangible, yang menuntun mereka memasuki masa depan (Malone,1997) (dalam Tobing,2007:174). (3) IMPaKT (Improving Management Performance through Knowledge Transformation). IMPaKT adalah suatu metode yang menawarkan sebuah kerangka yang mengintegrasikan knowledge management dengan performance bisnis perusahaan. (4) Departement of the Navy (DON) Amerika Serikat. Untuk mengukur knowledge management, DON mengembangkan sebuah kerangka yang mengaplikasikan tiga bentuk performance inisiatif knowledge management , yaitu berupa indikator outcome, output dan sistem. Indikator outcome mengukur semua karakteristik organisasional seperti peningkatan produktifitas dan pendapatan. Indikator output mengukur kualitas upaya-upaya dan indikator sistem mengukur efektifitas, fungsionalitas, kegunaan dan responsifitas dari knowledge Management tool dan inisiatif-inisiatif knowledge management lainnya. (5) KEMA. metode ini merupakan metode yang dikembangkan oleh perusahaan KEMA belanda (Tiwana,2000) (dalam Tobing,2007:187). perusahaan ini menghitung nilai dari seluruh pekerjanya dan membandingkan dengan keuntungan yang diperolehnya dari instalasi dan perbaikan sistem satu daya. Tobing (2007:28-32) menguraikan lima faktor penting dalam implementasi knowledge management , yaitu : (1) Manusia. Inti semua upaya dari sisi sumber daya manusia adalah untuk menggalang dan meningkatkan partisipasi aktif karyawan untuk membagikan knowledge yang dimilikinya serta meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan berinovasi ; (2) Leadership. Suksesnya implementasi knowledge management ditentukan pula oleh para pemimpin dalam mengarahkan kapasitas intelektual dan sumber daya yang berada dibawahnya dalam menginspirasi, menyusun dan terjun langsung mengkonduktori implementasi knowledge management untuk mewujudkan visinya; (3) Teknologi.Perkembangan teknologi dengan berbagai aplikasi di dalamnya membuat teknologi menjadi basis utama pengembangan knowledge management tool. Tujuan utama dari penggunaan teknologi adalah untuk mendistribusikan knowledge melalui internet/ intranet yang memungkinkan knowledge yang dimiliki perusahaan dan karyawannya tersebar secara corporate; (4) Organisasi. Organisasi yang supportif terhadap knowledge management adalah organisasi yang menghargai knowledge dan yang memilikinya; (5) Learning. Proses learning menjadi sangat penting dalam knowledge management karena melalui proses inilah diharapkan muncul ide-ide, inovasi dan knowledge baru yang menjadi komoditas utama yang diproses dalam knowledge management .aktifitasutama dalam learning organization, antara lain: (a) Penyelesaian masalah secara sistematis, (b) Penguji cobaan pendekatan-pendekatan baru (c)Transfer / sharing knowledge. Penelitian ini meneliti pengaruh manajemen audit, terhadap knowledge management.Sampel yang yang diambil sebagai responden oleh peneliti adalah beberapa perusahaan manufaktur di wilayah Jakarta dan Peneliti menggunakan hasil perhitungan program SPSS 15.0 yang bertujuan mengetahui tingkat signifikansi dan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Metode pengukuran menilai response responden dijumlahkan dan jumlah ini merupakan jumlah nilai, dan jumlah inilah ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala likert. Dalam menganalisis pengaruh Management audit, tipe yang digunakan adalah tipe theoritical, karena tipe ini bertujuan menemukan teori-teori suatuilmu dan dapat memberikan kontribusi praktis untuk organisasi terutama pada perusahaan manufaktur dalam mengelola sumber daya manusianya. Dan metode penelitian yang dipakai adalah explanatory yaitu penelitian yang bertujuan memperoleh kejelasan hubungan variabel dalam menguji hipotesis. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian pemasaran pada beberapa perusahaan manufakur pada wilayah Jakarta yaitu metode area probability sampling yaitu cluster sampling dalam suatu daerah atau lokasi tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di perusahaan manufaktur pada wilayah Jakarta. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan biaya, waktu yang tersedia, fasilitas jarak, populasi yang ada atau tersedia untuk dijadikan sampel dan tujuan penelitian serta masih banyak factor yang mempengaruhi Penelitian ini menggunakan instrumen dalam bentuk kuisioner yang harus diuji kualitas datanya melalui uji validitas dan reabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu instrumen mewakili sesuatu yang akan diukur. Uji validitas dengan menggunakan uji korelasi.Penelitian ini menggunakan instrument dalam bentuk kuisioner yang harus diuji kualitas datanya melalui uji validitas dan reabilitas.dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item ,Total Correlation > dari r tabel. Bhuono Agung (2006:72). Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Suatu pertanyaan dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha> dari 0,60. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung besarnya cronbach alpha coefficient untuk masing-masing instrument kuesioner yang akan diuji Setelah data yang didapat dianggap memadai dari segi validitas, reliabilitas dan normalitas, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data hasil penelitian berdasarkan struktur model antar variabel penelitian, untuk variabel management audit yang terdiri dari indicator: (1) Lingkungan pemasaran;(2) Strategi pemasaran; (3)Organisasi pemasaran;(4) Produktivitas pemasaran;(5) Fungsi pemasaran;(6) Perencanaan produksi;(7) Pengendalian kualitas;(8) Produktivitas dan efisiensi;(9) Metode dan standar kerja;(10) Pemeliharaan peralatan;(11) Organisasi manajemen dan operasi;(12) Plant dan layout;(13) Perencanaan tenaga kerja;(14) Penerimaan (rekrutmen karyawan);(15) Seleksi;(16) Orientasi dan penempatan;(17) Pelatihan dan pengembangan;(18) Penilaian kerja;(19) Pengembangan karier; (20) Sistem imbalan dan kompensasi;(21) Perlindungan karyawan;(22) Hubungan karyawan;(23) Pemutusan hubungan kerja (PHK);(24) Dukungan satuan pengolah data;(25) Perencanaan pengolahan data;(26) Organisasi pengolahan data;(27) Pengendalian pengolahan Data Variabel Knowledge Management terdiri dari indikator : (1) Kemauan dan kemampuan; (2) Pembangunan Visi; (3) Pengarahan kapasitas intelektual; (4) Proses distribusi knowledge management; (5) Fleksibilitas dalam menghadapi perubahan; (6) Penyelesaian masalah secara sistematis; (7) Pengujian pendekatan Baru;(8) Belajar dari pengalaman masa lalu; (9) Transfer / sharing knowledge management ; Besarnya hubungan/korelasi antara Manajemen audit (X1) dengan knowledge management (Y) adalah sebesar 0,614 dengan arah hubungan yang positif, menunjukan hubungan antara manajemen audit dengan knowledge management searah, berarti manajemen audit berkorelasi dengan kinerja knowledge management. Hubungan/korelasi yang terjadi antara manajemen audit dengan knowledge management memiliki nilai P-value pada kolom sig. (2tailed) 0,000> 0,05 level of significant artinya terdapat hubungan/korelasi yang significant. arah hubungan positif, menunjukkan hubungan manajemen audit dengan knowledge management tingkat korelasinya memiliki keeratan kuat dan searah. Dimana mempunyai arti manajemen audit berpengaruh terhadap knowledge management. Hubungan atau korelasi yang terjadi antara manajemen audit dengan knowledge management memiliki tingkat signifikan sebesar 0.000 artinya terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara manajemen audit dengan knowledge management, karena nilai signifikan kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05). Hasil analisis data tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1). Variabel Manajemen audit mempunyai hubungan positif sebesar 0.417 dan mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.000. artinyamanajemen audit pada perusahaan tersebut sudah berjalan dengan baik, maka knowledge management juga akan berjalan dengan baik karena di dukung di perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1.Manajemen Audit berpengaruh significant terhadap knowledge management, karena manajemen audit diperlukan didalam proses kegiatan pada perusahaan manufaktur sehingga dapat berjalan efektif dan efisien, maka audit manajemen berpengaruh signifikan terhadap knowledge management; 2.Knowledgemanagement harus dipandang sebagai suatu investasi dalam modal intelektual yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pemikiran dan kerja kolektif yang paling baik. Saran 1. Wilayah penelitian ini hanya mencakup Jakarta Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya meneliti diwilayah yang lebih luas, supaya tingkat generalisasi dari hasil penelitian lebih luas. 2.Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain untuk dapat menggunakan variabel lain diluar audit manajemen, sistem pengendalian manajemen, kepemimpinan dan sumber daya manusia. Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasanketerbatasan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap hasil penelitian, antara lain: 1. Sulit untuk mengumpulkan hasil kuesioner yang lebih banyak pada perusahaan manufaktur karena banyak responden yang tidak ada di tempat karena kesibukannya; 2. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner, peneliti tidak melakukan wawancara dan terlibat langsung dalam aktivitas perusahaan sehingga kesimpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui penggunaan instrumen tertulis. DAFTAR PUSTAKA [1] Efferin, Sujoko et al. 2008. Audit Manajemen Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap Fenomena Dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif., Yogyakarta: Graha Ilmu. Jilid 1., Jakarta: Salemba Empat. [2] Bastian, Indra. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia . Yogyakarta : BPFE UGM 2001. Boynton rt al. [3] Griffin, Ricky W. 2014. Manajemen. Jilid Dua: Jakarta: Erlangga. [4] Modern Auditing. 2008. Edisi ketujuh, Jilid 1, Alih bahasa Paul Jakarta: Erlangga, Bayangkara, IBK. [5] Mulyadi dan Setyawan Johny., 2001., Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen., Edisi 2., Jakarta: Salemba Empat. [6] Prayitno, Dwi., 2008., Mandiri Belajar SPSS; (Statistical Produce and Service Solution) Untuk Analisis Data dan Uji Ststistik., Jakarta: PT. Buku Kita. [7] Riduwan dan Kuncoro Engkus.,2007., Cara Menggunakan Dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis)., Bandung: Alfabeta. [8] Tunggal, Amin Widjaja., 2000., Management Audit ., Cetakan 2., Jakarta: PT Rineka Cipta. [9] Widayana, Lendy. 2005. Knowledge Management : Meningkatkan Daya Saing Bisnis. Jawa Timur. Bayumedia Publishing.